Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

DIFUSI DAN OSMOSIS


Vega Lyndie Fatimah1, Rizal Maulana Habsy2, Herna3
Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. A. H. Nasution No.105 Bandung
Email: vegalyndie@gmail.com1, rizal.maulana@fst.uinsgd.ac.id2, hernasains@gmail.com3
Abstrak
Difusi adalah gerakan partikel dari tempat dengan potensial kimia lebih tinggi ke
tempat dengan potensial kimia lebih rendah karena energi kinetiknya sendiri sampai
terjadi keseimbangan dinamis. Osmosis adalah perpindahan air dari konsentrasi yang
lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah melalui dinding semipermiabel. Alat dan bahan
yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya cawan petri, pelubang gabus, pipa kaca berskala, garam halus,
kentang, dan aquades. Praktikum difusi dan osmosis ini menggunakan kentang sebagai media, air dan larutan
garam dengan konsentrasi 25%, 50%, dan 75% sebagai larutan yang dimasukkan ke pipa kaca untuk dilihat
pergerakan difusi dan osmosisnya dengan kontrol air yang disimpan pada masing-masing pipa kacanya. Tiap
kentang yang sudah dipotong bentuk dadu dan dilubangi dimasukkan 2 tabung dan masing masing didalamnya
terisi oleh larutan garam dan air. Sel kentang yang dimasukan tabung berisi larutan garam akan mengalami
plasmolisis, dan semakin tinggi konsentrasi larutan maka semakin banyak sel yang mengalami
plasmolisis. Plasmolisis sel terjadi melalui proses osmosis yaitu proses gerakan cairan dari suatu larutan
menembus membrane semipermeabel. Berdasarkan hal tersebut, tujuan percobaan ini yaitu untuk menemukan
fakta mengenai gejala difusi-osmosis, mengamati efek konsentrasi larutan terhadap kecepatan difusi,
menunjukan arah gerakan air pada peristiwa difusi-osmosis, dan mendeskripsikan pengertian difusi dan
osmosis.

Katakunci: Air, Difusi, Garam, Kentang dan Osmosis.


I.

PENDAHULUAN
I.1Dasar Teori

III.

Perpindahan

molekul-molekul itu dpat ditinjau


Loveless

dari dua sudut. Pertama dari sudut

(1991) molekul air dan zat terlarut

sumber dan dari sudut tujuan. Dari

yang berada dalam sel selalu

sudut sumber dikatakan bahwa

bergerak. Oleh karena itu terjadi

terdapat

perpindahan

menyebabkan

II.

Menurut

terus-menerus

dari

suatu

tekanan

yang

molekul-molekul

molekul air, dari satu bagian ke

menyebar ke seluruh jaringan.

bagian yang lain.

Tekanan ini disebut dengan tekanan


difusi. Dari sudut tujuan dapat

dikatakan

bahwa

sesuatu

terhadap perbedaan konsentrasi.

kekurangan (deficit akan molekul-

Suatu perbedaan terjadi apabila

molekul. Hal ini dibandingkan

terjadi perubahan konsentrasi dari

dengan

suatu keadaan ke keadaan lain.

istilah

ada

daerah

surplus

molekul dan minus molekul. Ini

Selain

bararti bahwa di sumber itu ada

perbedaan dalam sifat dapat juga

tekanan difusi positif dan ditinjau

menyebabkan

adanya

negatif.

pertukaran gas pada tumbuhan

Istilah tekanan difusi negatif dapat

yang terjadi di daun adalah suatu

ditukar dengan kekurangan tekanan

contoh proses difusi. Dalam proses

difusi atau deficit tekanan difusi

ini gas CO2 dari atmosfir masuk ke

yang

dalam

tekanan

difusi

disingkat

dengan

(Wibisono, 1996).
IV.
Difusi

DTD

perbedaan

konsentrasi,

difusi.

rongga

antar

Proses

sel

pada

mesofil daun yang selanjutnya


adalah

peristiwa di mana terjadi tranfer

digunakan untuk proses fotosintesis

materi melalui materi lain. Transfer

(Tim Fisiologi Tumbuhan, 2009).


