Daun Temen
Handeuleum (Daun Wungu)
(Graptophylum pictum Griff)
Tumbuhan perdu berbatang tegak ini biasanya tumbuh liar di daerah dataran rendah. Kadang-kadang di
tanam juga sebagai tanaman hias di halaman rumah.
Ordo: Scrophulariales
Famili: Acanthaceae
Genus: Graptophylum
Handeuleum mengandung lendir yang bermanfaat untuk melunakkan kotoran sehingga bisa untuk
mencegah terjadinya sembelit. Selain itu juga mengandung zat tanin, alkaloid, sitosterol glikosida.
Handeuleum (daun ungu) ini juga bersifat mendinginkan.
Batang : Batangnya aerial, berkayu, silindris, tegak, warna ungu kehijauan, bagian dalam solid,
permukaan licin, percabangan simpodial (batang utama tidak tampak jelas), arah cabang miring
ke atas. penampang batangnya berbentuk mendekati segi tiga tumpul.
Kulit dan daun berlendir dan baunya kurang enak.
Daun : Daun tunggal, mempunyai struktur posisi daun tersusun berhadapan (folia oposita),
warna ungu tua, panjang 15 - 25 cm, lebar 5 - 11 cm, helaian daun tipis tegar, bentuk bulat
telur, ujung runcing, pangkal meruncing (acuminatus), tepi rata, pertulangan menyirip
(pinnate), permukaan mengkilat (nitidus).
Bunga : bersusun dalam 1 rangkaian tandan yang berwarna merah tua. Bunga majemuk,
muncul dari ujung batang (terminalis).
Tumbuhan perdu atau pohon kecil, berumur menahun (perenial), tinggi +/- 2 m.
Akar tunggang.
Buah kotak sejati (capsula), lonjong, warna ungu kecoklatan, bentuk biji bulat - berwarna putih.
Temen (Bali);
Karotong (Madura),
Kobi-kobi (Ternate);
Ada tiga varietas, yaitu berdaun ungu, berdaun hijau dan belang-belang putih. Yang digunakan sebagai
obat adalah varietas berdaun ungu yang dinamakan Graptophyllum pictum (L.) Griff. var
luridosanguineum Sim. Tumbuhan ini berbunga sepanjang tahun, namundi Jawa jarang sekali
menghasilkan buah. Perbanyakan dengan setek batang.
payudara bengkak karena bendungan asi, atau bagian tubuh yang bengkak (memar) akibat terbentur
benda keras atau terpukul. Air perasan daun untuk sakit telinga.
rebusan tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum air rebusan pagi dan sore masingmasing gelas.
4. Bisul : Beberapa helai daun handeuleum dicuci lalu ditumbuk halus. Oleskan pada bisul. Atau
Oleskan 2 Lembar daun ungu dengan minyak kelapa secukupnya, kemudian dipanggang di atas
api dan tempelkan pada bisul ketika masih hangat.
5. Demam karena perut kotor : 7 helai daun handeuleum, 5 iris temulawak direbus dengan
dengan 4 gelas air hingga tersisa 1 gelas air rebusan. Minum seperti kita minum teh 3x sehari.
Catatan: Sebaiknya diminum menjelang haid.
8. Bengkak karena terpukul : Kulit batang handeuleum ditumbuk halus lalu letakkan di bagian
yang bengkak. Bahan tersebut lalu diletakkan di atas bagian tubuh yang bengkak kemudian
dibalut. Ganti 2 kali sehari.
9. Rematik / Encok: Segenggam daun handeuleum dicuci lalu ditumbuk. Oleskan pada bagian
yang sakit.
10. Memar: kulit batang dibersihkan lalu ditumbuk halus kemudian dibalurkan dan dibalut dengan
ditumbuk bersama sampai halus, kemudian dioleskan pada bagian perut seperti param.
12. Bisul di payudara: Daun wungu segar dicuci lalu oleskan santan kelapa. Bahan tersebut
kemudian dilayukan di atas api. Hangat-hangat letakkan di atas payudara yang bisulan.
13. Bengkak dan mematangkan bisul: Daun wungu secukupnya dicuci bersih lalu dipipis
bersama gula merah secukupnya sampai menjadi adonan seperti bubur. Letakkan diatas bagian
tubuh yang bengkak atau bisul kemudian dibalut. Ganti 2 3 kali sehari, Daun segar dioleskan
minyak kelapa lalu dilayukan di atas api Tempelkan pada bisul atau bengkak.
14. Sakit Telinga: Daun wungu segar secukupnya dicuci bersih lalu dibilas dengan air matang.
Tumbuk sampai lumat, lalu peras. Air yang terkumpul digunakan untuk menetesi telinga.
Daun Ungu mengobati Wasir
Daun wungu segar sebanyak 10 g dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai
air rebusan tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum pagi dan sore hari masing-masing
1/2 gelas.
Daun wungu 10 g dan daun sendok (Platigo Mayor) 15 g, keduanya bahan segar dicuci bersih
lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, minum
padi dan siang hari, masing-masing 1 gelas.
Daun wungu dan pegagan (Centella asiatica) segar masing-masing 1 gengam, 3 tanaman
tempuh wiyang (Emilia sonchifolia), seutuhnya, bawang merah dan adas (Foeniculum vulgare)
masing-masing 3 butir, pulasari (Alyxia reinwardtii) dan rimpang kunyit masing-masing 1/2
jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas air bersih, lalu direbus sampai
tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore hari.