Anda di halaman 1dari 21

Aplikasi Batu Alam Pada Rumah Tinggal

Posted by webreva on August 23, 2013


Posted in: Desain Rumah. Tagged: Batu alam rumah tinggal.

POLA GEOMETRIS DENGAN WARNA NATURAL


Fasade suatu bangunan akan tampil memikat, bila diolah secara tepat. Seiring perkembangan
arsitektur modern di tanah air, saat ini muka bangunan diolah untuk tampil sebagai aksen, artinya
material finishing dihadirkan dengan warna dan bentuk yang kontras atau menonjol terhadap
warna yang sudah ada. Batu replica dari alam / batu estetis merupakan salah satu alternative
bahan yang disukai.
Keindahan batu yang diaplikasikan pada salah satu elemen bangunan tergantung proses
pemasangan. Sekalipun menggunakan batu terbaik dan harga yang paling mahal, jika tidak
disertai system pola pemasangan yang tepat, hasilnya tidak akan memiliki nilai estetis.
Untuk menghasilkan tampilan batu yang dinamis dengan keseluruhan konsep yang dihadirkan
perlu mengetahui pola pemasangan mosaic. Mosaik bukan merupakan nama batu, melainkan

kumpulan batu yang disusun dengan netting yang dilekatkan menggunakan lem khusus. Sistem
pemasangan batu alam jenis ini termasuk eksplorasi seni.
Pola mosaic terdiri dari beragam jenis, akan tetapi yang banyak diaplikasikan sekarang ini adalah
pola random, cubic dan igloo. Pola-pola ini memberikan kesan elegan, klasik, dinamis dan
minimalis.
Berawal dari konsep ini, maka cisangkan mengeluarkan suatu produk batu estetis terbaru yang
bernama STILESTONE. Batu Stilestone mempunyai tampilan tekstur yang alami, dengan warna
alam yang klasik. Batu Stilestone mempunyai beberapa ukuran yang sudah baku/standar; 15cm x
15cm, 15 cm x 30 cm, 30 cm x 30 cm, 5 cm x 30 cm.
Semua dimensi ini dapat diaplikasikan untuk mendapatkan pola pemasangan yang terkini, yaitu
pola random, cubic, maupun igloo. Dengan pemilihan kombinasi warna yang tepat, dapat
dihasilkan suatu pola pemasangan yang tepat untuk hunian anda. Adapun warna-warna batu
Stilestone adalah : Seaspray, Russet, Crimson, Wheat dan Grey.
Proses Pemasangan jenis batu Stilestone harus dikerjakan dengan teknik yang tepat karena
memrlukan keahlian yang khusus dan kerapihan, sehingga penampilannya unik dan prestisius
menambahkan nilai jual dari bangunannya. Selain batu Stilestone ini, beberapa produk batu
lainnya adalah Batu Groove, Batu Stripstone, Batu Goa, Batu Susun Sirih, dll. Batu-batu ini
tersedia dalam dimensi yang beragam.
http://kacege.wordpress.com

Membuat Kamar Mandi yang Nyaman


Posted by webreva on August 23, 2013
Posted in: Tips & Trik. Tagged: kamar mandi, toilet.

Kecil Nggak Masalah, Yang Penting Nyaman


Tak ada rumah tanpa kamar mandi. Dari situ bisa terlihat betapa pentingnya ruang ini.
Jadi tidak berlebihan juga bila kita bersusah-susah demi membuat kamar mandi terlihat bersih,
indah, nyaman.
Ukuran jangan dijadikan tameng untuk menciptakan kamar mandi yang enak dilihat
dan nyaman dirasa. Justru ketika lahan begitu terbatas, desain kamar mandi harus dipikirkan
supaya ruang ini tetap bisa nyaman.
Inilah 12 Tips yang bisa diterapkan untuk membangun kamar mandi yang
menyenangkan :
1.

Ruang dibagi dalam 3 area, yaitu area untuk mandi, area untuk kloset dan area untuk
wastafel. Bila memungkinkan, letakkan wastafel di posisi yang tidak bersebelahan dengan kloset.
2.
Bila area mandi tidak luas, pilihlah shower sebagai pengganti bak mandi.

3.

Untuk penghalang area mandi, bisa digunakan tirai atau pintu kaca. Pintu kaca lebih
terlihat mewah, namun harganya juga lebih mahal dibandingkan tirai.

