UNIT DIKLAT
TAHUN 2009
RUMAH SAKIT ANANDA
Arah
Meningkatkan kualitas dan profesionalisme SDM, di RS Ananda
merupakan salah satu kebijakan direktur. Peningkatan kualitas dan
profesionalisme SDM dianggap penting, antara lain karena adanya tuntutan
akan mutu pelayanan yang meningkat, serta adanya tantangan untuk
berkompetisi
dalam
merancang
dan
menyelenggarakan
program
walaupun masih terbatas pada pre test dan post test, sebagian lainnya belum
dilakukan evaluasi pasca pelatihan.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Membentuk petugas profesional kesehatan dalam memberikan pelayanan
dengan aman dan berkualitas.
b. Tujuan Khusus
-
b. Pelaksanaan Pelatihan
Kegiatan pelatihan diselenggarakan oleh panitia tidak tetap yang berasal
dari masing-masing unit SDM penyelenggara terbatas dan belum
memiliki kemampuan tentang kediklatan. Penyelenggaraan dilaksanakan
Khusus :
-
Mampu memecahkan masalah-masalah yang ada dibidang masingmasing khususnya mengenai pelatihan
BAB II
GAMBARAN UMUM DIKLAT RS ANANDA
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Permasalahan yang muncul dan belum teratasi pada tahun 2009 adalah :
1. Dalam menjalankan tugas (kegiatan) Belum maksimal karena kurangnya
pengetahuan petugas dan tem dalam perencanaan program pelatihan.
2. Dalam penangan perpustakan samasekali Belum tergarap baik dalam
menyediakan buku-buku dan SDM untuk operasionalnya
2. Sarana dan prasarana
Sarana pengadministrasian yang dimiliki oleh diklat masih belum memadai,
sampai saat ini file forder surat yang mestinya disimpan ditempat yang
representatif, karena keterbatasan sarana penunjang seperti lemari arsip, file-file
tsb diletakkan dibawah meja petugas, selain itu tidak mempunyai ruangan untuk
melakukan kegiatannya. Pengelolaan perpustakaan milik RS Ananda belum
optimal, hal ini dipengaruhi oleh faktor buku-buku yang dimiliki ( tersedia )
belum layak sebagai koleksi perpustakaan pada umumnya.
3. Kebijakan dan Prosedur
Kebijakan dan prosedur Diklat di RS Ananda merupakan acuan dalam
melaksanakan kegiatan diklat. Untuk terlaksananya kegiatan diklat dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya :
efektifitas
serta
mewujudkan
kebijakan
dan
prosedur
operasional untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan sehingga
menunjukan kewenangan dan tanggung jawab yang jelas. Struktur organisasi
secara struktural telah ditetapkan oleh managemen RS Ananda, sedangkan
struktur
organisasi
secara
fungsional,
dibuat
bertujuan
untuk
dapat
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DIKLAT RS ANANDA
PADA TAHUN 2009
Tujuan utama kegiatan diklat adalah menbentuk petugas profesional dalam
memberikan pelayanan dengan aman dan berkualitas. Pada tahun 2009 ditemukan
permasalahan di diklat dalam melaksanakan programnya Sesuai program diklat
2009, untuk pelaksanannya keterkaitan dengan unit lain dan yang paling
mempengaruhi adalah kerangka acuan belum ada sebelum kegitannya sedangkan
jadwalnya sudah ada, hal inilah yang menyebabkan program pelatihan ada yang tidak
terealisasi, meskipun pada penyusunan program tahunan sudah diminta dan
kenyataannya tidak semua program mempunyai krangka acuan, dalam pelaksanan
kegiatan-kegiatan tidak sesuai baik dari frekwensinya maupun tujuannya.
Kegiatan-kegiatan Diklat tahun 2009 sbb;
1. Kegiatan dari Diklat
Diklat pada tahun 2009 mempunyai dua program yaitu :
a. Orientasi karyawan baru (Intren)
Orientasi karyawan baru terlaksana pada tgl 6 Juli-7 Juli dan 10 Juli-11 Juli
2009, jumlah peserta pelatihannya berjumlah 74 orang yang terdiri dari dua
gelombang. Pada kegiatan ini ada empat (4) orang yang tidak lulus dan
mengikuti/mengulang priode 2010, disebabkan tidak mengikuti sampai akhir.
