Disusun oleh :
Nama
: Heru Widianto
Nim
: 5201412001
Jurusan/Prodi
: Teknik Mesin/PTM S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2015
ii
Abstrak
Heru Widianto
Di UPT Depo Kereta Besar A Semarang Poncol
Teknik Mesin-Pendidikan Teknik Mesin
Universitas Negeri Semarang
2015
PKL adalah praktik kerja lapangan yang dilakukan di industri / perusahaan yang
berkaitan dengan program studi perkuliahan. Untuk menunjang perjalanan sebuah
kereta api pastinya dibutuhkan suatu komponen yaitu sebuah bogie yang merupakan
susunan perangkat roda dan sistem suspensi sebagai suatu satuan struktur yang
mendukung kereta atau gerbong saat berjalan di atas rel yang dapat meredam getaran
yang timbul pada saat kereta berjalan. Pada penulisan laporan ini akan dibahas
mengenai pemeliharaan berkala mekanik 12 bulanan (P12) pada bogie TB-398 dan
alat perangkai kereta di UPT Depo Kereta Besar A Semarang Poncol. Bogie TB-398
merupakan bogie yang paling banyak dipakai dikereta api Indonesia. Proses
pemeliharaan bogie dilakukan untuk mendapatkan kembali perangkat bogie dan alat
perangkai yang baik agar tetap bisa menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna
kereta api Indonesia. Proses pemeliharaan ini dilakukan dengan memisahkan atau
melepas bogie terhadap body kereta terlebih dahulu menggunakan pesawat angkat
atau crane, setelah terpisah keluarkan bogie dari bawah body, kemudian bersihkan
bogie dari kotoran menggunakan kacer. Proses selanjutnya periksa bogie apakah ada
yang retak atau tidak menggunakan palu, periksa / ganti pin bush ada yang rusak atau
tidak dan lumasi menggunakan oli. Selanjutnya periksa center pivot, center plate dan
blok rem yang sudah tidak sesuai ketentuan dan yang terakhir setel blok rem dengan
mengencangkan triangle.
Kata kunci: alat perangkai, bogie, kereta
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat dan
hidayah sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan di
UPT DEPO KERETA BESAR A SEMARANG PONCOL . Laporan ini dibuat guna
memenuhi tuntunan mata kuliah praktik kerja lapangan yang berbobot 4 sks dengan
judul PEMELIHARAAN BERKALA MEKANIK 12 BULANAN (P12) PADA
BOGIE TB-398 DAN ALAT PERANGKAI KERETA.
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. M. Khumaedi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Universitas Negeri Semarang.
2. Bapak Drs. Karsono, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dalam menyelesaikan penulisan laporan ini.
3. Bapak Haryanto, ST. selaku pembimbing lapangan yang telah membimbing
dalam menyelesaikan penulisan laporan ini
4. Kepada kedua orang tua dan sahabat (Linda dan Soni) yang senantiasa
memberikan semangat dan doa selama saya praktik kerja lapangan.
5. Seluruh pegawai UPT DEPO KERETA BESAR A SEMARANG PONCOL
yang telah memberikan pengarahan dan membimbing saya selama
menjalankan praktek kerja lapangan.
6. Kepada semua pihak yang telah membantu.
Demikian pengantar yang dapat saya tulis, semoga laporan praktik
kerja lapangan ini dapat berguna untuk pembaca maupun penulis.
iv
Daftar Isi
Halaman Judul ............................................................................................................... i
Halaman Pengesahan .................................................................................................... ii
Abstrak ........................................................................................................................iii
Kata Pengantar ............................................................................................................ iv
Daftar Isi........................................................................................................................ v
Daftar Tabel ................................................................................................................ vii
Daftar Gambar............................................................................................................viii
Daftar Lampiran...................................................................................................... .... ..x
Arti Lambang dan Singkatan................................................................................... .... xi
Bab I Pendahuluan ...................................................................................................... 13
A. Latar belakang................................................................................................. 13
B. Tujuan dan manfaat......................................................................................... 15
C. Tempat dan pelaksanaan ................................................................................. 16
D. Pengumpulan data ........................................................................................... 16
Bab II Isi...................................................................................................................... 18
A. Pekerjaan / kegiatan ........................................................................................ 18
1. Pekerjaan secara umum .............................................................................. 18
2. Pekerjaan secara spesifik ............................................................................ 26
B. Analisis Hasil Pekerjaan ................................................................................ 41
Bab III Penutup ........................................................................................................... 57
A. Simpulan ......................................................................................................... 57
B. Saran................................................................................................................ 58
C. Daftar Pustaka ................................................................................................. 59
D. Lampiran ......................................................................................................... 60
vi
Daftar Tabel
vii
Daftar Gambar
viii
ix
Daftar Lampiran
TB-398
JM
: Junior manager
UPT
P1
: Perawatan bulanan
P3
: Perawatan 3 bulanan
P6
: Perawatan 6 bulanan
P12
SDM
UNNES
PKL
KA
: Kereta api
Km
: Kilometer
Mm
: Milimeter
AMKA
DKARI
PJKA
PERUMKA
AC
: Air conditioner
dll
: Dan lain-lain
xi
Nipp
BY MRI
: Balaiyasa Manggarai
Divre
: Devisi regional
PT INKA
AVG3
: Alvania grease
GT
: Berat total
Th
: Tahun
Kg
: Kilogram
KRD
KRL
SMC
: Semarang poncol
xii
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kontribusi sains dan teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada
semua sektor pembangunan sudah menjadi tuntutan bagi semua negara di dunia
ini. Dunia industri sekarang mengalami peningkatan pesat tak terkecuali di bidang
permesinan. Kemajuan dan kemakmuran suatu negara tidak di tentukan oleh SDA
yang kaya akan tetapi di tentukan oleh SDM yang unggul. Pendidikan yang
bermutu pada semua jenjang, jenis dan jalur pendidikan di butuhkan oleh setiap
peserta didik yang sabar akan urgensi pendidikan, agar nantinya dapat di hasilkan
SDM yang mengusai ilmu pengetahuan sains dan teknologi sehingga outputnya
dapat menjawab tantangan zaman di segala bidang. Tentunya aspek yang tidak
boleh di tinggalkan yaitu manusia yang mempunyai keimanan dan ketakwaan
kepada TUHAN YANG MAHA ESA. Sebagai jawaban dari tuntutan di atas maka
perguruan tinggi termasuk UNNES ada mata kuliah praktik kerja lapangan yang
berbobot 4 sks untuk menambah wawasan, keahlian dan keterampilan pada
mahasiswa dan di wajibkan harus lulus.
Praktik kerja lapangan ini juga berfungsi sebagai pelatihan agar mahasiswa
lebih berpengalaman dalam terjun di dunia pekerjaan. Tentunya juga di harapkan
menghasilkan SDM yang berkualitas dalam pemenuhan pasar dunia kerja, maka
14
pendidikan kejuruan pada umumnya dan teknik mesin pada khususnya perlu
melakukan kerja sama dengan perusahaan. Kejuruan lebih menekan pada
pengetahuan praktik sehingga di perlukan alat praktik yang memadai yaitu secara
ideal peralatan praktek dalam dunia pendidikan harus sama dengan dunia industri.
Maka dalam pelaksanaannya perlu di antisipasi malalui beberapa cara, yaitu
sebagai berikut :
1. Adanya program praktik industri dalam jangka waktu tertentu
2. Mengupayakan kurikulum tertentu, artinya dapat merespon terhadap
kebutuhan ilmu dan teknologi.
Untuk menunjang kegiatan akademik sesuai dengan disiplin ilmu perlu
adanya kerja sama dengan suatu perusahaan atau industri. Dalam pelaksanaan
praktik industri penulis memilih UPT DEPO KERETA BESAR A SEMARANG
PONCOL sebagai mitra tempat PKL karena dirasakan sesuai dengan ilmu yang
diperoleh dalam proses perkuliahan di Program Studi Pendidikan Teknik Mesin S1
Universitas Negeri Semarang.
15
16
D. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penyusunan laporan praktik kerja lapangan
ini ada beberapa cara antara lain:
1. Metode Praktik
Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data pada bahan laporan
praktik kerja lapangan dengan jalan mengoperasikan beberapa alat yang ada,
menganalisa dan mengamati secara langsung dan dibimbing oleh mekanik.
2. Metode Interview (wawancara)
Metode dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada
pembimbing lapangan dan mekanik. Data dari metode ini adalah tentang cara
perawatan tahunan (P12) bogie dan alat perangkai kereta.
17
18
BAB II
ISI
A. Pekerjaan/Kegiatan
1. Pekerjaan Secara Umum
a. Sejarah berdirinya kereta api
Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama
pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh
Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele.
Pembangunan diprakarsai oleh Naamlooze Venootschap Nederlandsch
Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de
Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur
1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10
Agustus 1867.
Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat
menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya
mendorong minat investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya.
Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 Km, tahun 1870
19
menjadi 110 Km, tahun 1880 mencapai 405 Km, tahun 1890 menjadi 1.427
Km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 Km.
Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh
(1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan
(1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA
sepanjang 47 Km antara Makasar-Takalar, yang pengoperasiannya
dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum
sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat
dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan.
Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, pernah dilakukan studi
pembangunan jalan KA.
Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia
mencapai 6.811 Km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang
menjadi 5.910 km, kurang Iebih 901 Km raib, yang diperkirakan karena
dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk
pembangunan jalan KA di sana.
Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar sepur
1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan
tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 1943) sepanjang 473 Km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa
pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 Km antara
Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA
20
21
Periode
Status
Dasar Hukum
IBW
1945 s.d
1950
DKA
IBW
1950 s.d
1963
DKA RI
IBW
1963 s.d
1971
PNKA
1971
s.d.1991
PJKA
1991 s.d
1998
PERUMKA
1998 s.d.
PT. KERETA API (Persero)
2010
Mei 2010
PT. KERETA API INDONESIA
s.d
(PERSERO)
sekarang
22
23
24
3) Bagian Genset
Genset meliputi motor genset beserta komponennya. Di dalam bagian
listrik terdapat beberapa macam perawatan yaitu perawatan per 300
jam dan per 500 jam.
