Anda di halaman 1dari 29

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA YANG MENGERJAKAN

TUGAS SECARA KELOMPOK DAN SISWA YANG MENGERJAKAN


TUGAS SECARA INDIVIDU PADA SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 1 BATANGHARI TAHUN PELAJARAN
2011/2012

PROPOSAL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Penyusunan Skripsi

Oleh

SEPTIANA NUR INDAH SARI


NPM : 08320906

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2011

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang rutin dalam dunia


pendidikan (sekolah). Kegiatan ini akan memberikan perubahan pada diri siswa yang
terjadi akibat hasil pengalaman yang diperoleh dari berinteraksidengan lingkungan
termasuk guru. Perubahan yang terjadi pada diri siswa bergantung juga pada metode
mengajar guru dan cara belajar siswa itu sendiri.
Pendidikan merupakan segala usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan
sengaja,teratur dan berencana. Untuk membentuk kepribadian yang baik dan
mengembangkan kemampuan manusia baik lahir dan batin. Hal ini sesuai dangan
tujuan pendidikan nasional ( Depdikbud, 1999:34 ) bahwa :
Pendidikan

nasional

yang

berdasarkan

pancasila,

bertujuan

untuk

meningkatkan kwalitas manusia indonesia yaitu manusia yang ber iman dan
bertakwa

kepada

Tuhan

Yang

Maha

Esa,

berbudi

pekerti

luhur,

berkepribadian, disiplin, tangguh, bertanggung jawab, mandiri cerdas dan


terampil, serta sehat jasmani dan rohani.

Untuk mencapai tujuan pendidikan diatas, pemerintah melakukan berbagai


usaha, salah satu diantaranya adalah melalui pendidikan formal. Dalam proses
pendidikan dan pengajaran di sekolah, guru bertanggung jawab atas pendidikan

siswanya. Mengingat pentingnya keberhasilan belajar, maka penulis mengucapkan


suatu metode yaitu pemberian tugas yang dikerjakan secara kelompok dan individu.
Pentingnya masalah pendidikan di dalam kehidupan membuat setiap individu
berpacu dan berlomba mencari teknik yang efisien dan efektif untuk menguasai
materi yang sedang dipelajari.
Mengingat pendidikan berkenaan dengan upaya membimbing manusia, maka
keberhasilan pendidikan tergantung pada unsur manusianya. Unsur manusia yang
paling menentukan keberhasilan pendidikan adalah pelaksanaan pendidikan
pengajaran yang dikerjakan oleh guru.
Guru adalah ujung tombak pendidikan, sebab guru secara langsung berupaya
memoengaruhi, dan mengembangkan kemampuan siswa agar menjadi manusia yang
cerdas, terampil, dan bermoral tinggi. Jika ingin tercapai tujuan pendidikan di sekolah
seorang guru harus memiliki kemampuan dan kesanggupan didalam menjalankan
tugas.

Salah satu kemampuan itu adalah sejauh mana guru dapat dengan baik

menguasai materi pelajaran yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar.
Salah satu segi kemampuan itu adalah sejauh mana guru dapat dengan baik
menguasai materi pelajaran dan kemampuannya untuk memilih metode yang tepat
dengan materi pelajaran yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar.
Sering kita jumpai sebagai siswa kurang tertarik jika membicarakan pelajaran
biologi, dengan kenyataan semacam ini merupakan suatu cermin bahwa pelajaran
biologi belum berhasil dan masih memerlukan keseriusan dalam pembelajaran dikelas
kepada siswa. Hal semacam ini guru tidak bisa menyalahkan siswa begitu saja,karena
kenyataannya

guru

dalam

melaksanakan

program

memperhatikan dalam menggunakan metode pengajaran.

pembelajaran

kurang

Baedasarkan data pra survey di SMP Negeri 1 Batanghari tahun pelajaran


2011/2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 1: Data Hasil Belajar Bidang Studi Biologi Kelas VIII Semester Ganjil Tahun
Pelajaran 2011/1012.

