OLEH :
NIM
PROGRAM STUDI
NAMA
KADEK AYU
TRISNAWATI
13810331180257
MANAJEMEN KEUANGAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
:
:
:
1
Manajemen keuangan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya tidak
akan terlepas pengambilan keputusan sesuai dengan kebijakan perusahaan
yang sudah ditetapkan
kinerja
2
Terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh seorang
pemimpin dalam menyajikan laporan
keuangan
yang
akan menentukan
selain
sebagai
variabel
yang
mempengaruhi
penentuan,
3
Rasio profitabilitas adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan profit/laba, maka dalam pengukuran tingkat profitabilitas
perusahaan, dimana masing-masing pengukuran akan dihubungkan dengan
volume produksi, total aktiva dan modal sendiri, secara keseluruhan ketiga
pengukuran ini akan memungkinkan dalam analisis dapat mengevaluasi tingkat
earning dalam hubungannya dengan
investasi ini pada rasio profitabilitas, karena untuk dapat melangsungkan hidup
suatu perusahaan haruslah berada dalam keadaan menguntungkan/profitabilitas
(Riyanto 2009:319). Tampa adanya keuntungan akan sangat sulit bagi
perusahaan untuk menarik modal dari luar perusahaan.
PT Bank Pasar Umum Cabang Teuku Umar Denpasar merupakan lembaga
keuangan yang melakukan kegiatan utama menghimpun dana dari masyarakat
berupa tabungan berjangka, tabungan harian dan dikeluarkan dalam bentuk
pinjaman atau kredit kepada masyarakat yang membutuhkan. Peranan PT Bank
Pasar Umum Cabang Teuku Umar sangat membatu ekonomi masyarakat di Kota
Denpasar
dalam bentuk
kredit
4
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan
pokok masalah sebagai berikut:
Bagaimanakah kinerja keuangan PT Bank Pasar Umum Cabang Teuku
Umar Denpasar ditinjau dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, , rasio solvabilitas
dan rasio profitabilitas?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
kinerja
keuangan
Denpasar
rasio
profitabilitas.
1.4 Manfaat Penelitian
1) Bagi Mahasiswa
Untuk meningkatkan pemahaman tentang teori-teori yang telah
diperoleh dibangku kuliah dan membandingkannya dengan kenyataan yang
terdapat di perusahaan, khususnya pemahaman tentang kinerja keuangan
ditinjau dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas dan rasio
profitabilitas.
2) Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan
sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam penilaian kinerja keuangan
5
ditinjau dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas dan rasio
profitabilitas.
3) Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai panduan
referensi bagi mahasiswa yang mengadakan penelitian dalam bidang yang
sama.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
6
2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Hanafi (2011:29) Laporan keuangan adalah suatu daftar
keuangan yang dibuat pada akhir periode yang berasal dari catatan aktivitas
perusahaan selama periode tertentu yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi,
laporan saldo, laba laporan arus kas dari laporan perubahan modal. Laporan
keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntansi pada akhir periode
untuk perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau posisi keuangan
dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba. Pada waktu akhir tahun sudah
menjadi kebiasaan bagi perseroan untuk menambah daftar ketiga yaitu daftar
surplus atau daftar laba yang ditahan (laba yang tidak dibagikan).
(Husnan, 2009:71). Laporan finansial memberikan ikhtisar mengenai
keadaan finansial suatu perusahaan, dimana neraca mencerminkan nilai aktiva,
hutang dan modal sendiri pada satu saat tertentu, laporan rugi laba
mencerminkan hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu biasanya
meliputi periode satu tahun (Arifin, 2005 :132).
7
masa mendatang.
2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Sugiri dan Sumiyana (2007:76), bahwa tujuan laporan keuangan
dapat dinyatakan sebagai berikut.
1) Tujuan Umum
Menyediakan informasi yang berguna bagi para investor dan calon investasi,
kreditur dan calon atau pemakaian yang lain didalam pengambilan keputusan
rasional, mengenai investasi, kredit dan sejenisnya.
2) Tujuan Utama
Menyajikan informasi membantu investor dan calon investor, kreditor dan
calon kreditor dan pengguna yang lain dalam menaksir prospek aliran kas di
masa mendatang, tentang aktiva dan kewajiban, tentang prestasi keuangan
perusahaan selama satu periode, dan tentang sumber perolehan dan
penggunaan dana.
3.) Tujuan Sekunder
a) Menyajikan informasi bagi manajemen untuk membuat keputusan terbaik
menurut kepentingan pemilik.
b) Menyajikan informasi bagi pemilik untuk memprediksi prestasi manajemen
dalam pengelolaan perusahaan.
c) Menyajikan informasi lain yang memberi penjelasan dan interpretasi
laporan keuangan untuk membantu agar pemakai mengerti tentang
informasi keuangan yang disajikan.
d) Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan
Menurut Mulyadi (2010 : 98) pihak yang berkepentingan terhadap
8
laporan keuangan suatu perusahaan yaitu :
1) Pemilik Perusahaan
Dengan adanya laporan keuangan pemilik perusahaan akan dapat
menilai sukses tidaknya manajer dalam memimpin perusahaan dan
kesuksesan seorang manajer biasanya dapat diukur dengan laba yang
diperoleh perusahaan. Dengan kata lain, laporan keuangan diperlukan oleh
pemilik perusahaan untuk menilai hasil-hasil yang telah dicapai dan untuk
menilai kemungkinan hasil-hasil yang akan dicapai di masa yang akan
datang sehingga bisa mengestimasi (menaksirkan) bagian keuntungan yang
akan diterima dan perkembangan harga saham.
2) Manajer / pemimpin perusahaan
Dengan adanya analisis laporan keuangan, dari perusahaan maka
manajer perusahaan akan mengetahui posisi keuangan perusahaannya yang
dapat dicapai pada periode yang lalu, dan waktu yang sedang berjalan,
sehingga bisa menentukan dan menyusun rencana yang lebih baik pada waktu
yang akan datang.
