Anda di halaman 1dari 2

oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan

kecantikan namun pemuda tersebut berkata, Aku takut


kepada Allah Subhaanahu wa taaalaa, seseorang yang
bershadaqah dan ia menyembunyikan shadaqahnya
hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang
diinfaqkan tangan kanannya, serta seseorang yang
berdzikir kepada Allah Subhaanahu wa taaalaa
sendirian hingga meneteskan air mata. (HR. AlInilah Islam. Semua yang mendatangkan Bukhari no. 660, Muslim no. 1031)
kemaslahatan dunia dan akhirat telah ada di dalam
Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam berkata:
Islam, termasuk adab berteman.
Islam sangat memerhatikan masalah adab.
Bahkan semua persoalan adab dijelaskan secara
sempurna dalam Islam. Ketika seorang Yahudi
berkata kepada Salman radhiyallaahu anhu,
Apakah Nabi kalian mengajari kalian sampaipun
masalah buang hajat? Beliau radhiyallaahu anhu
berkata, Ya. Beliau mengajari kami .1

Tiga hal, jika ketiganya ada pada seseorang dia


Banyak dalil dalam Al-Quran dan As-Sunnah
yang menjelaskan adab-adab ber teman. akan merasakan lezatnya iman: Allah Subhaanahu wa
taaalaa dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain
Diantaranya:
keduanya, cinta kepada seseorang semata-mata hanya
karena Allah l, dan dia tidak senang kembali kepada
Berteman hanya karena Allah Subhaanahu wa kekufuran sebagaimana dia tidak ingin dilemparkan ke
dalam api. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
taaalaa
Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam berkata:
Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam
menyatakan (artinya):
Barangsiapa yang ingin merasakan lezatnya iman
hendaknya
dia tidak mencintai seseorang kecuali karena
Tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan
Allah
Subhaanahu
wa taaalaa. (HR. Ahmad,
pada saat dimana tidak ada naungan kecuali naungan
dihasankan
Asy-Syaikh
Albani dalam Shahihul
Allah Subhaanahu wa taaalaa: Pemimpin yang adil,
pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah Jami no. 6164)
Subhaanahu wa taaalaa, seseorang yang hatinya
senantiasa terkait dengan masjid, dua orang yang saling
Memilih teman yang baik
cinta karena Allah Subhaanahu wa taaalaa, bersatu
dan berpisah di atasnya, seseorang yang diajak berzina

Telah kita sebutkan di awal pembahasan bahwa


tidak semua orang bisa kita jadikan teman.
Sehingga seorang muslim yang ingin
menyelamatkan agamanya hendaknya memilih
teman yang baik. Rasulullah shallallaahu alaihi
wasallam bersabda:

Asy-Syaikh Muhammad Al-Imam berkata, Aku


telah mendengar Asy-Syaikh Muqbil berkata (dan ini
aku dengar lebih dari satu kali): Demi Allah
subhaanahu wa taaalaa, aku tidaklah
mengkhawatirkan atas dakwah ini melainkan dari diridiri kita sendiri.
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdillah Al-Imam
Seseorang ada di atas agama temannya, maka
hendaknya salah seorang kalian meneliti siapa yang berkata, Demi Allah subhaanahu wa taaalaa. Syaikh
dijadikan sebagai temannya. (HR. Ahmad dan Abu telah memiliki firasat yang sangat kuat. Rasulullah
Dawud no. 4833, dihasankan oleh Asy-Syaikh Al- shallallaahu alaihi wasallam seringkali berkata
dalam khutbahnya:
Albani dalam Ash-Shahihah no. 127)
Al-Imam Qatadah rahimahullaah berkata: Demi
Allah. Kami tidaklah melihat seseorang berteman
kecuali dengan yang setipe dan sejenis (satu sama
sifatnya). Maka hendaknya kalian berteman dengan
hamba-hamba Allah Subhaanahu wa taaalaa yang
shalih agar kalian bersama mereka atau seperti mereka.
Ditanyakan kepada Sufyan rahimahullaah,
Kepada siapa kami bermajelis? Beliau menjawab,
Seseorang yang jika engkau melihatnya engkau ingat
Allah subhaanahu wa taaalaa, amalannya mendorong
kalian kepada akhirat, dan ucapannya menambah ilmu
kalian. (Lihat Min Hadyis Salaf hal. 54-55)
Ibnu Hibban rahimahullaah berkata, Seorang
yang berakal tidak akan bersahabat dengan orang-orang
jahat.
Beliau juga berkata: Empat hal yang termasuk
kebahagiaan seseorang: Istri yang senantiasa taat
kepadanya, anak-anak yang shalih, teman-teman yang
baik, dan rezekinya di negerinya. (Lihat Nimatul
Ukhuwah hal. 22)