No

Nilai

Kategori

Jumlah

Persentase

65

Tuntas

11

32,3%

< 65

Belum Tuntas

23

67,7%

34

100%

Jumlah

Sumber: Daftar Nilai Tes Sumatif SMP Negeri 1 Batanghari Kelas VIII Semester
Genap Tahun Pelajaran 2011/2012.
Berdasarkan tabel di atas hasil belajar siswa untuk pelajaran Biologi dengan
KKM 65, terlihat bahwa yang memperoleh nilai > 65 sebanyak 11 dari 34 siswa,
artinya hanya 32,3% siswa yang telah mencapai ketuntasan dalam belajar. Sementara
siswa yang memperoleh nilai 65 Sebanyak 23 siswa dari 34, artinya bahwa 67,7%
siswa yang belum mencapai ketuntasan dalam belajar. Data perolehan nilai tersebut
ternyata belum memperoleh hasil yang di harapkan, karena siswa yang di nyatakan
berhasil dalam belajar lebih rendah dari pada siswa yang tidak berhasil dalam
belajarnya.

Perbedaan tersebut ada sebabnya, hal ini berarti ada kesenjangan atau masalah
yaitu mengapa di SMP Negeri 1 Batanghari hasil belajar biologi yang dicapai siswa

masih banyak yang nilainya kurang dari 65. Sehingga guru dalam mengajar muncul
kendala-kendala, sehingga perlu diketahui kendala-kendala yang mempengaruhi.
Untuk peningkatan dapat dilakukan dengan memperbaiki kendala-kendala
tersebut. Adapun kendala-kendala yang diduga mempengaruhi hasil belajar biologi
siswa adalah cara menyampaikan kurang efektif dan efisien serta pengajarannya
belum intensif atau terarah dan metode yang berfariasi belum banyak digunakan.
Metode ceramah disertai pemberian tugas dalam proses belajar mengajar, siswa akan
selalu siap untuk mengikuti kegiatan belajar disekolah, dengan seringnya mereka
mengerjakan tugas-tugas maka siswa akan terlatih dan terbiasa untuk membahas
materi-materi yang ditugaskan sekaligus untuk melatih kemampuan untuk bekerja
mandiri, bekerjasama, bertanggung jawab, disiplin dalam menjalankan tugas,
mengkomunikasikan hasil tugasnya, serta sifat kejujuran dalam mengerjakan tugastugas. Dengan demikian dapat diharapkan dapat berdampak pada peningkatan
kemampuan dan pemahaman siswa terhadap materi-materi biologi serta diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMP Negeri 1 Batanghari Semester genap
Tahun Pelajaran 2011/2012.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar biologi siswa yang mengerjakan tugas
secara kelompok dan siswa yang mengerjakan tugas secara individu siswa
kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 Batanghari Tahun pelajaran
2011/2012?

2. Manakah yang lebih tinggi hasil belajar biologi antara siswa yang
mengerjakan tugas secara kelompok dan siswa yang mengerjakan tugas
secara individu siswa kalas VIII Semester genap SMP Negeri 1 Batanghari
Tahun Pelajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan melalui penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar biologi siswa antara yang mengerjakan
tugas secara kelompok dan siswa yang mengerjakan tugas secara individu siswa
kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Batanghari Tahun Pelajaran 2011/2012.
2. Untuk mengetahui hasil belajar biologi lebih tinggi antara siswa yang
mengerjakan tugas secara kelompok dan siswa yang mengerjakan tugas secara
individu siswa kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Batanghari Tahun
Pelajaran 2011/2012.

D. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian diharapkan dapat :
1. Bagi guru diharapkan dapat memberikan alternatif metode mengajar biologi
dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan kiranya dapat dijadikan informasi dalam
penelitian yang lebih lanjut.

E. Asumsi dan keterbatasan penelitian


1. Semua siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batanghari memperoleh materi biologi
yang sama.

2. Faktor-faktor lain yang berpengaruh selain pemberian tugas tidak diperhitungkan.


3. Seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batanghari memiliki kesempatan belajar
yang sama.

F. Ruang Lingkup Pernelitian


1. Sifat penelitian ini adalah perbandingan
2. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1
Batanghari Tahun 2011/2012.
3. Objek penelitian ini adalah hasil belajar biologi siswa, yang mengerjakan tugas
secara kelompok dan siswa yang mengerjakan secara individu.
4. Tempat penelitian adalah di SMP Negeri 1 Batanghari Kabupaten Lampung
Timur.
5. Waktu penelitian dilaksanakan Semester Genap 2011/2012

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pustaka yang Menyangkut Variabel Penelitian


Untuk menunjang pelaksanaan penelitian ini agar lebih mempertajam pembahasan
masalah, maka penulis mengemukaan pendapat para ahli yang ada hubungannya
dengan judul penelitian yang penulis kemukakan sehingga dapat menguatkan
hipotesis yang penulis ajukan.