4.

Untuk penghalang antara area mandi dan kloset bisa digunakan dinding kaca tembus
pandang.

5.

Lapisi dinding dan lantai kamar mandi dengan keramik bermotif halus. Gunakan keramik
dengan motif yang sama untuk melapisi dinding sampai ke plafond akan membuat dinding
terlihat lebih tinggi dan juga membuat seluruh dinding lebih mudah dibersihkan.

6.

Wastafel tanpa kaki lebih cocok karena tidak membuat ruang terlihat penuh. Berikan
meja wastafel permanen untuk meletakkan benda-benda seperti sabun, shampoo, odol, sikat gigi
dan lain-lain.

7.

Untuk keperluan membersihkan diri, dibutuhkan beberapa peralatan. Supaya bendabenda ini tidak berserakan dimana-mana, sekalian saja buatkan rak yang cantik. Rak ini bisa
dibuat dari ambalan kaca yang transparan. Ketimbang ditempel di dinding, rak ini bisa
diletakkan diantara wastafel dan area mandi seperti partisi. Jadi, entah sedang berada di area
wastafel ataupun di area mandi, kita bisa menjangkau benda yang ada di rak.

8.

Jangan lupakan stop kontak sekalipun di kamar mandi. Mungkin anda akan
membutuhkannya untuk alat cukur, mengisi baterai ponsel, menggunakan penyedot debu dan
lain-lain.

9.

Untuk area mandi bisa digunakan penutup lantai dengan motif berbeda yang terlihat lebih
mencolok.

10.

Berikan warna mencolok pada sebidang kecil dinding. Jangan takut menggunakan warna
yang sangat terang seperti oranye, merah, kuning atau hijau, karena dinding tersebut memang
dibuat untuk menjadi aksen dalam kamar mandi mungil ini.

11.

Pencahayaan akan melengkapi keindahan kamar mandi. Selain lampu yang menerangi
seluruh bagian kamar mandi, tambahkan lampu kecil di atas wastafel. Lampu ini akan
memberikan sentuhan artistik.

12.

Bubuhkan wangi terapi aroma, bau harum selalu terasa menyenangkan. Biasanya orang
menggunakan pewangi ruangan atau kamper untuk mengharumkan kamar mandi. Sesekali
cobalah letakkan terapi aroma di kamar mandi. Kamar mandi pun akan terasa lebih nyaman dan
segar.

http://kacege.wordpress.com

Tips Pengecatan
Posted by webreva on August 23, 2013
Posted in: Tips & Trik. Tagged: Tips Pengecatan Dinding.

Beberapa Langkah Untuk Menghasilkan Pengecatan Dinding Yang Baik :

Waktu yang tepat untuk pengecatan dinding eksterior adalah ketika musim kemarau.
Sebaiknya, pengecatan tidak dilakukan pada saat terik atau saat matahari tinggi, karena cat akan
mengering terlalu cepat dan membuat warna tidak merata. Hindari juga pengecatan pada musim
hujan atau cuaca lembab, karena pengeringan cat tidak akan maksimal.

Jangan melakukan pengecatan lapisan kedua jika lapisan pertama cat belum benar-benar
kering. Hal ini menyebabkan cat lapisan pertama yang belum kering akan terangkat kembali oleh
roller atau kuas.

Biasanya, orang menggunakan plamir disetiap pengecatan dinding. Sebenarnya fungsi


plamir hanya untuk meratakan dan memperhalus permukaan. Kehadiran plamir pada dinding luar
justru dapat berakibat cat mudah mengelupas, karena daya rekatnya berkurang. Plamir boleh
dipakai untuk meratakan, namun gunakan pada permukaan yang tidak rata saja.

Gunakan semen instan pada dinding, karena anda tak perlu menunggu waktu curring lagi.
Kadar pH yang terkandung dalam dinding sudah pas.
http://kacege.wordpress.com

Merancang Rumah Hemat Energi


Posted by webreva on August 23, 2013
Posted in: Tips & Trik. Tagged: rumah hemat energi.

7 Tips Merancang Rumah Hemat Energi

Tanam pohon disekitar rumah di arah datangnya angin. Angin yang melewati
pepohonan dab rumput akan membawa uap lembab yang bias mendinginkan udara
dan menaikkan kelembaban ruangan. Tanaman juga berfungsi menyaring debu
yang terbawa angin. Peletakan tanaman di depan jendela bisa membantu sebagai
peneduh.

