PENDAHULUAN
I.1Dasar Teori
III.
Perpindahan
terdapat
perpindahan
menyebabkan
II.
Menurut
terus-menerus
dari
suatu
tekanan
yang
molekul-molekul
dikatakan
bahwa
sesuatu
dengan
istilah
ada
daerah
surplus
Selain
menyebabkan
adanya
negatif.
yang
dalam
tekanan
difusi
disingkat
dengan
(Wibisono, 1996).
IV.
Difusi
DTD
perbedaan
konsentrasi,
difusi.
rongga
antar
Proses
sel
pada
agitasi
Walaupun
tersebut
thermal.
sesungguhnya
gerak
padat
dibandingkan
meningkat.
merupakan
merupakan
terjadi
Difusi
walaupun
memerlukan
berdifusi
dengan
contoh
proses
2007).
menghasilkan
V.
dapat
kita
pegang
mengenai
sebagai
suatu
respon
konsentrasi
lebih
O2
zat
dari
fotosintesis
O2
lambat
cair.
proses
yang
sehingga
meningkat.
di
(Rachmadiarti, 2007).
digunakan
untuk
fotosintesis)
Osmosis merupakan
istilah
berasal
dari
teknologi
osmosis.
yang
Osmosis
hidup
di
mana
solvent
(biasanya
mengalir
dari
kedua
molekul
air)
sisi
membran
VIII. Osmosis
sangat
potensial
air
menggambarkan
yang
kemampuan
daripada
sedikit,
dibawah
volume
yang
kondisi
yang
kimia
daerah
lebih
yang
tinggi
potensial
kimianya
lebih
akan
solute
melalui
membran
Membran
terdapat
daerah
sebuah
semipermeable.
suatu
tekanan
yang
menyebabkan
sel.
dikatakan
Gerakan
molekul-molekul
dari
solvent
sampai
sebuah
berlanjut
bahwa
ada
sesuatu
dengan
X.
istilah
daerah
surplus
melebihi
bagian
dengan
untuk
adanya
pelarut
tekanan
difusi
negatif.
mencegah
mengalirnya
melalui
membran
lebih
yang
disingkat
dengan
(Dwijosaputro, 1985).
Pelarut (dalam
DTD
pekat
sebanding
dengan
(hipotonik)
ke
larutan
berkonsentrasi
lebih
tinggai
bertujuan
(hipertonik)
yang
menyamakan
kedua
hipotonik.
tekanan
sebuah
istilah
sebagai
berasal
dari
adalah
sebuah
tidak
solvent
osmotik
konsentrasi
Sehingga
didefinisikan
adanya
Tekanan
aliran
osmosis.
Osmosis
fenomena
(biasanya
yang
air)
alam
akan
merupakan
molar
bukan
Membran
zatnya
zat
terhadap
osmotik
pelarut.
teknologi
terlarut
jenis
dan
(Campbell, 2003 ).
XI.
Dengan
meningkatkan tekanan pada bagian
dengan konsentrasi pekat menjadi
semipermeable
ini
in
XII.1 Tujuan
dengan
praktikum
tiga
cutter.
kentang
dikupas
menggunakan
Kemudian
dibuat
Menentukan
fakta
osmosis.
dilubangi
Mengamati
konsentrasi
efek
larutan
dua
sedalam
1,5-2
lubang
cm
dan
dimasukkan
sudah
osmosis.
larutan
Mendeskripsikan
pengertian
difusi
dan
osmosis.
beberapa
yaitu
aquades
garam
perbandingan
XIV. METODE
XIV.1 Alat dan Bahan
Peralatan
diberi
tetes
XV.
pipet
dengan
25%,
50%,
cawan
petri
melakukan
sebagai
Pengamatan
pengganti
pipa
untuk
pengamatan.
dilakukan
kenaikan
kentang
pelubang
osmosis.
gabus
untuk
yang
adalah
buah
digunakan
kentang,
75%,
dan
aquades
larutan
pada
tersebut
untuk
tentang
osmosis
yang
difusi
dan
menggunakan
untuk
difusi
dan
dilihat
pergerakan
osmosisnya
0
0
XXXIV.XXXV. XXXVI.
2
dengan
XXXVIII.
XXXIX.
3
pipa kaca.
XVIII.1
Perlakuan
Konsentrasi 25%
XVIII.1.1
Tabel
XX.
Jam
k
t
Perlakuan
(cm)
XXIV. K XXV. L
W
I
B
n
G
XXX.
1
0,5
XXXI. 1 XXXII.
3
.
0,3
XLIV. 0
XLV. 1
%
XXIX. 0
,
5
XXXIII.
1,7
0
XLVI. XLVII.
5
XLVIII.
17.00
LI.
XLIX. 1
,
1
8
L.
LII.
LIII. 1
,
2
0
LIV.
LIV.1.1
25%
12.00
Perlakuan
XXVIII.
a
a
XXVI. XXVII.
XLII.
4
Larutan
1,3
XLI. 1
15.00
W XXI. Ketinggian
a
0,5
XL. 0
XLIII. 1
Konsentrasi 25%
XIX.
14.00
XXXVII.
Grafik
Konsentrasi
LV.
bertambah
sedangkan
Kontrol
Larutan
Garam 25%
Jam Ke-
aquadest
LVI.
LVII. Dalam perlakuan konsentrasi 25%,
kenaikan
larutan
garam
mengurang.
Jadi,
tiap
larutan garam.
LVIII.1
berskala.
konsentrasi 50 %
LVIII.1.1
Tabel
Perlakuan
Grafik
menunjukkan
di
bahwa
atas
pada
Perlakuan
Konsentrasi 50%
LIX.
Jam
LX.
W LXI. Ketinggian
a
k
t
u
Larutan
(cm)
LXIV. K LXV. L
o
atau
dengan
sering
disebut
G
a
r
XCV.
m
5
0
LXVI. LXVII.
0
LXVIII.
12.00
LXXI. 1
3
LXX.
%
LXIX. 0,
0,5
LXXII.
LXXIII.
0,4
0
LXXV.1
LXXIV.
2
4
.
0
Ketinggian Larutan
(cm)
Kontrol
Larutan
Garam 50%
Jam Ke-
LXXVI.
LXXVII.
0,3
1,1
0
LXXVIII.
LXXIX. LXXX.
XCVI.
XCVII.
Dalam
konsentrasi
50%
perlakuan
ini,
kenaikan
LXXXI.
bertambah
ketinggian
3
15.00
1
0,2
LXXXII.LXXXIII. LXXXIV. LXXXV.
4
16.00
1
0
LXXXVI.
LXXXVII.LXXXVIII.LXXXIX.
XC.
6
17.00
XCI. 1
3,5
adalah
yang
paling
tinggi
8
.
XCII. 0
XCIII. 3,
7
0
0
XCIV.
XCIV.1.1
Grafik
aquades
ketinggiannya
berkurang.
XCVII.1
Perlakuan
Perlakuan
Konsentrasi 75 %
XCVII.1.1
Tabel
Perlakuan
Konsentrasi 50%
Konsentrasi 75 %
XCVIII.XCIX. W C.
Jam
Ketinggian
Larutan
k
t
CIII. K
(cm)
CIV. L
CXXXIII.
CXXXIII.1.1 Grafik
a
r
Konsentrasi 75 %
u
ta
G
n
tr
ol
CXXXIV.
o
u
Perlakuan
a
r
a
Perlakuan Konsentrasi 75 %
Ketinggian Larutan
(cm)
Kontrol
Larutan
Garam 75%
Jam Ke-
%
CVI. 1
2
CV.
CXXXV.
CVIII. 0,
CIX.
0
1
3
CXV. 0,
CXVI. 2,
0
CXVII. CXVIII. CXIX. 0,
18.00
paling
tinggi
1
CXXIII.
CXX. 1
CXXIV.
4
16.00
0
1
CXXV. CXXVI. CXXVII. CXXVIII.
5
17.00
CXXIX.CXXX.
yang
3
15.00
CXXI. CXXII.
pada
CXII. 0,
0
CXIV. 1
4
bahwa
CXI. 0,
CXIII.
perlakuan
CVII. 0,
0
CX.
Dalam
0
CXXXI.
1,1
CXXXII.
1,3
Dari
ke
tiga
mengalami
kenaikan
secara
mengalami
rendah
ke
penambahan
konsetrasi
dari
tinggi
yang
kentang
melalui
lebih
kecil
konsetrasinya
mengalami
proses
osmosis
garam.
aquades
secara
Sedangkan
difusi
perpindahan
konsetrasi
rendah.
pada
yang
menunjukan
dari
molekul
air
dari
tinggi
menuju
konsetrasi
Hal
ini
disebabkan
karena
berkonsentrasi
lebih
tinggai
Sehingga
tekanan
osmotik
CXXXIX.
(2006),
Menurut
Penggunaan
media
Ismail
kentang
yang
larutan.
CXL. Dari hasil pengamatan ke
didefinisikan
sebagai
tekanan
terjadi
hingga
seluruh
partikel
kesetimbangan
perpindahan
molekul
dimana
tetap
terjadi
air
Rachmadiarti
Menurut
(2007),
dengan
bagian
dengan
mencegah
pelarut
mengalirnya
melalui
membran
Perbedaan
pertambahan
CXLIII.
ke
lebih
sendiri.
CXLIV.
pekat
sebanding
dengan
KESIMPULAN
CXLV.Praktikum
difusi
Media
dimana
semakin
kentang
garam
maka
berkurangnya
pekat
larutan
semakin
cepat
volume
aquades,
yang
dapat
digunakan
melepaskan
yaitu
air
kentang
mempunyai
potensial
rendah
sehingga
dalam
air
yang
molekul
air
CXLVI.
DAFTAR PUSTAKA
CXLVII.
Sedangkan
Proses
pada
aquades
Difusi
Obat
Dalam
Membran
Dengan
Diferensial
Parabolik
Mendeteksi
dan
gas)
dari
larutan
perpindahan
molekul
pelarut
molekul(air)
konsentrasi
pelarut
konsentrasi
pelarut
tinggi
yang
rendah
melalui
diferensial
permeabel.
yang
direndam
dari
ke
lebih
membran
Kentang
dalam
larutan
kandungan
air
dalm
ke
Untuk
Sinyal
11 (3): 45-56.
CXLVIII.
Campbell.
Edisi
Metode
jilid
2003. Biologi
II.
Jakarta:
Erlangga.
CXLIX.
Dwidjoseputro. D. 1985.
2004. Dasar-Dasar
keluar
yang
berat
kentang
Umum.
mengalami
University Press.
difusi
dimana
masuk
menyebabkan
berat
bertambah (hipotonis).
dan
kentang
Surabaya:
Unesa
Jurusan
Biologi.
Bandung: ITB.
CLV. Tim fisiologi tumbuhan. 2009.
Penuntun
Praktikum
Fisiologi
Tumbuhan.
Bandung:
Jurusan
1996.
Fisiologi
CLVII.
CLVIII.