1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kewajiban bagi semua umat manusia dan dalam proses
belajar yang akan meningkatkan dan akan membentuk aspek-aspek kognitif,
efektif, dan psikomotorik pada diri manusia sndiri.
Karena luas dan banyak tuntutan dari hasil belajar ini, maka banyak pula para
ahli pendidikan mengemukakan pendapatnya dalam masalah belajar. Menurut
Sudirman (1986:35) bahwa: belajar adalah pembentukan hubungan antara
stimulus dan respon, antara aksi dan reaksi ini akan menjadi suatu hubungan yang
eret kalau sering dilatih. Berkat latihan terus menerus,hubungan antara stimulus
dan respon akan menjadi kebiasaan otomatis. Selanjutnya Nasution (1987:4)
mengemukakan:
Belajar adalah sebagai perubahan kelakuan berkat pengalaman dan
latihan. Belajar membawa suatu perubahan pada suatu individu yang
belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan saja,
melainkan juga bentuk percakapan, minat, organisasi atau pribadi
seseorang.

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa belajar itu membawa perubahan
tingkah laku, sikap dan berpikir. Belajar itu merupakan suatu usaha yang
dilakukan dengan sengaja dan mempunyai tujuan dan akhir memperoleh
pengalaman baru.

2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Belajar adalah suatu proses yang aktif yang memerlukan dorongan
bimbingan dari pihak-pihak lain kearah tercapainya tujuan yang dikehendaki.
Suatu proses belajar mengajar dikatakan efektif apabila terjadi transfer, yaitu
materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diserap didalam struktur
kognitif siswa. Siwa dapat menguasai materi tersebut tidak hanya terbatas
pada ingatan tanpa pengertian tetapi bahan belajar dapat diserap secara
bermakna. Selanjutnya Depdikbud (1986:35) mengemukakan bahwa:
Hasil belajar adalah penyerapan setinggi-tingginya terhadap apa yang
ia pelajari atau apa yang diberikan guru, terutama berupa pengetahuan,
pengertian, aplikasi, analisis, sistematis dan evaluasi seningga siswa
tersebut dapat mengembangkan prestasi yang dimilikinya.

Ahmadi (1984:35) mengemukakan bahwa: hasil belajar adalah hasil


yang dicapai dalam perwujudan prestasi siswa yang dapat dilihat pada nilai
yang diperoleh dalam setiap mengikuti tes.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat dikatakan bahwa hasil
belajar adalah hasil yang diperoleh siswa serta menerima sesuatu pengetahuan
yang diwujudkan dalam bentuk skor atau angka setelah mengikuti tes.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Menurut Hamalik (1982:139) menyatakan bahwa:
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah:
1. Faktor yang bersumber pada diri sendiri
2. Faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah
3.

Faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga

4. Faktor yang bersumber dari lingkungan masyarakat.


Dari berbagai faktor tersebut diatas, lingkungan sekolah merupakan
lingkungan yang besar pengaruhnya terhadap proses belajar siswa, karena
lingkungan tersebut merupakan tempat berinteraksi, sehingga menumbuhkan
kegiatan belajar pada diri siswa. Untuk itu peranan guru sangat penting. Guru
harus dapat menciptakan situasi belajar yang efektif dan efisien. Untuk
menciptakan situasi tersebut, maka guru perlu menciptakan pembelajaran yang
tepat. Dalam hal ini perlu memperhatikan beberapa faktor penentu dalam
penyusunan strategi pembelajaran yang meliputi: media yang digunakan,
metode pembelajaran yang dipakai dan materi yang diajarkan.
Berdasarkan hal tersebut,penggunaan strategi pembelajaran yang tetap
diharapkan akan membantu tujuan pengajaran, sehingga akan memperoleh
hasil yang maksimal.
3. Tugas Kelompok
Pengertian latihan kelompok menurut Djayasastra (1980:45) adalah metode
latihan kelompok merupakan suatu metode mengajar dimana siswa disusun dalam
kelompok-kelompok pada waktu menerima pelajaran atau mengerjakan tugas.

