PERCOBAAN PENGUKURAN
KONSTANTA PEGAS
Disusun untuk memenuhi tugas
Laboratorium Fisika.
Disusun untuk.
Oleh :
Pia Rohdina
Ninda Novianti
Evina Sucianti
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai bahan, misalnya karet,kawat
tembaga, pegas tembaga, besi, kayu, nilon, sapu lidi, dan
plastisin. Diantara bahan-bahan tersebut dapat digolongkan menjadi benda elastis dan
tidak elastis.Benda elastis adalah benda yang dapat kembali ke bentuk semula setelah
gayayang mengubah bentuk telah dihapuskan. Benda tidak elastis adalah
benda yangtidak kembali ke bentuk semula setelah gaya yang mengubah
benda dihapuskan.Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pegas adalah
benda elastis.Pegas diterapkan dalam berbagai bentuk dan dalam banyak
konstruksi.Penggunaan pegas adalah agar suatu konstruksi berfungsi dengan
baik, bukansuatu hal yang mutlak, melainkan suatu pilihan sehubungan
dengan pembuatandan biaya. Sifat pegas yang terpenting ialah
kemampuannya menerima kerja lewat perubahan bentuk elastik dan ketika
mengendur.
B. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka tujuan dari penelitian
dengan alat peraga sederhana gaya pegas dan konstanta pegas ini adalah :
1. Menambil data yang diperlukan untuk penelitian gaya pegas dan
konstanta pegas (hukum Hooke).
2. Mendapatkan hubungan antara gaya berat(F)dengan pertambahan
panjang pegas(x).
3. Mengganbarkan grafik antara gaya berat (F) dengan pertambahan
panjang pegas (x).
4. Mencari konstanta pegas.
C. Manfaat Penelitian
Dari penelitian gaya pegas dan konstanta pegas dengan menggunakan
alat peraga sederhana ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi gaya pegas.
2. Penguasaan konsep fisika tentang gaya pegas menjadi lebih maksimal
dengan metode eksperimen menggunakan alat peraga yang sederhana.
3. Memberi pengetahuan tentang adanya media lain yang dapat digunakan
dalam pembelajaran fisika,khususnya pada materi gaya pegas.
4. Meningkatkan kemampuan untuk mengambil data dengan benar.
5. Memberikan waktu lebih banyak untuk dapat melakukan pengamatan
dan menganalisis data terhadap fenomena fisika yang terjadi disekitar
kita.
6. Sebagai bahan kajian untuk penelitian dengan ruang lingkup yang lebih
luas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Elastisitas
Elastisitas dapat didefinisikan sebagai sifat suatu benda atau bahan yang
dapat kembali kebentuk semula.
Bola yang terbuat dari karet, bila diberi gaya tekan maka bentuknya tidak bulat
lagi. Namun jika gaya tersebut dihilalangkan, bentuk bola tersebut juga akan
kembali pada bentuk semula. Akan tetapi jika bola yang terbuat dari tanah liat
diberi gaya yang sama dan gayanya dihilangkan, maka bentuk bola tersebut
tidak dapat kembali pada bentuk semula.
Dari kejadian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ada 2 golongan bahan,
yaitu bahan elastis dan bahan tidak elastis. Bahan elastis adalah bahan yang
dapat kembali pada bentuk semula jika diberi suatu gaya,contohnya adalah
karet,baja dan kayu. Sedangkan bahan tidak elastis adalah bahan yang tidak
dapat kembali lagi pada bentuk semula jika diberi gaya meski gaya tersebut
telah dihilangkan, contohnya adalah tanah liat dan plastisin.
B. Hukum Hooke
Jika sebuah pegas ditarik dengan gaya tertentu, maka panjangnya akan
berubah. Semakin besar gaya tarik yang bekerja, semakin besar pertambahan
panjang pegas tersebut. Ketika gaya tarik dihilangkan, pegas akan kembali ke
keadaan semula. Jika beberapa pegas ditarik dengan gaya yang sama,
pertambahan panjang setiap pegas akan berbeda. Perbedaan ini disebabkan
oleh karakteristik setiap pegas. Karateristik suatu pegas dinyatakan dengan
konstanta pegas (k).
Hukum Hook menyatakan bahwa jika pada sebuah pegas bekerja sebuah
gaya, maka pegas tersebut akan bertambah panjang sebanding dengan besar
gaya yang bekerja padanya. Secara matematis, hubungan antara besar gaya
yang bekerja dengan pertambahan panjang pegas dapat dituliskan sebagai
berikut:
F=kx
Keterangan :
F = gaya yang bekerja (N)
k = konstanta pegas (N/m)
x = perubahan panjang pegas
Pegas ada yang disusun secara tunggal, ada juga yang disusun seri atau
paralel. Untuk pegas yang disusun seri, pertambahan panjang total sama
dengan jumlah masing-masing pertambahan panjang pegas . Sehingga
pertambahan total x adalah: x = x1 + x2.