Kolam air juga bisa digunakan untuk mendinginkan ruang, tapi perlu dicermati juga
karena air menguap jika ada pemanasan yang dapat menambah tingkat lembab.

Lindungi dinding dan jendela dari sinar matahari langsung dengan teritisan, kanopi,
overhang agar panas tidak cepat masuk ke dalam ruang.

Jika memakai AC perhatikan system jendelanya. Usahakan jika listrik mati, udara di
dalam ruangan tetap bisa mengalir lewat jendela yang bisa dibuka-tutup. Misalnya, berupa
bouuvenlicht atau jendela atas.

Kombinasikan pemakaian jenis lampu dan peletakannya.Untuk general lighting


sebaiknya pakai lampu hemat energy. Tidak semua lampu harus disorotkan dari atas plafond, tapi
manfaatkan jenis lampu baca atau standing lamp untuk sudut-sudut ruangan yang memerlukan
dan tidak setiap saat harus dinyalakan.

Penerangan alami tidak hanya didapatkan dari jendela kaca yang lebar, tapi bisa juga
memanfaatkan prinsip pencahayaan tidak langsung. Cahaya bisa dipantulkan ke dalam tapi tidak
harus memakai kaca. Misalnya atap kita buat kisi-kisi untuk memasukan cahaya dan
memantulkannya ke dalam seperti atap gergaji.

Jika menginginkan bangunan dengan banyak kaca, harus ada kompensasi dengan
ventilasi yang baik, misalnya di bagian atas hubungan kaca dengan dinding ada slot atau jarak
untuk mengalirkan udara.
http://kacege.wordpress.com

Agar Dinding Luar Tak Cepat Pudar


Posted by webreva on August 23, 2013
Posted in: Desain Rumah. Tagged: Cat dinding rumah.

Bila Tidak Digunakan Dengan Cara Yang Tepat, Cat Eksterior Tidak Akan Bekerja Efektif
Melindungi Dinding Rumah.
Panasnya siang, dinginnya malam dan terpaan hujan membuat dinding eksterior lebih
menderita dari dinding interior. Bila tidak diberi perlakuan khusus, dinding luar rumah bakal
cepat rembes atau bahkan keropos. Karenanya agar bangunan lebih awet, kita perlu memberinya
kulit yang relative tahan terhadap cuaca, yaitu berupa aplikasi cat eksterior.
Cat yang disebut juga sebagai weathercoat atau weathershield ini berbahan dasar
akrilik. Campuran bahan akrilik membuat cat eksterior bersifat tahan terhadap sinar ultraviolet
(UV), tahan cuaca dan berdaya rekat tinggi. Anda dapat mengaplikasikan cat tersebut pada
permukaan dinding bata / semen, plester, asbes maupun dinding luar semipermanen.
Semua cat eksterior terbilang tahan cuaca, namun tingkat ketahanannya berbeda-beda.
Cat eksterior yang baik seharusnya dapat mengatasi masalah umum pada dinding luar, seperti
rembes, cat mengelupas, jamur dan lumut serta dinding berkapur.