Menurut Surakhmand (1986:09) metode latihan kelompok adalah metode


mengajar yang diberikan kepada beberapa siswa yang dihimpun dalam suatu
kelompok yaitu 4 6 anggota. Dalam menentukan jumlah anggota. Nasution
(1987:182) menyatakan:
Ukuran kelompok yang relatif besar kurang baik, sebab kesempatan
berperan serta setiap anggota sangat terbatas, sedangkan anggota yang
pemalu hampir selalu tertinggaldalam diskusi tersebut dan akibatnya
akan tetap jauh tertinggal dari pengalaman-pengalaman belajar.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pembentukan kelompok


yang jumlah anggotanya terlalu besar kurang menjamin efektifitas belajar
siswa.
Dalam penerapannya tugas kelompok dapat dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: setelah siswa menerima informasi berupa apersepsi
dan penjelasan materi pelajaran, guru memberikan tugas berupa soal-soal yang
harus dibahas atau diselesaikan secara kelompok. Sebelumnya siswa dalam
kelas dibentuk dalam kelompok-kelompok belajar oleh guru, setiap kelompok
beranggotakan 5 orang sehingga pada saat proses belajar mengajar
berlangsung dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Dalam pemberian tugas kelompok peranan guru adalah:
1) Membimbing kelompok dalam mengerjakan tugas yang berhubungan
dengan tujuan pembelajaran khusus.
2) Mendorong kelompok mempelajari dengan bebas sebelum bekerja
tentang topik yang telah diperkenalkan sebelumnya.
3) Berusaha mengatur keseimbangan partisipasi bagi setiap anggota
kelompok

4) Memeriksa dan menilai hasil latihan dalam kelompok.


Dalam pemberian tugas kelompok peran aktif siswa adalah sebagai
berikut:
1. Mempelajari dan memahami tugas yang diberikan guru kepada
kelompok.
2. Mengembangkan

bahan-bahan

yang

dapat

dimanfaatkan

oleh

kelompok dalam menyelesaikan tugas, misalnya buku-buku sumber.


3. Mendiskusikan penyelesaian tugas tersebut dengan kelompok.
4. Aktif berperan dalam memberi pendapat dan mengambil kesimpulan.
5. Melaksanakan tugas yang diberikan kelompok
6. Turut bertanggung jawab akan hasil kerja kelompok.
Pemberian tugas secara kelompok yang penulis teliti,diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai. Pembelajaran dengan pemberian tugas secara kelompok ini
secara langsung dapat memotifasi siswa dalam belajar sekaligus melatih siswa
belajar bersama. Bertukar pendapat melalui interaksi dengan guru dan antar
anggota kelompoknya sehingga kesulitan dapat mudah teratasi. Pada akhirnya
hasil belajar yang telah direncanakan dapat tercapai.

4. Tugas Individu
Tugas individu adalah tugas yang diberikan kepada siswa secara mandiri yang
harus dikerjakan secara mandiri sesuai dengan pelajaran yang diberikan kepada
siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat

Roestiyah (1998:46) menyatakan: pemberian tugas mandiri dapat menunjang


dan memberi peluang kepada siswa untuk dapat menggunakan waktu luanggya
pada

setiap

saat

untuk

belajar,

serta

siswa

dapat

dilatih

untuk

mempertanggungjawabkan hasil belajarnya sendiri.


Berdasarkan pandapat tersebut jelas bahwa tugas mandiri akan sangat
memungkinkan untuk mendewasakan anak agar dapat belajar secara utuh dengan
menggunakan waktu luangnya.
Metode pemberian tugas dilakukan didalam kelas, dan pelaksanaannya adalah
sebagai berikut:
1. Didalam kelas siswa menempati tempat duduknya.
2. Guru menjelaskn materi dan apersepsi tentang meteri yang akan
disampaikan
3. Siswa diberikan tugas dan soal-soal secara individu untuk melatih
pemahaman terhadap pokok bahasan.
4. Siswa mengerjakan tugas secara individu.
5. Guru memantau pekerjaan siswa secara individu yangng telah diberikan
guru didalam kelas.
6. Pada akhir proses pembelajaran didalam kelas, guru menyimpulkan dan
menutup kegiatan pembelajaran.

