Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Umat muslim, dalam hidupnya berpegang teguh pada Al Quran dan Al
Hadist sebagai pedoman hidupnya. Dari kedua pedoman tersebut, umat
muslim tidak perlu khawatir dalam menjalani persoalan hidup. Segala apa
yang menjadi persoalan, solusi, peringatan, kebaikan dan ancaan termuat
di dalam pedoman tersebut. Bahkan dalam Al Quran dan Al Hadist
permasalahan politik juga tertuang didalamnya. Diantaranya membahas:
prinsip politik islam, prinsip politik luar negeri islam. Baik politik luar
negeri dalam keadaan damai maupun dalam keadaan perang.
Prinsip-prinsip politik yang tertuang dalam Al Quran dan Al Hadist
merupakan dasar politik islam yang harus diaplikasikan kedalam system
yang ada. Diantaranya prinsip-prinsip politik islam tersebut:
1. Keharusam mewujudkan persatuan dan kesatuan umat (Al Mumin:52).
2. Keharusan menyelesaikan masalah ijtihadnya dengan damai (Al
Syura:38 dan Ali Imran:159)
3. Ketetapan menunaikan amanat dan melaksanakan hukum secara adil
(Al Nisa:58)
4. Kewajiban menaati Allah dan Rosulullah serta ulil amr (Al Nisa:59)
5. Kewajiban mendamaikan konflik dalam masyarakat islam (Al Hujarat:9)
6. Kewajiban mempertahankan kedaulatan negara dan larangan agresi (Al
Baqarah:190)
7. Kewajiban mementingkan perdamain dari pada permusuhan (Al
Anfal:61)
8. Keharusan meningkatkan kewaspadaan dalam pertahanan dan
keamanan (Al Anfal:60)
9. Keharusan menepati janji (An Nahl:91)
10. Keharusan mengutamakan perdamaian diantara bangsa-bangsa (Al
Hujarat:13)
11. Keharusan peredaran harta keseluruh masyarakat (Al Hasyr:7)
12. Keharusan mengikuti pelaksanaan hukum
Menurut Abdul Halim Mahmud (1998) bahwa islam juga memiliki politik
luar negeri. Tujuan dari politik luar negeri tersebut adalah penyebaran
dakwah kepada manusia di penjuru dunia, mengamankan batas territorial
umat islam dari fitnah agama, dan system jihad fisabilillah untuk
menegakkan kalimat Allah SWT. Jadi politik bermakna instansi dari negara
untuk keamanan kedaulatan negara dan ekonomi.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pandangan islam mengenai politik yang menghalalkan
segala cara?
1.2.2 Bagaimana pendapat islam tentang pemerintahan yang otoriter?
1.2.3 Bagaimana pandangan islam tentang perang islam melawan negara
Barat?
1.3 Tujuan
yang dilakukan oleh umat muslim tetap harus berpegang terguh dengan
prinsip serta hukum-hukum islam yang berlaku. Sehingga bilaman perang
tersebut terpaksa harus dilakakukan aka memberikan kemaslahatan bagi
umat muslim itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Politik merupakan pemikiran yang mengurus kepentingan masyarakat.
Pemikiran tersebut berupa pedoman, keyakinan hokum atau aktivitas dan
informasi. Beberapa prinsip politik islam berisi: mewujudka persatuan dan
kesatuan bermusyawarah, menjalankan amanah dan menetapkan hukum
secara adil atau dapat dikatakan bertanggung jawab, mentaati Allah,
Rasulullah dan Ulill Amr (pemegang kekuasaan) dan menepati janji.
Korelasi pengertian politik islam dengan politik menghalalkan segala cara
merupakan dua hal yang sangat bertentangan. Islam menolak dengan
tegas mengenai politik yang menghalalkan segala cara. Pemerintahan
yang otoriter adalah pemerintahan yang menekan dan memaksakn
kehendaknya kepada rakyat. Setiap pemerintahan harus dapat
melindungi, mengayomi masyarakat. Sedangkan penyimpangan yang
terjadi adalah pemerintahan yang tidak mengabdi pada rakyatnya;
menekan rakyatnya. Sehingga pemerintahan yang terjadi adalah otoriter.
Yaitu bentuk pemerintahan yang menyimpang dari prinsip-prinsip islam.
Dalam politik luar negerinya islam menganjurakan dan menjaga adanya
perdamain. Walaupun demikan islam juga memporbolehkan adanya
perang, namun dengan sebab yang sudah jelas karena mengancam
kelangsungan umat muslim itu sendiri. Dan perang inipun telah memiliki
ketentuan-ketentuan hukum yang mengaturnya. Jadi tidak sembarangan
perang dapat dilakukan. Politik islam menuju kemaslahatan dan
kesejahteraan seluruh umat.
DAFTAR PUSTAKA
Hasby, Subky, dkk.2007. BUKU DARAS.PPA Universitas Bramijaya; Malang
Materi Tambahan :
Politik di dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah siyasah. Oleh sebab
itu, di dalam buku-buku para ulama salafush shalih dikenal istilah siyasah
syariyyah, misalnya. Dalam Al Muhith, siyasah berakar kata ssa
yassu. Dalam kalimat Sasa addawaba yasusuha siyasatan berarti Qama
alaiha wa radlaha wa adabbaha (mengurusinya, melatihnya, dan
mendidiknya). Bila dikatakan sasa al amra artinya dabbarahu
(mengurusi/mengatur perkara).
Jadi, asalnya makna siyasah (politik) tersebut diterapkan pada
pengurusan dan pelatihan gembalaan. Lalu, kata tersebut digunakan
dalam pengaturan urusan-urusan manusia; dan pelaku pengurusan
urusan-urusan manusia tersebut dinamai politikus (siyasiyun). Dalam
realitas bahasa Arab dikatakan bahwa ulil amri mengurusi (yassu)
rakyatnya saat mengurusi urusan rakyat, mengaturnya, dan menjaganya.
DISUSUN OLEH :
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya, Sehingga Penulis dapat menyelesaikan
Makalah Agama Islam yang berjudul Sistem Politik Dalam Islam.
Makalah ini ditujukan guna memenuhitugas makalah untuk presentaSI
yang diberikan oleh
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, baik dalam penyusunan maupun pengolahan data. Dan
tanpa adanya bantuan dari semua pihak, penulisan ini tidak akan dapat
diselesaikan dengan baik.
Ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada kedua orang
tua penulis, dosen Pendidikan Agama Islam 1, teman-teman, anggota
kelompok, dan juga semua pihak yang telah membantu penulis
menyelesaikan makalah ini, yang tidak mungkin penulis sebutkan satu
persatu namanya.
Semoga Allah SWT membalas segala jerih payah dan bantuan yang
diberikan kepada Penulis.Akhir kata perkenankanlah Penulis mengucapkan
permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam Makalah ini ada
kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca.Penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun bagi penyempurnaan Makalah
ini.Penulis juga berharap Semoga Makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi Penulis dan umumnya bagi pembaca sekalian, sehingga
diharapkan pengetahuan dalam sistem politik dan demokrasi di Indonesia
dapat berasaskan keislaman.
September 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTARISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Politik Islam. 2
B. Politik Islam 3-5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 6
B. Saran 6
DAFTAR PUSTAKA
7
PENDAHULUAN
Di antara fenomena yang disadari oleh sebagian pengkaji teori-teori
politik secara umum, adalah: adanya hubungan yang erat antara
timbulnya pemikiran-pemikiran politik dengan perkembangan kejadiankejadian historis .Jika fenomena itu benar bagi suatu jenis atau madzhab
pemikiran tertentu, dalam bidang pemikiran apapun, hal itu bagi
pertumbuhan dan perkembangan teori-teori politik Islam amatlah jelas
benarnya.Teori-teori ini terutama pada fase-fase pertumbuhan
pertamanya berkaitan amat erat dengan kejadian-kejadian sejarah
Islam.Hingga hal itu harus dilihat seakan-akan keduanya adalah seperti
dua sisi dari satu mata uang. Atau dua bagian yang saling melengkapi
satu sama lain. Sifat hubungan di antara keduanya berubah-ubah,
terkadang pemikiran-pemikiran itu tampak menjadi penggerak terjadinya
berbagai kejadian, dan terkadang pula kejadian-kejadian itu menjadi
pendorong atau rahim yang melahirkan pendapat-pendapat itu. Kadangkadang suatu teori hanyalah sebuah bias dari kejadian yang berlangsung
pada masa lalu. Atau suatu kesimpulan yang dihasilkan melalui
perenungan atas suatu pendapat yang telah diakui pada masa
sebelumnya. Atau bisa pula hubungan itu berbentuk lain.
Karena adanya hubungan antara dua segi ini, segi teoretis dan realistis,
maka jelaslah masing-masing dari kedua hal itu tidak dapat dipahami
tanpa keberadaan yang lain. Metode terbaik untuk mempelajari teori-teori
ini adalah dengan mengkajinya sambil diiringi dengan realitas-realitas
sejarah yang berkaitan dengannya.Secara berurutan sesuai dengan fasefase perkembangan historisnya yang sekaligus merupakan runtutan alami
dan logisnya.Sehingga dapat dipahami hakikat hubungan yang
mengkaitkan antara dua segi, dapat memperjelas pendapat-pendapat,
dan dapat menunjukkan bumi yang menjadi tempat tumbuhnya masingmasing pemikiran hingga berbuah, dan mencapai kematangannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Politik Islam
Di masa Dinasti Umayyah dan Abbasiyyah (661-850 Masehi), pemikiran
politik Islam didominasi oleh perdebatan tentang sistem pemerintah atau
lebih tepatnya hubungan khalifah dan Negara.Kedua dinasti Islam ini
cenderung menganut sistem pemerintahan atau system politik yang tidak
persoalan yang satu ini sejak zaman Nabi hingga zaman kini.
Pada zamannya, Nabi membentuk sebuah komunitas yang diyakini
bukan hanya komunitas agama, tapi juga komunitas politik. Nabi berhasil
menyatukan berbagai komunitas kesukuan dalam Islam. Di Madinah,
tempat hijrah Nabi, beliau berhasil menyatukan komunitas sosial, yakni
kaum pemukim dan kaum pendatang. Lebih dari itu, di Madinah, Nabi juga
berhasil mengatur kehidupan kaum muslim, nasrani serta Yahudi dalam
komunitas Negara Madinah atau masyarakat Madinah.
Komunitas yang dibentuk Nabi di Madinah inilah yang belakangan kerap
dirujuk oleh para pemikir muslim, baik yang liberal maupun yang
fundamentalis sebagai masyarakat Islam ideal. Pemikir liberal lebih suka
menyebut komunitas yang dibentuk Nabi di Madinah sebagai masyarakat
madani, sedangkan mereka yang fundamentalis lebih nyaman menyebut
Negara Madinah.
B.Politik Dalam Islam
Di dalam Islam kekuasaan politik kait mengait dengan al-hukm, perkataan
al-hukm dan kata-kata yang terbentuk dari kata tersebut dipergunakan
210 kali dalam Al-Quran. Dalam bahasa Indonesia, perkataan al-hukm
yang telah-dialih bahasakan menjadi hukum intinya adalah peraturan,
undang-undang, patokan atau kaidah, dan keputusan atau vonis
(pengadilan).
Politik Islam = Fiqh Siyasah
Secara harfiyah dapat diartikan sebagai mengurus, mengendali atau
memimpin sebagaimana sabda Rasulullah sallallahualaihi wa-sallam:
Adapun bani israil dipimpin oleh nabi mereka
Dalam Agama Islam, bukan masalah Ubudiyah dan Ilahiyah saja yang
dibahas. Akan tetapi tentang kemaslahatan umat juga dibahas dan diatur
dalam Islam, dalam kajian ini salah satunya adalah Politik Islam yang
dalam bahasa agamanya disebut Fiqh Siyasah.
Fiqh Siyasah dalam konteks terjemahan diartikan sebagai materi yang
membahas mengenai ketatanegaraan Islam (Politik Islam). Secara bahasa
Fiqh adalah mengetahui hukum-hukum Islam yang bersifat amali melalui
dalil-dalil yang terperinci. Sedangkan Siyasah adalah pemerintahan,
pengambilan keputusan, pembuatan kebijaksanaan, pengurusan, dan
pengawasan.
Sedangkan Ibn Al-Qayyim mengartikan Fiqh Siyasah adalah segala
perbuatan yang membawa manusia lebih dekat kepada kemaslahatan dan
lebih jauh dari kemudharatan, serta sekalipun Rasullah tidak
menetapkannya dan bahkan Allah menetapkannya pula.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Fiqh Siyasah adalah
Siyasah Harbiyah
BAB III
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah kami kaji, kami dapat menyimpulkan :
1. Semua sumber politik islam yang kita pelajari adalah bersumber dari
Alquran dan Hadist.
2. Politik islam dipengaruhi pemikiran politik seperti etika politik, filsafat
politik, agama, hukum, hingga tata Negara. bisa dikatakan bermuara pada
pemikiran tentang hubungan agama dan negara.
3. Parlemen atau lembaga perwakilan rakyat harus diisi dan didomisili
oleh orang-orang Islam yang menahami dan mengamalkan Islam secara
baik, yang merupakan hasil penerapan dari siyasah.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, maka saran yang
dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Langkah politik yang diambil kalangan Islam dalam menanggapi
perubahan situasi politik nasional era reformasi memang tidak berbeda
jauh dengan pendahulunya. Kalangan Islam mampu berdampingan
dengan demokrasi sebagai bentuk sistem politik modern. Tetapi cukup
mengecewakan keadaan kalangan Islam saat ini lebih banyak
mengikutialur perpolitikan ketimbang pembuat alur. Selain itu,
pertimbangan kekuatan politik di parlemen menjadi tolok ukur untuk
menentukan langkah-langkah perjuangan penegakan syariat. Bila posisi
politik di MPR mendukung (Islam sebagai mayoritas), wakil-wakil gerakan
Islam atau kalangan Islam akan membuat aturan-aturan perundangundangan yang sesuai dengan ajaran Islam. Kalau tidak, mereka tidak
DAFTAR PUSTAKA
Erwina, Brigita Win. 2010. Makalah Studi Kepemimpinan Islam
Demokrasi Dalam Perspektif Islam. Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta. Yogyakarta
AlFajri Asbahri 2010. Makalah Sistem Politik dan Demokrasi dalam
islam. Institut Teknologi Bandung. Bandung
Black,Antony.2001.The History of Islamic Political Thought : From the
Prophet to the Present.Edinburgh University Press.
Ali, Abdullah dan Mariana Arietyawati.2006.Terjemahan : Pemikiran
Politik Islam dari Masa Nabi hingga Masa Kin .Jakarta : PT. Serambi Ilmu
Semesta.
Erwina, Brigita Win. 2010. Makalah Studi Kepemimpinan Islam
Demokrasi Dalam Perspektif Islam. Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta. Yogyakarta
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/agama_islam/bab11agama_islam_dan_politik.pdf
kamusbesarbahasaindonesia.org
http://kumpulanmakalahjurusanpendidikan.blogspot.co.id/2015/04/makala
h-pai-sistim-politik-dalam-islam.html
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Umat muslim dalam hidupnya berpegang teguh pada Al Quran dan Al
Hadist sebagai pedoman hidupnya. Dari kedua pedoman tersebut, umat
muslim tidak perlu khawatir dalam menjalani persoalan hidup. Segala apa
yang menjadi persoalan, solusi, peringatan, kebaikan dan ancaman
termuat di dalam pedoman tersebut. Bahkan dalam Al Quran dan Al
Hadits permasalahan politik juga tertuang di dalamnya.
Prinsip-prinsip dasar politik adalah: pertama, kedaulatan, yakni kekuasaan
itu merupakan amanah. Kedaulatan yang mutlak dan legal adalah milik
Allah. Kepercayaan itulah yang merupakan satu-satunya titik awal dari
filsafat politik dalam Islam. Kedua, syura dan ijma yakni mengambil
keputusan di dalam semua urusan kemasyarakatan dilakukan melalui
konsensus dan konsultasi dengan semua pihak yakni raky at melalui
pemilihan secara adil, jujur, dan amanah. Ketiga, semua warga negara
dijamin hak-hak pokok tertentu. Keempat, hak-hak negara. Kelima, hakhak khusus dan batasan-batasan bagi warga negara yang non-Muslim
memiliki hak-hak sipil yang sama. Keenam, ikhtilaf dan konsensus yang
menentukan. Perbedaan-perbedaan pendapat diselesaikan berdasarkan
keputusan dari suara mayoritas yang harus ditaati oleh seluruh
masyarakat. Prinsip mengambil keputusan menurut suara mayoritas ini
sangat penting untuk mencapai tujuan bersama.
Para pakar politik dan hukum Islam yang menguraikan prinsip-prinsip
negara dalam syariat Islam sangat bervariasi. Namun dari uraian di atas
cukup representatif untuk memformulasikan bahwa prinsip-prinsip negara
dalam Islam itu adalah : 1) prinsip tauhid (kekuasaan/jabatan
pemerintahan itu sebagai amanah); 2) prinsip keadilan; 3) prinsip
kedaulatan rakyat; 4) prinsip musyawarah; 5) prinsip kesamaan di
hadapan hukum (equality before the law) ; 6) prinsip kebebasan rakyat; 7)
prinsip persatuan; 8) prinsip persaudaraan; 9) prinsip gotong-royong
dalam ridha Ilahi; 10) prinsip kepatuhan rakyat; 11) prinsip perdamaian;
12) prinsip kesejahteraan; 13) prinsip pengakuan dan perlindungan
terhadap hak-hak asasi manusia.
Prinsip-prinsip politik tersebut mengejawantah pada periode Negara
Madinah era kepemimpinan Rasulullah. Dalam Piagam Madinah, digalang
suatu perjanjian untuk menetapkan persamaan hak dan kewajiban semua
komunitas dalam kehidupan sosial politik. Muatan piagam in i
menggambarkan hubungan antara Islam dan ketatanegaraan dan
undang-undang yang diletakkan oleh Nabi SAW, untuk menata kehidupan
sosial-politik masyarakat Madinah.
Dengan mengetahui dan mempelajari tentang politik Islam, dimana
semua prinsip-prinsip yang terkandung telah dilaksanakan oleh Rasulullah
SAW, maka sepatutnya kita juga mengikuti alur dari prinsip-prinsip politik
Islam sehingga segala persoalan politik negara di era globalisasi tidak
menjadi kacau dan dapat terlaksana dengan baik.
1.2Rumusan Masalah
1.Apa pengertian Politik dan kepemimpinan dalam Islam?
2.Sebutkan prinsip-prinsip dasar politik (siyasah) Islam?
3.Apa saja ruang lingkup pembahasan siyasah?
4.Apa konstribusi umat islam dalam perpolitikan nasional?
1.3Tujuan
1.Mengetahui pengertian politik Islam
2.Mengetahui prinsip-prinsip dasar politik (siyasah) Islam
3.Mengetahui ruang lingkup pembahasan siyasah
4.Mengetahui konstribusi umat islam dalam perpolitikan nasional
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Politik Islam
Kata politik berasal dari bahasa latin politicos atau politicus yang berarti
relating to citizen (hubungan warga negara) keduanya berasal dari kata
Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya
yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, Rasul,
kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang
yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan han ya beredar di antara
orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul
kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka
tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat
keras hukuman-Nya.(QS Al Hasyr:7)
11.Mengikuti prinsip-prinsip pelaksanaan hukum:
a)Menyedikitkan beban (taqlil al takalif)
b)Brangsur angsur (al tadarruj)
c)Tidak menyulitkan (adam al haraj)
2.3RuangLingkup pembahasan Siyasah
Objek pembahasan politik islam meliputi:
1.Siyasah dusturiyah (hukum tata negara),menjelaskan hubungan
pemimpin dengan rakyatnya serta institusi yang ada dinegara itu sesuai
dengan kebutuhan rakyat untuk kemaslahatan dan pemenuhan
kebutuhan rakyat itu sendiri,adapun materinya:
a)Persoalan imamah,hak dan kewajibanya
b)Persoalan rakyat,status,hak dan kewajibannya
c)Persoalan baiat
d)Persoalan waliyul ahdi
e)Persoalan perwakilan
f)Persoalan ahlul halli wal aqdi
g)Wizarah dan pembagianyya
2.Siyasah dauliyah(hukum internasional),hukum internasional menurut
Islam berdasarkan:
a)Kesatuan umat
b)Keadilan (al adalah)
c)Persamaan (al musawah)
d)Kehormatan manusia(karomah insaniyah)
e)Toleransi
f)Kerjasama manusia
g)Kebebasan dan kemerdekaan (al khurriyah)
berfikir,beragama,menyatakan pendapat,menuntut ilmu dan memiliki
harta benda.
h)Perilaku moral yang baik(al akhlaq al karimah)
Pembahasan siyasah dauliyah dalam Islam berorientasi pada:
a.Damai adlah azas hubungan internasional
b.Memperlakukan tawanan perang secara manusiawi
c.Kewajiban suatun negara terhadap negara lain
d.Perjanjian internasional
e.Perjanjian yang berjangka panjang (muabbad) dan jangka menengah
atau sementara (muaqqat)
f.Perjanjian terbuka dan tertutup
g.Perjanjian dengan orang asing
Disusun oleh:
Iskandar sadli
Salmin Mansyur
Marsabela Paputungan
Iyen
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT dan segala puji syukur hanya
bagi-Nya Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya dalam penyusunan makalah Pendidikan Agama Islam ini.
Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Maksud penyusunan makalah ini adalah sebagai syarat memenuhi
tugas Pendidikan Agama Islam.Makalah ini juga menguraikan beberapa
materi mengenai Sistem Politik dalam Islam dan juga untuk
mempermudah pemahaman kepada kita semua, khususnya mahasiswa
Universitas Negeri Gorontalo.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menyampaikan
terimakasih kepada yang turut serta membantu dalam penyelasaian
makalah ini baik moril maupun materil. Kepada para orangtua dari kami
yang telah memberi support dan motivasi untuk pembuatan makalah ini.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing yang
telah membantu dan membimbing kami, kepada teman-teman mahasiswa
yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada para
mahasiswa dari hasil makalah ini.Karena itu kami berharap semoga
makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama,
bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para pembaca pada
umumnya.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusunmakalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........
DAFTAR ISI....
BAB I PENDAHULUAN.
A. Latar belakang ..
B. Rumusan masalah .
C. Tujuan ...
BAB II
PEMBAHASAN ..............................................................................................
A. Pengertian sistem politik islam ......
BAB 1
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Di setiap negara memiliki sistem politik yang berbeda-beda.Namun, Islam
memiliki aturan politik yang bisa membuat negara itu adil.Dalam AlQuran memang aturan politik tidak disebutkan, tetapi sistem politik pada
jaman Rasullullah SAW sangatlah baik.Hal ini disebabkan oleh faktorfaktor yang mendorong masyarakatnya menjalankan syariat Islam.
Indonesia adalah salah satu negara Islam terbesar di dunia, namun bila
dikatakan negara Islam, dalam prakteknya islam kurang di aplikasikan
dalam sistem pemerintahan baik itu politik maupun demokrasinya. Hal itu
berpengaruh besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia di
Indonesia, terutama pada sistem yang berlaku dalam pemerintahan
Indonesia. Contoh kecil adalah banyaknya pelaku korupsi yang
dikarenakan kurang transparannya pemerintahan di indonesia. Hal
tersebut di atas membuat penulis membahas tentang sistem politik dalam
islam.
Disini kita akan membahas tentang peranan agama Islam dalam
perkembangan politik di dunia saat ini, dengan mengkaji berbagai
informasi berdasarkan Al-Quran, Al Hadits dan sejarah sistem politik di
masa Rasulullah SAW.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat kami rumuskan beberapa
permasalahan, yaitu :
1.
Apa pengertian sistem politik Islam?
2.
Apa asas-asas yang digunakan di politik islam ?
3.
Bagaimana nilai-nilai dasar sistem politik dalam Al-Quran?
4.
Bagaimna Prinsip-prinsip Hukum Antar Agama atau Hukum
Internasional?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Mengetahui pengertian dari Sistem Politik Islam.
2.
Mengetahui asas-asas yang digunakan dipolitik islam.
3.
Mengetahui nilai-nilai dasar politik islam dalam al-quran
4.
Mengetahui Prinsip-prinsip Hukum Antar Agama atau Hukum
Internasional
Bab 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN POLITIK ISLAM
Kata sistem berasal dari bahasa asing (Inggris), yaitu system, artinya
perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga
membentuk suatu totalitas atau susunan yang teratur dengan
pandangan, teori, dan asas. Sedangkan kata politik pada mulanya berasal
dari bahasa Yunani atau Latin, politicos atau politicus, yang berarti
relating to citizen. Keduanya berasal dari kata polis, yang berati kota.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata politik diartikan sebagai
segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat dan sebagainya) mengenai
pemerintahan. Kata Islam, adalah agama yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad SAW, berpedoman pada kitab suci al-Quran yang diturunkan
ke dunia melalui wahyu Allah SWT. Sedangkan secara harfiyah, Politik
Islam disebut juga Fiqh Siyasah yang dapat diartikan sebgai mengurus,
mengendali atau memimpin sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
HAKIMIYAAH ILAHIYYAH
Hakimiyyah atau memberikan kuasa pengadilan dan kedaulatan hukum
tertinggi dalam sistem politik Islam hanyalah hak mutlak Allah.
Hakimiyyah Ilahiyyah membawa arti bahwa terasutama kepada sistem
politik Islam ialah tauhid kepada Allah di segi Rububiyyahdan Uluhiyyah.
RISALAH
Risalah bererti bahawa kerasulan beberapa orang lelaki di kalangan
manusia sejak Nabi Adam hingga kepada Nabi Muhammad saw adalah
suatu asas yang penting dalam sistem politik Islam. Melalui landasan
risalah inilah maka para rasul mewakili kekuasaan tertinggi Allah dalam
bidang perundangan dalam kehidupan manusia. Para rasul meyampaikan,
mentafsir dan menterjemahkan segala wahyu Allah dengan ucapan dan
perbuatan.
KHILAFAH
Khilafah bererti perwakilan. Kedudukan manusia di atas muka bumi ini
adalah sebagai wakil Allah. Oleh itu, dengan kekuasaan yang telah
diamanahkan ini, maka manusia hendaklah melaksanakan undangundang Allah dalam batas yang ditetapkan. Di atas landasan ini, maka
manusia bukanlah penguasa atau pemilik tetapi hanyalah khalifah atau
wakil Allah yang menjadi Pemilik yang sebenar.
C. NILAI-NILAI DASAR SISTEM POLITIK DALAM AL-QURAN
Al-Quran sebagai sumber ajaran utama dan pertama agama Islam
mengandung ajaran tentang nilai-nilai dasar yang harus diaplikasikan dan
di implementasikan dalam pengembangan sistem politik Islam. Nilai-nilai
dasar tersebut adalah :
a) Keharusan mewujudkan persatuan dan kesatuan umat.
Sesungguhnya (agama Tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama
yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, Maka bertakwalah kepada-Ku.
(Q.S. al-Mukminun: 52).
b) Kemestian bemusyawarah dalam menyelesaikan masalah-masalah
ijtihadiyah.
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya
dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan
musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki
yang Kami berikan kepada mereka. (QS Asy Syura : 38).
Membahas hubungan pemimpin dengan rakyatnya serta industriindustri yang ada di negara itu sesuai dengan kebutuhan rakyat untuk
kemaslahatan dan pemenuhan kebutuhan rakyat itu sendiri, yang
biasanya meliputi :
Kebebasan berfikir
Kebebasan beragama
perang melindungi hak negara yang syah yang dilanggar oleh suatu
negara lainnya tanpa sebab yang diterima
2. aturan perang dalam siasah dauliyyah
a. dilarang membunuh anak dan wanita
b. dilarang membunuh yang sudah tua apabila ia tidak ikut perang
c. tidak merusak pepohonantidak membunuh hewan ternak
d. dilarang menghancurkan rumah ibadah semua agama
e. bersikap sabar, ikhlas dan berani dalam melakukan peperangan
f.
tidak melampaui batas
c. Siasah Maaliyyah.
Hukum yang mengatur tentang pemasukan pengelolaan dan pengeluaran
uang milik negara
Yang menjadi pembahasan dalam siasah maaliyyah adalah sekitar:
Zakat, zakat hasil bumi (emas dan perak), ternak dan zakat fitrah.
Harta karun.
Harta Jizyah
Yaitu punggutan yang diambil dari ahli dzimah pada akhir tahun yang
negerinya ditaklukkan melalui perang
Bab 3
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah kami kaji, kami dapat menyimpulkan bahwa
definisi politik dari sudut pandang Islam adalah sebuah aturan tentang
pemerintahan yang berdasarkan nilai-nilai Islam. Politik Islam sama
dengan Fiqh Siyasah, Semua sumber politik Islam yang kita pelajari
adalah bersumber dari Al-Quran dan Hadist. Dalam fikih siasah
disebutkan bahwa garis besar fikih siasah meliputi :
DAFTAR PUSTAKA
Buku ajar mata kiliah pendidikan agama islam. Rujukan utama dosen dan
mahasiswa diseluruh periodi universitas negeri gorontalo. Oleh H. Lukman
D. Katili, S.Ag., M.Th.I :UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
http://kamusbahasaindonesia.org/politik/mirip
http://tugasulyakyu.blogspot.com/2012/03/sistem-politik-islam.html
http://www.referensimakalah.com/2013/03/prinsip-prinsip-politikislam.html
http://studipemikiranquranhadist.wordpress.com/2013/12/25/tafsir-ayatayat-al-quran-tentang-musyawarah/
http://jatisarwoedy.blogspot.com/2011/11/nilai-nilai-dasar-sistem-politikdalam-Al-Quran.html
http://kreatif123.blogspot.com/2013/06/ruang-lingkup-fiqh-siyasah.html
http://cahyodwi-dc.blogspot.com/2011/03/kontribusi-umat-islamdalam.html
Diposkan 25th October 2015 oleh iskandar sadli
http://umbasanblogger.blogspot.co.id/