Anda di halaman 1dari 10

IKLAN DAN IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN

Nursalim
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Email : lp2muinsuska@yahoo.co.id
Abstrak:
Bagi produsen, iklan dibutuhkan sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi
tentang produk atau jasa, sekaligus penawarannya kepada konsumen. Keberadaan iklan sangat
diperlukan oleh produsen untuk meningkatkan pendapatan, baik di negara maju maupun negara
yang sedang berkembang seperti Indonesia. Jenis iklan yang lebih banyak dimanfaatkan oleh
produsen adalah iklan televisi karena dampak pengiklanan melalui media tersebut lebih besar
dibandingkan media lain. Iklan dapat dimanfaatkan juga oleh orang tua atau guru sebagai salah
satu media untuk menanamkan pemahaman pada anak. Penyampaiannya bisa melalui media
massa atau media audiovisual. Demikian pula bisa disampaikan secara tertulis, misal lewat buku,
majalah, ataupun koran.
Kata Kunci: Iklan, Implikasi, Produsen, Komunikasi, dan Gaya Hidup

masyarakat dari yang tradisional menjadi

Pendahuluan
Iklan telah menjadi komoditas bagi
produsen
mampu

sekarang

ini.

mendorong

pola konsumsi instan.

Kehadirannya

konsumen

untuk

Bagi produsen, iklan dibutuhkan


sebagai

sarana

komunikasi

untuk

melakukan apa yang diinginkan oleh

menyampaikan informasi tentang produk

produsen secara sukarela. Aneka produk

atau jasa, sekaligus penawarannya kepada

yang ditampilkan dan pilihan kata yang

konsumen.

persuasif menjadi sindrom gaya hidup

diperlukan oleh produsen produk untuk

masyarakat. Penyajiannya yang informatif

meningkatkan pendapatan, baik di negara

dan persuasif mampu menjadi produk yang

maju

diiklankan tersebut. Realitas sosial yang

berkembang seperti Indonesia. Jenis iklan

disajikan

dalam

menggiring

iklan

pemirsa

Keberadaan

maupun

negara

iklan

yang

sangat

sedang

televisi

telah

yang lebih banyak dimanfaatkan oleh

pola

hidup

produsen adalah iklan televisi karena

ke

konsumtif terhadap produk-produk yang

dampak

diiklankan. Dengan kata lain, iklan televisi

tersebut lebih besar dibandingkan media

mampu

lain.

255

mengubah

pola

konsumsi

pengiklanan

melalui

media

Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014

Dalam

iklan

terkandung

unsur

yang menarik dan bahasanya mudah

komunikasi massa. Komunikasi massa

dimengerti,

berbeda dengan komunikasi antarpribadi.

menggunakan

Komunikasi antar pribadi terjadi dengan

kelogisan tema, dan adanya kesesuaian

bertatap muka secara langsung antara

antara gambar dan pesan. Dari hal-hal

komunikator dan komunikan, sebaliknya

tersebut, dapat diketahui apakah pesan

komunikasi massa proses komunikasinya

iklan

tidak secara langsung. Dengan kata lain,

memunculkan efek/atensi pemirsa yang

komunikator

sesuai dengan yang diharapkan.

menyampaikan

informasi

tema

iklannya

diksi

yang

yang

fenomenal,
bagus,

disampaikan

ada

dapat

tidak bertatap muka, tetapi menggunakan


media/sarana komunikasi. Oleh karena
itulah,

komunikator

berusaha

agar

informasi yang disampaikannya mudah


dimengerti, menarik, dan menimbulkan
dorongan bertindak bagi komunikan.
Pembuat

iklan

atau

tim kreatif

mengusahakan berbagai cara agar iklannya


menarik dan tujuan penayangan iklan
tersebut tercapai. Pembuat iklan mengemas
iklan semenarik mungkin dengan peragaan
iklan sehingga tanpa disadari pemirsa
(komunikan) mengubah pola pikir dan pola
hidup baru sebagai adaptasi pengaruh iklan
yang disajikan. Pembuat iklan berusaha
membuat pesan menarik atau merangsang
perhatian, menggunakan lambang-lambang
komunikasi

yang

tertuju

kepada

pengalaman

yang

sama

dengan

komunikasinya,

dan

kebutuhan-kebutuhan

membangkitkan
pemirsa

disertai

Wacana Iklan
Iklan merupakan salah satu bentuk
hubungan

kegiatan

komunikasi

antara

konsumen dan produsen. Komunikasi yang


terjadi adalah pemberitahuan adanya suatu
produk kepada masyarakat. Produsen harus
mempertimbangkan keadaan masyarakat
sebagai sasaran iklan. Hoed dalam Laurena
(1994: 1) menyatakan bahwa iklan adalah
komunikasi dan kegiatan periklanan adalah
kegiatan berkomunikasi. Jakobson dalam
Laurena (1994: 1) mengemukakan bahwa
pesan atau butir-butir komunikasi bahasa
adalah kode yang menyebabkan terjalinnya
hubungan

antara

para

peserta,

yaitu

menyapa (penutur) dan yang tersapa


(tertutur) sedemikian rupa sehingga suatu
pesan merujuk pada suatu konteks.
Persyaratan yang mendasar pada
pesan iklan adalah:

cara-cara memperoleh kebutuhan tersebut.


Pembuat iklan berusaha membuat pesan

256

Nursalim : Iklan Dan Implikasinya Dalam Pendidikan

1. Isi pesan berita iklan harus terang dan


spesifik.

Isinya

mempunyai

hidup dan budaya masyarakat tertentu.

maksud yang ingin disampaikan tidak

Informasi yang akan disampaikan oleh

boleh

Tingkat

orang lain atau pembaca, selanjutnya

pemahaman khalayak dan harapan-

pembaca diberi kebebasan untuk menilai

harapannya harus turut diperhatikan.

bacaan iklan tersebut.

terlalu

harus

disampaikan dipengaruhi oleh ragam gaya

samar.

2. Kebenaran dalam arti bahwa pesan

Pihak

komunikator

yang

berita yang diiklankan itu harus benar

menyampaikan

dan masuk akal, tanpa berlebihan atau

organisasi formal seperti organisasi radio,

menyinggung perasaan orang.

televisi, dan telekomunikasi (internet),

3. Ketepatan
merupakan

waktu
hal

yang

penayangan

termasuk

menentukan

kepariwisataan.

dalam dunia iklan/bisnis.


4. Pesan

iklan

harus

media

merupakan

cetak,

brosur

Informasi

yang

disampaikan merupakan sumber dari suatu

menarik

bagi

pembaca dan juga harus membuat


pembaca berpikir. Daya tarik iklan

organisasi.

Pembaca

akan

menilai

informasi yang disampaikan tersebut.


Komunikasi yang ideal terdiri atas

terletak pada gambar-gambar yang

penyampai

indah,

bahasa

mass

informasi

informasi

dan

penerima

yang

baik

dan

informasi dan adanya proses kemunikasi

tata

letak

yang

yang komunikatif, sehingga pesan yang

yang

disampaikan tersebut dipahami oleh pihak

disampaikan ini mampu meyakinkan

yang menerima informasi. Menurut Sharif

pembacanya.

semua

(Risalah Kongres Bahasa Indonesia, 2000:

harus

126) adanya model komunikasi massa yang

membawa pengaruh bagi pembaca,

dapat dihadirkan pegangan pada media

sehingga isi pesan iklan itu tetap

massa cetak. Model ini digunakan oleh

terkenang dalam ingatan.

Ball-Rokeach dan Defluer (1975) yang

meyakinkan
memikat

unsur

atau
mata.

Pesan

Sebagai

ini, pesan

isi

hasil
iklan

memberikan gambaran bahwa media massa


Komunikasi massa pada khalayak

dipengaruni

perubahan

tingkah

tidak hanya ditujukan kepada satu sasaran

masyarakat,

organisasi,

dan

tetapi ditujukan kepada orang ramai atau

Model ini menekankan proses komunikasi

khalayak yang beraneka ragam. Hal ini

pada faktor lingkungan setiap individu.

berarti

257

bahwa

informasi

yang

akan

laku

individu.

Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014

Model ini menunjukkan tiga sistem

yang efisien untuk memindahkan pesan

yaitu sistem sosial, sistem media, dan

dari pemberi informasi kepada konsumen.

sistem publik.

Sistem media ini yang membantu proses


komunikasi

dari

produser

sebagai

perancang iklan kepada konsumen sebagai


Sistem

Sistem

pembaca iklan. Saluran-saluran komunikasi


terdiri dari dua jenis, yaitu personal dan
nonpersonal.

Sistem

Saluran

komunikasi

personal

melibatkan dua orang ataau lebih yang


saling berkomunikasi secara langsung.
Komunikasi yang dilakukan dengan cara

Kesan Kognitif,
Afektif, dan

tatap muka, berhadapan dengan audiens


atau publik, lewat telepon, televisi, atau

Sistem

sosial

maksudnya

suatu

bahkan melalui surat-menyurat pribadi.

sistem dalam masyarakat yang merupakan

Saluran komunikasi personal sangat efektif

sekelompok orang memiliki hubungan

karena

yang erat satu sama lain. Talcott Person

bersifat pribadi dan memberikan umpan

dalam

balik. Mereka memilih:

Soejono

mengemukakan

(1985:

bahwa

125)

sistem

sosial

memberikan

1. Orang-orang

dan

kesempatan

perusahaan

yang

yang

berkaitan dengan menganalisis peranan-

berpengaruh agar melakukan usaha

peranan

promosi secara tak langsung.

lembaga

dalam

masyarakat.

Orang-orang yang berada dalam sistem


sosial

itu

merupakan

satu

2. Menciptakan pemimpin opini dengan

kesatuan.

mengirim iklan kepada orang yang

Namun, mereka berbeda dalam tanggapan

terkemuka dengan syarat-syarat yang

dan penerimaannya terhadap ide baru.

menarik.

Anggota masyarakat ada yang cepat

3. Melalui orang-orang setempat yang

mengetahui adanya suatu informasi dan

berpengaruh seperti pemuka golongan,

lebih awal menerimanya, dan ada pula

pemimpin organisasi, dan lain-lain.

yang begitu terlambat.


Sistem media adalah komunikator
harus memilih saluran-saluran komunikasi

Saluran

komunikasi

nonpersonal

berupa media massa dan media selektif,

258

Nursalim : Iklan Dan Implikasinya Dalam Pendidikan

suasana, dan kejadian. Media selektif

pesan yang efektif. Idealnya pesan itu harus

berupa media cetak (surat kabar, majalah,

mendapat perhatian (ettention), menarik

pos langsung); media elektronik (radio,

(interest),

televisi); dan media pameran (plakat besar,

(desire),

bill board, papan tanda, dan poster). Media

(action) yang dikenal sebagai model AIDA.

massa

luas.

Dalam pelaksanaannya beberapa pesan

Sedangkan peristiwa yang dirancang untuk

membawa konsumen ke semua tahapan

mengkomunikasikan pesan-pesan khusus

mulai dari kesadaran konsumen. Tetapi

kepada audiens sebagai sasaran. Misalnya

konsep AIDA berguna untuk menyarankan

mengadakan konferensi pers atau acara

pada kualitas dan fasilitas yang diinginkan.

pembukaan

untuk

Dalam menrumuskan kesan tersebut perlu

khusus

diperhatikan tiga unsur yaitu: 1) kognitif

ditujukan

pada

audiens

besar-besaran

memperoleh

efek

komunikasi

kepada audiens.

dapat

menarik

konsumen.

dan

keinginan

menghasilkan

tindakan

merupakan kesadaran, pengetahuan. 2)

Sistem publik adalah suatu sistem


yang

membangkitkan

Daya

publik
tarik

sebagai
publisitas

afektif, merupakan perasaan suka, pilihan,


keyakinan. 3) tingkah laku merupakan
konsumen

untuk

membeli

jasa.

Para

didasarkan pada tiga sifat khusus. Pertama,

konsumen melewati tahapan-tahapan ini

publisitas dapat dipercaya. Berita dan

menuju ke tahap pembelian jasa.

karangan dalam surat kabar terlihat lebih


autentik dan dapat dipercaya terhadap
iklan.

Kedua,

menarik

Bahasa baku atau bahasa standar

mencapai

merupakan bahasa yang mempunyai nilai

banyak calon konsumen sebagai berita

komunikatif tinggi. Bahasa baku sering

bukan sebagai komunikasi yang diarahkan

digunakan dalam kepentingan nasional,

ke

publisitas

situasi resmi, dan pergaulan sopan yang

bersifat dinamis. Publisitas seperti iklan

terikat pada tulisan baku, ejaan baku,

mempunyai

untuk

kosakata baku, tata bahasa baku, dan lafal

mendramatisasikan perusahaan atau suatu

baku. Yudi (1995: 385) mengemukakan

jasa.

bahwa bahasa baku merupakan variasi

konsumen.

Publisitas

penjualan

Setelah

publisitas

Implikasi Iklan dalam Pendidikan

jasa.

dapat

Ketiga,

potensi

tanggapan

bahasa yang diajarkan di sekolah. Bahasa

audiens atau publik yang diinginkan,

baku memiliki kaidah paling lengkap

komunikator bergerak untuk menyusun

dibandingkan dengan bahasa lainnya. Oleh

259

merumuskan

Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014

karena itu, hal tersebut di atas menjadi

informasi. Bahasa dalam iklan memiliki

pertimbangan bagi pemakai bahasa.

laras

Iklan

merupakan

tersendiri

yang

bentuk

membedakannya dengan laras bahasa yang

komunikasi publik yang mempergunakan

lain, termasuk penggunaan pilihan kata dan

bahasa sebagai medium utamanya. Bahasa

gaya bahasanya. Ciri khas tersendiri pada

sebagai alat komunikasi terpenting yang

iklan yang menyebabkan sebuah iklan

digunakan

terasa menarik dan tidak membosankan

manusia

suatu

bahasa

untuk

berbagai

keperluan khususnya dalam dunia usaha


seperti kepariwisataan.

bagi pembaca atau konsumennya.


Munculnya

Penggunaan bahasa dalam iklan lebih

ragam

periklanan

disebabkan penggunaan bahasa di dunia

ditekankan pada aspek komunikatif. Hal

kepariwisataan

ini berarti bahwa bahasa digunakan dalam

tersendiri.

iklan harus mudah diserap, dimengerti, dan

mengemukakan bahwa kekhasan tersebut

dipahami masyarakat. Perancang iklan

mengingat pembaca iklan berasal dari

yang baik haruslah memperhatikan sasaran

berbagai

dan tujuan bahasa yang digunakan, sebab

membedakan

bahasa mempunyai peranan yang tidak

kecerdasan, keyakinan, dan pengetahuan.

kalah pentingnya dalam dunia komunikasi.

Selain itu, dalam menggunakan bahasa

Apalagi iklan itu lebih ditujukan untuk

periklanan tersebut harus cepat dan mudah

menarik pembaca atau konsumen agar

dipahami pembaca agar informasi yang

mengikuti alur pikiran perancang terhadap

disajikan tidak berbelit-belit. Achmadi

apa yang diinformasikan. Iklan yang baik

(1988: 126) menyatakan bahwa kata yang

adalah iklan yang memahami akan selera

dirangkai menjadi kalimat tersebut telah

atau kebutuhan konsumennya dan mampu

melalui pemilihan sehingga kata-kata yang

bersaing sehat dengan produk yang lain

digunakan tepat sesuai dengan makna

untuk mempengaruhi konsumennya.

kalimat yang dibentuk. Pilihan kata atau

memiliki
Ermanto

lapisan

kekhasan
(1996:

masyarakat

tingkat

7)

tanpa

kedudukan,

Lewis dalam Muhammad (1989:

diksi yang baik adalah diksi yang tepat

215) mengatakan bahwa bahasa akan

maknanya, efektif dan sesuai dengan pokok

mempengaruhi persepsi seseorang dalam

masalah, audien serta kejadiannya dengan

komunikasi. Bahasa dapat mempengaruhi

yang diinformasikan di dalam iklan. Di

bagaimana

persepsi

dan

samping

seseorang

dalam

menerima

tanggapan
suatu

itu,

Syafiie

(1988:

110)

mengemukakan bahwa kata merupakan

260

Nursalim : Iklan Dan Implikasinya Dalam Pendidikan

unsur penting dalam kalimat suatu bahas.

diungkapkan

Pemakaian kalimat dalam suatu peristiwa

Yurnaldi (1992: 50) bahwa secara umum

komunikasi

berkata-kata

bahasa periklanan tidak berbeda dengan

dengan menggunakan kalimat. Rangkaian

bahasa tulis lainnya. Dengan begitu jika

kata yang digunakan adalah kata yang

ingin memanfaatkan bahasa periklanan,

sesuai dengan kaidah bahasa sehingga

maka aturan-aturan yang berlaku di dalam

membentuk

penulisan

Achmadi

hakikatnya

kalimat
(1988:

suatu

126)

bahasa.

menambahkan

bahwa dalam mengunakan diksi aspek


yang harus diperhatikan adalah: (a) diksi

oleh

Hasanuddin

kaidah

berbahasa,

dalam

peraturan

penggunaan ejaan dan peristilahan, tanda


baca, dan lain-lainnya harus diperhatikan.
Penanda

raga

periklanan

adalah

yang disesuaikan dengan makna, (b) diksi

kekhasan bahasa yang digunakan dalam

yang tepat penulisannya, (c) diksi yang

periklanan

ekonomis, dan (d) diksi yang tegas dengan

periklanan disebabkan sifat ekonomis kata

menghindari penggunaan ungkapan dan

yang dimilikinya serta keterbatasan tempat

memperhatikan penggunaan ungkapan dan

yang disediakan media cetak. Selain itu,

memperhatikan

dunia periklanan lebih mengutamakan

penggunaan

imbuhan.

tersebut.

Kekhasan

Keempat aspek ini perlu diterapkan. Hal

sosiologi.

Koesworo

ini

menyatakan

bahwa

bertujuan

untuk

menampakkan

(1994:

bahasa

ragam

85)

periklanan

kekhasan dan sifat ekonomis kata yang

berorientasi kepada sosiolinguistik yang

dimilikinya.

mengutamakan

Kekhasan

ragam

sosialisasi.

Bahasa

periklanan

periklanan mengandung makna informatif

disebabkan sifat ekonomi kata. Hal ini

dan persuasif secara konsekuen merupakan

berarti

bahwa

menggunakan

kata

penulis

berusaha

kata-kata yang dapat dimengerti umum,

sesedikit

mungkin

singkat,

jelas,

tanpa melanggar kaidah bahasa. Perancang

Koesworo

iklan

bahasa

untuk

pembaca

mempertimbangkan
terdiri

dari

(1994:

periklanan

tidak
86)

bertele-tele.

menambahkan

memiliki

kekhasan

berbagai

tertentu, di antaranya adalah: (a) sederhana,

golongan masyarakat, maka dibutuhkan

singkat-padat, jelas, langsung (to the

bahasa yang khas dan mudah dipahami.

point), (b) hidup, lincah, sesuai dengan

Walaupun ragam periklanan memiliki ciri-

zamannya, mengandung kekayaan bahasa,

ciri yang khas tetapi pemakaiannya tidak

(c) kalimat singkat dan kata-kata positif,

terlepas dari kaidah bahasa. Pendapat ini

mengandung

261

yang

para

dan

banyak

fakta

dan

Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014

menggunakan kata sedikit mungkin (more

mampu mengungkapkan buah pikiran

ang less word), (d) bahasa masyarakat

secara singkat serta sarat informasinya.