VI.
Laju difusi antara

materi ini berlangsung karena atom

lain tergantung pada suhu dan

atau partikel selalu bergerak oleh

densitas (kepadatan) medium. Gas

agitasi

Walaupun

berdifusi lebih cepat dibandingkan

tersebut

dengan zat cair, sedangkan zat

thermal.

sesungguhnya

gerak

merupakan gerak acak tanpa arah

padat

tertentu, namun secara keseluruhan

dibandingkan

ada arah neto dimana entropi akan

Molekul berukuran besar lebih

meningkat.

merupakan

lambat pergerakannya dibanding

proses irreversible. Pada fasa gas

dengan molekul yang lebih kecil.

dan cair, peristiwa difusi mudah

Pertukaran udara melalui stomata

terjadi; pada fasa padat difusi juga

merupakan

terjadi

difusi. Pada siang hari terjadi

Difusi

walaupun

memerlukan

berdifusi

dengan

contoh

waktu lebih lama (Rachmadiarti,

proses

2007).

menghasilkan
V.

dapat

Prinsip dasar yang

kita

pegang

mengenai

peristiwa difusi ini adalah difusi


terjadi

sebagai

suatu

respon

konsentrasi

lebih

O2

zat

dari

fotosintesis
O2

lambat
cair.

proses
yang
sehingga

meningkat.

Peningkatan konsentrasi O2 ini


akan menyebabkan difusi O2 dari
daun ke udara luar melalui stomata.

Sebaliknya konsentrasi CO2 di

di

dalam jaringan menurun (karena

(Rachmadiarti, 2007).

digunakan

untuk

fotosintesis)

sehingga CO2 dari udara luar


masuk melalui stomata. Penguapan
air melalui stomata (transpirasi)
juga merupakan contoh proses
difusi. Di alam, angin, dan aliran
air menyebarkan molekul lebih
cepat dibanding dengan proses
difusi (Lakitan, 2004).
VII.

Osmosis merupakan

suatu topik yang penting dalam


biologi karena fenomena ini dapat
menjelaskan mengapa air dapat
ditransportasikan ke dalam dan ke
luar sel. Osmosis terbalik adalah
sebuah

istilah

berasal

dari

teknologi
osmosis.

yang

Osmosis

adalah sebuah fenomena alam dalm


sel

hidup

di

mana

solvent

(biasanya

mengalir

dari

kedua

molekul
air)

sisi

membran

VIII. Osmosis

sangat

ditentukan oleh potensial kimia air


atau

potensial

air

menggambarkan

yang

kemampuan

molekul air untuk dapat melakukan


difusi. Sejumlah besar volume air
akan memiliki kelebihan energi
bebas

daripada

sedikit,

dibawah

volume

yang

kondisi

yang

sama. Potensial kimia zat terlarut


kurang lebih sebanding dengan
konsentrasi zat terlarutnya. Zat
terlarut yang berdifusi cenderung
untuk bergerak dari daerah yang
berpotensi
menuju

kimia

daerah

lebih
yang

tinggi

potensial

kimianya

lebih

kecil (Sasmitamihardja, 1996).


IX.
Perpindahan

akan

molekul-molekul itu dapat ditinjau

solute

dari dua sudut. Pertama dari sudut

rendah ke daerah solute tinggi

sumber dan dari sudut tujuan. Dari

melalui

membran

sudut sumber dikatakan bahwa

Membran

terdapat

daerah

sebuah

semipermeable.

suatu

tekanan

yang

semipermeable ini menunjuk ke

menyebabkan

membran sel atau membran apa

menyebar ke seluruh jaringan.

pun yang memiliki struktur yang

Tekanan ini disebut dengan tekanan

mirip atau bagian dari membran

difusi. Dari sudut tujuan dapat

sel.

dikatakan

Gerakan

molekul-molekul

dari

solvent

sampai

sebuah

kekurangan (deficit akan molekul-

konsentrasi yang seimbang tercapai

molekul). Hal ini dibandingkan

berlanjut

bahwa

ada

sesuatu

dengan

X.

