Anda di halaman 1dari 12

SISTEM KELISTRIKAN

OTOMOTIF

Sistem Kelistrikan Otomotif Dibagi Menjadi 3 Bagian Yaitu :


1. Sistem Kelistrikan Mesin
Sistem Kelistrikan Mesin yakni system kelistrikan yang mendukung agar
mesin bias menyala dan system pada mesin tetap bekerja. Contoh : system
pengapian (ignition system) dan system pengisian (charging system).
2. Sistem Kelistrikan Body
Sistem Kelsitrikan body yakni system kelistrikan yang mengatur kinerjanya
komponen komponen seperti system penerangan, dan lampu lampu lainnya.
3. Sistem Kelistrikan Asesoris
Sistem kelistrikan asesoris adalah system kelistrikan yang mengatur tentang
perangkat kelistrikan tambahan (accecoris) seperti tape / radio, Air Conditioner
(AC), dll.
Sebelum membahas kelistriikan secara lebih jauh kita akan membahas tentang
system pengaman pada system kelistrikan diantaranya adalah :

1. Fuse (Sekering)

Sekering berfungsi sebagai pengaman jika terjadi kelebihan arus pada suatu
rangkaian. Sekering akan terputus saat arus listrik yang melewati sekering melebihi
arus maksimal yang tertera pada body sekering.
2. Fusible Link

Fusible link adalah alat pengaman system kelistrikan yang sam dengan
sekering, namun yang membedakannya adalah besar kapasitas arus yang bisa
dilalui lebih besar dari sekering. Fusible link ini adalah pengaman utama arus
listrik sebelum masuk ke komponen system kelistrikan lainnya.

3. Circuit Breaker

Circuit breaker adalah system pengaman yang berfungsi memutuskan arus listrik
yang berlebihan dari nilai maksimum arus yang bisa dilewati berdasarkan kontak
bimetal. Jika circuit breaker mendapat arus listrik yang lebih besar dari nilai
maksimum arus yang bisa dilewati, maka kontak bimetal akan menerima panas
yang berlebih dan akan melengkung sehingga arus listrik tidak dapat mengalir ke
rangkaian. Saat arus mengecil maka bimetal akan kembali ke posisi semula dan
arus listrik dapat terhubung ke rangkaian. Sistem pengaman ini biasa digunakan
dalam power window.
Pada bab ini saya akan membahas mengenai system kelistrikan body
Sistem Kelistrikan Body Dibagi Menjadi :
1. Lampu Kepala
2. Lampu Posisi atau Lampu Kota
3. Lampu Sein atau Lampu Tanda Belok
4. Lampu Tanda Bahaya atau Lampu Hazard
5. Lampu Rem
6. Lampu Plat Nomor
7. Lampu Interior atau Lampu Kabin
8. Sistem Wiper dan Washer
9. Lampu Flash
10. Lampu Kabut (Fog Lamp)
Sistem Lampu Kepala
Lampu kepala sangat penting pada semua kendaraan khususnya pada saat
gelap atau malam hari semua kendaraan akan membutuhkan sebuah lampu yang

dapat menerangi sepanjang perjalanan. Lampu kepala (head lamp) adalah lampu
penerangan utama pada suatu kendaraan yang digunakan untuk menerangi jalan di
sepanjang perjalanan terutama saat dalam keadaan gelap atau malam hari.
Sistem Lampu Posisi Atau Lampu Kota :
Adalah lampu yang digunakan untuk memberikan informasi kepada
pengendara lain mengenai panjang kendaraan, ebar kendaraan, dan tinggi
kendaraan. Lampu ini sangat vital digunakan pada kendaraan besar seperti truk
truk besar ataupun bis.

