Anda di halaman 1dari 20

Dasar Dasar Kesehatan Kerja

PENCAHAYAAN
DI TEMPAT KERJA
(Krisdiyanta, SPd.M.Kes)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan


PRIMA

Faktor
Fisik

Suhu
Kebisingan
Pencahayaan
Vibrasi
Kelembaban

PENCAHAYAAN
Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk

mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan


nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas
manusia. Pencahayaan yang baik memungkinkan
orang dapat melihat objek-objek yang dikerjakannya
secara jelas dan cepat.
Menurut sumbernya, pencahayaan dapat dibagi

menjadi

Pencahayaan Alami
Pencahayaan Buatan

Pencahayaan alami
Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang

berasal dari sinar matahari. Sinar alami mempunyai


banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik
juga dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan
pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan
jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca
sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai.
Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif
dibanding dengan penggunaan pencahayaan buatan,
selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber
alami menghasilkan panas terutama saat siang hari.

Pencahayaan buatan
Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang

dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya alami.


Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila posisi
ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan alami atau saat
pencahayaan alami tidak mencukupi. Fungsi pokok
pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara
tersendiri maupun yang dikombinasikan dengan
pencahayaan alami adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan lingkungan yang memungkinkan para pekerja
melihat secara detail serta terlaksananya tugas serta kegiatan
visual secara mudah dan tepat
2. Memungkinkan pekerja berjalan dan bergerak secara mudah dan
aman

3. Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang


berlebihan pada tempat kerja
4. Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap
menyebar secara merata, tidak berkedip, tidak
menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-bayang.
5. Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan
meningkatkan prestasi.
6. Disamping hal-hal tesebut di atas, dalam perencanaan
penggunaan pencahayaan untuk suatu lingkungan kerja
maka perlu pula diperhatikan hal-hal berikut ini

Perencanaan Penggunaan Pencahayaan Untuk Suatu Lingkungan


Kerja
Seberapa jauh pencahayaan buatan akan digunakan, baik untuk

menunjang dan melengkapi pencahayaan alami.


Tingkat pencahayaan yang diinginkan, baik untuk pencahayaan
tempat kerja yang memerlukan tugas visual tertentu atau hanya
untuk pencahayaan umum
Distribusi dan variasi iluminasi yang diperlukan dalam keseluruhan
interior, apakah menyebar atau tefokus pada satu arah
Arah cahaya, apakah ada maksud untuk menonjolkan bentuk dan
kepribadian ruangan yang diterangi atau tidak
Warna yang akan dipergunakan dalam ruangan serta efek warna dari
cahaya
Derajat kesilauan obyek ataupun lingkungan yang ingin diterangi,
apakah tinggi atau rendah

Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan


secara umum dapat dibedakan atas 3 macam yakni:
1. Sistem Pencahayaan Umum

Pada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara


merata di seluruh ruangan. Sistem pencahayaan ini
cocok untuk ruangan yang tidak dipergunakan untuk
melakukan tugas visual khusus.

Sistem Pencahayaan Terarah


Pada sistem ini seluruh ruangan memperoleh

pencahayaan dari salah satu arah tertentu. Sistem ini


cocok untuk pameran atau penonjolan suatu objek
karena akan tampak lebih jelas. Lebih dari itu,
pencahayaan terarah yang menyoroti satu objek
tersebut berperan sebagai sumber cahaya sekunder
untuk ruangan sekitar, yakni melalui mekanisme
pemantulan cahaya.

3. Sistem Pencahayaan Setempat

Pada sistem ini cahaya dikonsentrasikan pada suatu objek


tertentu misalnya tempat kerja yang memerlukan tugas
visual. Sistem pencahayaan ini sangat bermanfaat untuk:

Memperlancar tugas yang memerlukan visualisasi teliti


Mengamati bentuk dan susunan benda yang memerlukan cahaya dari
arah tertentu.
Melengkapi pencahayaan umum yang terhalang mencapai ruangan
khusus yang ingin diterangi
Membantu pekerja yang sudah tua atau telah berkurang daya
penglihatannya.
Menunjang tugas visual yang pada mulanya tidak direncanakan untuk
ruangan tersebut

Dampak Sistem Pencahayaan Bagi Kesehatan Mata

Efek pencahayaan ini bisa terjadi melalui tiga cara,


Direct (langsung), dimana cahaya yang diterima
langsung dari sumbernya, misalnya lampu meja
untuk membaca;
Indirect (tak langsung), dimana bila cahaya yang
diterima merupakan hasil pantulan dinding dan
loteng, seperti halnya di ruang tamu;
Semi direct (genural diffusing), apabila cahaya itu
datang dan dipancarkan kesegala jurusan, seperti
halnya di kantor-kantor

Kelelahan pada mata

iritasi pada mata atau berwarna merah


mengeluarkan air mata
penglihatan ganda,
sakit kepala,
penurunan ketajaman penglihatan
kecepatan persepsi

Pergunakanlah pencahayaan atau penerangan sesuai

dengan kapasitas dan kebutuhan mata kita. Sebab, jika


cahaya berlebihan hal ini bisa menimbulkan kerusakan
dan kelelahan pada mata kita. Bahkan, jika terlalu
berlebihan cahaya pun bisa mengakibatkan kebutaan.

