Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN EVALUASI KERJA

UNIT DIKLAT
TAHUN 2009
RUMAH SAKIT ANANDA

Jl. Sultan Agung No. 173 Kec. Medan Satria


Telp. 021- 8854338 (Hunting )
Fax. 021-88950141Kota Bekasi
Tahun 2009
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Para pakar pendidikan terutama di bidang pendidikan kesehatan telah


berupaya untuk menemukan metode pembelajaran yang paling efektif tetapi
juga akan sangat efisien. Bagi ahli pengetahuan dan keterampilan kepada objek
didik atau peserta pelatihan klinik pada suatu keadan dapat saja diterapkan
suatu metode pembelajaran yang sangat efektif tetapi hanpir dapat dipastikan
hal tersebut membutuhkan sumber daya manusia yang besar. Metode
pembelajaran untuk bidang kesehatan akan lebih beragam dan relatif mudah
untuk dirancang dan diujicoba.

A. Arah dan Tujuan Kegiatan Diklat


1.

Arah
Meningkatkan kualitas dan profesionalisme SDM, di RS Ananda
merupakan salah satu kebijakan direktur. Peningkatan kualitas dan
profesionalisme SDM dianggap penting, antara lain karena adanya tuntutan
akan mutu pelayanan yang meningkat, serta adanya tantangan untuk
berkompetisi

dalam

merancang

dan

menyelenggarakan

program

pembangunan yang mempunyai daya ungkit terhadap peningkatan Human


Development Index (HDI).
Sehubungan dengan itu salah satu kebijakan direktur diharapkan dapat
menuju pada pengelolaan dan penyelenggaraan pelatihan dalam rangka
meningkatkan kualitas SDM di RS Ananda, agar pengelolaan pelatihan
tersebut dapat dilaksanakan secara profesional / berkualitas.
Berdasarkan hasil pengumpulan data serta hasil analisis data dan
informasi yang didapat, menunjukkan bahwa penyelenggaraan pelatihan telah
dilaksanakan hampir di semua unit. Pada umumnya perencanaan dari unit
masing-masing dan penyelenggaraan pelatihan unit terkait dengan diklat.
Sebagian besar pelatihan, titik beratnya adalah pada pelaksanan atau
penyampaian bahan belajar, tidak melalui suatu rancangan pelatihan yang
seharusnya, seperti menyiapkan materi pembelajaran (learning material) dsb.
Sebagian sudah dilakukan evaluasi pembelajaran atau evaluasi hasil belajar,

walaupun masih terbatas pada pre test dan post test, sebagian lainnya belum
dilakukan evaluasi pasca pelatihan.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Membentuk petugas profesional kesehatan dalam memberikan pelayanan
dengan aman dan berkualitas.
b. Tujuan Khusus
-

Memberikan ilmu pengetahuan sesuai dengan perkembangan ilmu


(imtek).

Mampu menyelenggarakan pelatihan sesuai dengan kaidah pelatihan.

Mampu melakukan evaluasi pelatihan secara lengkap.

Menjadikan petugas lebih terampil dalam bidangnya.

Menciptakan iklim yang menunjang proses belajar mengajar dalam


kegiatan pendidikan.

3. Gambaran Penyelenggaraan Saat Ini (2009)


Saat ini penyelenggaraan pelatihan RS Ananda masih bersifat kurang
profesional, dilaksanakan oleh diklat dan unit terkait dengan pembentukan
panitia pelaksanaan namun masih belum maksimal, karena kerangka acuan
pelatihan sebagian besar tidak ada / belum masuk ke unit diklat.
a. Perencanaan Pelatihan
Semua kegiatan pelatihan yang dilaksanakan hasil pengkajian/Assesment
Panitia pelaksana tidak tetap. Tidak ada Kurikulum dan modul
pelatihan/bahan ajar belum ada.

b. Pelaksanaan Pelatihan
Kegiatan pelatihan diselenggarakan oleh panitia tidak tetap yang berasal
dari masing-masing unit SDM penyelenggara terbatas dan belum
memiliki kemampuan tentang kediklatan. Penyelenggaraan dilaksanakan

di Aula atau di Auditorium dan kadang disewakan, karena Diklat tidak


mempunyai ruang sendiri. Fasilitas/peralatan belajar cukup memadai
meskipun bukan kepunyaan unit diklat. Fasilitas Instrumen belum
tersedia, baik untuk karyawan baru maupun untuk mahasiswa yang perlu
praktek belajar dan simulasi. Kerjasama dengan unit terkait dalam
penyelenggaraan pelatihan cukup baik. Sampai saat ini semua pelatihan
yang diselenggarakan, tidak semua peserta mendapatkan/memperoleh
sertifikat pelatihan.
c. Evaluasi Pelatihan
Semua kegiatan pelatihan yang diselenggarakan belum dilakukan evaluasi
secara lengkap, baru terbatas evaluasi penyelenggaraan saja.
4. Target
Umum :

Membentuk tenaga yang lebih profesional dalam memberikan


pelayanan.

Khusus :
-

Meningkatkan kepercayaan Masyarakat untuk mengunakan jasa RS


Ananda

Mampu bersaing dengan tenaga profesional lainnya, baik di dalam


ataupun diluar Rumah Sakit.

Mempunyai wawasan luas sesuai dengan perkembangan ilmu saat ini.

Mampu memecahkan masalah-masalah yang ada dibidang masingmasing khususnya mengenai pelatihan

BAB II
GAMBARAN UMUM DIKLAT RS ANANDA

Gambaran Umum Diklat RS Ananda


1. Sumber Daya Manusia
Dalam struktur organisasi RS Ananda, diklat berada langsung di bawah
direktur yang mempunyai tugas membantu direktur untuk melakukan kegiatankegiatan yang berkaitan dengan pengembangan Sumber Daya Manusia melalui
Diklat. Unit diklat merupakan departemen yang mempunyai tugas pengelola
Pendidikan dan Pelatihan dalam rangka meningkatkan mutu Pelayanan di RS
Ananda. Tugas pokoknya adalah mengkordinasikan, menyelenggarakan,
mengawasi dan mengevaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan baik yang
dilaksanakan secara internal maupun external, yang diusulkan oleh masingmasing manager, selain itu memfasilitasi mahasiswa yang mau melakukan
penelitian maupun magang di RS Ananda serta mengelola perpustakaan.
Diklat RS Ananda berdasarkan keputusan direktur mepunyai team yang
berasal dari unit-unit lain dimana masing-masing mempunyai tugas pokok,
sehingga tidak heran jika anggota terkonsentrasi di unit pelayanan masingmasing dan tim tersebut belum memiliki kemampuan serta sertifikasi pelatihan
yang sesuai dengan standar (standar kompetensi kerja).
Tugas dan tanggung jawab Diklat sbb:
1.

Menerima usulan Pendidikan dan pelatihan yang diajukan


sesuai kebutuhan dari seluruh manager.

2.

Membuat jadwal rencana pelaksanaan kegiatan pendidikan


dan pelatihan yang diusulkan oleh manager bersama anggota team di
bawahnya dengan melibatkan manager terkait.

3.

Mengatur pembagian kerja, memberikan pengarahan dan


koordinasi anggota team di bawahnya.

4.

Merencanakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk


kegiatan pendidikan dan pelatihan di RS Ananda bersama seluruh anggota
team di bawahnya.

5.

Menjalin kerjasama dan memelihara hubungan baik dan


harmonis dengan seluruh komponen Rumah Sakit.

6.

Mengadakan serta memimpin rapat pembentukan panitia


pelaksanaan pelatihan dengan melibatkan bagian terkait.

7.

Menerima dan mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan


kepada siswa/mahasiswa.

8.

Mengevaluasi dan membuat kondite siswa/mahasiswa yang


berpraktek bersama CI di lapangan untuk dilaporkan pada institusi
pendidikan yang terkait.

9.

Menghadiri rapat yang diadakan bila dibutuhkan.

10.

Mentaati dan melaksanakan semua tugas dan kewajiban


yang ditetapkan oleh Direktur.

Permasalahan yang muncul dan belum teratasi pada tahun 2009 adalah :
1. Dalam menjalankan tugas (kegiatan) Belum maksimal karena kurangnya
pengetahuan petugas dan tem dalam perencanaan program pelatihan.
2. Dalam penangan perpustakan samasekali Belum tergarap baik dalam
menyediakan buku-buku dan SDM untuk operasionalnya
2. Sarana dan prasarana
Sarana pengadministrasian yang dimiliki oleh diklat masih belum memadai,
sampai saat ini file forder surat yang mestinya disimpan ditempat yang
representatif, karena keterbatasan sarana penunjang seperti lemari arsip, file-file
tsb diletakkan dibawah meja petugas, selain itu tidak mempunyai ruangan untuk
melakukan kegiatannya. Pengelolaan perpustakaan milik RS Ananda belum
optimal, hal ini dipengaruhi oleh faktor buku-buku yang dimiliki ( tersedia )
belum layak sebagai koleksi perpustakaan pada umumnya.
3. Kebijakan dan Prosedur
Kebijakan dan prosedur Diklat di RS Ananda merupakan acuan dalam
melaksanakan kegiatan diklat. Untuk terlaksananya kegiatan diklat dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya :

a. Visi, Misi dan tujuan RS Ananda yang sudah dijabarkan.


b. struktur organisasi, mekanisme kerja atau standar-standar yang
berlaku,
c. SDM yang memadai baik kualitas maupun kuantitas
d. Tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung untuk mencapai
kualitas kegiatan.
e. Kesadaran dan motivasi dari seluruh Manager / Unit yang terkait.
Struktur organisasi merupakan salah satu sistem pengawasan intern yang
sangat penting, struktur organisasi secara struktural telah ditetapkan oleh
manajemen RS Ananda, sedangkan secara fungsional dibuat bertujuan agar dapat
mengoptimalkan

efektifitas

serta

mewujudkan

kebijakan

dan

prosedur

operasional untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan sehingga
menunjukan kewenangan dan tanggung jawab yang jelas. Struktur organisasi
secara struktural telah ditetapkan oleh managemen RS Ananda, sedangkan
struktur

organisasi

secara

fungsional,

dibuat

bertujuan

untuk

dapat

mengoptimalkan efektifitas serta menegakkan kebijaksanaan dan prosedur


operasional untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.

BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DIKLAT RS ANANDA
PADA TAHUN 2009
Tujuan utama kegiatan diklat adalah menbentuk petugas profesional dalam
memberikan pelayanan dengan aman dan berkualitas. Pada tahun 2009 ditemukan
permasalahan di diklat dalam melaksanakan programnya Sesuai program diklat
2009, untuk pelaksanannya keterkaitan dengan unit lain dan yang paling
mempengaruhi adalah kerangka acuan belum ada sebelum kegitannya sedangkan
jadwalnya sudah ada, hal inilah yang menyebabkan program pelatihan ada yang tidak
terealisasi, meskipun pada penyusunan program tahunan sudah diminta dan
kenyataannya tidak semua program mempunyai krangka acuan, dalam pelaksanan
kegiatan-kegiatan tidak sesuai baik dari frekwensinya maupun tujuannya.
Kegiatan-kegiatan Diklat tahun 2009 sbb;
1. Kegiatan dari Diklat
Diklat pada tahun 2009 mempunyai dua program yaitu :
a. Orientasi karyawan baru (Intren)
Orientasi karyawan baru terlaksana pada tgl 6 Juli-7 Juli dan 10 Juli-11 Juli
2009, jumlah peserta pelatihannya berjumlah 74 orang yang terdiri dari dua
gelombang. Pada kegiatan ini ada empat (4) orang yang tidak lulus dan
mengikuti/mengulang priode 2010, disebabkan tidak mengikuti sampai akhir.
Ada enam (6) orang yang mendapat nilai terbaik, peserta terbaik ini
mendapatkan hadiah dan penghargaan dari panitia. Evaluasi Program sangat
bermanfaat dan mempermudah baik bagi peserta maupun managemen Rumah
Sakit sehingga Visi,misi,dan tujuan RS bisa tercapai dan terlaksana dengan
senergis.Rencana tindak lanjut tahun 2010 program tetap akan dilakukan
sesuai dengan kebutuhan yang ada.
b. Pelatihan hemodialisa (Ekstern)
Pelatihan HD merupakan program extern dan pada th 2009 RS Ananda
mengirim dokter spesialis penyakit dalam satu orang, dokter umum satu orang,
perawat dua orang dan tehnisi satu orang. Pelatihan gelombang satu dilaksanakan

pada FebruariApril 2009 dan gelombang ke dua pada bulan Oktober 2009.
Pelatihan HD belum bisa di evaluasi pasca pelatihannya dikarenakan unit ini
belum operasional masih dalam pengurusan izin operasional.
2. Kegiatan dari Humas & Marketing
Humas & Marketing mempunyai 8 kegiatan, yang terlaksana 7 kegiatan yaitu;
a. Kegiatan pelatihan komunikasi Efektif seharusnya 3 kali dan yang terlaksana
2 kali, pada tgl 13 Maret2009, jumlah peserta 18 orang dan tgl 27 Agustus
2009 jumlah peserta 11 orang.Tujuan dari kegiatan ini adalah menambah
pengetahuan dan skil peserta dalam berbicara didepan umum yang akan
ditampilkan acara acara baik resmi maupun acara rutin. Kedua kegiatan ini
belum bisa dievaluasi pascanya, karena kegiatannya belum selesai
(prakteknya), sedangkan saat proses cukup baik, karena menambah
pengetahuan peserta untuk komunikasi didepan umum, meskipun dalam
praktek waktunya cukup singkat dan peserta tidak maksimal menyiapkan diri
dalam prakteknya.
b. Kegiatan pelatihan Instruktur Senam hamil dan nifas dini, terlaksana pada tgl
29-30 Mei 2009, jumlah peserta 46 orang, peserta selain dari luar sebanyak
41

orang sedangkan dari dalam RS Ananda sebanyak lima (5) orang.

