Anda di halaman 1dari 5

IDENTIFIKASI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

PADA PERUSAHAAN JASA KONSULTAN


1
Nugroho Satrio Semedi

1. PENDAHULUAN
Pada umumnya perusahaan jasa konsultan dihadapkan untuk meraih proyek yang
ditenderkan sebanyak-banyaknya, proyek-proyek yang dipilih dan dimenangkan untuk
dilaksanakan diharapkan dapat memberikan profit bagi perusahaan dan dapat dilaksanakan
dengan kualitas yang ditentukan sesuai dengan spesifikasi proyek, bahkan ada yang justru
memberi kerugian secara finansial, kendati telah dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi
proyek.
Dalam proses pemilihan suatu proyek yang akan dilaksanakan dalam bidang jasa
konsultan memerlukan proses penilaian dan pengevaluasian jenis proyek oleh pengambil
keputusan, yang di dalamnya termasuk menentukan kriteria-kriteria yang dibutuhkan untuk
keberhasilan dalam pemenangan dan mendapatkan jenis proyek yang sekaligus
memberikan profit bagi perusahaan.
Pemilihan jenis proyek yang akan diikuti dalam tender bertujuan untuk mendapatkan
jenis proyek yang dapat dimenangkan dan dilaksanakan serta memberikan profit bagi
perusahaan. Pengambilan keputusan untuk pemilihan jenis proyek yang akan diraih untuk
dapat diikuti dan dimenangkan dilakukan berdasarkan kriteria-kriteria evaluasi yang telah
ditetapkan. Penilaian lebih bersifat kualitatif dan subjektif, sehingga subjektivitas
berdasarkan pengalaman sangat menentukan. Salah satu kegagalan dalam memilih dan
melaksanakan jenis proyek yang dimenangkan oleh perusahaan jasa konsultan adalah
minimnya informasi mengenai jenis proyek. Oleh karena itu dalam melakukan evaluasi
terhadap jenis proyek yang akan dimenangkan untuk dilaksanakan dibutuhkan adanya
pengetahuan yang mendalam dan pengalaman cukup untuk memastikan bahwa jenis proyek
yang akan dimenangkan dan dilaksanakan terpilih sesuai dengan kemampuan teknik,
pengalaman, keuangan, serta manajemen dan organisasi.
Sistem Penunjang Keputusan/SPK (Decision Support System/DSS) dibuat untuk
meningkatkan proses dan kualitas hasil pengambilan keputusan. DSS memadukan data dan
pengetahuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses pengambilan
keputusan tersebut.

2. PENGEMBANGAN DSS
Agar dapat membuat DSS yang dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan tujuan
pembuatan DSS tersebut, perlu dilakukan pengembangan sistem aplikasinya dengan
pendekatan bahwa informasi yang dibutuhkan dalam pemilihan jenis proyek yang akan
dimenangkan dan dilaksanakan ditentukan oleh beberapa faktor strategis yang menentukan.
Dengan mengetahui faktor-faktor yang menentukan tersebut dan mengetahui besarnya

1
Mahasiswa Program MMSI Pascasarjana Univ Gunadarma.

SPK/DSS 1
pengaruh dari faktor-faktor tersebut terhadap jenis proyek yang akan dimenangkan, maka
jenis atau macam proyek yang akan dipilih dapat diprediksi.

2.1. KONSEPSI DSS


Pengembangan DSS menggunakan konsep input, proses, output seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 1.

INPUT PROSES OUTPUT


PENGUMPULAN
JENIS DAN PERORGANI-
DATA SASIAN DATA PREDIKSI
JENIS
PROYEK
MODEL PERHITUNGAN
PENG- DAN ANALISIS
OLAHAN DATA

umpan KOMPONEN
balik DIALOG

PEMAKAI

Gambar 1. Konsep Pengembangan DSS

Input; terdiri dari data dan model pengolahan, data yang dimaksud adalah data yang
digunakan untuk penilaian dari kriteria-kriteria evaluasi yang dipergunakan,
sedangkan model pengolahan merupakan model yang dikembangkan dengan
pendekatan matematis untuk menghasilkan pilihan yang memenuhi kreteria tertentu
atau tidak memenuhi kriteria.
Proses; terdiri dari 2 (dua) kegiatan utama, yaitu (1) pengumpulan dan
pengorganisasian data yaitu data penilaian yang dikembangkan dari setiap jenis
proyek dan, (2) perhitungan dan analisis yang terdiri dari perhitungan kinerja
berdasarkan fungsi yang dikembangkan untuk menunjukkan peringkat dari jenis
proyek.
Output; merupakan hasil dari proses yang akan dipergunakan dalam DSS yang akan
dipergunakan untuk menetukan peringkat dari jenis proyek.
Komponen Dialog; merupakan jenis interaksi antara sistem dan pemakai, agar
pemakai mendapatkan hasil dari sistem yang dikembangkan secara mudah.
Umpan balik; dimaksudkan dengan adanya kesinambungan DSS yang dihasilkan
dan akan selalu dapat dipenuhi.

SPK/DSS 2
2.2. PENGEMBANGAN DSS
a. Jenis Data
Variable data yang diperlukan untuk penilaian dan evaluasi jenis proyek yang akan
dipilih untuk diperoleh dan dilaksanakan, antara lain;
Relevansi dengan pengalaman perusahaan terhadap proyek sejenis;
Relevansi dengan bidang pekerjaan yang dimiliki perusahaan;
Tipe proyek yang ditawarkan;
Tingkat kesulitan dalam pelaksanaan proyek;
Nilai dari proyek;
Sumber dana proyek;
Jenis keahlian yang dibutuhkan proyek;
Jangka waktu pelaksanaan proyek;
Penyebaran lokasi proyek;
Prosentasi perkiraan profit proyek bagi perusahaan;
Masing-masing variabel tersebut dibobot dengan skala nilai 1 sd 5, dengan nilai bobot
angka sebagai berikut;
5 = Sangat Tinggi
4 = Tinggi
3 = Sedang
2 = Rendah
1 = Sangat Rendah

b. Model Pengolahan
Dalam pembuatan model pengolahan untuk pembuatan DSS, dilakukan pendekatan
penilaian skor terhadap variabel yang telah ditentukan, sehingga diperoleh skor dari
penjumlahan bobot variabel tersebut. Adapun persamaan yang digunakan adalah;
Z = aX1 + bX2 + cX3 +……..+ nXn
Dimana: Z = total skor
a, b, c = nilai bobot
X = variabel
Untuk dapat membedakan jenis proyek yang menguntungkan dan tidak
menguntungkan, maka ditentukan kriteria nilai ambang yang digunakan yaitu Zy.

SPK/DSS 3
c. Diagram Alir DSS
Dalam penggunaan awal DSS, yang perlu dilakukan adalah pengisian data, meliputi
nama proyek, penilaian kriteria evaluasi dan nilai ambang. Dari data yang dimasukan maka
akan dilakukan analisis berdasarkan model pengolahan yang ada, yaitu dicari nilai Z dan
kemudian dibandingkan dengan nilai ambang yang dipergunakan, sehingga ditentukan
rangking proyek tersebut dan dapat diprediksi peringkat dari jenis proyek tersebut. Adapun
diagram alir DSS seperti ditunjukkan pada Gambar 2.

MULAI

INPUT DATA

ANALISA DATA

Perbandingan
Nilai
Ambang

Z < Zy Z ≥ Zy
PROYEK PROYEK
NEGATIF POSITIF

HASIL

PERINGKAT
PROYEK

SELESAI

Gambar 2 Diagram Alir DSS

2.3. PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Dalam DSS ini pengambilan keputusan dilakukan dengan cara membandingkan antara
nilai Z dari proyek dengan nilai ambang (Zy). Cara pengambilan keputusanya sebagai
berikut :
Jika Z lebih besar atau sama dengan Zy, maka proyek dimasukan dalam kelompok
positif.
Jika Z lebih kecil dari Zy, maka proyek dimasukan dalam kelompok negatif.

2.4. PENGGUNAAN DSS


DSS ini dimaksudkan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan prediksi
proyek yang menguntungkan bagi perusahaan.
Dengan menggunakan DSS ini, kesalahan dalam pemilihan dan pelaksanaan proyek
dapat dikurangi. Jadi pengguna dapat menentukan persyaratan-persyaratan tertentu sesuai

SPK/DSS 4
dengan masukan yang didapat dalam menentukan jenis proyek yang akan dipilih untuk
dilaksanakan.

2.5. KESINAMBUNGAN DSS


Dalam kesinambungan dan menjaga keakuratan dari DSS, maka harus dilakukan
perbaikan secara terus menerus terhadap DSS tersebut.

3. PENUTUP
Pembuatan DSS dalam pemilihan jenis proyek dilakukan dengan mengidentifikasi
variabel-variabel pembeda terhadap jenis proyek. Dengan menggunakan DSS pembuat
keputusan dapat menentukan langkah-langkah penanganan yang tepat untuk meminimalkan
kerugian akibat kegagalan dalam pemilihan proyek yang akan dilaksanakan.

___________
NSS/24.05.08

SPK/DSS 5

Anda mungkin juga menyukai