Sedangkan untuk pegas yang disusun paralel, pertambahan panjang masingmasing pegas sama. Yaitu: x1 = x2 = x3. dengan demikian: Kp = k1 + k2
Perlu selalu di ingat bahwa hukum Hook hanya berlaku untuk daerah
elastik, tidak berlaku untuk daerah plastik maupun benda-benda plastik.
Menurut Hooke, regangan sebanding dengan tegangannya, dimana yang
dimaksud dengan regangan adalah persentase perubahan dimensi. Tegangan
adalah gaya yang menegangkan per satuan luas penampang yang dikenainya.
Sebelum diregangkan dengan gaya F, energi potensial sebuah pegas adalah
nol, setelah diregangkan energi potensialnya berubah menjadi: E = kx2
Jika sebuah benda diberikan gaya maka hukum Hooke hanya berlaku
sepanjang daerah elastis sampai pada titik yang menunjukkan batas hukum
Hooke. Jika benda diberikan gaya hingga melewati batas hukum Hooke dan
mencapai batas elastisitas, maka panjang benda akan kembali seperti semula.
Jika gaya yang diberikan tidak melewati batas elastisitas. Tapi hukum Hooke
tidak berlaku pada daerah antara batas hukum Hooke dan batas elastisitas. Jika
benda diberikan gaya yang sangat besar hingga melewati batas elastisitas,
maka benda tersebut akan memasuki daerah plastis dan ketika gaya
dihilangkan, panjang benda tidak akan kembali seperti semula, benda tersebut
akan berubah bentuk secara tetap. Jika pertambahan panjang benda mencapai
titik patah, maka benda tersebut akan patah.
Berdasarkan persamaan hukum Hooke di atas, pertambahan panjang (L)
suatu benda bergantung pada besarnya gaya yang diberikan (F) dan materi
penyusun dan dimensi benda (dinyatakan dalam konstanta k). Benda yang
dibentuk oleh materi yang berbeda akan memiliki pertambahan panjang yang
berbeda walaupun diberikan gaya yang sama, misalnya tulang dan besi.
Demikian juga, walaupun sebuah benda terbuat dari materi yang sama
(misalnya besi), tetapi memiliki panjang dan luas penampang yang berbeda
maka benda tersebut akan mengalami pertambahan panjang yang berbeda
sekalipun diberikan gaya yang sama. Jika kita membandingkan batang yang
terbuat dari materi yang sama tetapi memiliki panjang dan luas penampang
yang berbeda, ketika diberikan gaya yang sama, besar pertambahan panjang
sebanding dengan panjang benda mula-mula dan berbanding terbalik dengan
luas penampang. Makin panjang suatu benda, makin besar pertambahan
panjangnya, sebaliknya semakin tebal benda, semakin kecil pertambahan
panjangnya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
adalah :
hari / tanggal
waktu
tempat
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode
kuantitatif. Dan teknik pengambilan data dilakukan dengan eksperimen.
Statif
Pegas
Mistar / Penggaris
Beban denga masa yang berbeda-beda
D. Langkah Percobaan
Langkah-langkah percobaan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
2. Menimbang semua beban dan mencatat massanya.
3. Mengaitkan ujung atas pegas pada statip dan mengukur panjang pegas
sebagai panjang mula-mula (Io).
4. Mengaitkan ujung bawah pegas dengan beban yang paling kecil
kemudian mengukur panjang pegas sebagai I1 alat percobaan diatas.
5. Mengukur pertambahan panjang sebagai :
x = I = l1 Io.
6. Melepaskan beban.Dan mengganti beban yang berbeda massanya (m2),
kemudian mengukur panjang pegas sebagai I2 .
7. Mencatat hasil percobaan dalam tabel percobaan.
8. Menghitung pertambahan panjang pegas (x atau I).
9. Mengulangi langi langkah 1 sampai 6 untuk massa beban yang berbedabeda,sehingga diperoleh data tentang beban dan pertambahan panjang
yang berbeda-beda pula.
Konstanta rata-rata k = n
( k k )
Kesalahan mutlak k =
kesalahan relatif =
k
k
n . ( n1 )
x 100%
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
I.
PEGAS BESAR
A. Data Hasil Percobaan
N
O
1.
2.
3.
4.
