FINANCIAL DISTRESS
Dosen: Hj. Giriati, S.E., M.E.
DISUSUN OLEH:
ADIYATH RANDY YUDI MAMASE (B204 314 2010)
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusun mampu menyelesaikan Tugas Ekonomi Manajerial dengan
tepat waktu. Dalam laporan ini penyusun menjelaskan tentang Review Jurnal FINANCIAL
DISTRESS .
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah turut serta
dalam pengerjaan laporan ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis senantiasa terbuka terhadap kritik dan saran yang
membangun. Mudahmudahan makalah ini dapat bermanfaat baik untuk penulis maupun
pembaca dalam rangka memahami aspek financial distress.
NO
1
2
3
4
10
12
PERIHAL
YANG
DIIDENTIFI
KASI
Judul
Nama
Penulis
Nama Jurnal
Penerbit
Latar
Belakang
Basis teori
yang
digunakan
dalam
penelitian
Model
Penelitian
JAWABAN
15
Hasil
Penelitian
NO
2
3
4
10
PERIHAL
YANG
DIIDENTIFI
KASI
Judul
Nama
Penulis
Nama Jurnal
Penerbit
Latar
Belakang
Basis teori
yang
digunakan
dalam
JAWABAN
12
penelitian
Model
Penelitian
Variabel Penelitian
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah status
perusahaan yang diukur dengan menggunakan angka
dummy, 1 untuk perusahaan yang mengalami financial
distress dan 0 untuk
perusahaan yang tidak mengalami financial distress.
Variabel rasio profitabilitas di proxy dengan rasio Earning
Before Interest and Tax (EBITTA). Rasio ini digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
mengelola sumber dayanya secara efektif yang dapat
dilihat dari hasil penjualan dan investasinya (Sarbapriya
Ray, 2011).
Variabel rasio likuiditas di proxy dengan rasio Working
capital to total asset merupakan ukuran asset lancar
perusahaan dengan total kapitalisasinya (Lakhsan, 2013).
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan modal kerja bersih dari seluruh total asset
yang dimilikinya.
Variabel rasio leverage di proxy dengan rasio Market Value
Of Equity To Book Value Of Total Liability (MVTL). Rasio ini
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membiayai
pendanaan dengan menggunakan sumber dana untuk
meningkatkan keuntungan pemegang saham dan pihak
eksternal. Pengukuran ini menunjukkan berapa banyak
penurunan nilai asset perusahaan sebelum liabilitas
melebihi asset sehingga terjadi kebangkrutan (Edward I.
Altman, 2000).
Variabel rasio perputaran aset di proxy dengan rasio
Retained Earnings by Total Aset (RETA). Rasio ini
menunjukkan tingkat pertumbuhan sebuah perusahaan
yang dapat diraih tanpa harus meminjam dana atau
pemasukan modal dari pihak lain. Sales to Total Asset
(SATA). Rasio perputaran modal di proxy dengan rasio
Sales to Total Asset (SATA). Rasio ini merupakan rasio
keuangan standar yang menggambarkan kemampuan
asset perusahaan dalam menghasilkan penjualan Edward
I. Altman, 2000).
Variabel rasio arus kas di proxy dengan rasio Cash Flow
From Operations to Total Asset (CFOTA). Rasio ini
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan aliran kasnya melalui asset yang dimiliki
(Lakhsan, 2013). Rasio arus kas meningkat berakibat
pada laba yang naik, nilai perusahaan yang tinggi, dan
Hasil
Penelitian
NO PERIHAL
YANG
DIIDENTIFI
KASI
1
Judul
2
3
4
Nama
Penulis
Nama Jurnal
Penerbit
Latar
Belakang
JAWABAN
PENERAPAN
METODE
MULTIPLE
DISCRIMINANT
ANALYSIS UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN
YANG
MENGINDIKASIKAN
GEJALA
FINANCIAL
DISTRESS PADA BANK UMUM SYARIAH
Suyatmin Waskito Adi , Aryani Intan Endah Rahmawati
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Antusiasme masyarakat terhadap Bank Syariah yang
terbilang baru dalam kancah perekonomian Indonesia ini
semakin meningkat, termasuk di kalangan pebisnis.
Sebagai lembaga keuangan yang memiliki wewenang
melakukan banyak aktivitas, bank syariah dihadapkan
10
12
Basis teori
yang
digunakan
dalam
penelitian
Model
Penelitian
Hasil
Penelitian
PERSAMAAN
1. Tingkat total aset yang
dimiliki oleh bank tidak
mempengaruhi hasil penilaian
tingkat kesehatan metode
CAMELS, melainkan kinerja
yang optimal dalam
mengatur dan mengelola
bank.
PERBEDAAN
ANALISIS RASIO CAMELTERHADAP
PREDIKSI KONDISI BERMASALAH
PADA LEMBAGA PERBANKAN
PERIODA 2000-2002
1. Rasio CAR mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kondisi
bermasalah dan pengaruhnya
negatif artinya semakin rendah
rasio CAR, kemungkinan bank
dalam kondisi bermasalah semakin
besar.
2. Rasio APB mempunyai pengaruh
yang tidak signifikan terhadap
kondisi bermasalah dan
pengaruhnya negatif artinya
semakin rendah rasio ini,
kemungkinan bank dalam kondisi
bermasalah semakin besar.
3. Rasio NPL mempunyai pengaruh
tidak signifikan terhadap kondisi
bermasalah dan pengaruhnya
positif artinya semakin tinggi rasio
ini, kemungkinan bank dalam
kondisi bermasalah semakin kecil.
4. PPAPAP mempunyai pengaruh tidak
signifikan terhadap kondisi
variabel
yang
berpengaruh