ASESMEN NYERI
RUMAH SAKIT_|-
MUHAMMADIYAH No. Dokumen Revisi Halaman
LAMONGAN 0192/YANMED/2014 001 1 dari 2
Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR FH
TETAP a
13 Mei 2014 dr. H. Erwin Santosa, Sp.A., M.Kes,
Direktur
Pengertian ‘Asesmen nyeri merupakan asesmen yang dilakukan terhadap pasien jika
didapatkan data subyektif dan/atau data obyektif bahwa pasien mengalami
| nyeri
Tujuan 1. Memahami pelayanan apa yang dicari pasien
_ 2. Memilih jenis pelayanan yang terbaik bagi pasien
Kebijakan Setiap pasien rawat inap dan rawat jalan dilakukan skrining nyeri dan
dilakukan asesmen terhadap rasa nyerinya
Prosedur
1. “Asesmen dilakukan oleh dokter dan perawat
2. Cara melakukan asesmen nyeri :
+ Mengumpulkan data melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik
+ Mengidentifikasi tingkat nyeri dengan skala nyeri dengan :
Numeric Rating Seale
0123456789 0
as oa a4
a —UlUr——.
Instruksi : pasien akan ditanya mengenai intensitas nyeri yang dirasakan
dan dilambangkan dengan angka antara 0~ 10
0 = tidak nyeri
1-3. =nyeri ringan (sedikit mengganggu aktivitas schari-hari)
4—6 =nyeri sedang (gangguan nyata terhadap aktivitas sehari-
hari)
7-10 =nyeri berat (tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari)
Wong Baker Faces Pain Scale
sien diminta untuk menunjuk/memilih gambar mana yang
paling sesuai dengan yang ia rasakan. Tanyakan juga lokasi dan durasi
nyeri :
0-1 = sangat bahagia karena tidak merasa nyeri sama sekali
2-3 =sedikit nyeriRUMAH SAKIT
MUHAMMADIYAH
LAMONGAN
No, Dokumen Revisi Halaman
0192/YANMED/2014 001 2 dari 2
ASESMEN NYERI
. Tingkat nyeri ditulis dalam lembar asesmen pasien untuk selanjutnya
2S
6-7
8-9
10
sukup nyeri
lumayan nyeri
angat nyeri
mat sangat nyeri ( tak tertahankan )
dilakukan intervensi
Unit Terkait
aaAPene
~ Sta Medis Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
. Keperawatan
. Instalasi Gawat Darurat
. Instalasi Rawat Inap
._ Instalasi Perawatan Intensif (IPI)
. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
Instalasi Rawat Jalan