PENDAHULUAN
umum,
eksplorasi,
eksploitasi,
pengolahan,
pemurnian,
dan memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang ada
hubungannya dengan industri pertambangan batubara beserta hasil olahannya,
dan pengembangan perkebunan.
Pada tanggal 03 Desember 2002, PTBA memperoleh pernyataan efektif
dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham PTBA
(IPO) kepada masyarakat sebanyak 346.500.000 dengan nilai nominal Rp500,per saham dengan harga penawaran Rp575,- per saham disertai Waran Seri I
sebanyak 173.250.000. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 23 Desember 2002.
Dewan Komisaris dan Direksi
Nama
Jabatan
Agus Suhartono
Robert Heri
Komisaris
Komisaris
Seger Budiarjo
Komisaris
Leonard
Komisaris
S. Koesnaryo
Komisaris Independen
Milawarma
Direktur Utama
Achmad Sudarto
Direktur Keuangan
Heri Supriyanto
Direktur Operasi/Produksi
M. Jamil
Direktur Niaga
Maizal Gazali
SEJARAH
Selanjutnya
mulai
1923
beroperasi
dengan
metode
sedangkan
produksi
untuk
kepentingan
komersial
air,
para
karyawan
Indonesia
kemudian
berjuang
(Persero)
Tbk,
yang
rangka
selanjutnya
meningkatkan
menetapkan
penggabungan
Perum
Tambang
Strategi
Perusahaan energi berbasis batubara yang ramah lingkungan dan terkemuka di Indonesia
yang menerapkan Enam Langkah Strategis :
PRODUKSI
Perseroan menetapkan target peningkatan produksi batubara pada 2010, agar sejalan
dengan keberhasilan program peningkatan kapasitas angkut kereta api. Untuk mencapai
target produksi tersebut, Perseroan secara konsisten menerapkan strategi produksi
terintegrasi, fokus pada peningkatan efisiensi operasional produksi, kualitas produksi
dan ketersediaan batubara dengan tetap menjaga aspek Keselamatan & Kesehatan Kerja
(K3) dan Lingkungan.
Perseroan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan efisiensi operasional
penambangan. Upaya tersebut ditujukan untuk mencapai 3 (tiga) sasaran utama yakni:
menekan biaya produksi, meningkatkan efisiensi operasional dan meningkatkan kapasitas
produksi batubara swakelola.
Untuk menekan biaya produksi, Perseroan melaksanakan beberapa program,
diantaranya melakukan penghematan konsumsi BBM, handling batubara, suku cadang/
material serta konsumsi energi listrik; memaksimalkan produksi batubara secara swakelola
dengan mengoptimalkan penggunaan BWE system dan mengembangkan sistem
penambangan shovel & truck; optimalisasi inside dump untuk memperpendek jarak angkut.
Dengan mempertimbangkan efisiensi serta optimalisasi aset operasi, mulai tahun
2009 Perseroan melakukan persiapan pemindahan BWE sistem ke lokasi Tambang Muara
Tiga Besar Utama (MTBU) berupa 2 unit BWE dan 1 unit spreader.
Seiring dengan optimalisasi BWE sistem tersebut, Perseroan melakukan
pembangunan PLTU milik sendiri guna mendukung program operasi BWE sistem serta
program efisiensi lain secara menyeluruh dengan menggunakan bahan bakar
batubara limbah yang selama ini belum termanfaatkan.
Pelaksanaan strategi operasional membuat Perseroan berhasil kembali meningkatkan
volume produksi batubara menjadi 12,5 juta ton, naik 7,4 % dibandingkan volume produksi
tahun 2009 yang berjumlah 11,6 juta ton.
Dari keseluruhan produksi tersebut, produksi yang dilakukan secara swakelola
meningkat menjadi 5,64 juta ton, naik 11,5% dari produksi tahun sebelumnya sebesar 5,05
juta ton. Secara bertahap, Perseroan berencana menaikkan kapasitas produksi swakelola.
Dengan peningkatan secara bertahap, maka kompetensi SDM Perseroan dalam mengelola
tambang secara penuh akan semakin meningkat juga.