Dengan asumsi laba yang dicapai cukup tinggi, cara kerja yang
efisien, dan perusahaan mempunyai rencana yang baik mengenai hari
depan. Yang terpenting laporan keuangan tersebut merupakan alat untuk
mempertanggung
jawabkan
kepada
para
pemilik
perusahaan
atas
9
dari modal yang ditanamkannya dan perkembangan perusahaan selanjutnya
sehingga
investasinya
10
yang mendalam tentang bentuk maupun prinsip penyusun laporan keuangan
serta masalah yang mungkin timbul dalam penyusunan laporan tersebut.
Untuk dibawah ini akan dijelaskan tentang isi dari laporan keuangan.
Husnan (2009:51) Laporan keuangan adalah ikhtisar mengenai keadaan
keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Arifin (2005:80)
menyatakan bahwa laporan
merupakan
proses akhir dari suatu transaksi keuangan, yang disusun dalam bentuk
neraca, laporan laba/rugi yang disusun berdasarkan pedoman standar
akutansi keuangan (PSAK) dan dipergunakan sebagai media informasi bagi
pihak-pihak yang berkepentingan, untuk tujuan perencanaan maupun
pengambilan keputusan (Sartono, 2011:139) yang terdiri dari.
1) Neraca
Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal
dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Tujuan neraca adalah untuk
menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal
tertentu, biasanya pada waktu ditutup buku dan ditentukan sisanya pada
suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender, sehingga neraca sering
disebut dengan balance sheet (Munawir, 2007: 153).
Neraca (balance sheet) yang dikenal juga dengan istilah statement
of financial position (position statement) dan finansial status adalah suatu
statemen
yang
menjelaskan
sumber-sumber
ekonomi
dari
suatu
11
2011:99).
Balance sheet (Neraca), adalah laporan keuangan yang
menggambarkan posisi keuangan pada waktu tertentu (tanggal tertentu)
yang terdiri dari dua bagian yaitu : kelompok harta dan kelompok hutang
+ modal (Simamora, 2011:217).
Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan neraca
adalah laporan sistematis tentang posisi keuangan suatu perusahaan
pada suatu saat tertentu.
Menurut Sartono (2011:267), Unsur-unsur pokok dalam neraca
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Aktiva
Dalam pengertian aktiva tidak terbatas pada sumber ekonomi pada
kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga termasuk
pengeluaran yang belum dialokasikan atau biaya yang masih harus di
alokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak
berwujud lainnya. Dimana secara garis besarnya aktiva dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu.
b) Aktiva lancar, yaitu uang kas dan aktiva lainnya yang dapat
diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai,
dijual atau dikonsumsi pada periode berikutnya (paling lama satu
tahun). Aktiva lancar meliputi kas, piutang, persediaan, penghasilan
yang masih harus diterima dan biaya yang dibayar dimuka.
c) Aktiva tetap yaitu, aktiva yang mempunyai kegunaan relatif permanen
atau jangka panjang (mempunyai umur ekonomi lebih dari satu tahun
12
atau tidak akan habis dalam satu kali putaran operasi perusahaan).
d) Hutang
Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak
lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana
atau modal perusahaan dari kreditur. (Munawir 2007: 118).
Menurut Sartono (2011:215) Hutang pada umumnya dapat dibagi
menjadi dua yaitu :
(1) Hutang lancar atau hutang jangka pendek.
Merupakan kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya
ataupun pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek,
cepat dalam jangka (satu tahun) sejak tanggal neraca dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Hutang
lancar meliputi : hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak dan
biaya yang masih harus dibayar, hutang jangka panjang yang segera
jatuh tempo, dan penghasilan yang diterima di muka.
(2) Hutang jangka panjang
Merupakan kewajiban keuangan yang jangka waktu
pembayarannya masih jangka panjang (lebih dari satu tahun dari
tanggal neraca). Hutang jangka, panjang meliputi,hutang obligasi,
hutang hipotik, dan pinjaman jangka panjang lainnya.
e) Modal
Menurut Sartono (2011:217) Moda1 merupakan hak atau bagian
yang dimiliki oleh pemilik perusahaan di tunjukkan dalam pos modal
(modal saham) surplus dan laba yang ditahan. Kelebihan nilai aktiva
13
yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya.
Modal pada umumnya dapat dibagi menjadi dua ( Husnan, 2009:137)
yaitu :
(1) Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan
yang tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tidak terlalu
lama.
(2) Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang
sifatnya sementara bekerja dalam perusahaan bersangkutan, modal
tersebut merupakan hutang yang pada saatnya harus dibayar
kembali.
Dalam pembuatan, suatu neraca perusahaan, maka bentuk atau
susunan neraca tidak ada keseragaman diantara perusahaan-perusahaan,
tergantung pada tujuan yang akan dicapai. Tetapi pada umumnya bentuk
neraca yang digunakan ada yang berbentuk skontro, maupun stafel,
bentuk susunan neraca skontro adalah neraca yang disusun dalam
bentuk rekening "T", dimana bentuk skontro ini semua aktiva tercantum
disebelah kiri debet, dan hutang serta modal tercantum di sebelah kanan atau
kredit. Sedangkan bentuk susunan neraca staffel adalah dengan rnenyusun
elemen-elemen neraca secara vertkal dengan susunan, aktiva lancar,
aktiva tetap, hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal.
2) Laporan laba rugi
Menurut Arifin (2005:214) menyatakan bahwa laporan laba/rugi adalah
laporan yang menyajikan prestasi keuangan dan kemampuan mendapatkan laba
selama satu periode. Laporan laba rugi
14
menggambarkan jumlah penghasilan atau pendapatan dan biaya dari satu
perusahaan pada periode tertentu (Martono dan Harijito 2005: 51). Laporan laba
rugi adalah laporan yang menyajikan informasi tentang tingkat keberhasilan
operasi perusahaan dalam suatu periode tertentu (Hanafi, 2011:219).
Menurut Sartono (2011:259) Komponen-komponen laporan laba/rugi
terdiri dari komponen yaitu :
a) Pendapatan operasional
Adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil usaha operasional
perusahaan yang terdiri dari beberapa jenis komponen, yang meliputi
pendapatan bunga, provisi dan komisi, pendapatan operasional lainnya
seperti ongkos administrasi.
b)
c)
Biaya Operasional
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan usaha bank,
seperti : biaya bunga, premi asuransi, biaya tenaga kerja, biaya sewa,
biaya honorium, biaya pajak, biaya pemeliharaan dan perbaikan
inventaris kantor, biaya penyusutan, biaya barang dan jasa pihak ketiga,
dan biaya operasional lainnya seperti biaya minuman dan makanan
kantor.
15
kerugian penjualan aktiva tetap dan inventaris atau kehilangan
inventaris, biaya transfer payment (sumbangan), denda dan biaya non
operasional lainnya.
e) Laporan laba yang ditahan
Syamsuddin (2008:193)
aktiva
lancar
tersedia
(Syamsudin,
2008:211).
kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jauh tempo (Agung
dan Bambang 2010:137).
16
Dari pendapat para ahli dapatlah dikatakan bahwa likuiditas adalah rasio
Yang digunakan untuk mengakui kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban keuangannya yang bersifat jangka pendek atau segera harus
dibayar dengan menggunakan alat-alat pembayaran yang bersifat likuid atau
cair.
Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya
tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran
ataupun aktiva lancar yang lebih dari pada hutang lancar. Sebaliknya kalau
perusahaan tidak dapat segera memenuhi kewajiban keuangannya pada saldo
ditagihanya, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid (Munawir,
2007:187). Kemampuan membayar yang dimiliki suatu perusahaan apabila
dihubungkan dengan kewajiban kepada pihak luar (kreditur) dinamakan
likuiditas badan usaha (Sartono 2011:259). Apabila kemampuan membayar
tersebut dihubungkan dengan kewajiban finansial untuk menyelenggarakan
proses produksi, maka dinamakan likuiditas perusahaan. Untuk menjaga
likuiditas perusahaan maka harus memperhatikan apakah perusahaan dapat
memenuhi pembayaran yang diperlukan untuk kelancaran jalannya perusahaan
menurut (Haryono, 2012:301).
17
harus tersedia di perusahaan agar dapat menjamin hutang lancar perusahaan
berupa elemen-elemen aktiva yang dimiliki oleh perusahaan, pada suatu saat
tertentu merupakan kekuatan membayar dan suatu perusahaan. Jika
kekuatan membayar dari perusahaan itu dihubungkan dengan kewajiban
yang harus dipenuhi, maka akan didapatkan kemampuan membayar perusahaan
tersebut.
Menurut Sartono (2001:276) Likuiditas badan usaha merupakan
kemampuan perusahaan untuk menyediakan alat-alat pembayaran yang
sedemikian rupa, sehingga dapat memenuhi kewajiban finansialnya yang
segera harus dipenuhi kepada pihak luar. Kemampuan untuk dapat
menumbuhkan kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan merupakan faktor
penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Kemajuan perusahaan sangat
tergantung dari banyak relasi yang dimiliki untuk mempercepat pembayaran
hutang agar likuiditas perusahaan dapat dipertahankan.
2.1.6 Cara mengukur Likuiditas
Menurut Riyanto (2009:271) untuk mengukur tingkat likuiditas
perusahaan, digunakan.alat-alat sebagai berikut :
1) Current ratio
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.
Current ratio
= Aktiva Lancar
Hutang Lancar
18
hutang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia pada
perusahaan dan efek yang dapat segera diuangkan.
Cash ratio =
Kas + Efek
Hutang Lancar
3) Quick ratio
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang
yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid (quick
assets)
Quick ratio = Kas + Efek + Piutang
Hutang Lancar
4) Cara meningkatkan likuiditas
Menurut (Riyanto, 2009 : 109) cara mengukur tingkat likuiditas adalah
dengan menggunakan current ratio sebagai alat pengukuranya, maka
tingkat likuiditas dengan current ratio perusahaan dapat dipertinggi dengan
cara yaitu:
a)
b)
c)
19
Rasio-rasio aktivitas yaitu rasio-rasio yang dimaksudkan untuk
mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan
sumber-sumber dananya seperti inventory turnover, average collection period
dan lain sebagainya (Arifinb 2005 : 271).
Analisis aktivitas digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh tingkat
efisiensi
(Simamora 2011:234).
Activity ratio mengukur sejauh mana efektivitas manajemen
perusahaan dalam mengolah aset-asetnya. Rasio aktivitas menganalisis
hubungan antara laporan laba rugi, khususnya penjualan dengan unsur-unsur
yang ada pada neraca, khususnya unsur-unsur aktiva (Husnan, 2009: 166).
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa rasio aktivitas
adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memanfaatkan sumber-sumber yang dimilikinya secara efisien untuk
menghasilkan revenue.
2.1.8 Cara Mengukur Rasio Aktivitas
Menurut Riyanto (2010:268) rasio yang digunakan untuk menilai
tingkat aktivitas antara lain :
1) Total assets turnover adalah kemampuan dana yang tertanam dalam
keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau
kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue.
Total asset turnover
Penjualan neto
Jumlah aktiva
20
dalam suatu periode tertentu atau indikasi siklus kas dari perusahaan.
Working capital asset =
Penjualan neto
Aktiva lancar-hutang lancar
Total aktiva
Total hutang
21
pengukuran akan dihubungkan dengan volume produksi, total aktiva dan
modal sendiri, secara keseluruhan ketiga pengukuran ini akan memungkinkan
dalam analisis dapat mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya
dengan
=
Equity
selalu
mendatangkan
hasil
bagi
pemiliknya.
Semakin
tinggi
22
sehingga kinerja perusahan meningkat, ditinjau dari rasio keuangan (rasio
likuiditas, rasio aktivitas,
profitabilitas).
Indikator pertumbuhan perusahaan dengan kinerja keuangan dapat
dilihat dari :
1) Kemampuan dalam meningkatkan produksi
2) Kemampuan dalam meningkatkan penjualan
3)
b)
c)
d)
e)
23
No
1
No
2
Nama/
Tahun
Suryawan
2013
Nama/
Tahun
Aribawa
2013
Judul
Variabel
Analisis
kinerja
keuangan
ditinjau dari
rasio
likuiditas,
aktivitas,
rentabilitas
dan rasio
solvabilitas
PT Bank
Sinar
Harapan Bali
Denpasar
Rasio
Likuiditas
Aktivitas
Solvabilitas
Judul
Variabel
Teknik
Analisis
Analisis
Kuantitatif
Likuiditas
Aktivitas
Rentabilitas
Solvabilitas
Teknik
Analisis
Analisis
Rasio
Analisis
kinerja
Likuiditas
kuantitatif
keuangan
Aktivitas
rasio
ditinjau dari Solvabilitas likuiditas,
rasio
Profitabilitas aktivitas,
Likuiditas,
solvabilitas
aktivitas,
profitabilitas
solvabilitas
dan
profitabilitas
PT
Bank
PBD Cabang
Tabanan
BAB III
KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran.
Hasil
Penelitian
Hasil penelitian
dari semua
variabel yang
digunakan yaitu
rasio likuiditas
sehat, rasio
aktivitas sehat,
rasio solvabilitas
dan rasio
rentabilitas
sehat dan
solvabilitas
perusahaan
cukup sehat.
Hasil
Penelitian
Hasil penelitian
dari semua
variabel yang
digunakan yaitu
rasio likuiditas
cukup sehat,
rasio aktivitas
sehat, rasio
solvabilitas
cukup sehat dan
rasio
profitabilitas
perusahaan
sehat.
24
Faktor penting yang perlu diperhatikan dalam analisis kinerja keuangan,
diantaranya: tingkat penjualan, struktur asset, tingkat pertumbuhan perusahaan,
profitabilitas dan perlindungan pajak, skala perusahaan serta kondisi intern
perusahaan. Analisis kinerja keuangan perusahaan selain sebagai variabel yang
mempengaruhi penentuan, pertumbuhan juga dapat berdampak pada nilai
perusahaan (Sartono, 2011:201). Analisis keuangan yang ditinjau dari rasio
likuiditas, rasio aktivitas, rasio rentabilita dan rasio solvabilitas. sangat penting
untuk mengetahui perkembangan perusahaan dalam satu periode (Suryawan
2013).
Kinerja perusahaan merupakan hasil kerja suatu perusahaan selama
periode tertentu yang menunjukkan apakah suatu perusahaan berkembang atau
tidak pada suatu periode. Idealnya
semua
oleh
manajemen
perusahaan
melalui
keputusan-keputusan
25
Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka penelitian seperti gambar
3.1 sebagai berikut :
Gambar 3.1
Kerangka Pemikiran
Analisis Rasio Keuangan
Analisis Kinerja
Keuangan
PT Bank Pasar Umum
Cabang Teuku Umar
Denpasar
Tahun 2012-2014
Rasio keuangan
1) Rasio likuiditas
a) Current ratio
b) Cash ratio
2) Rasio aktivitas
a) Total asset turnover
b) Working capital asset
3) Rasio Solvabilitas
a) Rasio modal dengan aktiva
b) Rasio hutang dengan aktiva
4) Rasio profitabilitas
a) Return on asset
b) Return on equity
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1
Lokas Penelitian
26
Penelitian ini dilakukan di PT Bank Pasar Umum Cabang Teuku Umar
Denpasar yang berlokasi di Jalan Teuku Umar No. 5 Denpasar.
4.2
Objek Penelitian
Yang menjadi objek penelitian adalah kinerja Keuangan PT Bank Pasar
Umum Cabang Teuku Umar Denpasar di tinjau dari rasio likuiditas, rasio
aktivitas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas.
Definisi Operasional
Guna menghindari kesalahan dalam mengartikan variabel yang
dianalisis, berikut ini dijelaskan definisi operasional variabel dari masingmasing variabel sebagai berikut:
1) Rasio likuiditas adalah berhubungan dengan kemampuan suatu perusahaan
untuk
memenuhi
kewajiban
finansial
jangka
pendek
dengan
pada
27
turnover, average collection period dan lain sebagainya pada PT Bank
Pasar Umum Cabang Teuku Umar Denpasar.
3) Rasio solvabilitas adalah mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar semua kewajibannya pada PT Bank Pasar Umum Cabang
Teuku Umar Denpasar di likuidasi.
4) Rasio profitabilitas adalah untuk mengukur kemampuan PT Bank Pasar
Umum Cabang Teuku Umar Denpasar dalam mengasilkan profit/laba.
4.5
28
diperoleh adalah perhitungan laporan keuangan
PT Bank Pasar
4.6
4.7
29
4.7.1 Analisis Likuiditas
Menurut Riyanto (2009:271) analisis rasio likuiditas alat-alat sebagai
berikut :
1) Current ratio
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.
Current ratio
= Aktiva Lancar
Hutang Lancar
2) Cash ratio
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia pada
perusahaan dan efek yang dapat segera diuangkan.
Cash ratio =
Kas + Efek
Hutang Lancar
= Penjualan neto
Jumlah aktiva
Penjualan neto
Aktiva lancar-hutang lancar
30
Total aktiva
Total hutang
=
Equity
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1 Gamabaran Umum Perusahaan
31
5.1.1 Sejarah PT Bank Windu Tbk Cabang Teuku Umar Denpasar
PT Bank Pasar Umum Cabang Teuku Umar Denpasar
merupakan usaha perbankan dengan Surat Keputusan Bank
Indonesia No. 10/599/DKBU/Idat/Dpr pada tanggal 11 Juli 2008 PT
Bank Pasar Umum Cabang Teuku Umar Denpasar. Dalam melaksanakan
operasionalnya PT Bank Pasar Umum Cabang Teuku Umar Denpasar
sudah dilengkapi ijin berupa Surat Keterangan Melanjutkan.
Walaupun kegiatan usaha PT Bank Pasar Umum Cabang Teuku
Umar Denpasar telah berkembang dengan lancar namun dengan adanya
peraturan Bank Indonesia No. 7/15/PBU2005 tanggal 1 Juli 2005, maka
permodalan yang dimiliki belum memenuhi kebutuhan sebagaimana
dalam pasal 2 peraturan tersebut diatas yakni Bank Umum wajib memenuhi
jumlah modal inti paling sedikit
33
5.1.2 Visi dan Misi PT Bank Windu Tbk Cabang Teuku Umar Denpasar
1)
Visi
Menjadi bank yang dominan di segmen Mikro dan UKM di Bali. 2.
32
2) Misi
a) Mewujudkan dan menjaga Bank Windu selalu dalam keadaan sehat
dan memiliki keunggulan bersaing secara berkelanjutan.
b) Mengembangkan Sumber Daya Manusia Profesional.
c) Memberi keuntungan yang maksimal bagi stake holder
5.1.3 Struktur Organisasi PT Bank Windu Tbk Cabang Teuku Umar
Denpasar
Pada prinsipnya yang menjadi tujuan utama suatu perusahan
adalah untuk memperoleh laba. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut,
sangat diperlukan suatu setruktur organisasi yang baik dalam mengelola
kegiataan
perusahaan,
disini
diperlukan
adanya
penempatan
33
kepada atasan, sehingga terwujud kesatuan perintah. Adapun bentuk
sruktur organisasi PT Bank Windu Tbk Cabang Teuku Umar Denpasar
seperti pada Gambar 5.1 berikut:
Gambar 5.1
Struktur Organisasi PT Bank Windu Tbk
Cabang Teuku Umar Denpasar
KEPALA
CABANG
KABAG KREDIT
DAN PEMASARAN
KABAG
OPERASIONAL
KEPALA SEKSI
OPERASIONAL
ACCOUNT
OFFICER/
ANALISIS
ADMINISTRASI
KREDIT
PEMBINAAN
NASABAH
PERSONASLIA
DAN UMUM
STAF
PERSONASLIA
UMUM
SATPAM
OFFICE BOY
TELLER
TELLER
LUAR
ADM
DANA
ACCOUN
TING
Kepala cabang
a) Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan PT Bank Windu Tbk
Cabang Teuku Umar Denpasar.
COSTOMER
SERVICES
34
b) Merencanakan dan menyusun program tahunan.
c) Membina karyawan PT Bank Windu Tbk Cabang Teuku Umar
Denpasar.
d) Mengurus dan mengelola PT Bank Windu Tbk Cabang Teuku Umar
Denpasar.
e) Menyelenggarakan adminitrasi umum dan karyawan PT Bank
f)
35
c) Membina nasabah-nasabah lama sehingga bias bertahan bahkan mau
memakai prodak-prodak dan jasa-jasa bank lainnya.
d) Membuat laporan-laporan yang diperlukan oleh atasan dalam hal
hasil kunjungannya.
e) Melaksanakan marketing program yang jelas dengan mengikuti
pola-pola sebagai berikut:
(1) Soliction plan /account plan
(2) Account profitability
(3) Potensial target market/identifikasi
(4) Risk asset monitoring market competitation
f) Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang
masih dalam ruangan lingkup marketing.
g) Menyiapka slip-slip dan belangko-blangko yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas-tugas sehingga dengan cepat kita dapat
mensevice nasabah.
4) bagian kredit dan pemasaran
a) Mengimput data nasabah kredit ke computer yng akan diaresasi pada
hari itu yang dapat perstujun dari pihak-pihak yang berwenag dan
selanjutnya
membuat
perhitungan
adminitrasi
kredit
yang
kredit
dan
menggabungkan
SPK
yang
akan
36
g) Membuat laporan-laporan perkereditan yang diperlukan pleh Bnak
Indonesia.
h) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung
sepankang masih dalam lingkungan tugas dan fungsi.
5) Bagian dana
a) Mempersaipkan segala rencana tugas pungutan kelapangan.
b) Mengecek dan menyetor uang ahsil pungutan sore hari pada kasir
dengan terlebih dahulu meneliti rekap harian kolektifnya dan
membuat slip setoran konsulidasi yang benar dicetak oleh kosubsi
dana.
c) Menerima dan mengecek uang nasabah yang diterima dari kasir.
d) Memeriksa persiapan buku tabungan dan resi yang akan digunakan
operasional setiap hari serta tanggung jawab atas semua buku dan
resi-resi yang telah dipergunakan.
5) ADM dana
a) Melihat dan meneliti kondisi pendapatannya pada kondisi hari
kemarin sebagai evaluasi apa yang dilakukan untuk pungutan hari
ini bias lebih baik dari hri kemarin.
b) Menyampaikan kendala-kendala atau
masalah-masalah
yang
37
f) Menuliskan setoran yang dilakukan oleh nasabah pada buku nasabah
yang bersangkutan secara teliti dan benar untuk selanjutnya
menjumlah dengan saldo kemarin.
g) Wajib mempertanggung jawabkan segala keteledoran sehingga
menyebabkan kerugian pada perusahaan.
6) Staf umum
a) Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dibidang surat menyurat
perusahaan, hukum, dan perundang-undangan serta perlengkapan
kantor.
b) Melaksanakan tata usaha atau dokumen persuratan dan perusahaan.
c) Menyimpan dan memelihara dokumen-dokumen penting yang
berkenaan dengan tugas-tugas kesekretariatan.
d) Mengurus peralatan perusahaan.
e) Mengatur dan mengurus kebutuhan karyawan.
f) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan atau
pimpinan.
7) Pembinaan nasabah
a) Membina usaha nasabah.
b) Memberikan petunjuk pelaksanaan pembinaan.
c) Mengembangkan usaha nasabah
8) Teller
a) Menerima dan mengeluarkan uang kas.
b) Menyediakan dana uang kas.
c) Menyediakan dana cash untuk kegiatan operasional.
d) Membuat laporan kas.
9) Accounting
a) Membukukan transaksi keuangan perusahaan.
b) Menjaga berkas keuangan perusahaan.
c) Memeriksa fail keuangan perusahaan.
d) Membuat laporan keuangan.