Harus Curing dan Kering


Tetapi, penggunaan cat eksterior tidak serta-merta membawa efek seperti yang
diharapkan. Dalam beberapa kasus, tukang cat yang tidak memahami cara aplikasi cat eksterior
dapat membuat investasi anda serasa percuma.
Sistem kerja borongan dan penataan kerja pembangunan yang tidak rapi sering
membuat tukang bekerja terburu-buru. Terkadang, prinsip pengecatan yang ideal jadi
ditinggalkan.
Sebelum dicat, dinding baru harus dalam keadaan curing dan kering, dengan tingkat
kelembaban dinding dibawah 18%. Kadar air dapat diukur dengan protimeter.
Harap dicatat, dinding kering belum tentu curing. Yang dimaksud curing disini adalah
reaksi pengerasan semen pada plesteran/beton. Agar kondisinya sempurna butuh waktu hingga
28 hari sejak dinding selesai diplester. Pengecatan dinding baru boleh dilakukan sesudah itu.
Mengapa demikian? Hal ini berhubungan dengan kadar alkali dinding. Permukaan dinding yang
siap dicat berkadar pH antara 8-9. Ini dapat diukur dengan kertas lakmus.
Agar kadar alkali berlebih dapat dinetralisir, anda dapat menggunakan wall sealer atau
sejenisnya sebagai cat dasar. Cara ini dapat mencegah kemungkinan terjadinya pengelupasan cat.
Amplas Dinding Lama
Jika hendak mengecat ulang dinding eksterior, sebaiknya bersihkan dinding terlebih
dahulu. Cat lama yang mengelupas dan dinding berlumut harus dikerok. Lalu gosok dinding
dengan amplas agar permukaannya benar-benar rata. Bersihkan kotoran yang masih menempel.
Untuk cat dasar, campurkan air sebanyak 10% pada cat. Aplikasikan satu lapis saja
pada dinding. Biarkan mongering dalam dua jam, lalu aplikasikan cat lapisan kedua tanpa
campuran air. Agar lebih cepat gunakan roller. Kuas tetap anda perlukan untuk mengecat bagian
tepi dinding atau pertemuan dinding yang berbeda warna. Setelah itu, anda dapat memulai
dengan lapisan kedua.
Ada hal lain yang perlu diingat ketika memilih cat eksterior. Seperti jenis cat dinding
pada umumnya, ada pula cat eksterior yang mengandung zat berbahaya bagi kesehatan. Pilih cat

dinding jenis water-based, karena tergolong ramah lingkungan dibandingkan jenis solvent-based.
Berbeda dari yang pertama, jenis solvent-based mengeluarkan bau yang cukup menyengat dan
dapat mengganggu kesehatan jika dihirup cukup lama. Kandungan merkuri dan timah hitam pada
cat tertentu juga tidak ramah lingkungan.
Bagaimana pilihan warnanya? Dulu warna cat eksterior memang terbatas, namun kini
produsen kini produsen cat mulai menawarkan warna lebih beragam. Bahkan, beberapa produsen
terkenal mengeluarkan warna khusus atau melayani permintaan untuk mencampur aneka warna
cat dengan system komputerisasi.
Selama aplikasi anda tepat, maka warna-warna cat pada dinding akan lebih segar dan
dapat melindungi dinding eksterior dalam waktu lama.
http://kacege.wordpress.com

Rangka Atap Baja Ringan


Posted by webreva on August 23, 2013
Posted in: Desain Rumah. Tagged: Rangka baja ringan.

Tips Rangka Atap Baja Ringan


Untuk Mendapatkan rangka atap baja ringan yang baik perlu diperhatikan tips berikut ini :

Memakai material baja G550. Untuk mengetahuinya hanya dengan proses uji tarik di
laboratorium, tidak bisa secara kasat mata. Karena itu konsumen perlu minta jaminan tertulis dari
supplier/fabricator bahwa material baja yang dipakai benar G550, Jadi bila dikemudian hari
terjadi sesuatu konsumen bisa melakukan uji tarik, dan menuntut supplier/fabricator karena
mensuplai barang tidak sesuai dengan spesifikasi kontrak.

Coating memenuhi standar. Ada dua macam coating yang umum digunakan, yaitu
alumunium zinc (Zincalume atau galvalume) dan zinc atau galvanis. Yang perlu diperhatikan
konsumen adalah ketebalannya. Menurut standar internasional, untuk Zincalume atau galvalume
minimal 150 g/m2 atau AZ150. Dan untuk zinc atau galvanis minimal 180 g/m2 atau Z180.

Sama dengan kualitas baja, ketebalan coating tidak bisa diukur secara kasat mata. Karena itu
konsumen perlu meminta supplier/fabricator mencantumkan tipe dan kadar coating yang dipakai.

Jenis screw memenuhi standar. Screw khusus untuk rangka atap baja ringan mempunyai
ulir yang kasar dan jarak ulir yang renggang supaya ketebalan profil bisa masuk diantara ulir
tersebut. Berbeda dengan baja konvensional yang menggunakan screw dengan ulir tipis karena
dimaksudkan untuk membuat ulir pada ketebalan profil baja konvensional itu.

Memiliki software penghitung struktur dan desain. Baja ringan menggunakan software
khusus, jadi harus hati-hati dengan merek yang memakai software untuk perhitungan struktur
biasa karena tidak memperhitungkan karakteristik profil baja ringan.