istilah

daerah

surplus

melebihi

bagian

dengan

molekul dan minus molekul. Ini

konsentrasi yang lebih encer. Gaya

berarti bahwa di sumber itu ada

per unit luas yang dibutuhkan

tekanan difusi positif dan ditinjau

untuk

adanya

pelarut

tekanan

difusi

negatif.

mencegah

mengalirnya

melalui

membran

Istilah tekanan difusi negatif dapat

permeabel selektif dan masuk ke

ditukar dengan kekurangan tekanan

larutan dengan konsentrasi yang

difusi atau Deficit Tekanan Difusi

lebih

yang

tekanan turgor. Tekanan osmotik

disingkat

dengan

(Dwijosaputro, 1985).
Pelarut (dalam

DTD

pekat

sebanding

dengan

merupakan sifat koligatif, yang


banyak

kasus adalah air) bergerak dari


larutan berkonsentrasi lebih rendah

berarti bahwa sifat ini bergantung


pada konsentrasi zat terlarut, dan
bukan pada sifat zat terlarut itu

(hipotonik)

ke

larutan

berkonsentrasi

lebih

tinggai

sendiri (Rachmadiarti, 2007).


XII. Osmosis merupakan

bertujuan

suatu topik yang penting dalam

(hipertonik)

yang

menyamakan

kedua

biologi karena fenomena ini dapat

larutan. Efek ini dapat dilihat dari

menjelaskan mengapa air dapat

bertambahnya tekanan pada larutan

ditransportasikan ke dalam dan ke

hipertonik relatif terhadap larutan

luar sel. Osmosis terbalik adalah

hipotonik.

tekanan

sebuah

istilah

sebagai

berasal

dari

tekanan yang diperlukan untuk

adalah

sebuah

menjaga kesetimbangan, dengan

dalam sel hidup di mana molekul

tidak

solvent

osmotik

konsentrasi

Sehingga
didefinisikan

adanya

Tekanan

aliran

osmosis.

Osmosis

fenomena

(biasanya

yang

air)

alam
akan

merupakan

mengalir dari daerah solute rendah

properti koligatif, yaitu properti

ke daerah solute tinggi melalui

yang gayut terhadap konsentrasi

sebuah membran semipermeable.

molar

bukan

Membran

zatnya

menunjuk ke membran sel atau

zat

terhadap

osmotik

pelarut.

teknologi

terlarut
jenis

dan

(Campbell, 2003 ).
XI.
Dengan
meningkatkan tekanan pada bagian
dengan konsentrasi pekat menjadi

semipermeable

ini

membran apa pun yang memiliki


struktur yang mirip atau bagian
dari membran sel. Gerakan dari
solvent berlanjut sampai sebuah

konsentrasi yang seimbang tercapai

XV.1 Cara Kerja


XVI. Pada praktikum

di kedua sisi membran (Annur dan


Santosa, 2008).

in

XII.1 Tujuan

dengan

XIII. Adapun tujuan dari

praktikum

tiga

cutter.

kentang

dikupas

menggunakan
Kemudian

dibuat

mengenai difusi osmosis ini adalah

bentuk dadu dengan ukuran

Menentukan

fakta

3x3 cm sebanyak 3 buah.

mengenai gejala difusi dan

Potongan kentang tersebut

osmosis.

dilubangi

Mengamati

konsentrasi

efek

larutan

dua

sedalam

1,5-2

lubang
cm

dan

terhadap kecepatan difusi.

dimasukkan

Menunjukkan gerak arah air

yang masing-masing pipet

pada peristiwa difusi dan

sudah

osmosis.

larutan

Mendeskripsikan

pengertian

difusi

dan

osmosis.

beberapa

yaitu

aquades

garam

perbandingan

XIV. METODE
XIV.1 Alat dan Bahan
Peralatan

diberi

tetes

sebagai larutan kontrol dan


larutan

XV.