1.2ANEKA TAMBANG
Jabatan
Fachrul Razi
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Zaelani, S.E
Komisaris
Komisaris Independen
Direktur Independen
Direktur Independen
Direktur Independen
Direktur Independen
Direktur
BIOGRAFI
PT Aneka Tambang Tbk.adalah perusahaan yang sebagian besar sahamnya dimiliki
pemerintah dan publik dan bergerak di bidang pertambangan. Perusahaan yang didirikan
sejak 5 Juli 1968 ini memiliki kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan serta
pemasaran sumber daya mineral. Bijih nikel kadar tinggi atau saprolit, bijih nikel kadar
rendah atau limonit, feronikel, emas, perak dan bauksit adalah komoditas utama perusahaan
ini. Selain itu Antam juga melayani jasa pengolahan dan pemurnian logam mulia serta jasa
geologi.
Selain beroperasi di Indonesia, ANTAM juga memiliki pelanggan di Eropa dan Asia.
ANTAM telah membentuk beberapa usaha patungan dengan mitra internasional karena
luasnya wilayah eksplorasi berlisensi perusahaan serta sahamnya besar untuk
mengembangkan tubuh bijih geologi menjadi pertambangan yang menguntungkan.
Dalam perjalanan bisnisnya, perusahaan ini menjadi perseroan terbatas pada tahun 1968
dengan penggabungan beberapa perusahaan pertambangan komoditas tunggal. ANTAM
adalah perusahaan milik negara yang dihasilkan dari penggabungan beberapa perusahaan
pertambangan dan proyek milik negara yaitu State General Mining Company, the State
Bauxite Mining Company, the Tjikotok State Gold Mining Company, the State Precious
Metals Company, PT Nickel Indonesia, the Diamond Project dan banyak lagi proyek di
bawah Bapetamb. Perusahaan telah melakukan initial public offering (IPO) dan mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan 35% dijual oleh pemerintah kepada masyarakat pada
tahun 1997 demi mengumpulkan uang untuk ekspansi feronikel. Pada tahun 1999, Antam
mencatatkan sahamnya di Australia sebagai entitas asing dan kemudian pada tahun 2002,
perusahaan meningkatkan statusnya ke ASX Listing yang lebih ketat. Pada tanggal 14
September 1974, status Perusahaan diubah dari Perusahaan Negara ke perusahaan Milik
Negara (Persero) dan dikenal sebagai "Perusahaan Perseroan (Persero) Aneka Tambang".
Tujuan ANTAM diarahkan pada peningkatan nilai pemegang saham. Selain itu tujuan
utama perusahaan juga untuk meningkatkan nilai pemegang saham melalui penurunan biaya
serta secara menguntungkan memperluas operasi secara berkelanjutan
Sebagai perusahaan pertambangan, Antam menyadari operasinya memiliki dampak
langsung terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Kelestarian lingkungan dan
pengembangan masyarakat tidak dipandang hanya sebagai bertanggung jawab secara sosial,
tetapi juga sebagai manajemen risiko. ANTAM percaya kelestarian lingkungan dan
pengembangan masyarakat proaktif diperlukan untuk suksesnya mengoperasikan tambang.
Perhatian serius terhadap upaya konservasi alam dan partisipasi proaktif dalam
pengembangan masyarakat merupakan salah satu kunci sukses untuk kegiatan penambangan.
Kegiatan usaha Perseroan telah dimulai sejak tahun 1968 ketika Perseroan didirikan
sebagai Badan Usaha Milik Negara melalui merjer dari beberapa Perusahaan tambang dan
proyek tambang milik pemerintah, yaitu Badan Pimpinan Umum Perusahaan-perusahaan
Tambang Umum Negara, Perusahaan Negara Tambang Bauksit Indonesia, Perusahaan
Negara Tambang Emas Tjikotok, Perusahaan Negara Logam Mulia, PT Nickel Indonesia,
Proyek Intan dan Proyek-proyek Bapetamb. Perseroan didirikan dengan nama "Perusahaan
Negara (PN) Aneka Tambang" di Republik Indonesia pada tanggal 5 Juli 1968 berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1968. Pendirian tersebut diumumkan dalam Tambahan
No. 36, BNRI No. 56, tanggal 5 Juli 1968. Pada tanggal 14 September 1974, berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1974, status Perusahaan diubah dari Perusahaan Negara
menjadi Perusahaan Negara Perseroan Terbatas ("Perusahaan Perseroan") dan sejak itu
dikenal sebagai "Perusahaan Perseroan (Persero) Aneka Tambang".
