BAB II Kualitatif
BAB II Kualitatif
TINJAUAN PUSTAKA
fisik (polusi atau kebisingan atau lalu lintas atau iklim) dan
Trasfortasi.
B. Konsep Lanjut Usia
1. Definisi Lanjut Usia
Lanjut usia (Lansia) merupakan proses alamiah yang pasti akan
dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang. Didalam
struktur anatomis proses menjadi tua terlihat sebagai kemunduran
didalam sel. Proses ini berlangsung secara alamiah, terus menerus dan
berkesinambungan yang selanjutnya akan menyebabkan perubahan
anatomi, fisiologi dan biokimia pada jaringan tubuh dan akan
mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan
(Depkes RI, 2003)
Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari
suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan
tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan (Pudjiastuti 2003
dalam Effendi & Makhfudli, 2009). Sedangkan menurut WHO lanjut
usia (elderly) dimulai dari usia 60-74 tahun. (Nugroho 2000 dalam
Effendi & Makhfudli , 2009)
2. Permasalahan Yang Terjadi Pada Lansia
Menurut Mubarak. dkk, (2011) ada beberapa permasalahan yang
terjadi pada lanjut usia (lansia) yaitu :
a. Permasalahan yang berkaitan dengan pencapaian kesejahteraan
lansia.
1) Ketidakberdayaan
fisik,
sehingga
menyebabkan
10
dan
melembaganya
kegiatan
11
12
dan
kepuasan.
3) Proses kehilangan kedudukan yang relative cepat.
4) Lingkungan yang mungkin memberikan suasana terhadap
timbulnya post power sindrom.
13
khususnya
dengan
stress,
mengecilnya
saraf
pada
pendengaran
mengalami
atropi,
(Presbiakusis),
terjadi
membrane
pengumpulan
dan
menurun
pada
lanjut
usia
yang
mengalami
14
menurunnya
kontraksi
dan
volumenya.
kapasitas
pernapasan
maksimum
menurun,
dan
15
8) Sistem Gastrointestinal
Kehilangan gigi, indra pengecapan mengalami penurunan,
esophagus melebar, sensitivitas akan lapar menurun, produksi
asam lambung dan waktu pengosongan lambung menurun,
peristaltic lemah dan biasanya timbul konstipasi,fungsi
absorbsi menurun, hati (liver) semakin mengecil dan
menurunnya tempat penyimpanan, serta berkurangnya suplai
aliran darah.
9) Sistem Genitourinaria
Ginjal mengecil dan nefron menjadi atrofi, aliran darah
keginjal menurun hingga 50%, fungsi tubulus berkurang
(berakibat
pada
penurunan
kemampuan
ginjal
untuk
16
17
psikososial
terjadi
terutama
setelah
seseorang
18
19
I:
20
21
Sementara itu faktor sosial ekonomi, psikologis, dan gaya hidup dapat
memengaruhi progresivitas dari penyakit.
Genetic : Sekitar 60% dari pasien dengan AR membawa epitop bersama
dari cluster HLA-DR4 yang merupakan salah satu situs pengikatan
peptide-molekul HLA-DR tertentu yang berkaitan dengan AR.
Lingkungan : Untuk beberapa decade, sejumlah agen infeksi seperti
organism
mycoplasma,
Epstein-Barr
dan
virus
rubella
menjadi
22
dan
kelainan
progresivitas penyakit.
system
kekebalan
berkontribusi
terhadap
23
24
penyakit
dapat
25
26
27
mediator
peradangan.
Tepatnya
menghambat
sistesis
Artritis
28
3.
4.
5.
6.
Hormone
Imunologi
Infeksi
Sosial
Rematoid
3. Domain Hubungan
Sosial
4. Domain Lingkungan
Ekonomi
7. Psikologis
8. Gaya Hidup
Gambar 2.1 Kerangka Konsep