Sistem pengaku (bracing) lengkap. Konsumen perlu memperhatikan desain yang


ditawarkan aplikator/fabricator. Memang bagi awam agak sulit untuk mengerti hal ini. Tapi
sebagai informasi ada beberapa pengaku yang perlu diperhatikan:

1.
2.

Top bracing yang berfungsi sebagai bracing.


Bottom chord bracing sebagai pengaku batang bawah, untuk meminimalisasi
punter yang terjadi bila digantungi rangka plafond.

3.

Lateral tie untuk mengurangi tekuk pada batang tegak kuda-kuda.

4.

Diagonal web bracing sebagai ikatan angin.

Proses aplikator/fabricator memproduksi kuda-kuda juga perlu diawasi, karena proses


produksi yang kurang bagus akan mempengaruhi kekuatan kuda-kuda.
http://kacege.wordpress.com

Menghitung Kebutuhan AC
Posted by webreva on August 23, 2013
Posted in: Tips & Trik. Tagged: AC Pendingin ruangan.

Tips Menghitung Kebutuhan AC

Untuk menghemat listrik upayakan memilih AC dengan EER cukup rendah. Biasanya
brosur mencantumkan angkanya. EER adalah konsumsi listrik AC untuk menghasilkan tingkat
kesegaran optimal. Makin rendah EER makin irit konsumsi listrik AC. Tentu saja perbandingan
harus dibuat antara produk AC sekelas, Hanya AC dengan EER rendah biasanya juga harganya
lebih mahal.

Selain itu pilih AC dengan kapasitas yang pas untuk ukuran ruang dan daya listrik di
rumah. Caranya dengan melihat daya pendinginnya dalam satuan BTUH (British Thermal Unit
per Hour). Rumusnya BTUH : 500 = Luas Ruangan, atau Luas Ruangan x 500 = BTUH. 1PK =
9.000 btuh, 2PK = 18.000 BTUH, 2.5PK = 24.000 BTUH, dan 3/4PK =7.000 BTUH. Jadi untuk
ruang seluas 9m2 (33) AC 1/2PK sudah cukup. 3/4PK untuk ruang 14m2, 1PK untuk ruang
18m2 dan seterusnya.

Tapi harus dilihat juga ruangannya, kalau di lantai dua terkena sinar matahari langsung
atau cenderung dihuni banyak orang seperti ruang tamu atau ruang keluarga. BTUH-nya harus
dikalikan 550.
http://kacege.wordpress.com

Memanfaatkan Air Hujan dengan


Sumur Resapan
Posted by webreva on August 23, 2013
Posted in: Tips & Trik. Tagged: Resapan Air Hujan.

Kelola Pembuangan Air Hujan


Di negeri dengan curah hujan yang tinggi, seperti di Indonesia dampak air hujan perlu
diperhatikan betul. Tanpa tata kelola yang baik, air hujan hanya akan mengalir dari rumah ke got.
Bila kapasitas saluran pembuangan air di wilayah anda tidak kuasa menampungnya, maka
banjirlah akibatnya.
Karena itu, pengelolaan air hujan di rumah menjadi hal yang penting untuk kita siasati.
Kalau pengelolaannya baik, air hujan akan mengalir lancar dan bisa dimanfaatkan untuk
meningkatkan ketersediaan air tanah.
Rencanakan dan Hitung Kebutuhan Pemipaan
Disinilah pentingnya perencanaan. Disaat air hujan jatuh ke permukaan atap rumah, air
diarahkan menuju talang, dan mengalir ke pipa-pipa tegak dibawah. Air kemudian mengalir ke
selokan atau drainase dalam tanah, menuju saluran air kota.
Meski kita sudah cukup familiar dengan fungsi talang, namun tidak semua orang
mengerti bagaimana memanfaatkannya secara efektif. Salah satu yang perlu ditimbang adalah
mengenai bahan talang. Kalau untuk ditanam dalam tembok, gunakan talang berbahan PVC,
karena lebih awet. Klem pada talang metal bisa longgar (mengakibatkan rembes). Tapi untuk
pemasangan diluar, yang metal bisa lebih bagus. Pilihan warnanya banyak, aksesorinya juga
lebih lengkap.
Selain itu luasan permukaan atap sangat mempengaruhi ukuran dan jumlah pipa tegak
yang diperlukan untuk mengalirkan air hujan dengan cepat. Ada hitung-hitungannya, jumlah dan
ukuran pipa yang tepat akan membuat air hujan lebih cepat dialirkan, sehingga tidak tumpah.
Bagaimana menghitungnya? Mari kita simak contoh perhitungan berikut :