pipet

dengan

25%,

50%,

dan 75%. Disimpan didalam


yang

cawan

petri

dipakai adalah 6 pipet tetes

melakukan

sebagai

Pengamatan

pengganti

pipa

untuk

pengamatan.
dilakukan

kaca berskala, cutter untuk

dengan selang waktu 1 jam

memotong kentang menjadi

selama 6 jam untuk melihat

bentuk kubus, 3 cawan petri

kenaikan

untuk menyimpan kentang

kentang

pada saat pengamatan, 1

melihat tekanan diusi dan

pelubang

osmosis.

gabus

untuk

melubangi kentang. Adapun


bahan

yang

adalah

buah

digunakan
kentang,

larutan garam 25%, 50%,


dan

75%,

dan

aquades

sebagai larutan kontrol.

larutan

pada

tersebut

untuk

XVII. HASIL DAN PEMBAHASAN


XVIII. Praktikum ini yaitu
praktikum

tentang

osmosis

yang

difusi

dan

menggunakan

kentang sebagai media, air dan


larutan garam dengan konsentrasi

25%, 50%, dan 75% sebagai


larutan yang dimasukkan ke pipa
kaca

untuk

difusi

dan

dilihat

pergerakan

osmosisnya

0
0
XXXIV.XXXV. XXXVI.
2

dengan

kontrol air yang disimpan pada

XXXVIII.
XXXIX.
3

pipa kaca.
XVIII.1

Perlakuan

Konsentrasi 25%
XVIII.1.1
Tabel
XX.

Jam

k
t

Perlakuan

(cm)
XXIV. K XXV. L

W
I
B

n
G

XXX.
1

0,5

XXXI. 1 XXXII.
3
.

0,3

XLIV. 0

XLV. 1

%
XXIX. 0
,
5
XXXIII.
1,7

0
XLVI. XLVII.
5

XLVIII.

17.00
LI.

XLIX. 1
,

1
8

L.

LII.

LIII. 1
,
2

0
LIV.
LIV.1.1
25%

12.00

Perlakuan

XXVIII.

a
a

XXVI. XXVII.

XLII.
4

Larutan

1,3
XLI. 1

15.00

W XXI. Ketinggian
a

0,5
XL. 0

XLIII. 1

Konsentrasi 25%
XIX.

14.00

XXXVII.

Grafik
Konsentrasi

LV.

larutan air). Volume larutan garam


dapat meningkat atau bertambah
karena air yang berada di larutan
kontrol yang

berada pada pipa

kaca yang satu berpindah melalui


membran yang ada pada kentang
sebagai media osmosis ke pipa
yang satunya yang berisi larutan
garam, sehingga volume pada pipa
kaca yang berisi larutan garam
dapat
Ketinggian Larutan
(cm)

bertambah

sedangkan

volume pada pipa kaca yang berisi

Pe rlakuan Kons entrasi 25%

Kontrol
Larutan
Garam 25%

Jam Ke-

aquadest

LVI.
LVII. Dalam perlakuan konsentrasi 25%,
kenaikan

larutan

garam

mengurang.

Jadi,

pertambahan volume berasal dari


air yang berosmosis ke daerah

tiap

bertambah jam makin bertambah

larutan garam.

ketinggian larutan (air) pada pipa

LVIII.1

berskala.

konsentrasi 50 %
LVIII.1.1
Tabel
Perlakuan

Grafik

menunjukkan

di

bahwa

atas
pada

perlakuan konsentrasi 25% ini,


garam adalah yang paling tinggi
mengalami kenaikan pada pipa
kaca sedangkan pada pipa kaca
yang berisi aquades mengurang
ketinggiannya.
LVIII. Perubahan volume yang terjadi

Perlakuan

Konsentrasi 50%
LIX.
Jam

LX.

W LXI. Ketinggian
a
k
t
u

Larutan
(cm)
LXIV. K LXV. L
o

karena adanya proses perpindahan

larutan (air) dari konsentrasi airnya

tinggi ke konsentrasi airnya rendah

atau

dengan

osmosis, sehingga menyebabkan

sering

disebut

volume larutan garam (kelompok


perlakuan) relatif lebih banyak
dibandingkan dengan volume pada

G
a
r

XCV.

m
5
0
LXVI. LXVII.
0

LXVIII.

12.00
LXXI. 1
3

LXX.

%
LXIX. 0,

0,5

LXXII.

LXXIII.

0,4

0
LXXV.1
LXXIV.
2

4
.
0

Perlakuan Konsentrasi 50%

Ketinggian Larutan
(cm)

Kontrol
Larutan
Garam 50%

Jam Ke-

LXXVI.

LXXVII.

0,3

1,1

0
LXXVIII.
LXXIX. LXXX.

XCVI.
XCVII.

Dalam

konsentrasi

50%

perlakuan

ini,

kenaikan

larutan garam tiap bertambah jam


makin

LXXXI.

bertambah

ketinggian

3
15.00
1
0,2
LXXXII.LXXXIII. LXXXIV. LXXXV.

larutan (air) pada pipa berskala.

4
16.00
1
0
LXXXVI.
LXXXVII.LXXXVIII.LXXXIX.

pada perlakuan konsentrasi 50%

XC.
6

17.00
XCI. 1

ini, pipa yang berisi larutan garam

3,5

adalah

yang

paling

tinggi

mengalami kenaikan pada pipa

8
.

Grafik di atas menunjukkan bahwa

XCII. 0

XCIII. 3,
7

0
0
XCIV.
XCIV.1.1
Grafik

kaca, sedangkan pipa kaca yang


berisi

aquades

ketinggiannya

berkurang.
XCVII.1
Perlakuan

Perlakuan

Konsentrasi 75 %
XCVII.1.1
Tabel
Perlakuan

Konsentrasi 50%

Konsentrasi 75 %
XCVIII.XCIX. W C.
Jam

Ketinggian

Larutan

k
t

CIII. K

(cm)
CIV. L

CXXXIII.
CXXXIII.1.1 Grafik

a
r

Konsentrasi 75 %

u
ta
G

n
tr

ol

CXXXIV.

o
u

Perlakuan

a
r
a

Perlakuan Konsentrasi 75 %

Ketinggian Larutan
(cm)

Kontrol
Larutan
Garam 75%

Jam Ke-

%
CVI. 1
2

CV.

CXXXV.
CVIII. 0,

konsentrasi 75%, kenaikan larutan

garam tiap bertambah jam makin

CIX.

bertambah ketinggian larutan (air)

0
1
3

pada pipa berskala. Grafik di atas


menunjukkan

perlakuan konsentrasi 80% ini,

pipa kaca yang berisi larutan garam


adalah

CXV. 0,

CXVI. 2,

0
CXVII. CXVIII. CXIX. 0,

18.00

paling

tinggi

1
CXXIII.

pipa kaca, sedangkan volume pada


pipa kaca yang berisi aquades ini
mengalami penurunan.
CXXXVI.

CXX. 1
CXXIV.

4
16.00
0
1
CXXV. CXXVI. CXXVII. CXXVIII.
5
17.00
CXXIX.CXXX.

yang

mengalami kenaikan volume pada

3
15.00
CXXI. CXXII.

pada

CXII. 0,

0
CXIV. 1
4

bahwa

CXI. 0,

CXIII.

perlakuan

CVII. 0,

0
CX.

Dalam

0
CXXXI.

1,1
CXXXII.

1,3

Dari

ke

tiga

pengamatan tersebut terlihat pada larutan


garam

mengalami

kenaikan

secara

signifikan secara osmosis dimana molekul


air (Aquades) yang berada pada larutan
garam
kostrasi

mengalami
rendah

ke

penambahan
konsetrasi

dari
tinggi

melalui membrane semipermeable, karena

pada kentang dadu kehilangan sebagian

CXXXVIII. Sel kentang

dari air yang semula dikandung dalam sel-

yang dimasukan dalam larutan

selnya. Air yang berasal dari dalam tiap

garam akan mengalami plasmolisis,

dadu kentang keluar melalui membran-

dan semakin tinggi konsentrasi

membran sel dan masuk ke dalam pipa

larutan maka semakin banyak sel

sekala pada larutan garam. Hal tersebut

yang

menujukan konsetrasi garam pada dadu

plasmolisis. Plasmolisis sel terjadi

kentang

melalui

lebih

kecil

konsetrasinya

mengalami
proses

osmosis

dibandingkan dengan kadar garam yang

yaitu proses gerakan cairan dari

ada dalam pipa sekala (Pipet tetes) larutan

suatu larutan menembus membrane

garam.

