Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
I. 1.
Latar Belakang
Perkembangan internet di indonesia sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari
hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang menyatakan
pada situsnya http://www.apjii.or.id, pengguna internet di Indonesia pada tahun
2012 telah mencapai 63 juta orang atau 24.23% dari total jumlah penduduk indonesia.
Dengan layanan Internet dapat mengakses semua aplikasi seperti email, web,
chatting, browsing, dan multimedia.
Survey dari institusi MarkPlus Insight (2012) menyatakan Kebanyakan
pengguna internet mengakses internet dari notebook, tablet dan perangkat selular,
karena fitur teknologi ini bisa mengakses dimana saja dan kapan saja dengan
didukung koneksi WLAN (Wireless Local Area Network). WLAN adalah
pengembangan dari teknologi LAN, yaitu sebuah teknologi yang berkomunikasi
melalui frekuensi radio atau menggunakan gelombang cahaya tertentu dalam
mengirim data.
WLAN
berkembang
dengan
pesat
karena
teknologi
ini
mudah
implementasi jaringan wire dan wireless pada jarak 1 hingga 5 meter dari server
berada pada kriteria baik.
Dari penelitian dari Fakultas Teknik Elektro dan Informatika Institute
Teknologi Bandung Bryan Yonathan tentang Analisis Kualitas Layanan (QOS)
audio-video Layanan Kelas Virtual di Jaringan Digital Learning Pedesaan
melakukan pengujian Bitrate dengan throughput 9Mbps dan menyimpulkan Kualitas
Video dengan laju bit 512kbps dan audio dengan laju bit 128kbps menghasilkan
PSNR 17.48 yang berarti nilai tersebut berada pada skala yang cukup baik.
Pengaturan bandwidth untuk setiap pengguna menjadi hal yang sangat
penting terutama untuk menjaga agar penggunaan bandwidth dapat maksimal dengan
keterbatasan yang ada. Terdapat dua teknik manajemen bandwidth yang digunakan,
yaitu Class Based Queueing (CBQ) dan Hierarchical Token Bucket (HTB). CBQ
adalah teknik yang paling lama, sedangkan HTB yaitu pengembangan dari CBQ yang
memiliki opsi yang lebih sedikit dibanding CBQ. Pada CBQ penjadwalan dilakukan
menggunakan Weighted Round Robin (WRR) dan pengeksekusian menggunakan
Exponential Weighted Moving Area (EWMA) sedangkan HTB penjadwalan
menggunakan Deficit Round Robin (DRR) dan pengeksekusian menggunakan Token
Bucket Filter (TBF).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Politeknik Telkom
Bandung Andrian Akmal tentang Konfigurasi dan Analisis Manajemen Bandwidth
pada PC Router menggunakan HTB (Hierarchical Token Bucket) dan CBQ (Class
Based Queue)mengambil kesimpulan yaitu HTB lebih mudah diimplementasikan
karena konfigurasi dilakukan hanya di satu file, berbeda dengan CBQ yang
konfigurasinya dilakukan satu file untuk satu user dan dari sisi (Quality Of Service)
QOS, menggunakan teknik antrian HTB lebih menjamin paket akan dikirim dan
diterima oleh tujuan nya, selain itu nilai delay dan jitter lebih kecil dibanding teknik
CBQ.
Peneliti akan mencoba menerapkan QOS (Quality Of Service) pada jaringan
wireless yang akan dibangun dengan metode HTB (Hierarchical Token Bucket),
I-3
Metode ini akan menjamin pengguna jaringan mendapatkan bandwidth yang sesuai
sehingga kinerja jaringan Internet tetap berjalan dengan baik dan lancar. Dalam tugas
akhir ini juga akan menganalisa transmisi video streaming pada karakteristik standar
wireless LAN 802.11a/b/g/n dengan berbagai kualitas bitrate video streaming dan
menganalisa parameter QoS pada umumnya yang merupakan komponen yang
mempengaruhi lalu lintas pada jaringan yang terdiri dari Delay, jitter, packet loss, dan
Troughput. Perangkat aplikasi penguji yang digunakan yaitu wireshark, dan ping.
I. 2.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah dari
Batasan Masalah
Batasan masalah pada tugas akhir ini adalah :
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menyediakan tingkat jaminan layanan
yang berbeda beda dengan pemberian prioritas-prioritas trafik tertentu pada suatu
jaringan agar terciptanya network service yang lebih baik.
I. 5.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir
masalah,
perumusan
masalah,
analisa,
perancangan
dan
I-5