(1420532032)
DIAN FITRI
(1420532035)
VERA NALDI
(1420532053)
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2015
A. Pendahuluan
1. Latar belakang
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Apakah pengertian dan klasifikasi aset tetap?
2) Bagaimana pengakuan dan pengukuran aset tetap?
3) Bagaimana perolehan, pengeluaran aset tetap?
4) Bagaimana penyusutan aset tetap?
5) Bagaimana penyajian dan pengungkapan aset tetap?
B. Pembahasan
1. Pengertian Dan Klasifikasi Aset Tetap
a. Pengertian
PSAP Nomor 7 menyatakan bahwa aset tetap adalah aset berwujud
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan, atau
dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan
oleh masyarakat umum.
Dari definisi tersebut, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi
agar suatu aset dapat diakui sebagai aset tetap, yaitu (1) berwujud, (2)
mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan, (3) biaya perolehan aset dapat
diukur secara andal, (4) tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal
entitas, dan (5) diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
b. Klasifikasi
Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau
fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. Klasifikasi aset tetap menurut PSAP
Nomor 7 adalah sebagai berikut:
1) Tanah
Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh
dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah
daerah dan dalam kondisi siap dipakai.
2) Peralatan dan Mesin
Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat
elektonik, inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya
signifikan, masa manfaatnya lebih dari 12 bulan, dan dalam kondisi siap
pakai.
3) Gedung dan Bangunan
a. Pengakuan
Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat
diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal. Pengakuan aset tetap
sangat andal bila aset tetap telah diterima atau diserahkan hak
kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah.
Apabila perolehan aset tetap belum didukung dengan bukti secara
hukum dikarenakan masih adanya suatu proses administrasi yang
diharuskan, seperti pembelian tanah yang masih harus diselesaikan proses
jual beli (akta) dan sertifikat kepemilikannya di instansi berwenang, maka
aset tetap tersebut harus diakui pada saat terdapat bukti bahwa penguasaan
atas aset tetap tersebut telah berpindah, misalnya telah terjadi pembayaran
dan penguasaan atas sertifikat tanah atas nama pemilik sebelumnya.
Untuk dapat diakui sebagai aset tetap harus dipenuhi kriteria
sebagai berikut:
1) berwujud;
2) mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan;
3) biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
4) tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;
5) diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan;
6) merupakan objek pemeliharaan atau memerlukan biaya/ongkos untuk
dipelihara; dan
7) nilai rupiah pembelian barang material atau pengeluaran untuk
pembelian barang tersebut memenuhi batasan minimal kapitalisasi aset
tetap yang telah ditetapkan.
Pengeluaran belanja barang yang tidak memenuhi kriteria aset
tetap di atas akan diperlakukan sebagai persediaan/aset lainnya.
Aset tetap yang tidak digunakan untuk keperluan operasional
pemerintah daerah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus disajikan
di pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
b. Pengukuran
Jurnal LRA
Jurnal LRA
Jurnal LRA:
Rp1.000.000.000,00
dengan
akumulasi
depresiasi
Jurnal LRA
Jurnal LRA
Ilustrasi:
Pada tanggal 27 Oktober 2015, Dinas Pendidikan Kota Berkah
melakukan renovasi pada gedung kantor sehingga masa manfaat gedung
tersebut bertambah dari 10 tahun menjadi 15 tahun. Kegiatan renovasi
tersebut
menghabiskan
biaya
Rp50.000.000,00
dengan
metode
pembayaran LS.
Batasan kapitalisasi dalam kebijakan akuntansi Pemerintah Kota
Berkah adalah sebesar 10% dari nilai perolehan gedung, sedangkan nilai
historis gedung yang tercatat di neraca adalah sebesar Rp300.000.000,00.
Dengan demikian, kegiatan renovasi tersebut memenuhi persyaratan untuk
dikapitalisasi. Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah sebagai berikut:
Jurnal LO atau Neraca
Jurnal LRA
dilepaskan
atau
bila
aset
secara
permanen
dihentikan
penggunaannya dan tidak ada lagi manfaat ekonomi masa yang akan
datang. Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus
dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan. Sedangkan aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif
pemerintah, dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan nilai
tercatatnya karena sudah tidak memenuhi kriteria aset tetap.
Penghentian suatu aset tetap secara permanen umumnya dilakukan
karena:
Pada saat aset tersebut telah dijual oleh PPKD, berdasarkan bukti
transaksi penjualan, Fungsi Akuntansi PPKD menjurnal:
Jurnal LO atau Neraca
Jurnal LRA
atau
Jurnal LO atau Neraca
Jurnal LRA
tersebut yang disertai dengan Surat Ketetapan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
sebesar Rp3.000.000,00. Jurnal yang dibuat oleh PPKD untuk mengakui
peristiwa ini adalah sebagai berikut:
Suatu
entitas
harus
mengungkapkan
informasi
mengenai
kontrak
konstruksi
dalam pengerjaan
berikut
tingkat
tahun
2015
SKPD
ABC
membangun
pasar
yang
direncanakan selesai dalam satu tahun 2015. Nilai kontrak bangunan pasar
adalah Rp5.000.000.000,00. Pada Bulan September terjadi bencana alam
yang mengakibatkan pembangunan terhenti untuk beberapa saat.
Akibatnya pembangunan gedung pasar tidak dapat selesai pada akhir
tahun 2015. Pada tanggal 24 Desember 2015 dilakukan pemeriksaan fisik
kemajuan pekerjaan. Panitia Pemeriksa Barang menyatakan bahwa fisik
pekerjaan telah selesai 80% dalam Berita Acara Pemeriksaan tertanggal 24
Desember 2015. Pada tanggal 27 Desember 2015 PPKD membayar
kontraktor secara LS sebesar Rp4.000.000.000,00.
Jurnal yang dibuat oleh SKPD ABC untuk mengakui konstruksi
dalam pengerjaan dan realisasi anggaran pada tahun 2015 adalah sebagai
berikut:
Ilustrasi 2:
SKPD ABC membangun stadion dengan dua tahapan yang terpisah
untuk tahun 2015 dan 2016. Pada tanggal 10 Nopember 2015 dilakukan
pembayaran oleh PPKD atas pembangunan tahap pertama gedung stadion
dengan senilai Rp5.000.000.000,00 ke Kontraktor A dengan mekanisme
LS. Pembangunan tahap kedua dilakukan pada tahun 2016 oleh
Kontraktor B. Pada tanggal 1 Desember tahun 2016 dilakukan serah
terima gedung stadion tersebut dari Kontraktor B dan diikuti dengan
pelunasan sebesar Rp10.000.000.000,00 melalui mekanisme LS pada
tanggal 20 Desember 2016. Jurnal untuk mengakui konstruksi dalam
pengerjaan dan realisasi anggaran pada tahun 2015.
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS
(Permendagri Nomor 64 Tahun 2013)
Jurnal LO atau Neraca
Jurnal LRA
Ilustrasi 3:
SKPD ABC membangun stadion secara multiyears selama dua
tahun (2015 dan 2016) dengan total anggaran Rp5.000.000.000,00
(Rp2.000.000.000,00 untuk tahun pertama, dan R3.000.000.000,00 untuk
tahun kedua). Pekerjaan ini dilakukan oleh satu kontraktor. Sampai
dengan 20 Desember 2015 kontraktor berhasil menyelesaikan 50%
pekerjaan fisik stadion. Tanggal 23 Desember 2015, kontraktor menagih
ke SKPD ABC setelah Panitia Pemeriksa Barang menyatakan bahwa fisik
pekerjaan telah selesai 50% dalam Berita Acara Pemeriksaan tertanggal 22
Desember 2015. Pada tanggal 27 Desember 2015 PPKD membayar
kontraktor secara LS sebesar Rp2.000.000.000,00.
Pada tanggal 1 Desember tahun 2016 dilakukan serah terima
gedung stadion tersebut dari kontraktor dan diikuti dengan pelunasan
sebesar Rp3.000.000.000,00 melalui mekanisme LS pada tanggal 20
dilakukan
penyusutan
secara
periodik,
melainkan
diterapkan
penghapusan pada saat Aset Tetap Lainnya tersebut sudah tidak dapat
digunakan atau mati.
Perkiraan masa manfaat untuk setiap aset tetap adalah sebagai
berikut:8
b. Pengungkapan
Laporan keuangan harus mengungkapkan untuk masing-masing
jenis aset tetap sebagai berikut:
1) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat
(carrying amount);
2) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang
menunjukkan:
a) Penambahan;
b) Pelepasan;
c) Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada;
d) Mutasi aset tetap lainnya.
3) Informasi penyusutan, meliputi:
a) Nilai penyusutan;
b) Metode penyusutan yang digunakan;
c) Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
d) Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir
periode;
4) Laporan keuangan juga harus mengungkapkan:
a) Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap;
b) Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan aset
tetap;
c) Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi;
d) Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap.
5) Aset bersejarah diungkapkan secara rinci, antara lain nama, jenis,
kondisi dan lokasi aset dimaksud.
6) Terkait dengan kontruksi dalam pengerjaan, laporan keuangan harus
mengungkapkan hal-hal berikut:
a) rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkat
b)
c)
d)
e)
Penutup
Referensi
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor : 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan
Negara.