Narasumber dari RS Sint Carolus yaitu ibu C. Oemiatun, AMD Kep.Tujuan


dari program ini adalah menambah skil sebagai instruktur senam. Evaluasi
saat proses saat baik,sedangkan pasca pelatihan cukup baik karena sebagian
besar peserta pelatihan telah menjadi Instruktur senam ditempat kerja masingmasing, sehingga ilmu yang didapat bisa menambah kontribusi bagi RS,
klinik, praktek swasta ( praktek mandiri ).Melihat manfaat yang dibutuhkan
oleh profesi maka pelatihan akan dilaksanakan lagi pada tahun 2010.
c. Kegiatan seminar kesehatan untuk umum, kegiatan direncanakan tiga ( 3 )
kali pada th 2009, tapi yang terlaksana dua ( 2 ) kali,Tujuan dan evaluasi baik
proses maupun pascanya tidak dapat diketahui karena selain tidak
mempunyai kerangka acuan dan laporan serta tidak melibatkan diklat.Dengan
melihat kegiatan ini tidak jelas baik untuk tujuan maupun dampak dari

pelatihan,sehingga pelatihan ini harus harus lebih dikaji lagi perlu atau tidak
diadakan pada tahun 2010.
d. Kegiatan siang klinik, seharusnya kegiatan ini dilakukan dua ( 2 ) kali pada
2009, tapi terlaksana satu ( 1 ) kali yaitu pada tgl 25 Mei 2009, jumlah
peserta dari luar sebanyak 36 orang,dan dari dalam 30 orang. Pada kegiatan
ini tidak mencapai target baik dari jumlah maupun tujuan dari program,
jumlah peserta ditargetkan sebanyak 100 orang dan yang datang hanya 66
orang, sedangkan tujuan dari program adalah ingin menambah pengetahuan
dan skil mengenai tatalaksana Infeksi Sistemik pada kehamilan, peserta
khusus dokter spesialis dan dr. umum hanya beberapa orang yang mengikuti
sampai akhir, sebagian ada yang hanya absensi dan tidak mengikuti proses
kegiatan.
e. Warkshop Mahir Bidan, kegiatan seharusnya tiga ( 3 ) kali terlaksana hanya
satu ( 1 ) kali, pelaksanaan pada tgl 28 Juli 2009 dengan jumlah peserta
sebanyak 136 orang, dari dalam RS Ananda sebanyak 16 org, narasumber dr.
Alfin, Sp.OG, dr. Basuki Sudaryanto, Sp.OG, serta Desri Harahap M.Kep.
Evaluasi proses peserta melebihi target yang semula ditargetkan 30 org,
sehingga peserta tidak dapat maksimal melakukan praktek langsung pada
pantom yang sudah disediakan, dengan demikian tujuan program yaitu ingin
menjadikan peserta mampu melakukan hecting ( HC ) dengan baik dan benar,
tidak terwujud dan peserta merasakan praktek tidak dapat mencoba dengan
maksimal.Tidaklanjut pada tahun 2010 perlu memperhatikan kualitas dari
pelatihan sehingga menambah kontribusi bagi lembaga yang mengirimkan
pesertanya /dan bagi bidan yang berpartik mandiri akan memberikan
pelayanan yang lebih baik bagi pasen-pasennya.
f. Pelatihan kepribadian yang efektif, pelatihan yang semula dijadwalkan
pelatihan customer service excellent diganti dengan pelatihan kepribadian
yang efektif karena pelatihan ini penting untuk karyawan sehingga terlaksana
pada tgl 19-20 Agustus 2009,jumlah peserta sebanyak 95 orang, tapi yang
mengikuti sampai akhir hanya 80 orang dan sebanyak ini yang mendapatkan
sertifikat, sisanya 15 org tdk mengikuti sampai akhir dan tdk diberikan
sertifikat. Evaluasi saat proses pelaksanaan cukup baik dan menurut peserta

sangat bermanfaat meskipun waktu yang sangat singkat sehingga materi


dipadatkan.Tindaklanjut pada tahun 2010 pelatihan sebaiknya berkelanjutan.
g. Pelatihan motivasi dilaksanakan pada tgl 12 September 2009 untuk
perwakilan dari Unit yang sudah mendaftarkan pada humas, tapi dari yang
terdaftar tidak semua datang. Evaluasi proses cukup baik Cuma waktunya
cukup singkat karena bersamaan dengan siraman rohani dan buka puasa
bersama.Selain itu, pelatihan motivasi dilakukan pada pelatihan managemen
untuk koordinator, nara sumber ibu Hj. Lidesma M.Si, evaluasi proses peserta
merasakan senang mendapatkan pelatihan tsb karena menambah pengetahuan
dan dapat diaplikasikan diruangan masing-masing.Tidaklanjut pada tahun
2010 pelatihan tetap dilakukan secara berkelanjutan sampai karyawan
termotipasi dengan kesadaran dan memberikan dampak dalam pelayanan
yang diberikan di unit masing-masing.
h. Pelatihan managemen Komplain tidak terlaksana dan tidak ada krangka
acuannya.Tindaklanjut tahun 2010 pelatihan harus direncanakan dengan baik
dan harus mempunyai tujuan yang jelas sesuai dengan kebutuhan RS Ananda.
3. Kegiatan Umum & Personalia
Umum dan Personalia pada th 2009 dalam rencana kerja mempunyai kegitan
17 kegiatan, kegiatan hampir semua terlaksana meskipun tidak dapat
dilakukan evaluasi dikarenakan selain diklat tdk mengikuti secara langsung
laporan kegiatannya hanya jadwal pelaksanaan serta tanda tangan peserta saja
tanpa evaluasi. Kegiatan pelatihan managemen untuk manager terlaksana
pada saat diklat dibawah tanggung jawab pak Irwan Kusnanda, SH. Kegiatan
tersebut direncanakan tiga ( 3 ) kali dalam 2009 dan terlaksana hanya satu
( 1 ) kali, dan tidak dapat dilakukan evaluasi baik proses maupun pasca
pelatihan.Tidaklanjut tahun 2010 pelatihan harus mempunyai tujuan yang
jelas,dapat diukur.dan dapat dievaluasi pasca pelatihan. Pelatihan TOT untuk
seluruh unit terlaksana pada tgl 25-28 Februari 2009 dengan jumlah peserta
sebanyak 23 orang. Evaluasi berdasarkan laporan yang dibuat pengurus lama
bahwa peserta merasakan ada penyampaian materi yang terkesan nara sumber
tidak menguasai materi selain itu juga waktu penyampaiannya cukup singkat,

10

sedangkan evaluasi pasca pelatihan tidak bisa dilakukan.Tidaklanjut tahun


2010 pelatihan harus terencana dan mempunyai tujuan yang jelas dan dapat
diukur serta sesui kebutuhan bagi Rumah Sakit. Pelatihan Managemen untuk
koordinator dilaksanakan pada tgl 14-17 September 2009, dengan jumlah
peserta sebanyak 23 org yang terdiri dari koordinator dan yang mendapatkan
sertifikat sebanyak 16 org sisanya tidak diberikan dan harus mengikuti pada
periode berikutnya. Evaluasi proses cukup baik dan sangat bermanfaat untuk
peserta, meskipun ada materi yang kurang persiapan sehingga peserta
merasakan bosan menunggu.Tidaklanjut tahun 2010 pelatihan berkelanjutan
dan bisa dievaluasi setelah pelatihan dilaksanakan. Pelatihan penanggulangan
pasien amuk tidak terlaksana.Tidaklanjut tahun 2010 pelatihan harus
mempunyai tujuan yang jelas,dan dapat dievaluasi paska pelatihan.
4. Keuangan dan Akutansi
Pelatihan dari keuangan dan akutansi pada tahun 2009 sebanyak tiga ( 3 ) kali
dengan rincian sebagai berikut : external terlaksana dua ( 2 ) kali yaitu
pelatihan managemen keuangan dan managemen akutansi, petugas yang
mengikuti adalah manager keuangan dan Direktur RS Ananda, sedangkan
pelatihan managemen Cash flow tidak terlaksana.Tidaklanjut semua pelatihan
di Keuangan dan Akutansi sebaiknya ditahun 2010 pelatihan dilaksanakan
untuk orang luar RS Ananda karena akan dapat memberikan promasi serta
menambah pengetahuan untuk karyawan ananda yang selama ini belum
mendapatkan pelatihan.
5. Penunjang Medis
Penunjang Medis merencanakan pada th 2009, kegiatan pelatihan sebanyak
empat ( 4 ) kali, yaitu pelatihan dari farmasi, gizi, laboratorium, dan
radiologi, semua pelatihan dilaksanakan internal dan tidak melibatkan diklat
sehingga tidak dapat dilakukan evaluasi, baik proses maupun pasca pelatihan
meskipun ada laporannya dan kerangka acuannya.Tindaklanjut tahun 2010
pelatihan diadakan untuk orang luar RS Ananda,dan kegiatan cukup satu kali
dalam satu tahun.

11

6. Pelayanan Medis
Pelayanan Medis ada 11 kegiatan pada th 2009, semua kegiatan terlaksana
meskipun tertunda atau tidak sesuai dengan jadwal, kegiatan Pelayanan
Medis sbb :
a. Pemeriksaan fisik dijadwalkan dua ( 2 ) kali dalam setahun dan
terlaksanasemua ( 2 ) kali,tgl 28 Januari 2009 dengan jumlah peserta 7
orang.yang kedua pada tgl 5 juli 2009 dengan jumlah peserta10
orang,Diklat tidak dapat mengevaluasi kegiatan ini karena tidak
melibatkan diklat dan laporannya tidak dapat di evaluasi.Tidak lanjut
tahun 2010 pelatihan harus direncanakan dengan baik dan mempunyai
tujuan yang jelas dapat diukur.
b. Pelatihan spirometri yang dijadwalkan dua ( 2 ) kali dalam setahun dan
terlaksana semuanya ( 2 ) kali yang pertama pada tgl 21 Maret jumlah
peserta 13 org, narasumber dari RS Gatot Subroto,yang kedua pada tgl 28
Juli2009 dengan jumlah peserta 4 orang. evaluasi proses didapat kurang
menjaring peserta yang mempunyai motivasi untuk menjadi tutor yang
baik dan benar dan mampu mengarahkan pasien.Tidaklanjut tahun 2010
pelatihan sebaiknya mempunyai tujuan yang jelas seta mempunyai
krangka acuan yang jelas dapat diukur baik dalam proses maupun pasca
pelatihan.
c. Pelatihan audiometri dijadwalkan dua (2) kali dalam setahun dan
terlaksana dua (2) kali yaitu tgl 6 Mei 2009 dengan jumlah peserta
delapan (8) org.yang kedua tgl14 Agustus 2009 dengan jumlah peserta 8
orang Evaluasi proses pelaksanaan tidak mencapai target, baik jumlah
maupun kualitas pelatihannya dimana jumlah peserta hanya delapan (8)
orang dan tidak mencoba semua karena bersamaan dengan pelatihan APL
serta materi tdk disampaikan secara serentak. Sedangkan pelatihnya dari
internal (petugas MCU) hanya berdasarkan pengalaman saja (belum
punya sertifikat).Tindaklanjut pelatihan harus direncanakan dengan baik
serta ferekwensi cukup satu kali saja serta tujuan harus jelas dan terukur.
d. Pelatihan interpretasi EKG dan DC shock dijadwalkan dua (2) kali dalam
setahun, terlaksana semuanya hanya pelatihan Interpretasi EKG saja tidak

12

disertai DC shock,pelatihan pertama pada tgl 28 Januari2009 dengan


jumlah peserta 14 orang,yang kedua pada tgl 2September 2009 dengan
jumlah peserta 28 orang narasumber dr. Syahril Sp.JP. Evaluasi proses
peserta cukup aktif dalam diskusi, tetapi akan lebih baik kalau ada kasus (
tidak ada kasus pada saat pelaksanaan ). Tidaklanjut pada tahun 2010
pelatihan harus ditingkatkan kualitasnya sehingga tujuan bisa tercapai dan
akan menambah kontribusi bagi RS Ananda. Sedangkan untuk DC shock
belum terlaksana.Tidaklanjut pada pelatihan ini adalah pelatihan harus
mempunyai kerangka acuan yang jelas dan dapat dievaluasi baik proses
maupun pasca pelatihan.
e. Pelatihan Intubasi & RJP pada jadwal 2009 direncanakan satu ( 1 ) kali
dan telah terlaksana pada tgl 28 Mei 2009, dengan narasumber dr.Syauki
Sp.An jumlah peserta 24 org. Evaluasi proses cukup baik dimana sebelum
praktek disampaikan teori terlebih dahulu, kemudian praktek semua
peserta mencoba sampai benar pemasangannya, evaluasi pasca pelatihan
didapat dr. jaga baik dr. ICU maupun UGD sudah pandai melakukan ETT
dengan baik sehingga pelayanan pasien yang gagal napas bisa lebih cepat
dan memberikan dampak yang baik kepelayanan.Tindaklanjut pada tahun
2010 pelatihan sangat baik dalam peningkatan skeil sehingga dapat
dilaksanakan berkesenambungan.
f. Pelatihan Simulasi Kegawat Daruratan dijadwalkan dua ( 2 ) kali dalam th
2009, sudah terlaksana semua, yang pertama pada tgl 19 Maret 2009
dengan jumlah peserta

13 org, yang kedua tgl 29 Juli 2009 jumlah

peserta 11 org, narasumber dr. Handoko Sp.B. Evaluasi proses cukup baik
karena menambah pengetahuan dan skeil Tim dalam menangani pasien
yang mengalami kegawat daruratan mulai dari parkir, satpam, perawat,
dan lain-lain.Tindaklanjut pada tahun 2010 pelantihan sebaiknya diadakan
berkesenambungan dan lebih berkualitas.
g. Pelatihan Rekam Medik dijadwalkan satu ( 1 ) kali dalam th 2009,
terlaksana pada tgl 13-15 April 2009 dengan jumlah peserta 49 org ( dari
luar 20 org dan dari dalam RS Ananda 29 org ). Evaluasi proses tidak
mencapai target khususnya petugas internal ( RS Ananda ) karena peserta

13

tidak mengikuti pelatihan dengan keseluruhan sehingga tidak memberikan


dampak untuk pelayanan, sedangkan untuk peserta dari luar ( external )
mengharapkan diadakan pelatihan berkelanjutan ( Advance ) dan mutu
pelayanan managemen informasi kesehatan.Tindaklanjut pada tahun 2010
pelatihan harus lebih berkualitas baik untuk peserta dari luar maupun dari
dalam RS Ananda.
h. Pelatihan Epidemologi & Suveilens RS dijadwalkan dua ( 2 ) kali pada th
2009, terlaksana

satu ( 1 ) kali dengan jumlah peserta 21 orang.

Narasumber Deasy Rosmaladewi, SKM & dr. Lilik. Evaluasi proses sangat
baik menambah pengetahuan dan skill dalam pelaporan kasus-kasus yang
harus dibuat dan dilaporkan dengan cepat dan berkala. Sedangkan
evaluasi pasca pelatihan sudah mendapatkan dampak baik dalam
kerjasama maupun secara mandiri untuk pelaporan.Tindaklanjut tahun
2010 Pelatihan cukup satu kali saja dan berkualitas.
i. Pelatihan PPGD, ATLS, ACLS, merupakan pelatihan External

dan

terlaksana pada tgl 1-11 Juni 2009 di RS Umum Bekasi, peserta yang
mengikuti dua ( 2 ) orang. Pelatihan ini tidak bisa dilakukan evaluasi
karena selain tidak ada laporannya, tidak melibatkan diklat.Tindaklanjut
pada tahun 2010 pelatihan dilaksanakan secara berkelanjutan.Secara
keseluruhan pelatihan di Unit Yan-Med belansung baik dan terlaksana
semuanya sedangkan kualitasnya perlu ditingkatkan lagi.
7. Keperawatan
Keperawatan pada tahun 2009 mempunyai 12 kegiatan baik internal maupun
external yang terlaksana sebanyak delapan ( 8 ) kegiatan, diantaranya sbb :
a. Pelatihan perawat baru telah dilaksanakan dua gelombang, gelombang ke1 dilaksanakan pada tgl 15-17 April dengan jumlah peserta sebanyak 19
orang, dan gelombang ke-2 dilaksanakn pada tgl 20-22 April 2009,
dengan jumlah peserta sebanyak 25 org. Evaluasi proses pelatihan peserta
yang dinyatakan lulus sebanyak 93% ( dari 44 org ), secara keseluruhan
pelatihan cukup baik, karena pelatihannya memperkenalkan SOP dasar
yang harus dipahami oleh perawat yang baru bekerja di RS Ananda,

14

namun demikian perawat yang sudah dilatih banyak yang resain sehingga
yang sudah terlatih berkurang jumlahnya dan harus melatih yang baru
lagi,

tentunya

mempengaruhi

pelayanan

keperawatan.Tindaklanjut

pelatihan diadakan secara berkualitas dan dapat evaluasi pasca pelatihan.


b. Pelatihan perawat Yunior, terlaksana bersamaan dengan pelatihan perawat
baru.
c. Pelatihan perawat Madya, dilaksanakan pada tgl 4 juni s/p16 juni 2009,
dengan jumlah peserta sebanyak, 18 org. Evaluasi proses tidak bisa
dilakukan karena tidak melibatkan diklat serta laporan pelaksanaan tidak
ada.Tindaklanjut pada tahun 2010 pelatihan harus mempunyai krangka
acuan dan mempunyai tujuan nya jelas serta dapat dievaluasi baik saat
dan pasca pelatihan.
d. Pelatihan perawatan stroke dijadwalkan satu ( 1 ) kali dan telah terlaksana
pada tgl 22, 23, 24 Agustus 2009. Narasumber dr. Istiana, Sp.S dan
perawat ICU serta manager Keperawatan. Evaluasi proses materi yang
disampaikan oleh dr. Istiana, Sp.S cukup baik, meskipun tidak dengan
prakteknya

karena

menambah

pengetahuan

tentang

tatalaksana

penanganan pasien stroke, sedangkan mengenai asuhan yang disampaikan


oleh perawat kurang terarah karena pedomannya berdasarkan makalah
dari RS lain dan pelatihnya belum pernah dilatih dengan mendapatkan
sertifikat yang diakui oleh profesi.Tindaklanjut pada tahun 2010
narasumber harus mempunyai sertifikasi (terlatih/mempunyai sertifikat di
bidangnya)
e. Pelatihan CI, pelatihan diambil alih oleh diklat dan dijadwalkan satu ( 1 )
kali terlaksana pada tgl 30 maret s/d 2 April 2009, dengan jumlah peserta
sebanyak 17..orang. Evaluasi proses pelatihan cukup berkualitas
dibandingkan dengan pelatihan sebelumnya. Pelatihan pada 2009
mengacu standar PPNI, pelatihan disamping teori di kelas dilakukan
praktek langsung membimbing dilahan praktek, instrumen penilaian
sesuai dengan teori yang diberikan. Evaluasi pasca pelatihan telah
dilakukan langsung dan tidak langsung, didapat peningkatan pengetahuan
dan skill dalam membimbing mahasiswa, terlihat juga mahasiswa

15

mencapai

target

dengan

mudah

dan terarah

dalam

melakukan

prakteknya.Tindaklanjut pada tahun 2010 pelatihan dilaksanakan secara


berkesenambungan.
f. Simulasi RJP diruangan perawatan dijadwalkan tiap bulan, ternyata
terlaksana hanya satu ( 1 ) kali pada tgl 23 Maret 2009. Evaluasi tidak
bisa dilakukan karena pelatihan satu ( 1 ) kali dan tidak semua peserta
mencoba prakteknya.Tindaklanjut pada tahun 2010 pelatihan harus
direncanakan dengan baik dan dapat dievaluasi baik saat proses maupun
pasca pelatihan.
g. Study Asuhan Keperawatan dijadwalkan tiga ( 3 ) kali pada th 2009,
kegiatan semua terlaksana dimana yang pertama pada tgl 4 Maret 2009,
dengan jumlah peserta 32 orang, yang kedua pada tgl 28 Mei 2009 jumlah
peserta 15 orang.yang ketiga dilaksanakan pada tgl 25 Juli 2009 jumlah
peserta 32 org. Evaluasi kegiatan ini perlu dikaji lagi dan terencana
sebelum dijadwalkan, sehingga kegiatan diharapkan dapat memberi
dampak bagi pelayanan, dalam tahun ini study kasus kurang terarah dan
tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada, baik dari kualitas maupun
kuantitasnya.Tindaklanjut pada tahun 2010 Study Asuhan harus terencana
dan disesuaikan dengan kebutuhan/kasus yang ada dan dapat dilakukan
evaluai baik proses maupun pasca pelatihan.
h. Pelatihan Dokumentasi Keperawatan dijadwalkan dua (2) kali pada 2009,
terlaksana satu (1) kali pada tgl 27 Mei 2009, jumlah peserta 31 orang.
Evaluasi proses pelatihan kurang terarah, tidak mempunyai konsep
(acuan)

dan

yang

memberikan/menyampaikan

materi

belum

berpengalaman dan belum terlatih.Tindaklanjut pada tahun 2010 pelatihan


harus lebih berkualitas dan dapat dilakukan evaluasi baik proses maupun
pasca pelatihan.
i. Pelatihan Managemen Bangsal, terlaksana pada tgl 27-28 Januari 2009,
jumlah peserta 40 org. Evaluasi proses pelatihan berjalan cukup baik,
antusias peserta untuk bertanya cukup, peserta yang mengikuti dari awal
sampai akhir hanya 72,5%, mengikuti sebagian materi sebanyak 12,5%
dan yang tidak mengikuti keseluruhan sebanyak 15% ( peserta yang lulus

16

sebanyak 72,5% ).Tindaklanjut pada tahun 2010 pelatihan harus


mempunyai tujuan yang jelas dan dapat dilakukan evaluasi baik proses
maupun pasca pelatihan.
j. Pelatihan

kegawatdaruratan

neonatus,

dan

bedah

dasar

belum

terlaksana.Tindaklanjut pelatihan harus mempunyai tujuan yang jelas dan


dapat dievaluasi baik proses maupun pasca pelatihan

17

PENUTUP

1. Kesimpulan
Pelatihan belum mempunyai krangka acuan jelas sehingga dalam pelaksanaan
mempunyai kendala baik dari pelaksanaan nya maupun kualitasnya.
Jenis pelatihan kurang sesuai dengan kebutuhan yang ada di RS Ananda.
Tim diklat belum masimal dalam memfasilitasi pelaksanaan pelatihan serta
masih kurang koordinasi antar bagian mengenai usaha-usaha pelaksanaan
pelatihan.
Sistem pelaksanaan pelaksanaan pelatihan dalam memilih metode & / atau
program pelatihan masih lemah
Kemampuan SDM dalam managemen kepemimpinan dan menjalankan
organisasi masih kurang
Masih terbatasnya sarana prasarana & sistem pendokumentasian.

2. Saran
o Semua pelatihan harus mempunyai krangka acuan yang jelas dan dapat
dievaluasi
o Pelatihan harus disesuaikan dengan kebutuhan di RS Ananda.
o Program harus berdasarkan skala prioritas.
o Petugas diklat harus dapat mengikuti pelatihan sehingga dapat membuat
pola/metode yang baik.
o Perlunya diklat mempunyai ruangan khusus dan mempunyai laboratorium
untuk karyawan baru maupun mahasiswa.

18

Anda mungkin juga menyukai