B. Kerangka Berpikir dan Paradigma


1. Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir merupakan konsepsi dasar yang menjadi masalah dalam
penelitian. Menurut Mijiman (1982:33) menyatakan bahwa kerangka berpikir adalah
suatu konsep yang berisikan hubungan-hubungan kausal hipotesis antara variabel

bebas dan variabel terikat dalam rangka memberikan jawaban sementara terhadap
masalah yang sedang diteliti.
Berdasarkan pendapat diatas, maka dalam pelaksanaan penelitian ini
ditentukan dua macam variabel yaitu variabel bebas iyalah siswa yang mengerjakan
tugas secara kelompok dan individu. Sedangkan variabel terikatnya yaitu hasil belajar
siswa dalam mata pelajaran biologi.
Variabel bebas yaitu siwa yang mengerjakan tugas secara kelompok diduga
akan memberikan hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
diharapkan, sedangkan yang akan dijadikan perbandingan adalah siswa yang
mengerjakan tugas secara individu. Dalam penelitian ini ditetapkan dua unit kelas
yang akan dijadikan sampel, yaitu satu unit untuk kelas yang siswanya mengerjakan
tugas secara kelompok dan satu unit untuk kelas yang siswanya mengerjakan tugas
secara individu.
Aktifitas dan interaksi antar siswa dalam kelompok maupun antar kelompok
pada saat berlangsungnya proses pembelajaran akan lebih banyak memberikan
kesempatan kepada siswa untuk saling bertanya, berdiskusi dan saling memberikan
argumentasi tentang permasalahan yang dipelajari pada pokok bahasan yang tengah
dipelajari sehingga dimungkinkan hasil penyelesaian tugas yang tengah dibahas pada
saat itu dapat dipahami oleh masing-masing siswa dalam kelompoknya. Sebab dengan
saling bertanya dan memberikan tanggapan terhadap suatu permasalahan tugas dalam
latihan tersebut berarti siswa telah melakukan proses belajar, yaitu upaya untuk
mencari tahu dari persoalan yang belum diketahui.
Selain itu guru yang berperan sebagai motifator dan pengawas dalam kegiatan
pembelajaran, maka jika ada siswa dalam suatu kelompok akan terbiasa belajar

danbersaing dengan anggota dalam kelompok maupun antar kelompok. Hal ini
memungkinkan materi pelajaran yang sedang dipelajari lebih mudah diserap.
Pembelajaran dengan pemberian tugas individu dalam pelaksanaannya, siswa
mempunyai

kesempatan

mengerjakan

tugas

yang

diberikan

berdasarkan

kemampuaanya sendiri. Interaksi dan diskusi serta kesempatan bertanya dan


membahas materi yang telah diselesaikan tidak sebanyak jika dilakukan dalam suatu
kelompok belajar. Namun demikian guru yang berperan sebagai fasilisator,
pembimbing, sekaligus pengawas dapat mendamoingi siswa selama mengerjakan
tugas-tugasnya.
Adapun kerangka analitik dalam penelitian ini adalah:
X1
Y
X2

Keterangan:
X1 = Mengerjakan tugas secara kelompok
X2 = Mengerjakan tugas secara individu
Y = Hasil belajar
2. Paradigma
Paradigma adalah cara pandang seseorang dalam melihat atau mengobservasi
gejala-gejala, sehingga orang tersebut dapat mengartikan atau memberikan
nilai. Sedangkan paradigma dari penelitian ini dapat penulis gambarkan
sebagai berikut:
Paradigma Penelitian
Latar Belakang

Masalah
Teori

Kerangka Pikir

Hipotesis

Proses Belajar Mengajar

Unit Kelas

Unit Kelas

PBM dengan Pemberian

PBM dengan Pemberian

Tugas Kelompok

Tugas Individu

Hasil belajar

Hasil Belajar

Uji Statistik
Kesimpulan

Diterima

Ditolak

Gambar 1 Paradigma Penelitian


C. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan ruang lingkup penelitian serta kerangka
berpikir yang dikemukaan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Ada perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang mengerjakan tugas
secara kelompok dan siswa yang mengerjakan tugas secara individu.