Massa /
m
( kg )
0,05
0,1
0,15
0,2
Panjang
Awal
Pegas /
l ( m )
0,07
0,07
0,07
0,07
Panjang
Akhir
Pegas /
l1( m )
0,11
0,16
0,21
0,26
Perubaha
n
panjang /
x (l1-lo)
0,04
0,09
0,14
0.19
Gaya / F
(m.g)
Konstant
a/k
0,5
1
1,5
2
( Fx )
12,5
11,11
10,7
10,5
44,8
4
= 11,2
Kesalahan mutlak konstanta pegasnya yaitu :
(k k )
k
=
n .(n1)
2,4381
= 4( 4 1)
=0,203175
0,203175
x 100%
11,2
= 1,8140625 %
k ) = ( 11,2 0,203175)
k
rata konstantanya adalah
= 11,599. Dan dengan rumus k = n .(n1)
maka besarnya
kesalahan mutlak konstantanya adalah 0,203175. Untuk kesalahan relatif
k
konstantanya dicari dengan persamaan =
x 100%, sehinga didapat
k
kesalahan relatifnya sebesar 1,8140625 %
1.
2.
3.
4.
Massa /
m
( kg )
0,05
0,1
0,15
0,2
Panjang
Awal
Pegas /
l ( m )
0,07
0,07
0,07
0,07
Panjang
Akhir
Pegas /
l1( m )
0,09
0,11
0,13
0,15
Perubaha
n
panjang /
x (l1-lo)
0,02
0,04
0,06
0.08
Gaya / F
(m.g)
a/k
0,5
1
1,5
2
100
4
= 25
Kesalahan mutlak konstanta pegasnya yaitu :
(k k )
k
=
n .(n1)
= 4(4 1)
=0
Konstant
k ) = ( 25 0)
25
25
25
25
( Fx )
0
25 x 100%
=0%
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
N
0.
PEGAS BESAR
1. Dari data percobaan didapat data sebagai berikut.
Hasil perhitungan
Gaya / F
(m.g)
Konstant
a/k
( Fx )
1.
2.
3.
4.
0,5
1
1,5
2
12,5
11,11
10,7
10,5
PEGAS KECIL
1. Dari data percobaan didapat data sebagai berikut.
Hasil perhitungan
N
0.
Gaya / F
(m.g)
Konstant
a/k
( Fx )
1.
2.
3.
4.
0,5
1
1,5
2
25
25
25
25
gaya yang diberikan maka pertambahan panjang pegasnya juga akan semakin
besar pula. Dan dapat digambarkan grafiknya seperti berikut :
B. Saran
1. Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam kegiatan pembelajaran
khususnya fisika, salah satu upaya yaitu melalui metode pembelajaran
yang tepat dan menyenangkan, salah satu metode tersebut yaitu metode
eksperimen.
2. Pada percobaan gaya pegas dan konstanta pegas dengan alat peraga
sederhana, ada baiknya mencoba dengan menggunakan massa beban
yang lebih bervariasi lagi dan menggunakan beberapa pegas yang
berbeda.
3. Dalam pembelajaran fisika pada bab lain, dapat dimungkinkan untuk
menggunaan alat peraga sederhana juga.
C. Penutup
Dengan mengucapkan Alhamdulillahi rabbil alamin, penulis
memanjatkan puji sukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan ini.
Penulis dalam penyusunan laporan ini menyelesaikannya dengan kondisi
dan substansi sesuai dengan kemampuan dari penulis. Penulisan laporan ini
adalah sebagai hasil dari percobaan, pengamatan dan analisis penulis terhadap
alat peraga sederhana gaya pegas dan konstanta pegas ( hukum Hooke ) yang
telah dibuat.
Dengan penuh kesadaran, Penulis menyadari bahwa diperlukan
kemampuan dan keterampilan yang lebih untuk menjadi seorang analis.
Sehingga diperoleh hasil yang memuaskan.
Pada ahirnya penulis menyadari jika tidak ada sesuatu yang sempurna, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Dengan hal ini penulis mengharapkan
kritik,saran serta masukan dari berbagai pihak sebagai bahan evaluasi laporan
ini dan dalam penulisan selanjutnya.
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
Foster , Bob. 2005. Fisika SMA Kelas XI . Jakarta : Erlangga
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
(http://www.gurumuda.com/2008/10/hukum-hooke-dan-elastisitas/)
(http://www.google.co.id/search?
hl=id&q=getaran+pegas&btnG=Telusuri+dengan+Google&meta=&aq=f&oq=
)
Sabir.2006.Buku Kerja Fisika Sma . Padang : Esis