RINGKASAN MATERI
OLEH:
R.DEDI DARMA PRAMANA
UNIVERISTAS MATARAM
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI
Pengertian Kewajiban
Kewajiban adalah kemungkinan pengorbanan masa depan atas manfaat
ekonomi yang muncul dari kewajiban saat ini dari entitas tertentu untuk mentransfer
aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lainnya di masa depan sebagai hasil dari
transaksi atau kejadian masa lalu.
Dengan kata lain, suatu kewajiban memiliki tiga karakteristik :
1. Merupakan kewajiban saat ini yang memerlukan penyelesaian dengan
kemungkinan transfer masa depan atau penggunaan kas, barang atau jasa
2. Merupakan kewajiban yang tidak dapat dihindari
3. Transaksi atau kejadian yang menciptakan kewajiban itu harus telah terjadi
Pengertian Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar adalah kewajiban yang likuidasinya diperkirakan secara
layak memerlukan penggunaan sumber daya yang ada, yang diklasifikasikan sebagai
aktiva lancar, atau penciptaan kewajiban lancar lain atau kewajiban yang
penyelesaiannya dalam satu siklus operasi biasanya 1 tahun.
Beberapa contoh kewajiban lancar :
1.
Hutang Usaha
2.
Wesel Bayar
3.
4.
5.
Hutang Dividen
6.
7.
8.
9.
Hutang PPh
Hutang Usaha
Hutang Usaha atau Hutang Dagang merupakan saldo yang terhutang kepada
pihak lain atas barang, perlengkapan atau jasa yang dibeli dengan akun terbuka atau
secara kredit. Hutang Usaha muncul karena adanya kesenjangan waktu antara
penerimaan jasa atau akuisisi hak aktiva dan pembayaran atasnya. Periode perluasan
kredit ini biasanya ditemukan dalam persyaratan penjualan (2/10, n/30 atau 1/10
E.O.M) dan biasanya adalah 30 hari hingga 60 hari.
B.
Wesel Bayar
Wesel Bayar adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada
saat tanggal tertentu di masa depan dan dapat berasal dari pembelian, pe,biayaan atau
transaksi lainnya. Wesel diklasifikasikan sebagai jangka pendek atau jangka panjang
tergantung pada tanggal jatuh temponya dan dapat juga diklasifikasikan sebagai
wesel berbunga dan wesel tanpa bunga.
C.
lainnya yang jatuh tempo dalam tahun fiscal beriktunya. Jatuh tempo saat ini dari
hutang jangka panjang sebagai kewajiban lancar. Perusahaan seperti Pepsico, tidak
mencatat hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo saat ini sebagai kewajiban
lancar jika akan :
1. Ditarik atau dilunasi dengan aktiva yang terakumulasi untuk tujuan tersebut yang
secara layak tidak ditunjukkan sebagai aktiva lancar
2. Didanai kembali atau dilunasi dari hasil penerbita hutang baru
3. Dikonversi menjadi modal saham
D.
dalam waktu satu tahun setelah tanggal neraca perusahaan atau dalam siklus operasi
perusahaan, mana yang lebih lama. Beberapa kewajiban jangka pendek didanai
kembali atas dasar jangka panjang dank arena itu, diperkirakan tidak memerlukan
penggunaan modal kerja selama tahun berikutnya.
Kriteria pendanaan kembali :
1.
2.
E.
pemegang saham sebagai hasil dari otorisasi dewan direksi. Pada tanggal
pengumuman, perusahaan mengasumsikan kewajiban yang menempatkan pemegang
saham dalam posisi kreditor atas sejumlah dividen yang diumumkan. Karena dividen
tunai selalu dibayarkan dalam satu tahun setelah pengumuman (biasanya 3 bulan )
maka itu diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar.
F.
Ketika uang diterima, Kas didebet dan akun Kewajiban lancar yang
mengidentifikasi sumber pendapatan diterima dimuka dikredit
2.
H.
sama dengan kewajiban yang dihitung oleh rumus pemerintah. Pada kasus ini, GAP
membuat penyesuaian atas aku kewajiban dengan mengakui keuntungan atau
kerugian atas penagihan pajak penjualan.
Dalam banyak perusahaan, pajak penjualan dan jumlah penjualan tidak
dipisahkan pada waktu penjualan terjadi. Keduanya dikredit secara total kea kun
penjualan. Sehingga untuk merefleksikan scara benar jumlah penjualan actual dan
kewajiban untuk pajak penjualan, akun penjualan didebet sebesar pajak penjualan
yang terhutang kepada pemerintah atas penjualan itu dan akun hutang pajak penjualan
dikredit sebesar jumlah yang sama.
I.
berbeda terhadap jumlah laba tahunan. Dengan menggunakan informasi dan nasihat
yang tersedia, perusahaan harus mempersiapkan SPT pajak penghasilan dan
menghitung hutang pajak penghasilan yang dihasilkan dari operasi periode berjalan.