Pengukuran Intensitas Penerangan Di Tempat Kerja


Ruang lingkup

Standar ini menguraikan tentang metoda pengukuran intensitas penerangan di tempat


kerja dengan menggunakan luxmeter.
Istilah dan definisi
Lux :

Satuan intensitas penerangan per meter persegi yang dijatuhi arus cahaya 1 lumen
luxmeter

alat yang digunakan untuk mengukur intensitas penerangan dalam satuan lux
Penerangan setempat

penerangan di tempat obyek kerja, baik berupa meja kerja maupun peralatan
Penerangan umum

penerangan di seluruh area tempat kerja

METODA PENGUKURAN
Prinsip

Pengukuran intensitas penerangan ini memakai alat


luxmeter yang hasilnya dapat langsung dibaca. Alat ini
mengubah energi cahaya menjadi energi listrik,
kemudian energi listrik dalam bentuk arus digunakan
untuk menggerakkan jarum skala. Untuk alat digital,
energi listrik diubah menjadi angka yang dapat dibaca
pada layar monitor.
Peralatan

Luxmeter.

Prosedur kerja
Persiapan

Luxmeter dikalibrasi oleh laboratorium kalibrasi yang terakreditasi.


Penentuan titik pengukuran
a) Penerangan setempat: obyek kerja, berupa meja kerja maupun peralatan.

Bila merupakan meja kerja, pengukuran dapat dilakukan di atas meja yang ada.
Denah pengukuran intensitas

penerangan pada penerangan setempat


1. Nama perusahaan ...................................................................................................... :
2. Alamat ........................................................................................................................:
3. Jenis perusahaan ....................................................................................................... :
4. Jumlah tenaga kerja ................................................................................................... :
5. Unit kerja/ruang kerja .................................................................................................. :
6. Jenis lampu.................................................................................................................. :
Pijar/Gas halogen/Germicidal/Fluorescent/Natrium/Infrared *)
Meja 1
Meja 4
7. Jenis penerangan ....................................................................................................... :
8. Tanggal pengukuran ................................................................................................... :
Denah penerangan setempat
Meja 2
Meja 5

b) Penerangan umum: titik potong garis horizontal panjang dan

lebar ruangan pada setiap jarak tertentu setinggi satu meter dari
lantai. Jarak tertentu tersebut dibedakan berdasarkan luas
ruangan sebagai berikut:
1) Luas ruangan kurang dari 10 meter persegi: titik potong garis
horizontal panjang dan lebar ruangan adalah pada jarak setiap
1(satu) meter.
Contoh denah pengukuran intensitas penerangan umum untuk
luas ruangan kurang dari 10 meter persegi seperti Gambar 1.
1m
1m
.

Luas ruangan antara 10 meter persegi sampai 100

meter persegi: titik potong garis horizontal panjang


dan lebar ruangan adalah pada jarak setiap 3 (tiga)
meter
Luas ruangan lebih dari 100 meter persegi: titik

potong horizontal panjang dan lebar ruangan adalah


pada jarak 6 meter

Persyaratan pengukuran
Pintu ruangan dalam keadaan sesuai dengan kondiisi tempat pekerjaan

dilakukan.
Lampu ruangan dalam keadaan dinyalakan sesuai dengan kondisi pekerjaan.
Tata cara
Hidupkan luxmeter yang telah dikalibrasi dengan membuka penutup sensor.
Bawa alat ke tempat titik pengukuran yang telah ditentukan, baik pengukuran

untuk intensitas penerangan setempat atau umum.


Baca hasil pengukuran pada layar monitor setelah menunggu beberapa saat
sehingga didapat nilai angka yang stabil.
Catat hasil pengukuran pada lembar hasil pencatatan untuk intensitas
penerangan setempat dan untuk intensitas penerangan umum
Matikan luxmeter setelah selesai dilakukan pengukuran intensitas penerangan.

Hasil pencatatan pengukuran intensitas penerangan setempat


Nama perusahaan ................................................................................
Alamat ..................................................................................................
Tanggal pengukuran..............................................................................
Petugas ..................................................................................................
Unit kerja ..............................................................................................
Waktu pengukuran.................................................................

Ruang
I

Intensitas Cahaya (Lux)


II

Rata-rat
III

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai