PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Henti jantung adalah hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba dan mendadak,
bisa terjadi pada seseorang yang memang didiagnosa dengan penyakit jantung
ataupun tidak. Waktu kejadiannya tidak bisa diperkirakan, terjadi dengan sangat
cepat begitu gejala dan tanda tampak (American Heart Association, 2010).
Amerika Serikat, mengklaim henti jantung menyebabkan 325.000 kematian
setiap tahun. Henti jantung membunuh 1.000 orang per hari atau satu orang setiap
dua menit. Dan paling sering terjadi pada pasien dengan penyakit jantung,
terutama mereka yang telah gagal jantung kongestif. Sebanyak 75 persen orang
yang
meninggal
karena
tanda-tanda
menunjukkan
serangan
jantung
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Henti Jantung (cardiac arrest)
Henti jantung adalah penghentian aktivitas pompa jantung efektif yang
mengakibatkan penghentian sirkulasi. Terdapat hanya dua tipe henti jantung ,
yaitu : cardiac standstill ( asisitol ) dan fibrilisasi ventrikel (plus format lain dari
kontraksi ventrikel tak efektif, seperti flutter ventrikel, dan yang jarang terjadi
takikardia ventrikel) (Arif muttaqin, 2012).
Cardiac arrest adalah hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba dan mendadak,
bisa terjadi pada seseorang yang memang didiagnosa dengan penyakit jantung
ataupun tidak. Waktu kejadiannya tidak bisa diperkirakan, terjadi dengan sangat
cepat begitu gejala dan tanda tampak (American Heart Association,2010).
(Jameson, 2005),menyatakan bahwa cardiac arrest adalah penghentian sirkulasi
normal darah akibat kegagalan jantung untuk berkontraksisecara efektif.
Cardiac Arrest adalah terhentinya pompa jantung secara mendadak yang
bersifat reversible, dan dapat bersifat irreversible jika tidak dilakukan intervensi
segera(Robert,2011).
Cardiac Arrest adalah jantung tidak cukup memompa darah ke otak, Cardiac
Output <20%, dan nadi carotis tidak teraba.Gejala dan tanda yang tampak, antara
lain hilangnya kesadaran; napas dangkal dan cepat bahkan bisa terjadi apnea
(tidak bernafas); tekanan darah sangat rendah (hipotensi) dengan tidak ada denyut
nadi yang dapat terasa pada arteri; dan tidak denyut jantung, (Eliastam, 2010).
Henti Jantung adalah terhentinya denyut jantung dan sirkulasi darah secara
tiba-tiba pada seseorang yang sebelumnya tidak mengalami gangguan apa - apa.
Henti jantung merupakan keadaan kegawat daruratan kardiovaskuler. Keadaan ini
kemudian diikuti dengan berhentinya fungsi pernafasan dan hilangnya kesadaran
secara reflex (Susilowati, 2015).
dengan diafragma. Dua pertiga jantug berada di sebelah kiri sternum. Apeks
jantung berada di sela iga ke-4 atau ke-5 pada garis tengah clavicula. Pada
dewasa rata-rata panjangnya kira-kira 12 cm dan lebar 9 cm dengan berat
2.
300-400 gram.
Struktur Jantung
Selaput yang membungkus jantung disebut perikardium, yang terdiri dari 2
lapisan :
a. Perikardium fibrosa, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada,
b.
prikardium yang berisi sedikit cairan pelumas atau yang disebut cairan
perikardium kurang lebih 10-30 ml yang berguna untuk mengurangi gesekan
3.
kaya oksigen dari kedua paru melalui empat buah vena pulmonali.
Ventrikel
1) Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke
paru-paru melalui arteri pulmonalis. Tebal dinding kanan biasanya 0,5
cm dan tekanan sistoliknya 15-30 mmHg dan diastolik 0-5 mmHg
2)
1,5 cm. Tekanan sistolik ventrikel kiri normalnya adalah 120 mmHg
4.
katup
ventrikel (kontraksi)
Katup semilunar
Katup semilunar memisahkan ventrikel dengan arteri yang berhubungan,
katup pulmonal terletak pada arteri pulmonalis, memisahkan pembuluh ini
dari ventrikel kanan. Katup aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
Kedua katup semilunar ini mempunyai bentuk yang sama, terdiri dari tiga
daun katup yang simetris. Adanya katup semilunar ini memungkinkan
darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonalis atau
aorta selama sistole ventrikel dan mencegah aliran balik waktu diastole
ventrikel. Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel
berkontraksi, dimana tekanan ventrikel lebih tinggi daripada tekanan
5.
c.
untuk
2.
terjadinya
cardiac
arrest
pada
pasien
dengan
penyakit
jantungatherosclerosis
Penebalan otot jantung (cardiomyopathy)
Karena berbagai sebab (umumnya karena tekanan darah tinggi, kelainan
terbanyak
yang
sering
menimbulkan
kematian
1. Organ-organ tubuh akan mulai berhenti berfungsi akibat tidak adanya suplai
oksigen termasuk otak
2. Hypoxia cerebral atau tidak adanya oksigen ke otak menyebabkan kehilangan
kesadaran (collapse)
3. Kerusakan otak mungkin terjadi jika cardiac arrest tidak ditangani dalam 5
menit dan selanjutnya akan terjadi kematian dalam 10 menit
4. Nafas dangkal dan cepat bahkan bisa terjadi apnea (tidak bernafas)
5. Tekanan darah sangat rendah (hipotensi) dengan tidak ada denyut nadi yang
dapat terasa pada arteri
6. Tidak ada denyut jantung
7. Dilatasi pupil jika terjadi kerusakan otak irreversible 50%
2.6 Penatalaksanaan Henti Jantung
Penanganan untuk bantuan hidup dasar (basic life support)
Tindakan ini yang lebih popular dengan istilah resusitasi jantung paru (RJP,
CPR, Cardiopulmonary Resuscitation) merupakan suatu tindakan darurat, sebagai
usaha untuk mengembalikan fungsi jantung dan paru dalam keadaan henti nafas/
henti jantung atau (yang dikenal dengan istilah kematian klinis) ke fungsi optimal,
guna mencegah kematian biologis.
Untuk penanganan henti jantung yaitu dengan DRSCAB :
1. Danger
Memastikan keselamatan penolong, amankan lingkungan dan amankan
penderita
2. Respon
Periksa ketiadaan respon dengan suara, jika tidak merespon lakukan tepukan
pada bahu penderita, jika tetap tidak berespon berikan rangsangan nyeri.
Rasionalisasi: hal ini akan mencegah timbulnya injury pada korban yang
sebenarnya masih dalam keadaan sadar.
3. Shout for Help
Apabila pasien tidak berespon segera menelfon
Emergency Medical
Service (EMS)
4. Circulation
Pastikan ada atau tidaknya denyut nadi, sementara tetap mempertahankan
terbukanya jalan nafas dengan head tilt-chin lift yaitu satu tangan pada dahi
pasien, tangan yang lain meraba denyut nadi pada arteri carotis dan femoral
selama 5 sampai 10 detik. Jika denyut nadi tidak teraba, mulai dengan
kompresi dada.
hydrochloride bermanfaat
karena
memiliki
pada
pasien
dengan cardiac
efek -adrenergic
reseptor-
CPP
(coronary
perfusion
13
pressure/aortic
relaxation
masih
kontoversi
karena
berefek
meningkatkan
kerja
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Henti jantung
mendadak, bisa terjadi pada seseorang yang memang didiagnosa dengan penyakit
jantung ataupun tidak. Waktu kejadiannya tidak bisa diperkirakan, terjadi dengan
sangat cepat begitu gejala dan tanda tampak. Etiologi henti jantung menurut
American Heart Association (2010), yaitu: adanya jejas di jantung, penebalan otot
jantung (cardiomyopathy), seseorang sedang menggunakan obat-obatan untuk
jantung, kelistrikan yang tidak normal, pembuluh darah yang tidak normal,
penyalahgunaan obat. Patofisiologi cardiac arrest tergantung dari etiologi yang
mendasarinya mengakibatkan hambatan aliran darah sehingga sirkulasi darah
terhenti terjadilah henti jantung. Penatalaksanaan henti jantung yaitu melakukan
resusitasi jantung paru dengan prinsip DRSCAB. Pemeriksaan penunjang henti
jantung, yaitu elektrokardiogram, tes darah, imaging tes, Electrical system
(electrophysiological) testing and mapping, Ejection fraction testing, Coronary
catheterization (angiogram).
3.2 Saran
Sebagai bagian dari tenaga profesional di bidang kesehatan harus mampu
memahami dan melakukan basic life support untuk dapat menangani kasus gawat
darurat khususnya henti jantung dimanapun kita berada.
15
DAFTAR PUSTAKA
Diane, Baughman. 2000. Keperawatan medikal bedah. Jakarta: EGC.
Eliastam, Michael. 2010. Penuntun kedaruratan medis. Jakarta: EGC.
Muttaqin, Arif. 2012. Pengantar asuhan keperawatan klien dengan gangguan
sistem kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.
Susilowati, Rini. 2015. Jurus Rahasia Menguasai P3K: Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Tiandra, Frasisca. 2014. Henti Jantung Algoritma Tatalaksana Henti Jantung
pada Dewasa. http://www.medicinesia.com/journal-and-news/henti-jantungalgoritma-tatalaksana-henti-jantung-pada-dewasa/.
Diakses
tanggal
Februari 2016.
Witowi,
Aranda.
2012.
Henti
Nafas
dan
Henti
Jantung.
https://www.scribd.com/doc/227172693/Henti-Nafas-Dan-Henti-Jantung.
Diakses tanggal 7 Februari 2016.
16