Pada tanggal 30 Desember 1974, ANTAM berubah nama menjadi Perseroan Terbatas
dengan Akta Pendirian Perseroan No. 320 tanggal 30 Desember 1974 dibuat di hadapan
Warda Sungkar Alurmei, S.H., pada waktu itu sebagai pengganti dari Abdul Latief, dahulu
notaris di Jakarta jo. Akta Perubahan No. 55 tanggal 14 Maret 1975 dibuat di hadapan Abdul
Latief, dahulu notaris di Jakarta mengenai perubahan status Perseroan dalam rangka
melaksanakan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Undang-undang No. 9 tahun 1969
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 1 tahun 1969
(Lembaran Negara tahun 1969 No. 16. Tambahan Lembaran Negara No. 2890) tentang
bentuk-bentuk Usaha Negara menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 1969 No. 40), Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1969 tentang Perusahaan
Perseroan (Persero). Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1969 No. 21 dan Peraturan
Pemerintah No. 26 tahun 1974 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Negara Aneka
Tambang menjadi Perusahaan Perseroan (Persero), Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 1974 nomor 33 jo.Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep.
1768/MK/IV/12/1974, tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka
Tambang menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Aneka Tambang, yang telah
memperoleh pengesahan dari Menkumham dalam Surat Keputusannya No. Y.A. 5/170/4
tanggal 21 Mei 1975 dan kedua Akta tersebut di atas telah didaftarkan dalam buku register
yang berada di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturut-turut di bawah No. 1736 dan No.
1737 tanggal 27 Mei 1975 serta telah diumumkan dalam Tambahan No. 312 BNRI No. 52
tanggal 1 Juli 1975. Untuk mendukung pendanaan proyek ekspansi feronikel, pada tahun
1997 Perseroan menawarkan 35% sahamnya ke publik dan mencatatkannya di Bursa Efek
Indonesia. Pada tahun 1999, Perseroan mencatatkan sahamnya di Australia dengan status
foreign exempt entity dan pada tahun 2002 status ini ditingkatkan menjadi ASX Listing yang
memiliki ketentuan lebih ketat.
ANTAM merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi
secara vertikal yang berorientasi ekspor. Melalui wilayah operasi yang tersebar di seluruh
Indonesia yang kaya akan bahan mineral, kegiatan ANTAM mencakup eksplorasi,
penambangan, pengolahan serta pemasaran dari komoditas bijih nikel, feronike, emas,
perak, bauksit dan batubara. ANTAM memiliki konsumen jangka panjang yang loyal di
Eropa dan Asia. Mengingat luasnya lahan konsesi pertambangan dan besarnya jumlah
cadangan dan sumber daya yang dimiliki, ANTAM membentuk beberapa usaha patungan
dengan mitra internasional untuk dapat memanfaatkan cadangan yang ada menjadi
tambang yang menghasilkan keuntungan.
ANTAM memiliki arus kas yang solid dan manajemen keuangan yang berhati-hati.
ANTAM didirikan sebagai Badan Usaha Milik Negara pada tahun 1968 melalui merjer
beberapa perusahaan pertambangan nasional yang memproduksi komoditas tunggal.
Untuk mendukung pendanaan proyek ekspansi feronikel, pada tahun 1997 ANTAM
menawarkan 35% sahamnya ke publik dan mencatatkannya di Bursa Efek Indonesia.
Pada tahun 1999, ANTAM mencatatkan sahamnya di Australia dengan status foreign
exempt entity dan pada tahun 2002 status ini ditingkatkan menjadi ASX Listing yang
memiliki ketentuan lebih ketat.