Sistem Lampu Flash


Lampu ini berfungsi memberikan isyarat pada kendaraan di depan sebagai
pengganti klakson. Lampu ini akan langsung mengaktifkan lampu high beam
(lampu dim) dan saklar ini langsung akan kembali ke posisi semula sehingga
lampu akan langsung mati.
Rangkaian Lampu Kota dan Kepala dan Flash

Sistem Lampu Sein (Tanda Belok) :


Adalah lampu tanda yang digunakan seorang pengemudi untuk memberi
informasi kepada pengendara lain bahwa kendaraan tersebut akan berbelok ke
salah satu arah. Lampu ini dilengkap dengan flasher yang berfungsi untuk
mengedipkan lampu belok.

Macam Macam Flasher yang digunakan pada lampu sein :


1. Flasher Jenis Kapasitor
2. Flasher Jenis Bimetal
3. Flasher Jenis Transistor
Diantara beberapa jenis flasher yang digunakan sebagian besar banyak kendaraan
yang memakai jenis flasher bimetal.
Sistem Lampu Tanda Bahaya
Lampu ini berfungsi jika saat di jalan kendaraan harus berhenti darurat
karena ada suatu permasalahan. Lampu ini akan menyalakan kedua lampu sein
kanan dan kiri secara bersamaan. Namun lampu ini dapat dinyalakan tanpa
memutar kunci kontak pada posisi ON. Karena saklar lampu hazard langsung
terhubung dengan bateray tanpa melewati kunci kontak terlebih dahulu.
Rangkaian Lampu Hazard dan Sein

Sistem Lampu Rem (Brake Lamp)


Lampu rem adalah lampu yang akan memberi isyarat pada kendaraan di
belakang pengemudi bahwa kendaraan tersebut akan mengurangi kecepatannya
atau bahkan berhenti. Lampu rem pada kendaraan juga akan tetap menyala saat
pedal rem di injak dengan kunci kontak tanpa pada posisi on.

Rangkaian Lampu Rem

Lampu Pelat Nomor


Lampu Plat nomor adalah lampu yang berfungsi memberikan pencahayaan
terhadap pelat nomor suatu kendaraan biasanya lampu ini dihubungkan secra
parallel dengan lampu kota, jadi apabila lampu kota menyala maka lampu inijuga
otomatis akan menyala.
Lampu Interior atau Lampu Kabin
Lampu ini berfungsi memberikan pencahayaan di dalam ruang kabin
kendaraan. Lampu ini memiliki dua saklar yakni saklar manual yang terdapat di
dekat lampu tersebut. Dan juga ada saklar otomatis di pasang pada pintu jika pintu
di buka maka lampu kabin akan otomatis menyala.
Sistem Wiper
Sistem Wiper adalah suatu system yang mengatur pergerakan pembersih
kaca (wiper blade) agar dapat membersihkan kaca depan atau belakan suatu
kendaraan. System ini sangt diperlukan terutama saat kondisi hujan deras sehingga
kaca akan tertutup air, kondisi ini akan diatasi oleh system wiper ini.
Wiper ini memiliki dua tingkat kecepatan dan satu kali gerak (intro) yang
dikendalikan melalui saklar kombinasi.
Sistem Washer
Sistem ini berfungsi untuk memberikan cairan pembersih pada kaca saat
diperlukan. Washer memiliki sebuah pompa washer yang biasanya di tempatkan
dalam tempat cairan washer. Washer dikendalikan oleh saklar yang ada di saklar
kombinasi.

Rangkaian Wiper dan Washer

Sistem Lampu Kabut (Fog Lamp)


Lampu kabut adalah lampu yang berfungsi untuk memberikan pencahayaan saat
kondisi jalan berkabut. Lampu ini dapat menggunakan lampu dengan warna kuning
atau bias juga menggunakan lampu dengan warna putih, namun dianjurkan untuk
menggunakan lampu kuning.
Sistem Klakson
Klakson berfungsi untuk memberi peringatan kepada kendaraan lain bahwa
di depannya ada kendaraan yang melaju. System klakson menggunakan saklar
dimana saklar tersebut adalah saklar yang menggunakan prnsip pengendali
negative.
Rangkaian Sistem Klakson :

Anda mungkin juga menyukai