2. Hasil belajar biologi siswa yang mengerjakan tugas secara kelompok lebih
tinggi dari hasil belajar siswa yang mengerjakan tugas secara individu.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Kelompok Variabel penelitian


Sebagai objek atau apa yang menjadi titik perhatian dalam penelitian ini
meliputi dua variabel yang saling berkaitan satu dengan yang lain.
a. Variabel terikat, yaitu hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Batanghari pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012
b. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
1. Penyelesaian tugas secara kelompok
2. Penyelesaian tugas secara individu.
2. Definisi Operasional Variabel.
Devinisi operasional variabel ini merupakan unsur yang dapat membantu
dalam penelitian ini. Sebab dengan definisi operasional variabel yang jelas, maka
penelitian akan lebih mudah menghubungkan variabel-variabel yang ada. Definisi
operasional variabel juga memberikan petunjuk-petunjuk bagaimana mengukur suatu
variabel.
a. Pengerjaan tugas secara kelompok
Tugas kelompok adalah tugas yang dikerjakan oleh beberapa siswa
yang terhimpun dalam kelompok didalam kelas. Tugas yang diberikan harus
dikerjakan perkelompok yang kelompok beranggotakan 5 orang. Tugas yang
dikerjakan berupa soal-soal latihan tentang sistem pernapasan pada Manusia.
Setelah guru memberikan penjelasan tentang pokok bahasan sistem
pernapasan, kemudian siswa yang berada dikelompoknya diberi soal-soal
latihan untuk dikerjakan dan diselesaikan oleh siswa di dalam kelompok
tersebut. selama siswa mengerjakan tugas latihan, Guru senantiasa
membimbing dan selanjutnya menilai hasil latihan yang dikerjakan oleh siswa
tersebut.

b. Pengerjaan Tugas Secara Individu


Pengerjaan tugas secara individu ini pada prinsipnya adalah
pembelajaran sebagaimana pada pengerjaan tugas secara kelompok, akan
tetapi menekankan pada pemberian soal latihan yang dikerjakan secara
perorangan. Pada saat mengerjakan soal latihan, setiap siswa di dalam kelas
wajib mengerjakan dan menyelesaikan, serta melaporkan hasil pekerjaannya
secara individu untuk selanjutnya diperiksa dan dibimbing oleh guru.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Dalam penelitian ini yang merupakan populasi adalah siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Batanghari pada Semester Genap tahun pelajaran 2011/2012.
2. Sampel Penelitian
Dari populasi yang adasebagai sampel dalam penelitian ini akan digunakan
sebanyak dua kelas., yaitu yang dijadikan kelas penelitian dengan menggunakan
metode pemberian tugas kelompok dan yang lain pemberian tugas individu.
Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling.
Cara pengambilan sampel tersebut yaitu dengan membuat tiga gulungan kertas
bertuliskan nama kelas VIIIA ,VIIIB dan VIIIc, kemudian ketiga gulungan kertas
tersebut dimasukkan kedalam gelas kosong lalu dikocok. Maka kertas yang keluar
pertama yaitu kelas yang dalam pembelajarannya mengerjakan tugas secara
kelompok dan kertas yang satunya sudah pasti kelas yang mengerjakan tugas
secara individu.
Dari hasil tersebut ternyata kelas VIIIA mengerjakan tugas secara kelompok
dan kelas VIIIc mengerjakan tugas secara individu.
C. Uji Coba Instrumen

Untuk memperoleh data yang benar perlu adanya suatu kemantapan dari alat
ukur yang digunakan. Sebelum digunakan dalam sampel penelitian perlu diuji
cobakan terlebih dahulu pada siswa di luar sampel penelitian untuk melihat
validitas dan reliabilitas alat ukur yang terdiri dari 20 pilihan ganda.
a. Validitas
Validitas menurut Arikunto (2006:168) Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Dalam
hal ini, peneliti menggunakan validitas isi (content, validity) yaitu validitas yang
didasarkan