dengan mengutamakan isi, memperhatikan

Namun, tidak berarti bahasa yang

tata bahasa, dan (e) memiliki banyak gaya

digunakan dipenggal tanpa diperhatikan

(style) bahasa. Gaya merupakan pemilihan

kaidah bahasa. Penggunaan bahasa

dan penggunaan kata sedemikian rupa,

yang

sehingga menghasilkan pengertian tertentu

memperhatikan pilihan kata sehingga

bagi pembaca.

sesuai dengan konteksnya.

Hasanuddin dalam Yurnaldi (1992:

singkat

dan

padat

harus

d. Sistematis dalam penyajian

50) mengemukakan bahwa ciri-ciri bahasa

Bahasa

yang

digunakan

dalam

periklanan antara lain, yaitu:

ragam periklanan harus disajikan secara

a. Lugas, tidak mendua arti

sistematis agar terlihat urutan peristiwa

Bahasa yang digunakan dalam


ragam periklanan harus memiliki sifat

yang logis.
e. Bahasa netral; tidak memihak

lugas atau bahasa yang mengandung

Bahasa netral merupakan bahasa

makna sesuai dengan sasaran yang

yang sesuai untuk semua lapisan

dikehendaki. Hal ini bertujuan untuk

masyarakat.

menghilangkan

memiliki

salah

tafsir

dari

pembaca.

tingkat

b. Sederhana, lazim, dan umum

masyarakat.

Bahasa

tersebut

perbedaan
kedudukan

tidak

berdasarkan
atau

jabatan

seseorang.

Pembaca iklan berasal dari seluruh


lapisan

Bahasa

f. Menarik

yang

Bahasa yang menarik bertujuan

digunakan di media cetak bersifat

agar informasi yang disajikan tidak

sederhana, lazim dan umum. Bahasa

kaku dan tidak mengurangi minat

ersebut telah diketahui masyarakat dan

pembaca atau konsumen.

penggunaan istilah bahasa di daerah


yang dikunjungi agak dibatasi. Bila

Siregar (1992: 156) menjelaskan

perlu menggunakan istilah yang belum

bahwa agar terwujudnya kekhasan bahasa

lazim harus diberi penjelasan.

pada ragam periklanan, maka tiap kata

c. Singkat dan padat

yang

digunakan

harus

tepat,

mudah

Bahasa yang digunakan adalah

dipahami, dinamis, dan demokratis. Setiap

bahasa yang tidak bertele-tele dan

kata yang digunakan dalam menyusun

262

Nursalim : Iklan Dan Implikasinya Dalam Pendidikan

sebuah

kalimat

tidak

mengaburkan

selalu merupakan unsur-unsur gaya.

pemahaman pembaca. Kalimat yang baik

Pesan yang digayakan dapat menarik

adalah kalimat yang sederhana dengan kata

dan mempertahankan minat khalayak.

yang secukupnya serta tidak menggunakan

b. Pesan

yang

kata yang berbunga-bunga. Selain itu,

mempertinggi

Patmoko

pemahaman

dalam

mengungkapkan

Ermanto

(1996:

infomasi

di

43)

bidang

digayakan

dapat

pengertian

atau

pesan.

metafora

atau

Penggunaan
tamsil

dapat

pemahaman

pesan.

periklanan harus memperhatikan ketentuan

memudahkan

penggunaan bahasa, di antaranya adalah:

Gagasan yang rumit mungkin dapat

(a) menggunakan kalimat pendek, (b)

disampaikan dengan lebih jelas melalui

kalimat aktif, dan (c) bahasa yang positif.

bahasa kiasan.

Ketiga aspek ini akan mewujudkan sifat


khas bahasa periklanan.

c. Pesan yang digayakan dapat membantu


peningkatan suatu pesan. Penggunaan

Bahasa merupakan faktor terpenting

berbagai pola sinteksis atau kata kiasan

dalam komunikasi. Bahasa dalam iklan

dapat membantu khalayak mengingat

pada dunia bisnis merupakan faktor yang

unsur penting dari pesan. Pemasang

sangat

atau

menentukan

konsumen

yang

pelanggan

dipromosikan

dan

pembuat

iklan

menggunakan

kepada

slogan dan sesuatu yang baru untuk

publik. Gaya bahasa iklan tidak dapat

memudahkan peningkatan pesan-pesan

mengganti isi. Seluruh komponen pesan

meraka.

adalah penting. Gagasan-gagasan untuk


menarik

perhatian

pelanggan

atau

d. Pesan

yang

meningkatkan

digayakan
daya

tarik

dapat
persuasif

konsumen lebih penting daripada suatu

suatu pesan. Apabila perhatian yang

hadiah. Bahasa yang digunakan dalam

diperoleh khalayak memahami dan

iklan

menguasai

dapat

melengkapi

pesan

dan

pesan

sehingga

memberikan kontribusi positif, yaitu:

kemungkinan besar gagasan tersebut

a. Suatu pesan yang digayakan dapat

akan diterima. Berdasarkan pernyataan

memperoleh

perhatian

yang

lebih

tersebut di atas dapat disimpulkan

besar. Pada dasarnya, pesan yang

bahwa

benar-benar digayakan menyimpang

pengingatan, dan motivasi merupakan

dari kaidah-kaidah bahasa. Oleh karena

tambahan penting dalam penggabungan

itu, unsur-unsur kejutan dan kebaruan

263

perhatian,

pengertian,

Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014

prinsip-prinsip gaya bahasa dalam


iklan.

Ermanto. (1996). Bahasa Jurnalistik


Terapan. Padang: IKIP Padang.
F.X. Koesworo. (1994). Di Balik Tugas
Kuli Tinta. Jakarta: Gramedia.

Kesimpulan
Fungsi bahasa periklanan merupakan
faktor

terpenting

dalam

komunikasi.

Bahasa pada dunia bisnis merupakan faktor


yang

sangat

menentukan

untuk

mendapatkan konsumen serta yang akan


dipromosikan kepada publik. Bahasa yang
dilengkapi dengan gambar-gambar serta
kualitas yang bagus akan memberikan
kesan

tertentu

sehingga

menarik

konsumen. Informasi yang disampaikan


merupakan gambaran tentang keadaan
benda yang diiklankan.
Supaya pesan tersebut memperoleh
perhatian khusus, maka pesan tersebut

Imam Syafiie. (1988). Retorika dalam


Menulis. Jakarta: Depdikbud.
Laurens, Christine H. (1994). "Penakaran
dalam Iklan: Suatu Proyeksi Pikiran
Manusia".
Palembang:
Kongres
Linguistik Nasional. MLI.
Muhsin Achmadi. (1988). Materi Dasar
Pengajaran
Komposisi
Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Risalah Kongres Bahasa Indonesia VII.
(2000). Bahasa Indonesia dalam era
Globalisasi Pemamtapan Peran
Bahasa
sebagai
Sarana
Pembangunan
Bangsa.
Jakarta:
Depdiknas.
Soerjono Soekanto. (1985). Sosiologi:
Ruang Lingkup dan Aplikasinya.
Bandung: Remaja RodaKarya.
Yurnaldi. (1992). Jurnalistik Siap Pakai.
Padang: Angkasa.

ditulis dengan bahasa yang komuniktif.


Gaya bahasa yang sering digunakan adalah
lugas tidak mendua, sederhana, singkat dan
padat,

sistematis

dalam

penyajian,

bahasanya netral, dan menarik.


Daftar Kepustakaan
Ami

Muhammad. (1989). Komunitas


Organisasi. Jakarta: Depdikbud.
Ditjen. PT. PPLPTK.

Bambang Yudi. (1995). Kristal-kristal


Ilmu Bahasa. Surabaya: Erlangga.
Burke, K. (1966). Language as Symbolic
Action. Berkeley: University of
California Press.

264

Anda mungkin juga menyukai