Semisal luas atap rumah anda 200m2. Curah hujan rata-rata di Indonesia 300500mm2/jam, atau 5-8 liter/menit. Berarti dapat diasumsikan bahwa curah air hujan untuk luasan
atap 200m2 = 200x(5 liter/menit atau 8 liter/menit) = 1.000 1.600 liter/menit.
Curah hujan sebesar itu paling efisien ditangani menggunakan enam buah pipa berukuran
3 inci dengan daya alir 255 liter/menit. Hal tersebut berdasarkan perhitungan curah hujan dibagi
kapasitas alir pipa yang digunakan, yang dalam hal ini adalah 1.600 liter/menit : 255 liter/menit
= 6 pipa.
Bikin Sumur Resapan

Mengingat semakin sedikitnya persediaan air tanah, sebaiknya kita juga menampung
curahan air hujan yang tinggi, agar tidak langsung mengalir ke got dan tak bisa dimanfaatkan
lagi. Buatlah sumur resapan di halaman rumah.
Bagi warga DKI bahkan sudah ada ketentuan legalnya. Berdasarkan SK Gubernur DKI
Jakarta No.68/2005, setiap area rumah seluas 50 m2 wajib membangun sumur resapan seluas
2m2.

Dengan membuat sumur resapan, air hujan dari pipa tegak dapat dialirkan ke saluran
horizontal dengan diameter 10 cm, lalu diteruskan ke sumur penampung air hujan. Ukuran sumur
serapan disarankan berdiameter 1,5 m dan sedalam 3m. Masukkan batu koral dan ijuk di lapisan
bawah sumur untuk menyaring air hujan. Setelah melewati penyaringan tersebut, air yang lebih
bersih akan meresap ke tanah.
Saat curah hujan tinggi sangat mungkin sumur resapan menjadi penuh. Untuk itu
pasang pipa overflow dengan diameter 10 cm yang langsung terhubung dengan saluran kota.
Dengan demikian, saat air dalam sumur resapan penuh, air akan mengalir melalui pipa overflow
ke saluran kota.
Sumur resapan sebaiknya ditanam di area terbuka, seperti taman atau dekat teras. Jadi
bisa langsung digunakan, semisal untuk menyiram tanaman.
Roof Drain dan Canopy Drain
Terkadang atap tanpa talang, dak, balkon, maupun overstek dibiarkan tidak memiliki
saluran drainase. Air hujan, dibiarkan jatuh bebas. Keadaan ini sering membuat air hujan
menggenang di halaman. Dalam jangka waktu yang lebih panjang, cipratan air dapat merusak
lapisan cat dan mengakibatkan tembok berjamur.
Roof Drain dan Canopy Drain adalah drainase yang berfungsi menyalurkan kelebihan
air pada balkon, kanopi, dak, overstek dan pada atap yang tidak dipasangi talang. Dari situ air
dialirkan ke pipa air hujan, lalu ke saluran drainase bawah tanah. Roof Drain dan Canopy Drain
terbuat dari besi dengan penutup berbentuk kubah di bagian atas. Penutup tersebut untuk
mencegah kotoran, seperti sampah daun, masuk dan menyumbat saluran drainase.
Dengan tertatanya saluran pembuangan air hujan, maka air tersebut
dapat lebih bermanfaat, ketimbang sekadar lewat.

http://kacege.wordpress.com

SYARAT RUMAH TAHAN GEMPA


Posted by webreva on August 3, 2013
Posted in: Desain Rumah. Tagged: Rumah tahan gempa.