aquades

semi permeabel. Potensial osmosis

mengalami penurunan secara signifikan

cairan sel air murni cenderung

secara

untuk memasuki sel, sedangkan

Sedangkan
difusi

perpindahan
konsetrasi
rendah.

pada

yang

menunjukan

dari

molekul

air

dari

potensial turgor yang berada di

tinggi

menuju

konsetrasi

dalam sel mengakibatkan air untuk

Hal

ini

disebabkan

karena

cenderung meninggalkan sel.

potensial air sel didalam kentang lebih


kecil dibandingkan potensial air murni.
CXXXVII. Hal tersebut sesuai
dengan prinsip difusi dan osmosis menurut
Campbell (2003), pelarut (dalam banyak
kasus adalah air) bergerak dari larutan
berkonsentrasi lebih rendah (hipotonik) ke
larutan

berkonsentrasi

lebih

tinggai

(hipertonik) yang bertujuan menyamakan


konsentrasi kedua larutan. Efek ini dapat
dilihat dari bertambahnya tekanan pada
larutan hipertonik relatif terhadap larutan
hipotonik.

Sehingga

tekanan

osmotik

CXXXIX.
(2006),

Menurut

Penggunaan

media

Ismail
kentang

Solanum tuberosum L. disebabkan karena


kentang dapat melepaskan air kelarutan
perendam yang terjadi karena kentang
mempunyai potensial yang lebih tinggi
dari pada larutan perendam. Sedangkan
apabila ditengah larutan pengujinya berarti
air potensialnya sama dengan sampel.
Seperti prinsip berdasarkan perubahan
densitas dari larutan yang diketahui tingkat
kepekaannya. Makin tinggi densitas suatu

yang

larutan.
CXL. Dari hasil pengamatan ke

diperlukan untuk menjaga kesetimbangan,

tiga media kentang dadu pada aquades

dengan tidak adanya aliran pelarut.

terjadi penurunan yang sama persis dan

didefinisikan

sebagai

tekanan

tidak terjadi lagi penurunan dan kenaikan


pada satu titik. Hal ini menujukan pada

aquades yang tidak mengalami penurunan


lagi mengalami keadaan kesetimbangan.
CXLI. Dimana menurut Wibisono
(1996),. Menjelaskan bahwa Difusi akan
terus

terjadi

hingga

seluruh

partikel

tersebar luas secara merata atau mencapai


keadaan

kesetimbangan

perpindahan

molekul

dimana

tetap

terjadi

walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.


CXLII.
kecepatan

air

Rachmadiarti

Menurut
(2007),

dengan

meningkatkan tekanan pada bagian


dengan konsentrasi pekat menjadi
melebihi

bagian

dengan

konsentrasi yang lebih encer. Gaya


per unit luas yang dibutuhkan
untuk

mencegah

pelarut

mengalirnya

melalui

membran

permeabel selektif dan masuk ke

Perbedaan

pertambahan

CXLIII.

ke

larutan dengan konsentrasi yang

dalam pipa-pipa tersebut berkaitan

lebih

dengan konsentrasi garamnya atau

tekanan turgor. Tekanan osmotik

konsentrasi zat terlarutnya. Terjadi

merupakan sifat koligatif, yang

perbedaan kecepatan masuknya air

berarti bahwa sifat ini bergantung

kedalam lubang yang berisi larutan

pada konsentrasi zat terlarut, dan

garam dengan konsentrasi berbeda.

bukan pada sifat zat terlarut itu

Apabila dilihat pada grafik, pipa

sendiri.

kaca yang mengalami pertambahan

CXLIV.

ketinggian air paling cepat adalah

pekat

sebanding

dengan

KESIMPULAN
CXLV.Praktikum

difusi

pipa kaca yang berisikan larutan

dan osmosis dapat disimpulkan.

garam dengan konsentrasi 50%.

Media

Hal ini tidak sesuai dengan literatur

kentang hal ini dikarenakan pada

dimana

semakin

kentang

garam

maka

berkurangnya

pekat

larutan

semakin

cepat

volume

aquades,

yang
dapat

digunakan
melepaskan

yaitu
air

kelarutan perendam yang terjadi


karena

kentang

mempunyai

larutan garam yang pekat memiliki

potensial yang lebih tinggi dari

potensial

rendah

pada larutan perendam. Larutan

dibandingkan dengan potensial air

yang digunakan yaitu Aquades dan

yang terdapat pada larutan aquades,

larutan garam. Pada larutan garam

sehingga

dalam

terjadi kenaikan larutan secara

aquades akan berpindah ke dalam

osmosis karena konsentrasi garam

lubang yang berisi larutan garam.

pada dadu kentang lebih kecil

air

yang

molekul

air

konsetrasinya dibandingkan dengan

CXLVI.

DAFTAR PUSTAKA

kadar garam yang ada dalam pipa

CXLVII.

Annur, H dan H.H, Santosa.

sekala (Pipet tetes) larutan garam.

2008. Analisa Temperatur Pada

Sedangkan

Proses

pada

aquades

Difusi

Obat

Dalam

mengalami penurunan secara difusi

Membran

Dengan

karena potensial air sel didalam

Diferensial

Parabolik

kentang lebih kecil dibandingkan

Mendeteksi

potensial air murni. Difusi dapat

Fotoakustik. Jurnal Ilmiah GIGA.

diartikan perpindahan zat (padat,


cair,

dan

gas)

dari

larutan

konsentrasi tinggi (hipertonis) ke


larutan dengan konsentrasi rendah
(hipotenis). Osmosis merupakan
proses

perpindahan

molekul

pelarut

molekul(air)

konsentrasi

pelarut

konsentrasi

pelarut

tinggi
yang

rendah

melalui

diferensial

permeabel.

yang

direndam

dari
ke
lebih

membran
Kentang

dalam

larutan

garam dan gula mengalami osmosis


dimana

kandungan

air

dalm

ke

Untuk
Sinyal

11 (3): 45-56.
CXLVIII.
Campbell.
Edisi

Metode

jilid

2003. Biologi
II.

Jakarta:

Erlangga.
CXLIX.

Dwidjoseputro. D. 1985.

Pengantar Fisiologi Tumbuhan.


Jakarta: Gramedia.
CL. Ismail. 2006. Fisiologi Tanaman.

Makassar: Jurusan Biologi FMIPA


UNM.
CLI. Lakitan.

2004. Dasar-Dasar

Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT.


Raja Grafindo Persada.

keluar

yang

berat

kentang

CLII. Loveless, A. R. 1991. PrinsipPrinsip Biologi Tumbuhan Untuk


Daerah Tropik I.
Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.

berkurang (hipertonis). Kentang

CLIII. Rachmadiarti, F. 2007. Biologi

kentang lebih besar sehingga air


cenderung
menyebabkan

yang direndam dalam air biasa

Umum.

mengalami

University Press.

difusi

dimana

kandungan air yang ada di luar


kentang lebih besar sehingga air
cenderung

masuk

menyebabkan

berat

bertambah (hipotonis).

dan
kentang

Surabaya:

Unesa

CLIV. Sasmitamihardja. 1996. Fisiologi


Tumbuhan.

Jurusan

Biologi.

Bandung: ITB.
CLV. Tim fisiologi tumbuhan. 2009.
Penuntun

Praktikum

Fisiologi

Tumbuhan.

Bandung:

Jurusan

Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.


CLVI. Wibisono.

1996.

Fisiologi

Tumbuhan. Jakarta : Depdikbud.

CLVII.
CLVIII.

Anda mungkin juga menyukai