butir-butir

item

tes,

yang

sesuai

dengan

kurikulum

dan

dikonsultasikan dengan pembimbing. Validitas isi berguna untuk menunjukkan


sejauh mana instrumen tersebut mencerminkan isi yang dikehendaki. Menurut
Arikunto (2006:168) Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap
data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Item tes tertulis berdasarkan kerangka isi sebagai pedoman dalam setiap
kategori, kisi-kisi itu dapat ditarik secara beruntun, item-item tes dan jumlah yang
sesuai dengan bobot katagori tersebut secara keseluruhan. Pemakaian tes harus
mempertimbangkan apakah isi dan tujuan yang terdapat dalam wilayah isi sudah
terpenuhi atau belum. Jika hal tersebut berarti item tes telah memiliki validitas isi
dalam kategori tersebut.
Validitas tes yang baru tersebut dapat dicari dengan rumus korelasi product
moment:

nx

nxy x y
2

Keterangan:

x ny 2 y
2

= Banyaknya responden

xy

= Jumlah perkalian antara X dan Y

x2

= Kuadrat dari X

y2

= Kuadrat dari y.

b. Reliabilitas
Reliabilitas menurut Arikunto (2006:178) mengandung pengertian
bahwa Sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen itu sudah baik. Dalam reliabilitas digunakan
untuk mencari keajegan ( konstan ) dari instrumen yang akan digunakan dalam
tes. Sebelum tes pilihan ganda diberikan kepada sampel terlebih dahulu tes diuji
cobakan kepada populasi di luar sampel, kemudian dihitung reliabilitas tes untuk
mengetahui tingkat keajegan tes tersebut.
Untuk reliabilitas tes, rumus yang digunakan adalah rumus Alpha menurut
Arikunto (2006:196):
2
k 1 b


t2
r 11 = k 1

Keterangan:

r 11

= reliabilitas instrumen

= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2
b

= jumlah varians

t2

= varians total

Dari untuk varians butir soal menurut Arikunto (2005:110):

Keterangan:

= varians

X
N

= jumlah data yang dikuadratkan

= jumlah kuadrat data.


= banyaknya data
Setelah diketahui reliabilitas tes baru disebarkan besarnya koefisien

korelasi. Arikunto (2005:75) menyatakan ada lima interpretasi kriteria penafsiran


atau indeks yaitu:
Antara 0,800 sampai sama dengan 1,000 = sangat tinggi
Antara 0,600 sampai sama dengan 0,800 = tinggi
Antara 0,400 sampai sama dengan 0,600 = cukup
Antara 0,200 sampai sama dengan 0,400 = rendah
Antara 0,000 sampai sama dengan 0,200 = sangat rendah

Tingkat kevalidan tes yang diharapkan adalah yang memenuhi kriteria cukup,
tinggi sampai tinggi sesuai dengan interpretasi korelasi di atas. Jika tes pilihan

ganda memenuhi kriteria yang diharapkan, maka tes tersebut diberikan kepada
sample.
D. Teknik Pengumpul Data
Untuk memecahkan masalah yang ada di dalam penelitian ini, serta untuk
melakukan pembuktian hipotesis, maka diperlukan data yang akurat dan relevan.
Tekhnik yang digunakan dalam mengumpulkan data ini ialah dengan metode tes
pada pertemuan akhir.
1. Data yang diambil berupa nilai hasil tes siswa dalam dua kelas.
2. Data hasil belajar siswa berupa nilai yang berasal dari hasil tes siswa pada
kelas yang mengerjakan tugas secara kelompok sebanyak satu kali dan kelas
yang mengerjakan tugas secara individu sebanyak satu kali.
E. Tenik Analisis Data
Dalam menganalisis data, sample harus berdistribusi normal. Maka data yang
diperoleh dari setiap post tes untuk setiap sample akan di uji normalitasnya.
Setelah itu akan diuji hipotesisnya dengan langkah-langkah sebagai berikut.
A. Uji Normalitas
Adapun cara menguji normalitas data dan kesamaan dua varians adalah
sebagai berikut:
1. Tehnik Pengujian Normalitas Data
a) Perumusan Hipotesis
H0 : Distribusi Populasi mengikuti distribusi normal.

H1 : Distribusi Populasi tidak mengikuti distribusi normal.


b) Rumus statistik yang digunakan:
x 2 hit

(0 i E i ) 2
Ei

Untuk mencari Oi (frekuensi pengamatan) dan Ei (frekuensi yang


diharapkan) menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
2.

Membuat tabel distribusi frekuensi dengan langkah:


1). Menentukan Rentang
2). Menentukan banyaknya kelas
R
K

3). Menentukan panjang interval (P) =

Nilai / Skor

Jumlah

3. Membuat daftar distribusi frekuensi harapan (Ei) dan Oi (frekuensi yang


pengamatan)

Kerangka Tabel
Frekuensi yag diharapkan dan frekuensi pengamatan.
Batas

Z = untuk

Luas Tiap

Frekunsi.

Frekunsi

Kelas

batas kelas

kelas
Interval (L)

(X)

Diharapkan
(Ei)

Pengamata
n
(Oi)

a) Kriteria Uji:
Tolak H0 jika :

2
xhit
x21 k 3

dimana :

x2

1 k 3 diperoleh dari

daftar H.
Keterangan:

: Taraf signifikasi
k : Banyak kelas interval.
Jika ternyata sampel berasal dari distribuasi normal, maka selanjutnya uji
kesamaan dua varians (uji homogenitas) dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.

Rumusan Hipotesis:
2
2
H0 = 2 (Kedua populasi memiliki varians yang sama)

2
2
H0 = 2 (kedua populasi tidak memiliki varians yang sama)

2.

Rumus statistik yang digunakan


Fhit

3.

Varians Terbesar
Varians Terkecil

Kriteria Uji :

Fhit F1
Tolak H0 jika :

F1
Dimana

v1 ,v2

v1 ,v2

didapat dari daftar I

diambil 10% dan 2%


1 n1 1
2 n2 1
B. Uji Hipotesis
Uji sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan
homogen, maka dilanjutkan pengujian hipotesis dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Tes kesamaan dua rata-rata (Tes dua pihak)
a. Rumusan Hipotesis
H0 : 1 2
H1 : 1 2
b.

Rumus statistik yang digunakan, ada beberapa kemungkinan:


Jika 1 = 2 = dan diketahui statistik yang digunakan adalah:

1)

__

Z hit

Z1
2

__

X1 X 2

(1 )

1 1

n1 n2

kriteria uji terima H0 jika:

Z hit Z 1
2

(1 )

Jika 1 = 2 = dan

2)

tidak diketahui statistik yang digunakan

adalah:
__

t hit

__

X1 X 2
1 1

n1 n2

Sg

dimana:

S g2

t1
Kriteria Uji, terima H0 jika

n1 1 S12 n2 1 S 22
n1 n2 2

(1 )

t hit t 1
2

1
(1 )
2

Dengan dk = n1 + n2 - 2
Jika kedua populasi tidak homogen atau 1 2 , dan keduanya tidak

3)

diketahui statistik yang digunakan adalah:


__

__

X1 X 2

t hit
Sg

S12 S 22

n1 n2

Kriteria uji, terima H0 jika:

w1t1 w2 t 2
w t w2 t 2
t hit 1 1
w1 w2
w1 w2 dimana:

S12
w1
n1 ,

S 22
w2
n2

t1 t

t2 t

1
(1 ).( n1 1)
2

2.

Tes perbedaan dua rata-rata

a.

Rumusan Hipotesis

1
(1 ).( n2 1)
2

H0 : 1 2
H1 : 1 2
b.

Rumus statistik yang digunakan, ada beberapa kemungkinan:


1. Jika 1 = 2 = dan tidak diketahui statistik yang digunakan adalah:
__

__

X1 X 2

t hit

1 1

n1 n2

Sg

dimana:

Kriteria Uji, terima H0 jika

S g2

n1 1 S12 n2 1 S 22
n1 n2 2

t hit t (1 )

dengan dk = n1 + n2 -2

2.Jika kedua populasi tidak homogen atau 1 2 , dan keduanya tidak diketahui
statistik yang digunakan adalah:
__

__

X1 X 2

t hit

Sg

1 1

n1 n2

Kriteria uji, tolak H0 jika :

t hit

w1t1 w2 t 2
w1 w2

Dimana:

w1

t1 t

S12
n1 ,

1
(1 ).( n1 1)
2

Keterangan:

w2

t2 t

1
(1 ).( n2 1)
2

S 22
n2

__

X 1 Rata-rata data sampel I


__

X 2 Rata-rata data sampel II


n1 = Jumlah siswa sampel I
n2 = Jumlah sampel II
S1 = Standar deviasi data sampel I
S2 = Standar deviasi data sampel II
Sg

= Standar deviasi gabungan

Anda mungkin juga menyukai