Berikut adalah persyaratan rumah tahan gempa, khususnya bangunan tembok dengan struktur
kolom cor semen. Rumah tahan gempa, sebagaimana rumah umumnya, secara prinsip terdiri dari
fondasi, dinding dan atap. Kualitas atau kekuatan rumah sangat ditentukan ketiga hal tersebut.
Membangun rumah tahan gempa tembok bata, batu atau batako, secara rinci diawali dengan
rancangan berikut :
Pertama,

Yang disyaratkan adalah bentuk atau denah bangunan sebaiknya sederhana dan
simetris. Dalam istilah bangunan, rumah memiliki ketahanan guncangan jika bentuknya segi
empat simetris, dengan ukuran panjang dan lebar hampir sama. Misalnya 6 x 6 m2, 9 x 9 m2 dan
seterusnya. Tinggi bangunan idealnya tak lebih dari 4 m. Kalau rancangan bangunan terlanjur
tidak simetris, misalnya berbentuk L atau U, sebaiknya dilakukan pemisahan struktur.
Kedua,

Soal fondasi. Pembuatan fondasi harus terusan atau tidak terpotong, dengan silangan
tengah simetris sedalam lebih dari 45 cm. Batu untuk fondasi usahakan menggunakan batu kali.
Ketebalan fondasi makin ke bawah diusahakan makin lebar.
Ketiga,

Hal yang sangat penting, bangunan rumah tembok harus dilengkapi struktur cor
beton dengan kerangka besi, baik untuk sloof, pilar, maupun ring. Sloof adalah kerangka cor
beton untuk bagian bawah, pilar untuk bagian dinding dan ring untuk penutup tembok pada
bagian atas. Antara sloof, pilar dan ring penutup harus bertautan pada ujungnya dan dibuat
menerus (terusan tanpa sambungan) pada setiap bentangan ruang maupun dinding, Adonan untuk
bahan cor harus memenuhi standar yakni dengan perbandingan 1 semen, 2 agregat kasar dan 3
pasir. Sedangkan untuk adonan spesi pemasangan batu-bata 1 semen : 6 pasir. Ukuran besi sloof,
pilar maupun ring untuk rumah ukuran di bawah 100 m2 setidaknya 10 mm atau 12 mm. Makin
besar ukuran rumah harusnya makin besar pula ukuran besi rangka cor-nya. Besar kolom cor
untuk rumah ukuran tersebut minimal 15 cm. Tinggi bangunan sebaiknya tidak lebih dari 4m jika
tebal dinding 15 cm. Bentangan tiap-tiap dinding maksimal 3 m dengan syarat besar kolom cor
15 cm. Jadi jika panjang rumah 6 m, setidaknya harus ada tiga pilar kolom cor. Dan jika ukuran
rumah 6 x 6 m2 berarti jumlah kolom pilar cor-nya sedikitnya 9 buah.
Keempat,

Penempatan dinding-dinding penyekat dan lubang-lubang pintu dan jendela sedapat


mungkin simetris terhadap sumbu-sumbu bangunan. Artinya posisi atau peletakan jendela dan
pintu seimbang dengan koefisien bangunan. Ini untuk menghindari ketidakseimbangan tahanan
guncang pada dinding. Jangan lupa untuk memasang angkur besi pada dinding tiap ketinggian
1m. Pemasangan angkur dikaitkan dengan struktur pilar. Usahakan dinding diplester / tidak bata
telanjang. Pemlesteran akan memperkuat dinding, karena plesteran dan acian akan mengikat
elemen bata atau batako penyusun dinding menjadi satu kesatuan.
Kelima,

Soal Gunung-gunung. Jika model rumah menggunakan gunung-gunung, cermati ring


balok maupun isiannya. Gunung-gunung merupakan bagian yang paling rentan runtuh. Hampir
50% korban tewas pada gempa DIY dan Jawa Tengah pada bulan Mei 2006 adalah akibat

tertimpa patahan gunung-gunung. Selanjutnya kap atau gunung-gunung pemikul atap bagian
tengah atau dalam, sebaiknya tak perlu diisi dengan dinding agar tidak menimbulkan beban.
Keenam,

Bagian Pengatapan. Rumah tahan gempa adalah bangunan yang atapnya dibuat dari
material yang seringan mungkin. Gunakan kayu ringan tapi kuat atau dengan baja ringan yang
jauh lebih ringan tapi lebih kuat dibandingkan dengan kayu. Kuda-kuda rangka atap gording
harus terikat kuat dengan struktur kolom. Cermati penggunaan genteng. Genteng produk modern
yang paling ringan perbijinya paling tidak 1,7 kg dalam keadaan kering. Dalam kondisi basah
ketika terkena air atau embun, bobotnya bisa naik hingga 2 kg. Jika sebuah bangunan rumah
menggunakan 3.000 ribu biji, berarti beban gentengnya saja sudah mencapai kurang lebih 6 ton.
Itu belum termasuk beban yang berasal dari rangka atap. Bayangkan juga kemampuan dinding
rumah saat harus menyangga beban seberat itu.
Gempa bumi bisa datang kapan saja. Dalam ranah religious, semua bencana datang dari Tuhan,
entah itu sebagai cobaan, ujian atau kutukan. Namun dalam agama apapun diajarkan bahwa
Tuhan memberi keleluasaan hamba-NYA untuk berikhtiar menghadapi bencana, termasuk dalam
menghadapi gempa bumi. Membangun rumah tahan gempa juga merupakan salah satu bentuk
ikhtiar.
Semoga Bermanfaat,
http://kacege.wordpress.com

