BAB 2
LANDASAN TEORI
Perluasan ruas
jalan
Perjalanan
Kemampuan
menjangkau
Perlu
transportasi
Fasilitas
transportasi
Gambar 2.1 Diagram Siklus Perluasan Ruas Jalan dan Transportasi
maka
penting
sekali
untuk
memahami
aspek
teknik
1. V = {v1, v2, ... , vn} adalah himpunan tak kosong yang terbatas dan
anggota-anggotanya dinamakan simpul
2. E = {e1, e2, ... , en} adalah himpunan sisi yang menghubungkan sepasang
simpul (Munir, 2003).
Definisi diatas menyatakan bahwa V tidak boleh kosong, sedangkan E
boleh kosong. Jadi sebuah graf dimungkinkan tidak mempunyai sisi satu buah
pun, tetapi simpulnya harus ada minimal satu. Graf yang hanya mempunyai satu
buah simpul tanpa sebuah jalur dinamakan graf trivial. Jumlah simpul pada suatu
graf dinyatakan dengan V dan jumlah sisi dinyatakan dengan E .
Simpul pada graf dapat dinomori dengan huruf, seperti a, b, c, ..., v, w, ...,
dengan bilangan asli 1, 2, 3, ..., 3 atau gabungan keduanya. Sedangkan sisi yang
menghubungkan simpul u dengan simpul v dinyatakan dengan pasangan (u, v)
atau dinyatakan dengan lambang 1 , 2 Dengan kata lain, jika e adalah sisi yang
menghubungkan simpul u dengan simpul v, maka e dapat ditulis sebagai e = (u,
v). Nama suatu jalur dapat dituliskan dengan pasangan simpulnya, misalnya dari
gambar graf dibawah jalur 2 .
b
3
a
2
1
e
dari suatu graf G adalah matriks nol satu n n dengan 1 sebagai entri dari aij jika
vi dan vj berelasi artinya (vi, vj) E, dan 0 sebagai entri dari aij jika vi dan vj tidak
v3 c , v4 d , v5 e . Dari gambar 2.2 diperoleh E = {ac, ae, be, dc, de} berarti
a13 = 1, a15 = 1, a25 = 1, a43 = 1, dan a45 1 , sedang selainnya entrinya 0. Matriks
yang menyajikan graf tersebut adalah sebagai berikut:
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
10
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
Setiap garis pada graf berhubungan dengan satu atau dua titik. Titik-titik
tersebut dinamakan titik ujung. Garis yang hanya berhubungan dengan satu titik
ujung disebut loop. Dua garis berbeda yang menghubungkan titik yang sama
11
disebut garis paralel. Perlu diketahui bahwa panjang garis, kelengkungan garis,
dan letak titik tidak berpengaruh dalam suatu graf.
Menurut teori graf, persoalan lintasan terpendek (the shortest path
problem) adalah suatu persoalan untuk mencari lintasan antara dua buah simpul
pada graf berbobot yang memiliki gabungan nilai jumlah bobot pada sisi graf
yang dilalui dengan jumlah yang paling minimum.
2.5.1 Macam-macam Graf
Berdasarkan arah dan bobotnya graf digolongkan atas 4 jenis, yaitu:
1. Graf berarah dan berbobot yaitu graf yang setiap
sisinya memiliki
v0e0v1v1 ,, vn1en1vn en
Dalam hal ini 0 merupakan verteks awal dan merupakan verteks akhir.
Jika verteks awal dan verteks akhir dari suatu walk adalah sama, maka walk
disebut close walk (walk tertutup).
12
D
B
E
Gambar 2.3 Graf Terhubung (Connected Graph)
13
7
8
C
5
9
6
5
B
1
E
10
3
14
4. Subgraf
Graf H disebut subgraf jika setiap titik dari graf H juga merupakan titik
dari graf G dan setiap edge pada H juga merupakan edge pada graf G.
Contoh dari subgraf adalah:
1
Graf G
2
1
15
: v1 , v2 ,, vn .
D(j)
16
L L{vk } .
b. Untuk setiap keadaan v1 mempuyai edge ke vj lakukan :
Jika D( j ) D(k ) W (k , j ) maka ganti D(j) dengan D(k) + W(k, j)
4. Untuk setiap keadaan edge dari v1 ke vj adalah terkecil, maka W*(i, j) =
D(j).
Menurut algoritma tersebut, path (jalur) terpendek dari titik vi ke vn adalah
melalui titik-titik dalam secara berurutan, dan jumlah bobot path (jalur)
terkecilnya adalah D(n).
Dalam jurnalnya, Deiby T. Salaki (2011) mengatakan bahwa salah satu
masalah umum yang dapat diselesaikan dengan menggunakan teori graf adalah
Masalah Lintasan Terpendek (Shortest Path Problem atau SPP) yang mencari
lintasan dengan jumlah bobot paling minimum. Algoritma Dijkstra merupakan
salah satu algoritma untuk menyelesaikan
masalah
ini.
Penelitian
tersebut
ditujukan untuk membuat lintasan terpendek yang dapat dilalui kendaraan roda
empat dari Fakultas MIPA ke Fakultas lainnya di kampus UNSRAT dengan
menggunakan Algoritma Dijkstra. Shortest Path Problem (SPP) adalah suatu
persoalan untuk mencari lintasan antara dua atau lebih simpul pada graf berbobot
yang gabungan bobot sisi graf yang dilalui berjumlah paling minimum. Persoalan
ini juga merupakan suatu persoalan optimasi yang menggunakan graf berbobot,
dimana bobot dapat menyatakan jarak antar kota, waktu pengiriman pesan,
ongkos pembangunan, dan sebagainya (Pradana, 2009).
Algoritma Dijkstra adalah algoritma yang dikhususkan untuk pencarian
jalan terbaik dalam sebuah graf (Willy Setiawan, 2010).