A. KESIMPULAN 1. Praktek Belajar Lapangan di RW IV berjalan dengan lancar dan baik. 2. ISPA adalah kasus yang paling banyak yang terjadi di RW IV yaitu sebesar 74,62%. 3. Faktor lingkungan yang kurang baik adalah faktor yang paling kuat pengaruhnya terhadap kejadian ISPA. 4. Dari beberapa tahapan kegiatan yang dilakukan, tahap yang paling sulit adalah tahap analisis data, untuk mengatasi kesulitan itu analisis yang dilakukan harus teliti dan berdasarkan kesepakatan semua anggota kelompok. 5. Dari PBL ini faktor pendorong dan penghambat yang didapatkan antara lain, a. Faktor pendorong : - Kerjasama yang baik dalam 1 kelompok. - Peran serta masyarakat yang cukup tinggi. b. Faktor penghambat : - Jarak antara rumah warga dan posko yang cukup jauh. - Waktu wawancara bersamaan dengan jam kerja warga, sehingga sulit untuk mencakup seluruh target warga yang akan di wawancarai. B. SARAN 1. Untuk kader kesehatan dapat memberikan informasi tentang penyakit ISPA, sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan ISPA di RW IV Kelurahan Cangkiran. 2. Untuk Tokoh Masyarakat dapat menggerakkan warganya untuk dapat hidup bersih dan sehat serta mengendalikan faktor risiko yang ada yaitu dengan melakukan kerja bakti, dll. 3. Menghidupkan dan mengoptimalkan forum kesehatan kelurahan melalui pertemuan rutin dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat. 4. Untuk penyelenggaraan PBL tahun berikutnya, mohon dioptimalkan komunikasi
ke pihak setempat dengan baik. Dan dipertimbangkan pemilihan lokasi yang ada serta waktu yang disediakan cukup panjang sehingga kegiatan PBL Desa dapat berjalan optimal.