Membangun Rumah Tinggal Yang Terencana


Posted by webreva on August 3, 2013
Posted in: Tips & Trik. Tagged: Trik bangun rumah impian.

Semua manusia membutuhkan tempat tinggal atau yang kita sebut sebagai rumah. Ketika
sudah saatnya seseorang untuk memulai hidup berkeluarga, mereka akan membangun rumah
tangganya dengan pemenuhan kebutuhan pokok berupa rumah tinggal, sandang dan pangan.
Semua hal tersebut akan diperoleh dengan bekerja. Rumah tinggal yang merupakan kebutuhan
utama sebuah keluarga memang sangat sulit didapat, karena membutuhkan biaya yang besar
untuk mendapatkannya.
Beberapa trick mungkin dapat dilakukan oleh semua orang seperti berikut ini :
1.
2.

3.

Berhemat dan sisakan uang jajan sejak usia muda.


Buatlah target menabung dengan mengubah jumlah nilai uang dalam bentuk perkiraan
harga tanah 20 tahun mendatang, seperti berikut ( 1 meter persegi tanah = 250 ribu rupiah 2
juta rupiah atau lebih ). Tabunglah nominal tersebut dalam target jangka waktu tertentu
(seminggu, sebulan atau setahun) untuk membeli tanah seluas satu meter persegi dan targetkan
berapa luasan tanah yang kita inginkan untuk rumah keluarga.
Carilah referensi desain rumah yang disenangi di majalah atau pada buku-buku arsitektur.

4.

Buatlah skematik design rumah yang dimulai dengan jumlah ruang dan jenis ruang yang
didambakan sesuai dengan fungsi ruang pada nantinya. Bisa dalam bentuk diagram tulisan.

5.

Gabungkan diagram jumlah ruang dengan model desain peruangan yang didapat dari
referensi majalah diatas. Cocokkanlah keduanya dalam kesatuan fungsi dan ruang yang
diinginkan. Jika ada yang belum cocok atau kurang, carilah lagi pada referensi lain sebanyakbanyaknya.

6.

Buatlah skematik denah peruangan yang diinginkan dengan menggabungkan desain dan
jumlah peruangan yang sudah dipilih diatas. Buatlah kemungkinan denah sebanyak-banyaknya
dan bayangkan kecocokan setiap ruang terhadap transisi antar ruangnya.

7.

Ketika perkiraan biaya yang ditabung sudah terpenuhi untuk membeli luasan tanah yang
diinginkan, Mulailah mencari tanah menurut daerah yang kita senangi dan kecocokan terhadap
denah peruangan serta bentukan bangunan yang sudah kita buat sebelumnya. Tidak menutup
kemungkinan kesemuanya akan berubah karena faktor site existing dan faktor lingkungan sekitar
site. Faktor yang harus dilihat pada site yang kita inginkan adalah keadaan air tanah, sistim
sanitasi riol kota, jaringan listrik dan yang terpenting adalah komunitas lingkungan sekitar
terhadap sosialisasi dan keamanan.

8.

Konsultasikan semua data yang diperoleh dan kebutuhan rumah ideal yang didambakan
kepada arsitek sebagai wadah konsultasi jasa yang membantu terlaksananya impian tersebut.
Semua faktor diatas akan di random oleh arsitek sebagai kesatuan yang utuh, yaitu rumah
terhadap fungsi, rumah terhadap lingkungan hunian, rumah terhadap penghuni didalamnya dan
rumah terhadap existing site. Kesemuanya akan direalisasikan oleh arsitek sebagai wujud
rumah sebagai tempat tinggal sebuah keluarga yang harmonis terhadap lingkungannya.
http://kacege.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai