Abstrak
Sistem transmisi distribusi yang diaplikasikan di negara Indonesia umumnya adalah sistem jalur udara.
Sistem ini memiliki kekurangan yaitu rentan terkena sambaran petir sebab letak pemasangannya yang cukup tinggi.
Sambaran petir mengakibatkan overvoltage yang mengalir menuju baik ke beban maupun ke sistem. Oleh karena itu
dibutuhkan peralatan proteksi pada pusat pusat tenaga listrik (gardu induk).
Pada gardu induk terdapat suatu alat yang bernama arrester. Arrester merupakan peralatan yang didesain
untuk melindungi peralatan lain dari tegangan lebih surja yang dapat berasal dari switching peralatan dan juga
sambaran petir. Arrester harus memiliki sifat khusus yaitu sebagai isolator bagi arus yang bernilai kecil namun
menjadi konduktor bagi arus yang bernilai hingga ribuan ampere.
Kesalahan kerja pada arrester dapat mengakibatkan kerusakan pada peralatan gardu induk. Untuk
menjaga keandalan dan memperpanjang umur arester, diperlukan adanya upaya pemeliharaan. Pemeliharaan rutin
diperlukan mengingat fungsi penting dari arrester sendiri.
Kata kunci : petir, overvoltage, proteksi, arrester, pemeliharaan
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gardu Induk (GI) bekerja pada tegangan
menengah hingga tegangan tinggi. Oleh karena
itu dibutuhkan sebuah peralatan proteksi dari
tegangan tinggi lebih, yaitu Lightning Arrester
(LA). Alat ini melindungi peralatan lain pada
gardu induk dari tegangan lebih dengan
mengalirkannya ke tanah sebelum menuju
peralatan lain.
Setiap peralatan memiliki tingkat keandalan
yang menurun sejalan dengan usianya.
Diharapkan dengan adanya pemeliharaan sarana
instalasi peralatan LA yang ada pada GI dapat
memperbaiki tingkat keandalannya serta
memiliki waktu operasi yang lebih lama.
1.2 Tujuan
Mengetahui aplikasi, tipe dan bagian bagian beserta cara pemeliharaan Lightning
Arrester pada Gardu Induk 150 kV Krapyak.
1
2.3.2
c.
e.
b) Spark gap
Sela percik merupakan bagian pada arrester
yang dapat menahan tegangan atau menjadi
isolator dalam kondisi operasional. Apabila
terjadi tegangan lebih, maka terjadi
breakdown pada spark gap sehingga berubah
menjadi konduktor.
d.
f.
c) Tahanan katup
Tahanan
yang
difungsikan
untuk
menghilangkan potensi terjadinya arus
susulan. ketika arrester telah mengalirkan
petir ke tanah.
d) Housing
Bagian luar atau selubung yang berfungsi
sebagai pelindung bagian dalam. Housing
biasanya terbuat dari kaca, porselen,
campuran keramik silikon, dll.
e) Counter
Alat penghitung jumlah kerja arrester.
2.
III. PEMELIHARAAN
LIGHTNING
ARRESTER (LA)
3.1 Pengertian Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah suatu kegiatan berupa
menjaga, membersihkan, merawat peralatan
3
Merk
:
Buatan
:
Type
:
No. Serie :
Tahun pembuatan
Jenis
:
MITSUBISHI
JEPANG
MAL/P
F.001930
: 1981
Pasang Luar
Pemeliharaan Prediktif
Merupakaan pemeliharaan yang dilakukan
dengan cara melakukan monitor dan membuat
analisa terhadap hasil pemeliharaan untuk dapat
memprediksi kondisi dan gejala kerusakan
secara dini..
In Service Measurement
Adalah pengujian yang dilaksanakan saat
peralatan operasi (bertegangan) untuk dapat
memprediksi kondisi dan gejala kerusakan
peralatan secara dini.
Shutdown Measurement
Adalah pengujian yang dilakukan saat peralatan
padam untuk mengetahui kondisi peralatan.
d.
Pemeliharaan Korektif
Merupakan pemeliharaan yang dilakukan
ketika peralatan mengalami kerusakan, dengan
tujuan untuk mengembalikan kondisi semula
melalui perbaikan (repair) ataupun penggantian
(replace).
Terencana (Planned)
Adalah pemeliharaan korektif yang dilakukan
secara yang terencana.
Tak Terencana (Unplanned)
Disebut juga dengan pemeliharaan Breakdown.
Adalah pemeliharan yang dilakukan ketika
peralatan mengalami kerusakan secara tiba
tiba
sehingga
menyebabkan
terjadinya
pemadaman.
3.3 Evaluasi Hasil Pemeliharaan Dan
Rekomendasi
1. Evaluasi Level 1
Pelaksanaan Evaluasi Level 1 menggunakan
input hasil pemeliharaan rutin LA meliputi
kegiatan In Service Visual Inspection dan In
Service Visual Measurement
2. Evaluasi Level 2
a.
Pemeliharaan Preventif
Merupakan kegiatan pemeliharaan yang
dilaksanakan untuk mencegah terjadinya
kerusakan secara tiba tiba dan untuk
mempertahankan unjuk kerja optimal sesuai
umur teknisnya.
b.
Pemeliharaan Rutin
Merupakan kegiatan pemeliharaan secara
berkala. Berdasarkan periodenya, pemeliharaan
rutin pada arrester terdiri dari:
- Pemeliharaan Harian
- Pemeliharaan Mingguan
- Pemeliharaan Bulanan
- Pemeliharaan Tahunan
In Service Inspection
Merupakan pemeriksaan kondisi peralatan saat
operasi secara berkala dengan hanya melakukan
pengamatan visual pada bagian bagian tertentu.
Shutdown Function Check
Adalah pengujian yang dilaksanakan pada
peralatan listrik saat padam (tidak beroperasi)
4
Flag Pressure
relief device
VI
II
PERALATAN
YANG
DIPERIKSA
Subsistem
Pemotong Surja
Subsistem Isolasi
Kompartmen /
housing
ANOMALI
VII
Isolator
penuh dengan
debu
Terdapat
retak / pecah
III
Insulating Feet
Insulating
Feet retak /
berlumut
Kompartmen /
Housing
T*
Dilakukan
penambalan, namun
bila retak major,
arrester perlu diganti
Dilakukan
penggantian (retak)
atau pembersihan
(lumut/polutan)
Menjaga agar
creepage distance
tetap terjaga
VIII
Counter tidak
terbaca, kaca
pecah, air
masuk
Counter tidak
bergerak saat
diuji impuls
Counter perlu
diganti
Kawat rantas,
tembaga
dilapisi lumut
Kawat rantas,
konektor ke
tower
berkarat
Besi member
bengkok,
patah, baut
terlepas
Pondasi retak
Koneksi ke
Busbar
Koneksi
bergeser, baut
berkarat
Koneksi ke Kawat
Grounding
Koneksi
bergeser, baut
berkarat
Disconnector
Switch (pada LA
tanpa gap)
Disconnector
lepas / rusak
Lakukan
pengecekan bila
berkarat, mengganti
member yang
bengkok
Perbaikan pondasi
Lakukan perbaikan
posisi pemasangan,
penggantian baut
berkarat
Lakukan perbaikan
posisi pemasangan,
penggantian baut
berkarat
Turunkan TLA,
lakukan pengujian
untuk memastikan
TLA masih dalam
kondisi baik, bila
tidak lakukan
penggantian.
Subsistem
Grading Ring /
Connector Ring
Grading Ring
Grading Ring
melenceng,
bengkok
Lakukan perbaikan
posisi, perbaikan
bentuk Grading
Ring
Subsistem
Pentanahan
Kawat Pentanahan
Pondasi
Subsistem
Konektor
Dilakukan
pembersihan
Subsistem
Monitoring
Counter Jumlah
Kerja
IV
REKOMENDASI
Flag Pressure
relief terlepas
/ pindah
posisi
Lakukan invetigasi
lebih lanjut, apakah
pernah terjadi.
Dikonfirmasi
dengan pengujian
arus bocor untuk
memastikan
kesehatan varistor
Subsistem
Konstruksi &
Pondasi
Konstruksi
Subsistem
Pengaman
Tekanan Lebih
Lakukan perbaikan /
penggantian kawat
bila rantas
Lakukan perbaikan /
penggantian kawat
bila rantas
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari
kerja praktek yang saya laksanakan di GI
Krapyak 150 KV PT. PLN (Persero) P3B JB
APP Semarang adalah sebagai berikut :
1. Arrester berfungsi melindungi peralatan
sistem tenaga listrik dengan cara membatasi
surja tegangan lebih yang datang dan
menyalurkannya ke tanah sebelum menuju
ke peralatan lain
2. Arrester harus memiliki sifat isolator pada
keadaan normal. Namun berlaku sebagai
konduktor bila dialiri tegangan tinggi.
3. Arrester dibagi menjadi dua yaitu expulsion
type lightning arrester dan valve type
lightning arrester.
4. Protective margin adalah selisih antara
Tingkat Isolasi Dasar (TID) isolasi
peralatan yang dilindungi dengan tingkat
perlindungan arrester.
BIODATA
Airlangga
Avryansyah
Akbar Lahir di Tana
Toraja tanggal 20 April
1992. Sekarang penulis
masih melanjutkan studi di
Fakultas Teknik Elektro
Universitas
Diponegoro
dan mengambil konsentrasi
Teknik Tenaga Listrik.
4.2. Saran
1. Perawatan dan pemeliharaan peralatan
Gardu Induk sebaiknya dilakukan sesuai
jadwal.
2. Peralatan yang sudah tua sebaiknya
dilakukan peremajaan agar kehandalan
sistem dapat lebih terjaga.
Semarang,
Oktober 2013
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
DAFTAR PUSTAKA
[1] Tobing, Bonggas L. 2003. Peralatan
Tegangan Tinggi. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama