BAB I Kualitatif

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lanjut usia (Lansia) merupakan proses alamiah yang pasti akan dialami
oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang. Di dalam struktur anatomis
proses menjadi tua terlihat sebagai kemunduran didalam sel. Proses ini
berlangsung secara alamiah, terus menerus dan berkesinambungan yang
selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomi, fisiologi dan biokimia
pada jaringan tubuh dan akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh
secara keseluruhan (Depkes RI 2003 dalam Oktariyani, 2012)
Lansia sangat rentan terserang penyakit karena beberapa faktor salah
satunya adalah faktor imun (kekebalan) tubuh yang menurun dan bahkan
imun bisa mengalami penyimpangan atau penyakit autoimun seperti artritis
rematoid.
Menurut WHO tahun 2010 lebih dari 335 juta orang di dunia ternyata
menderita penyakit artritis rematoid. Itu berarti setiap enam orang didunia satu
diantaranya adalah penyandang penyakit artritis rematoid.
Jumlah penduduk Indonesia menurut hasil Sensus Penduduk (SP)
2010 sebesar 237,64 juta orang. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2012
adalah 245,425 juta jiwa, yang diperoleh dari proyeksi SP 2010. Dari data
sunsenas badan pusat statistik RI tahun 2012 Jumlah penduduk lansia di
Indonesia mencapai 7,56 % dari jumlah penduduk Indonesia atau 18,55413
juta orang.

Hasil Riskesdas tahun 2013 ada terdapat 10 penyakit terbanyak pada


lansia dan penyakit artritis menempati urutan ke-2 terbanyak setelah
hipertensi. Berdasarkan prevalensi artritis menurut kelompok umur dalam
persen (%) yaitu: umur 55-64 tahun sebanyak 45.0 %, umur 65-74 tahun
sebanyak 51.9 % , dan dari umur 75 tahun keatas sebanyak 54.8 %. (Pusat dan
informasi kementrian kesehatan RI, 2014)
Berikut

dibawah

ini

menjelaskan

tentang

prevalensi

penyakit

sendi/Rematik di provinsi Kalimantan selatan:


Tabel 1.1 Prevalensi Penyakit sendi/Rematik
Prov.KalSel
Kelompok Umur
Diagnosis
Diagnosis/Gejala
(Tahun)
55-64
21,6 %
46, 7%
65-74
25,3 %
53,7 %
75 +
23,5 %
56,0 %

Sumber :
Riskesdas

(2013)

Sedangkan di Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2013 ditemukan jumlah


prevalensi penyakit sendi/rematik pada lansia yang pernah terdiagnosis berkisar
antara 23.5% sampai 25.3%, sedangkan yang pernah terdiagnosis dan punya riwayat
gejala berkisar antara 53,7% sampai 56,0. Pada Kabupaten Barito Kuala jumlah
prevalensi penyakit sendi/rematik yang pernah terdiagnosis 8,7% sedangkan yang
pernah terdiagnosis dan mempunyai riwayat gejala 35,4 %. (Riskesdas Prov,KalSel,
2013)

Berdasarkan hasil study pendahuluan di Posyandu Lansia desa Lepasan


terdapat jumlah lansia sebanyak 83 orang terdiri dari laki-laki sebanyak 27
orang dan perempuan sebanyak 56 orang.
Selama 3 bulan terakhir (Oktober, Nopember, dan Desember) pada tahun
2015 terdapat 19 orang yang mengalami artritis rematoid atau sekitar 22.89 %
lansia yang mengalami arthritis rheumatoid. Dari data tersebut dapat di lihat
bahwa lansia yang mengalami artritis reumatoid cukup banyak yaitu 35,4 % di
kabupaten barito kuala dan 22.89 % di Posyandu desa lepasan.
Ketika dilakukan wawancara pada 10 orang lansia yang mengalami
artritis reumatoid, 3 orang lansia yang mengeluh nyeri dan terasa panas pada
sendi lutut dan kadang bisa mengalami demam, gerakan kaki menjadi terbatas
sehingga terasa sakit ketika mau jalan dan mau duduk. 4 orang lansia yang
mengeluh kaku pada sendi siku dan sendi lutut setelah bangun tidur pagi, dan
3 orang yang mengeluh tidak napsu makan, merasa tidak kuat ketika berjalan,
kaki terasa seperti ditekan dan kaki terasa berat ketika berjalan.
Berdasarkan uraian diatas, masih tingginya angka kejadian artritis
reumatoid pada lansia di Posyandu Lansia desa lepasan. Masalah tersebut jika
tidak diatasi akan berdampak pada kualitas hidup lansia, karena lansia
mengalami gejala nyeri sendi dan terasa panas pada sendi, demam, gerakan
kaki terbatas, kaku sendi setelah bangun tidur pagi, tidak kuat ketika berjalan,
kaki terasa di tekan dan terasa berat dan bahkan sampai tidak napsu makan.

Jadi fokus penelitian ini adalah gambaran kualitas hidup lansia yang
mengalami penyakit artritis rematoid.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang gambaran kualitas hidup lansia yang mengalami penyakit
artritis rematoid di Posyandu lansia desa lepasan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah bagaimana gambaran kualitas hidup lansia yang mengalami
penyakit artritis rematoid di Posyandu lansia desa lepasan.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Peneliti ingin mengetahui gambaran kualitas hidup lansia yang
mengalami penyakit artritis rematoid di Posyandu Lansia desa lepasan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi kualitas hidup lansia yang mengalami artritis
rematoid di Posyandu Lansia desa lepasan pada domain fisik.
b. Mengidentifikasi kualitas hidup lansia yang mengalami artritis
rematoid di Posyandu Lansia desa lepasan pada domain psikologis.
c. Mengidentifikasi kualitas hidup lansia yang megalami artritis rematoid
di Posyandu Lansia desa lepasan pada domain hubungan sosial.
d. Mengidentifikasi kualitas hidup lansia yang mengalami artritis
rematoid di Posyandu Lansia desa lepasan pada domain lingkungan.
D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber
informasi dan sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah
didapat dan sekaligus menambah wawasan mengenai gambaran kualitas
hidup lansia yang mengalami penyakit artritis rematoid

di Posyandu

Lansia desa lepasan.


2. Secara Praktis
a. Bagi Puskesmas Lepasan Kecamatan Bakumpai Kab.Barito Kuala
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran kualitas
hidup lansia yang mengalami penyakit artritis rematoid

kepada

Puskesmas Lepasan Kecamatan Bakumpai Kab.Barito Kuala sehingga


dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada lansia pada
kegiatan posyandu lansia.
b. Bagi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

bahan

kepustakaan, bermanfaat bagi pendidik dalam mengembangkan ilmu


pengetahuan , serta menambah wawasan bagi mahasiswa/i Poltekkes
Kemenkes Banjarmasin jurusan keperawatan.
c. Bagi Peneliti
Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan dan menambah
informasi peneliti mengenai kualitas hidup lansia yang mengalami
penyakit artritis rematoid pada lansia di Posyandu Lansia desa lepasan.

Anda mungkin juga menyukai