25
SUPERVISOR RUAS
ADMINISTRASI
CAHYO SOEKRISNO
NIPP. 45279
SUPERVISOR RUAS
ORG. RENCANA
WAJIHUDIN
NIPP. 43227
DEPRIANSO
NIPP. 45574
NGATITO
NIPP. 37645
SUPERVISOR RUAS
ELEKTRIK
BUDI HANDAYANI
NIPP. 43231
JUNIOR SUPERVISOR
UPT URUSAN KERETA
TEGAL
JUNIOR SUPERVISOR
UPT URUSAN KERETA
SEMARANG TAWANG
JUNIOR SUPERVISOR
UPT URUSAN KERETA
SEMARANG PONCOL
RONY KOESDARMANTO
NIPP. 43161
BUDI ARINDHO
NIPP. 47278
26
27
tanpa
dilengkapi
peredam
pegas
kejut.
penumpang kelas 3
(K3) dan
yang
yang
28
29
8) Bogie NT 60 (K8)
Bogie NT 60 adalah bogie generasi baru yang dibuat PT INKA
untuk kereta kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi. Pegas primer
menggunakan pegas karet (connical rubber bonded) dan pegas
sekunder menggunakan pegas ulir yang dilengkapi peredam kejut.
Bogie NT 60 merupakan bogie pertama, tanpa menggunakan pelat
gesek pada pengarah gandar maupun batang ayun.
9) Bogie Bolsterless (K9)
Bogie Bolsterless adalah bogie generasi terbaru pada kereta
penumpang yang dibuat pada tahun 1997 untuk kelas eksekutif
Kereta pada KA Argo Bromo Anggrek. Pada bogie ini digunakan
pegas karet konus sebagai primer dan pegas udara (Air Spring)
sebagai pegas sekunder dilengkap dengan peredam kejut dan anti roll
device.
30
31
32
Setelah itu bersihkan rangka bogie dari debu dan kotoran yang
menempel. Sebaiknya bogie di semprot pakai air bersih yang
bertekanan atau menggunakan kacer.
33
34
Periksa / perbaiki / ganti pin, bush dan skin plat yang tidak normal
/ tipis ( Batas diameter dalam bush -1 mm, batas diameter pin
-1mm, batas ketebalan skin plat minimum 1 mm)
35
36
37
Pasang blok rem yang baru pada sepatu rem, toleransi antara blok
rem dengan roda kurang lebih 8 mm
38
Buka baut sluistik dan sluistik dilepas pada perangkat roda yang
akan diganti pegasnya.
39
40
41
42
43
internal,
yaitu
getaran
yang
disebabkan
oleh
karena
44
45
46
Spesifikasi/ukuran-ukuran
Ukuran
1067
mm
14
ton
2200
mm
Diameter roda
774/698 mm
1590
mm
1980
mm
Kecepatan maksimal
100
km/jam
Berat perbogie
4700
kg
3534
mm
10
2100
mm
11
1000
mm
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan data-data yang telah penulis peroleh dan sesuai dengan hasil
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di UPT Depo Kereta Besar A Semarang
Poncol, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:
1. UPT Depo Kereta Besar A Semarang Poncol merupakan Unit Perawatan
baik yang bersifat preventive dan corrective
2. Pemeliharaan yang dilakukan bertujuan untuk menjaga kehandalan kereta,
sehingga dapat menghindari terjadinya gangguan saat dioperasikan yang
ujungnya untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.
3. Pemeliharaan bogie dan alat perangkai bertujuan untuk memberikan
kenyamanan dan keamanan perjalanan kereta api.
4. Bogie TB-398 merupakan pengembangan dari bogie NT-11 dan NT-60
yang mempunyai kelebihan sebagai berikut :
a. Titik tumpu roda 1590 mm
b. Bearing menggunakan Cartridge kelas C (5x9)
c. Konstanta pegas lebih halus dan nyaman
58
B. Saran
1. Pada proses pemeliharaan bogie dan alat perangkai lebih baik di kerjakan
oleh tim.
2. Setiap pelaksana ( mekanik,listrik, dan genset) agar mempunyai pekerjaan
sendiri sendiri agar pekerjaan lebih cepat selesai dan terstruktur
3. Perangkat bogie yang telah selesai pemeliharaan agar diperiksa kembali
apakah masih ada yang belum sesuai ketentuan atau tidak, karena bogie
merupakan komponen penting didalam perjalanan, keamanan, dan
kenyamanan kereta.
59
C. Daftar Pustaka
Anonim. 2013. Pegas (http://blog.ub.ac.id) diakses pada 11 Februari 2015
Seizo Kaisha, Nippon Sharyo, 1982. Maintenance instruction manual of third
class coach and kitchen type CFU for indonesian state railways.
zulyanto, Andar Kusuma, 2012. Analisa kekuatan konstruksi bogie NT (11)
K5 pada gerbong kereta api (http://www.scribd.com) diakses pada11 Februari
2015