Ada enam (6) orang yang mendapat nilai terbaik, peserta terbaik ini
mendapatkan hadiah dan penghargaan dari panitia. Evaluasi Program sangat
bermanfaat dan mempermudah baik bagi peserta maupun managemen Rumah
Sakit sehingga Visi,misi,dan tujuan RS bisa tercapai dan terlaksana dengan
senergis.Rencana tindak lanjut tahun 2010 program tetap akan dilakukan
sesuai dengan kebutuhan yang ada.
b. Pelatihan hemodialisa (Ekstern)
Pelatihan HD merupakan program extern dan pada th 2009 RS Ananda
mengirim dokter spesialis penyakit dalam satu orang, dokter umum satu orang,
perawat dua orang dan tehnisi satu orang. Pelatihan gelombang satu dilaksanakan
pada FebruariApril 2009 dan gelombang ke dua pada bulan Oktober 2009.
Pelatihan HD belum bisa di evaluasi pasca pelatihannya dikarenakan unit ini
belum operasional masih dalam pengurusan izin operasional.
2. Kegiatan dari Humas & Marketing
Humas & Marketing mempunyai 8 kegiatan, yang terlaksana 7 kegiatan yaitu;
a. Kegiatan pelatihan komunikasi Efektif seharusnya 3 kali dan yang terlaksana
2 kali, pada tgl 13 Maret2009, jumlah peserta 18 orang dan tgl 27 Agustus
2009 jumlah peserta 11 orang.Tujuan dari kegiatan ini adalah menambah
pengetahuan dan skil peserta dalam berbicara didepan umum yang akan
ditampilkan acara acara baik resmi maupun acara rutin. Kedua kegiatan ini
belum bisa dievaluasi pascanya, karena kegiatannya belum selesai
(prakteknya), sedangkan saat proses cukup baik, karena menambah
pengetahuan peserta untuk komunikasi didepan umum, meskipun dalam
praktek waktunya cukup singkat dan peserta tidak maksimal menyiapkan diri
dalam prakteknya.
b. Kegiatan pelatihan Instruktur Senam hamil dan nifas dini, terlaksana pada tgl
29-30 Mei 2009, jumlah peserta 46 orang, peserta selain dari luar sebanyak
41
pelatihan,sehingga pelatihan ini harus harus lebih dikaji lagi perlu atau tidak
diadakan pada tahun 2010.
d. Kegiatan siang klinik, seharusnya kegiatan ini dilakukan dua ( 2 ) kali pada
2009, tapi terlaksana satu ( 1 ) kali yaitu pada tgl 25 Mei 2009, jumlah
peserta dari luar sebanyak 36 orang,dan dari dalam 30 orang. Pada kegiatan
ini tidak mencapai target baik dari jumlah maupun tujuan dari program,
jumlah peserta ditargetkan sebanyak 100 orang dan yang datang hanya 66
orang, sedangkan tujuan dari program adalah ingin menambah pengetahuan
dan skil mengenai tatalaksana Infeksi Sistemik pada kehamilan, peserta
khusus dokter spesialis dan dr. umum hanya beberapa orang yang mengikuti
sampai akhir, sebagian ada yang hanya absensi dan tidak mengikuti proses
kegiatan.
e. Warkshop Mahir Bidan, kegiatan seharusnya tiga ( 3 ) kali terlaksana hanya
satu ( 1 ) kali, pelaksanaan pada tgl 28 Juli 2009 dengan jumlah peserta
sebanyak 136 orang, dari dalam RS Ananda sebanyak 16 org, narasumber dr.
Alfin, Sp.OG, dr. Basuki Sudaryanto, Sp.OG, serta Desri Harahap M.Kep.
Evaluasi proses peserta melebihi target yang semula ditargetkan 30 org,
sehingga peserta tidak dapat maksimal melakukan praktek langsung pada
pantom yang sudah disediakan, dengan demikian tujuan program yaitu ingin
menjadikan peserta mampu melakukan hecting ( HC ) dengan baik dan benar,
tidak terwujud dan peserta merasakan praktek tidak dapat mencoba dengan
maksimal.Tidaklanjut pada tahun 2010 perlu memperhatikan kualitas dari
pelatihan sehingga menambah kontribusi bagi lembaga yang mengirimkan
pesertanya /dan bagi bidan yang berpartik mandiri akan memberikan
pelayanan yang lebih baik bagi pasen-pasennya.
f. Pelatihan kepribadian yang efektif, pelatihan yang semula dijadwalkan
pelatihan customer service excellent diganti dengan pelatihan kepribadian
yang efektif karena pelatihan ini penting untuk karyawan sehingga terlaksana
pada tgl 19-20 Agustus 2009,jumlah peserta sebanyak 95 orang, tapi yang
mengikuti sampai akhir hanya 80 orang dan sebanyak ini yang mendapatkan
sertifikat, sisanya 15 org tdk mengikuti sampai akhir dan tdk diberikan
sertifikat. Evaluasi saat proses pelaksanaan cukup baik dan menurut peserta
10
11
6. Pelayanan Medis
Pelayanan Medis ada 11 kegiatan pada th 2009, semua kegiatan terlaksana
meskipun tertunda atau tidak sesuai dengan jadwal, kegiatan Pelayanan
Medis sbb :
a. Pemeriksaan fisik dijadwalkan dua ( 2 ) kali dalam setahun dan
terlaksanasemua ( 2 ) kali,tgl 28 Januari 2009 dengan jumlah peserta 7
orang.yang kedua pada tgl 5 juli 2009 dengan jumlah peserta10
orang,Diklat tidak dapat mengevaluasi kegiatan ini karena tidak
melibatkan diklat dan laporannya tidak dapat di evaluasi.Tidak lanjut
tahun 2010 pelatihan harus direncanakan dengan baik dan mempunyai
tujuan yang jelas dapat diukur.
b. Pelatihan spirometri yang dijadwalkan dua ( 2 ) kali dalam setahun dan
terlaksana semuanya ( 2 ) kali yang pertama pada tgl 21 Maret jumlah
peserta 13 org, narasumber dari RS Gatot Subroto,yang kedua pada tgl 28
Juli2009 dengan jumlah peserta 4 orang. evaluasi proses didapat kurang
menjaring peserta yang mempunyai motivasi untuk menjadi tutor yang
baik dan benar dan mampu mengarahkan pasien.Tidaklanjut tahun 2010
pelatihan sebaiknya mempunyai tujuan yang jelas seta mempunyai
krangka acuan yang jelas dapat diukur baik dalam proses maupun pasca
pelatihan.
c. Pelatihan audiometri dijadwalkan dua (2) kali dalam setahun dan
terlaksana dua (2) kali yaitu tgl 6 Mei 2009 dengan jumlah peserta
delapan (8) org.yang kedua tgl14 Agustus 2009 dengan jumlah peserta 8
orang Evaluasi proses pelaksanaan tidak mencapai target, baik jumlah
maupun kualitas pelatihannya dimana jumlah peserta hanya delapan (8)
orang dan tidak mencoba semua karena bersamaan dengan pelatihan APL
serta materi tdk disampaikan secara serentak. Sedangkan pelatihnya dari
internal (petugas MCU) hanya berdasarkan pengalaman saja (belum
punya sertifikat).Tindaklanjut pelatihan harus direncanakan dengan baik
serta ferekwensi cukup satu kali saja serta tujuan harus jelas dan terukur.
d. Pelatihan interpretasi EKG dan DC shock dijadwalkan dua (2) kali dalam
setahun, terlaksana semuanya hanya pelatihan Interpretasi EKG saja tidak
12
peserta 11 org, narasumber dr. Handoko Sp.B. Evaluasi proses cukup baik
karena menambah pengetahuan dan skeil Tim dalam menangani pasien
yang mengalami kegawat daruratan mulai dari parkir, satpam, perawat,
dan lain-lain.Tindaklanjut pada tahun 2010 pelantihan sebaiknya diadakan
berkesenambungan dan lebih berkualitas.
g. Pelatihan Rekam Medik dijadwalkan satu ( 1 ) kali dalam th 2009,
terlaksana pada tgl 13-15 April 2009 dengan jumlah peserta 49 org ( dari
luar 20 org dan dari dalam RS Ananda 29 org ). Evaluasi proses tidak
mencapai target khususnya petugas internal ( RS Ananda ) karena peserta
13
Narasumber Deasy Rosmaladewi, SKM & dr. Lilik. Evaluasi proses sangat
baik menambah pengetahuan dan skill dalam pelaporan kasus-kasus yang
harus dibuat dan dilaporkan dengan cepat dan berkala. Sedangkan
evaluasi pasca pelatihan sudah mendapatkan dampak baik dalam
kerjasama maupun secara mandiri untuk pelaporan.Tindaklanjut tahun
2010 Pelatihan cukup satu kali saja dan berkualitas.
i. Pelatihan PPGD, ATLS, ACLS, merupakan pelatihan External
dan
terlaksana pada tgl 1-11 Juni 2009 di RS Umum Bekasi, peserta yang
mengikuti dua ( 2 ) orang. Pelatihan ini tidak bisa dilakukan evaluasi
karena selain tidak ada laporannya, tidak melibatkan diklat.Tindaklanjut
pada tahun 2010 pelatihan dilaksanakan secara berkelanjutan.Secara
keseluruhan pelatihan di Unit Yan-Med belansung baik dan terlaksana
semuanya sedangkan kualitasnya perlu ditingkatkan lagi.
7. Keperawatan
Keperawatan pada tahun 2009 mempunyai 12 kegiatan baik internal maupun
external yang terlaksana sebanyak delapan ( 8 ) kegiatan, diantaranya sbb :
a. Pelatihan perawat baru telah dilaksanakan dua gelombang, gelombang ke1 dilaksanakan pada tgl 15-17 April dengan jumlah peserta sebanyak 19
orang, dan gelombang ke-2 dilaksanakn pada tgl 20-22 April 2009,
dengan jumlah peserta sebanyak 25 org. Evaluasi proses pelatihan peserta
yang dinyatakan lulus sebanyak 93% ( dari 44 org ), secara keseluruhan
pelatihan cukup baik, karena pelatihannya memperkenalkan SOP dasar
yang harus dipahami oleh perawat yang baru bekerja di RS Ananda,
14
namun demikian perawat yang sudah dilatih banyak yang resain sehingga
yang sudah terlatih berkurang jumlahnya dan harus melatih yang baru
lagi,
tentunya
mempengaruhi
pelayanan
keperawatan.Tindaklanjut
karena
menambah
pengetahuan
tentang
tatalaksana
15
mencapai
target
dengan
mudah
dan terarah
dalam
melakukan
dan
yang
memberikan/menyampaikan
materi
belum
16
kegawatdaruratan
neonatus,
dan
bedah
dasar
belum
17
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pelatihan belum mempunyai krangka acuan jelas sehingga dalam pelaksanaan
mempunyai kendala baik dari pelaksanaan nya maupun kualitasnya.
Jenis pelatihan kurang sesuai dengan kebutuhan yang ada di RS Ananda.
Tim diklat belum masimal dalam memfasilitasi pelaksanaan pelatihan serta
masih kurang koordinasi antar bagian mengenai usaha-usaha pelaksanaan
pelatihan.
Sistem pelaksanaan pelaksanaan pelatihan dalam memilih metode & / atau
program pelatihan masih lemah
Kemampuan SDM dalam managemen kepemimpinan dan menjalankan
organisasi masih kurang
Masih terbatasnya sarana prasarana & sistem pendokumentasian.
2. Saran
o Semua pelatihan harus mempunyai krangka acuan yang jelas dan dapat
dievaluasi
o Pelatihan harus disesuaikan dengan kebutuhan di RS Ananda.
o Program harus berdasarkan skala prioritas.
o Petugas diklat harus dapat mengikuti pelatihan sehingga dapat membuat
pola/metode yang baik.
o Perlunya diklat mempunyai ruangan khusus dan mempunyai laboratorium
untuk karyawan baru maupun mahasiswa.
18