5.2 Hasil-Hasil Pembahasan Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari PT Bank
Windu Tbk Cabang Teuku Umar Denpasar. Proses pengumpulan data yang
dilakukan pada PT Bank Windu Tbk Cabang Teuku Umar Denpasar sesuai
dengan variabel yang diteliti. Berikut ini disajikan deskripsi mengenai variabel
38
yang diteliti meliputi,
kinerja keuangan
Tabel 5.1
Alat Ukur Kinerja Keuangan Ditinjau dari Rasio Likuiditas, Aktivitas,
Rentabilitas Solvabilitas dan Profitabilitas
No
Uraian
Tahun
2011-2013
1)
Rasio likuiditas
a) Current ratio
2:1
b) Cash ratio
2)
Rasio aktivitas
1:1
0,500
4,00
15%
b) Rate of return
30%
39
4)
Rasio solvabilitas
15
5)
Rasio profitabilitas
0,50
0,60
5.2.1
Rasio Aktivitas,
Rasio
solvabilitas, dan rasio profitabilitas disajikan seperti pada Tabel 5.2 sebagai
berikut ;
Tabel 5.2
Hasil Analisis Kinerja Keuangan PT Bank Windu Tbk
Cabang Teuku Umar Denpasar
Ditinjau dari Rasio Likuiditas, Aktivitas, Rentabilitas, Solvabilitas dan
Profitabilitas Tahun 2011-2013
No
Uraian
Tahun
Tahun
Tahun
Rata- Rata
2011
2012
2013
I
Rasio likuiditas
7,198:1
a) Current ratio
5,213 : 1
7,426 : 1 8,955: 1
1,793
b) Cash ratio
1,164 : 1
1,224: 1 2,991 : 1
II
Rasio aktivitas
a) Total asset turnover
b) Working capital asset
0,629
6,476
0,663
6,546
0,903
8,765
0,731
7,262
40
III Rasio rentabilitas
a) Earning power
total invesment
b) Rate of return
of
IV Rasio solvabilitas
a) Rasio aktiva dengan
hutang
b) Rasio modal sendiri
dengan hutang jangka
panjang
V
Rasio profitabilitas
a) Return on asset
(ROA)
b) Return on equity
(ROE)
Sumber : Lampiran 3
20,327%
21,982%
23,878%
22,062%
43,100%
48,009%
54,097%
48,402%
3,704
3,816
3,926
3,704
20,429
20,221
19,511
0,629
0,663
0,903
0,731
0,862
0,899
1,212
0,991
20,053
Teuku Umar
Denpasar memiliki current ratio dari tahun 2011 sebesar 5,213:1, tahun
2012 sebesar 7,426 :1 dan tahun 2013 sebesar 8,955:1. Kenaikan
current
ratio ini disebabkan adanya peningkatan piutang setiap tahun. Cash ratio
tahun 2011 sebesar 1,164 :1, cash ratio tahun 2012 sebesar 1,224 : 1 dan
cash ratio tahun 2013 sebesar 2,991:1. Kenaikan rasio likuiditas karena
adanya kenaikan pada kas dan bank piutang.
Dilihat dari rasio aktivitasnya, PT Bank Windu Tbk Cabang Teuku
Umar Denpasar memiliki total asset trunover
0,629, tahun 2012 sebesar 0,663dan tahun 2013 sebesar 0,903. Kenaikan
total asset trunover
pinjaman setiap tahun.
disebabkan adanya
6,476, tahun 2012 sebesar 4,690 dan tahun tahun 2013 sebesar 4,999.
41
Kenaikan working capital asset disebabkan adanya kenaikan pendapatan
setiap tahun.
Jika dilihat dari rasio Rentabilitas, PT Bank Windu Tbk Cabang
Teuku Umar Denpasar memiliki earning power of total invesment dari
tahun 2011 sebesar 20,327%, tahun 2012 sebesar 21,982% dan tahun 2013
menurun menjadi sebesar 23,878% , hal ini disebabkan adanya tahun 2013
terjadi peningkatan
43,100%, tahun 2012 sebesar 48,009% dan tahun 2013 sebesar 54,097%
karena adanya kenaikan laba setiap tahun.
Dilihat dari rasio solvabilitas, PT Bank Windu Tbk Cabang Teuku
Umar Denpasar
sebesar 3,704, tahun 2012 sebesar 3,816 dan tahun 2013 turun 3,926.
Kenaikan tahun 2011 dan 2012 karena adanya kenaikan total aktiva. Rasio
modal dengan hutang jangka pendek dari tahun 2011 sebesar 20,429, tahun
2012 sebesar 20,221 dan tahun 2013 naik menjadi
sebesar
19,511.
sebesar 0,862 tahun 2012 turun menjadi sebesar 0,899 dan tahun 2013 naik
42
menjadi sebesar 1,212. Kenaikan return on equity (ROE)
disebabkan
Tabel 5.3
Perbandingan Alat ukur Kinerja Keuangan Dengan Rata-Rata Hasil
Analisis Kinerja Keuangan PT Bank Windu Tbk Cabang Teuku Umar
Denpasar Ditinjau dari Rasio Likwiditas, Aktivitas, Rentabilitas,
Solvabilitas dan Profitabilitas Tahun 2011-2013
Rata-Rata
Hasil perbandingan
Alat ukur Hasil Analisis antara alat ukur dengan
No
Uraian
kinerja
hasil analisis
I
Rasio likuiditas
a) Current ratio
2:1
7,198 : 1
+ 5,198 : 1 Sangat baik
b) Cash ratio
1:1
1,793: 1
+ 0,793 : 1 Cukup baik
II
Rasio aktivitas
a) Total asset turnover
0,500
0,731
43
b) Working capital asset
III Rasio rentabilitas
a) Earning power of
total invesment
Rate of return
b)
IV Rasio solvabilitas
a) Rasio aktiva dengan
hutang
b) Rasio modal saham
dengan hutang jangka
panjang
V
Rasio profitabilitas
a) Return on asset
(ROA)
b) Return on equity
(ROE)
4,00
7,262
15%
22,062
+ 7,062% Baik
30%
48,402%
+ 18,402% Baik
3,704
15
20,053
+ 5,053 Baik
0,50
0,731
0,60
0,991
+ 0,391 Baik
dari tahun 2011 tahun 2013 rata-rata sebesar 1,793 : 1 ini berarti
tahun
44
2011 tahun 2013 rata-rata sebesar 7,262 diatas target
7,062%, ini
berarti earning power of total investment baik dan rate of return dari tahun
2011 tahun 2013 rata-rata sebesar 48,402%, diatas target sebesar 18,402% ini
berarti rate of return baik. Kenaikan rasio rentabilitas disebabkan
adanya
0,991 lebih besar dari target sebesar 0,391. Ini berarti kemampuan perputaran
asset dan return on equity (ROE) baik. Kinerja keuangan PT Bank Windu Tbk
Cabang Teuku Umar Denpasar yang dinilai dari rasio profitabilitas baik.
45
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
6.1. Simpulan
1.
Hasil analisis rasio likuiditasnya, PT Bank Windu Tbk Cabang Teuku Umar
Denpasar berdasarkan dari current ratio tahun 2011-2013 sangat baik dan
berdasarkan dari
Ini berarti
Hasil analisis rasio aktivitasnya, PT Bank Windu Tbk Cabang Teuku Umar
Denpasar berdasarkan total asset trunover
cukup baik dan working capital asset tahun 2011 2013 cukup baik. Ini
46
berarti perputaran assetnya PT Bank Windu Tbk Cabang
Teuku Umar
Hasil analisis rasio rentabilitas, PT Bank Windu Tbk Cabang Teuku Umar
Denpasar berdasarkan earning power of total investment tahun 2011-2013
dinilai baik dan
rate of return
Hasil analisis rasio solvabilitas PT Bank Windu Tbk Cabang Teuku Umar
Denpasar berdasarkan rasio aktiva dengan hutang dari tahun 2011 - 2013
cukup baik dan modal dengan hutang jangka pendek dari tahun 2011 2013
adalah baik. Ini berarti kemampuan membayar semua kewajibannya dengan
modal pada saat perusahaan di likuidasi baik.
5.
6.2 Saran
1. Dilihat dari analisis likuiditas PT Bank Windu Tbk Cabang Teuku Umar
Denpasar dari tahun 2011-2013 mengalami kenaikan untuk tahun yang
akan datang likuiditas perusahaan naik terus.
2. Rasio aktivitas perusahaan masih baik dan untuk tahun yang akan datang
perusahaan
terutama pada
47
3. Rasio profitabilitas diperoleh masih baik daka perputaran assetnya terus
ditingkatkan untuk tahun yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Ardita Gusti Ngurah, 2011. Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau Dari Rasio
Likuiditas, Aktivitas, Rentabilitas, dan Rasio Solvabilitas dan Profitabilitas
PT Bank BPD Cabang Gianyar, Skripsi Universitas Mahasaraswati
Denpasar
Arifin, Zaenal. 2005. Teori Keuangan & Pasar Modal. Edisi Pertama. EKONISIA
Yogyakarta
Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
Buku 1. Edisi 10. (Ali Akbar Yulianto,pentj). Salemba Empat Jakarta
Hanafi, .Mamduh. 2011. Manajemen Keuangan BPFE Yogyakarta
Husnan, Suad. 2009. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan
Jangka Panjang). Buku 1. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE
Hariadi, Bambang. 2008. Akuntansi Manajemen, Sudut Pandang, BPFE-UGM
Yogyakarta.
Haryono Yusup , 2012. .Dasar-Dasar Akuntansi. Liberty : Yogyakarta
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2005. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat.
48
Martono dan Harjito 2007. Manajemen Keuangan Teori BPFE Yogyakarta.
Munawir,2007. Akuntansi Keuangan dan Manajemen, Edisi Pertama, BPFE,
Yogyakarta.
Mulyadi. 2010. Akuntansi Biaya, Penerbit Aditya Madia, Yogyakarta.
Agung M & Bambang. 201 Financial Statement Analisys BPFE-UGM Yogyakarta.
Riyanto Bambang 2009 . Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat
Cetakan Ketujuh Yogyakarta : BPFE
Pandey, I.M.2009. Capital Structure and The Firm Characteristics: Evidence from
An Emerging Market. Avalaible from: URL: http://www. ssrn.com
Sartono, R. Agus. 2011. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4 BPFE
Yogyakarta
Sasttrawan I Gede, 2010. Analisis Kinerja Keuangan PT Bank Mandiri Ditinjau
Dari Rasio Likuiditas, Aktivitas, Rentabilitas, dan Rasio Solvabilitas,
Skripsi Universitas Udayana.
Simamora, Henry. 2011. Akuntansi Manajemen, Jakarta Salemba Empat.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alvabeta Bandung.
Sumiyanto, 2007. Manajemen Keuangan BPFE Yogyakarta
Setyawan Mohamad. 2007. Teori Manajemen Keuangan BPFE Yogyakarta
Syamsuddin Mohamad, 2008, Akuntansi Manajemen, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta
49
Lampiran 1
NERACA PT. BANK WINDU TBK DENPASAR
TAHUN 2011,2012,2013 (DALAM RIBUAN RUPIAH)
No
Perkiraan
Aktiva
I Aktiva lancar
1
Kas
2
Piutang
a Kredit Modal Kerja
b Kredit Investasi
c Kredit Konsumsi
d Kredit UKM
3
Cadangan Penyisihan
4
Bunga yang masih diterima
Jumlah aktiva lancar
II Aktiva Tetap
1
Tanah
2
Gedung
3
Akumulasi penyusutan
Gedung
4
Kendaraan
5
Akumulasi penyusutan
Kendaraan
6
Inventaris kantor
7
Penyusutan inventaris
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
2.125.213
2.257.650
261.666
2.490.901
2.135.212
1.521.763
980.583
(58.391)
317.819
9.513.100
2.983.560
3.956.351
2.705.912
987.550
(74.178)
542.875
13.359.720
3.995.840
4.961.265
3.400.285
998.455
(83.970)
576.386
17.109.927
25.500.000
101.752.228
(60.864.267)
25.500.000
101.752.228
(61.097.823)
25.500.000
101.752.228
(61.843.252)
3.082.780
(924.834)
3.082.780
(1.233.112)
3.082.780
(1.541.390)
90.804
(27.241)
90.804
(36.321)
90.804
(45.402)
50
kantor
Jumlah aktiva tetap
Total aktiva
Pasiva
III Kewajiban jangka pendek
1
Giro
2
Tabungan
3
Simpanan berjangka
4
Hutang pajak
Jumlah kewajiban jangka pendek
IV Kewajiban jangka
panjang
1
Pinjaman jangka panjang
2
Cadangan dana
3
Dana jaminan simpanan
Jumlah kewajiban jangka
panjang
Total hutang jangka pendek dan
jangka panjang
V
Ekuity
1
Modal saham
2
Cadangan dana
3
Laba di tahan
4
Laba tahun berjalan
Total ekuity
Total pasiva
69.532.765
79.045.865
68.058.556
81.418.276
66.995.768
84.105.695
444,762
300.688
194.351
884.987
1.824.788
498.795
317.512
140.583
886.737
1.843.627
491.867
325.515
140.606
892.637
1.910.625
1.304.362
16.268.148
1.942.882
19.515.392
1.245.765
16.281.145
1.965.752
19.492.662
1.178.651
16.345.525
1.987.534
19.511.710
21.340.180
21.335.289
21.422,335
37.280.000
62.416
4,295.540
16.067.685
57.705.685
79.045.865
37.270.000
61.311
4.853.820
17.897.856
60.082.987
81.418.276
37.270.000
89.015
5.156.785
20.167.560
62.683.360
84.105.695
Lampiran 2
LABA/RUGI PT. BANK WINDU TBK DENPASAR
TAHUN 2011,2012,2013 (DALAM RIBUAN RUPIAH)
No
Uraian
1
Pendapatan operasional
a Pendapatan bunga kredit
b Pendapatan adminitstrasi
kredit
Jumlah pendapatan
2
Biaya operasional
a Beban bunga dana ketiga
b Beban tenaga kerja
c Biaya administrasi
Jumlah biaya operasional
3
Laba operasional
4
Pendapatn non operasional
dan biaya non operasinal
a Pendapatan bunga antar
kanor
b Beban bunga antar kantor
Pendapatan non
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
47.059.518
2.731.782
50.714.422
3.305.420
71.791.616
4.204.112
49.791.300
54.019.842
75.995.728
31.867.649
1.142.048
76.406
33.086.103
16.705.197
33.315.857
2.034.379
79.117
35.429.353
18.590.489
53.147.340
2.204.139
154.499
55.505.978
20.489.750
252.477
198.210
578.976
(4.958)
247.519
(4.106)
194.104
(8.529)
570.447
51
5
6
7
operasional
Laba sebelum pajak
Pajak pendapatan
Laba setelah pajak tahun
berjalan
16.952.716
(884.987)
16.067.729
18.784.593
(886.737)
17.897.856
21.060.197
(892.637)
20.167.560
52
Lampiran 3
No
I
1
2
II
1
Tabel
Perhitungan Kinerja Keuangan Dari Rasio
Likuiditas, Aktivitas, Rentabilitas dan Solvabilitas, Profitabilitas
Tahun 2011, 2012 dan 2013
Rasio
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Likuiditas
Hasil
Hasil
Hasil
Current ratio :
Aktiva lancar
9.513.100
13.359.720
17.109.927
Hutang lancar
1.824.788
1.843.627
1.910.625
= 5,213 : 1
= 7,246 : 1
= 8,955
Cash ratio :
2.125.213
2.257.650
3.261.666
Kas + Efek
1.824.788
1.843.627
1.910.625
Hutang lancar
= 1.164 : 1
= 1,224 : 1
= 1,707
Rasio aktivitas
Total asset turnover
JumlahPendapatan
49.791.300
54.019.842
75.995.728
Jumlah aktiva
79.045.865
81.418.276
84.105.695
= 0,629
= 0,663
= 0,903
Working Capital Asset
Jumlah pendapatan
49.791.300
54.019.842
75.995.728
Aktiva lancar-Hutang
(9.513.100(13.359.720(17.109.927lancar
1.824.788)
1.843.627)
1.910.625)
= 49.791.300
7.688.312
= 6,476
= 54.019.842
11.516.093
= 4,690
75.995.728
15.199.302
= 4,999
16.067.729 x100%
17.897.856 x100%
20.167.560 x100%
9.045.865
= 20,327
81.418.276
= 21,982
84.105.695
= 23,878
16.067.729 x100%
17.897.856 x100%
20.167.560 x100%
37.280.000
= 43,100
37.280.000
= 48,009
37.280.000
= 54,097
III
Rasio Rentabilitas
1 Earning power of total
invesment :
Laba bersih setelah pajak x 100%
Total aktiva
2 Rate of return :
Laba bersih x 100%
Total modal
IV
Rsio Solvabilitas
1 Rasio aktiva dengan hutang
Total aktiva
Total hutang
2 Rasio modal
dengan hutang Jangka pendek
Modal saham
Total hutang jangka pendek
21.340.180
= 3,704
81.418.276
21.335.289
= 3,816
84.105.695
21.422,335
= 3,926
37.280.000
1.824.788
= 20,429
37.280.000
1.843.627
= 20,221
37.280.000
1.910.625
= 19,511
79.045.865
53
No
Rasio
V
Profita bilitas
1 Return on asset (ROA)
Net income
Total asset
2 Return on equity (ROE):
Net income
Equity
Tahun 2011
Hasil
Tahun 2012
Hasil
Tahun 2013
Hasil
49.791.300
54.019.842
75.995.728
79.045.865
81.418.276
= 0,629
= 0,663
49.791.300
54.019.842
57.705.685
60.082.987
= 0,862
= 0,899
84.105.695
= 0,903
75.995.728
62.683.360
= 1,212