Hutang pajak atas laba perusahaan, seperti yang dihitung per SPT pajak hatus
diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar. Tidak seperti perseroan, perusahaan
perseorangan dan persekutuan bukan merupakan entitas kena pajak. Karena masingmasing pemilik dan anggota persekutuan terkena PPh pribadi atas bagian dari laba
kena paja perusahaannya, maka kewajiban PPh tidak dicantumkan dalam laporan
keuangan.
J.
1.
Pemotongan Gaji
Jenis paling umum dari pemotongan gaji adalah pajak premi asuransi, tabungan
karyawan dan iuran serikat kerja. Jika jumlah dipotong belum diserahkan kepada
pihak yang berwenang pada akhir periode akuntansi, maka jumlah itu harus diakui
sebagai kewajiban lancar.
2.
Absensi yang dikompensasi adalah absensi dari pekerjaan seperti cuti, sakit, dan hari
libur. Suatu kewajiban harus diakrualkan untuk biaya kompensasi atas absensi di
masa depan.
3.
Perjanjian Bonus
Tambahan atas gaji atau upah yang diberikan kepada karyawan atas hasil kerja atau
jumlah laba tahunan perusahaan. Pemberian bonus kepada karyawan harus
dimasukkan sebagai pengurang dalam menentukan laba bersih tahun berjalan.
Pengertian Kontinjensi
Kontinjensi adalah suatu kondisi, situasi atau serangkaian situasi yang ada
yang melibatkan ketidakpastian mengenai keuntungan atau kerugian perusahaan yang
pada akhirnya akan diketahui ketika satu atau lebih kejadian di masa depan terjadi
atau tidak terjadi.
Keuntungan Kontinjensi
Keuntungan kontinjensi adalah hak atau klaim menerima aktiva yang
keberadaannya tidak pasti tetapi pada akhirnya mungkin akan menjadi sah. Jenis
keuntungan kontinjensi yang khas adalah :
Penerimaan yang mungkin atas uang dari hadiah, sumbangan, bonus dan lain
sebagainya
Kerugian Kontinjensi
Kerugian Kontinjensi melibatkan kemungkinan terjadinya kerugian.
Kewajiban yang terjadi sebagai akibat dari kerugian kontinjensi menurut definisinya
sebagai kewajiban kontinjensi. Apabila terdapat kerugian kontinjensi, maka
bahwa kemungkinan besar suatu kewajiban telah terjadi pada tanggal laporan
keuangan
2.
2.
3.
4.
Untuk memproleh manfaat dari aktiva jangka panjang ini, perusahaan biasanya
berkewajiban secara hukum terhadap biaya-biaya yang terkait dengan penghentian
aktiva tersebut, apakah aktivitas penghentian itu dilakukan dengan tenaga kerja dan
peralatan sendiri atau dilakukan oleh pihak lain.
Pengukuran
Perusahaan pada awalnya mengukur ARO pada nilai wajar, yang didefinisikan
sebagai jumlah yang akan dibayar perushaan di dalam pasar aktif. Karena pasar aktif
tidak begitu banyak tersedia bagi ARO, maka perushaan mengestimasi nilai wajarnya
berdasarkan informasi terbaik yang ada seperti informasi harga pasar dan kewajiban
serupa jika ada.
perbedaan antara nilai sekarang kewajiban lancar dan nilai jatuh tempo biasanya tidak
besar. Penilaian kewajiban yang sedikit terlalu tinggi akibat pencatatan kewajiban
lancar pada nilai jatuh temponya dianggap sebagai tidak material.
Terdapat pengecualianpenting apabila kewajiban yang jatuh tempo saat ini
harus dibayar dari aktiva yang diklasifikasikan sebagai jangka panjang. Jika
kewajiban jangka pendek dikeluarkan dri kewajiban lancar karena pendanaan
kembali, maka catatan laporan keuangan harus mencakup :
1.
2.
Persyaratan dari setiap kewajiban bary yang terjadi dan akan terjadi
3.
Persyaratan dari setiap sekurittas ekuitas yang diterbitkan atau akan diterbitkan.
Penyajian Kontinjensi
Perusahaan mencatat kerugian kontinjensi dan kewajiban jika kerugiannya
adalah mungkin dan dapat diestimasi. Akan tetapi. Jika kerugiannya sangat mungkin
atau dapat diestimasi tetapi tidak keduanya, dan jika terdapat paling sedikit
kemungkinan yang layak bahwa suatu kewajiban telah terjadi, maka pengungkapan
berikut diperlukan dalam catatan :
1.
Sifat Kontinjensi
2.
2.
3.
Jaminan untuk membeli kembali piutang yang telah dijual atau diberikan
Daftar Pustaka
Kieso, Donald E., dkk.2007. Akuntansi Intermediate jilid 2. Penerbit Erlangga.
Jakarta.