Tujuan perusahaan saat ini berfokus pada peningkatan nilai pemegang saham. Hal ini
dilakukan melalui penurunan biaya seiring usaha bertumbuh guna menciptakan
keuntungan yang berkelanjutan. Strategi perusahaan adalah berfokus pada komoditas inti
nikel, emas, dan bauksit melalui peningkatan output produksi untuk meningkatkan
pendapatan serta menurunkan biaya per unit. ANTAM berencana untuk mempertahankan
pertumbuhan melalui proyek ekspansi terpercaya, aliansi strategis, peningkatan kualitas
cadangan, serta peningkatan nilai melalui pengembangan bisnis hilir. ANTAM juga akan
mempertahankan kekuatan finansial perusahaan. Melalui perolehan kas sebanyakbanyaknya, perusahaan memastikan akan memiliki dana yang cukup untuk memenuhi
kewajiban, mendanai pertumbuhan, dan membayar dividen. Untuk menurunkan biaya,
perusahaan harus beroperasi lebih efisien dan produktif serta meningkatkan kapasitas
untuk memanfaatkan adanya skala ekonomis.
Pengelolaan sumber daya alam yang memberikan nilai tambah pada komoditas inti
dan bisnis pendukungnya
BAB II
ANALISIS CROSS SECTIONAL
PTBA
ROA
NILAI PASAR
PKPK
ANTM
MYOH
ATPK
14,34
-9,38
-3,52
13,71
2,92
12500,00
88,00
895,00
458,00
209,00
NILAI BUKU
529,90
200,00
100,00
200,00
14,34%
-9,38%
-3,52%
13,71%
2,92%
12500,00
88,00
895,00
458,00
209,00
14150,00
529,90
200,00
100,00
200,00
203,84
203,84
1233,73
dibandingkan dengan Nilai ROA dari PT.Perdana Karya Perkasa Tbk dengan Jumlah ROA
-9,38%,PT.Samindo Resources Tbk dengan jumlah ROA 13,71%,PT.Aneka Tambang dengan
jumlah ROA nya -3,52%,dan PT.Bara Jaya Internasional Tbk dengan jumlah ROA nya
2,92%.Maka jumlah ROA dari PT.Bukit Asam membuktikan bahwa kondisi perusahaan
tersebut dalam kondisi baik dibandingkan dengan keempat perusahaan tersebut,dengan
demikian jumlah ROA ke empat perusahaan tersebut dibawah ROA PT.Bukit Asam.
Dilihat dari jumlah Nilai Pasar Saham(CLOSE*) PT.Bukit Asam menunjukan kondisi bagus
yakni dengan jumlah 12500,00 jika dibandingkan dengan perusahaan lainnya yang berada
dibawah jumlah PT.Bukit Asam
Dan jika dilihat dari Nilai Buku Saham PT.Bukit Asam jauh lebih tinggi dari perusahaan
lainnya dengan angka 529,90.Jika dibandingan dengan perusahaan lainnya PT.Bukit Asam
memiliki nilai yang baik di Pasar Saham
Analisis cross sectional PT.Aneka Tambang Tbk
Dilihat dari nilai ROA PT.Aneka Tambang memiliki jumlah ROA sebesar -3,52,jumlah
tersebut dalam kondisi kurang baik dibandingkan dengan nilai rata-rata jumlah ROA yakni
dengan jumlai nilai rata-rata 361% dan jauh dibandingkan dengan nilai ROA PT.Bukit Asam.
Dilihat Nilai Pasar Saham(CLOSE*)PT.Aneka Tambang Tbk memiliki jumlah nilai pasar
saham dengan nilai 200.000,jumlah tersebut sama dengan jumlah nilai pasar saham dari
perusahaan Samindo Resources Tbk tetapi dengan jumlah tersebut jauh dibawah perusahaan
Bukit Asam
Sedangkan Nilai Buku Saham(BV)nya 895,00 Kalau dibandingkan Nilai Pasar
Saham(CLOSE*) dengan Nilai Buku Saham(BV) hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
Aneka Tambang dinilai baik karena melebihi dari jumlah nilai perusahaan lainnya,tetapi tetap
masih dibawah jumlah nilai buku saham dari perusahaan Bukit Asam.