Kita berlindung kepada Allah l dari kejahatan diridiri kita dan kejelekan amal-amal kita.
Jiwa-jiwa kita, walau bagaimanapun baiknya,
masih mungkin menerima dan terkena kejelekan.
Demi Allah Subhaanahu wa taaalaa, sekaranglah
waktunya kita mengoreksi aib dan dosa-dosa kita
jika memang kita merasa sebagai orang yang
berusaha menjaga agama ini. Asy-Syaikh Muqbil
rahimahullaah tahu bahwa dakwah ini mempunyai
musuh dari luar dan dari dalam. Namun bahaya
mereka tidak sebesar mudharat yang muncul dari
penyimpangan orang-orang yang mengemban
dakwah ini. Hendaknya masing-masing kita
mengoreksi diri serta menimbang ucapan dan
perbuatannya, yang lahir dan batin, dengan
timbangan syari. Wallahul mustaan. (Al-Qaulul
Hasan fi Marifatil Fitan hal. 63)
Lemah lembut kepada teman

Allah subhaanahu wa taaalaa menjelaskan


tentang sifat Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam
Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam berpesan dan orang-orang yang bersamanya:
kepada Muadz dan Abu Musa radhiyallaahu
Muhammad itu adalah utusan Allah dan oranganhumaa:
orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap
Berilah kemudahan dan jangan membuat sulit orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama
orang lain, berilah kabar gembira yang membuat orang mereka. (Al-Fath: 29)
senang dan jangan membuat orang lari dari agama
Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam
Islam, serta hendaknya kalian rukun serta tidak bersabda:
berselisih.
Sikap lemah lembut tidaklah ada pada sesuatu
Ini adalah adab yang senantiasa harus dijaga, kecuali akan memperindahnya dan tidaklah dicabut dari
terlebih lagi oleh setiap muslim, terlebih lagi para sesuatu kecuali akan membuatnya jelek. (HR.
dai ilallah.
Muslim)
Menjaga kerukunan

Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam berkata berkaitan tentang suami istri, namun juga berlaku
dalam adab berteman. (Lihat Syarah Riyadhish
kepada Aisyah radhiyallaahu anhaa:
Shalihin)
Tenanglah wahai Aisyah. Sesungguhnya Allah l

Ibnu Qudamah rahimahullaah berkata:


mencintai kelembutan dalam segala urusan. (HR. AlKetahuilah, jika engkau mencari seseorang yang bersih
Bukhari)
dari kekurangan, niscaya engkau tak akan
mendapatkannya. Barangsiapa yang kebaikannya lebih
Sedang-sedang (tidak berlebihan) dalam mendominasi daripada kejelekannya, itulah yang
mencintai teman
dicari. (Mukhtashar Minhajil Qashidin hal. 101)
Dari hadits Abu Hurairah radhiyallaahu anhu,
Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda:

Jangan mencerca teman

Cintailah orang yang kamu cintai sekadarnya. Bisa


jadi orang yang sekarang kamu cintai suatu hari nanti
harus kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci
sekadarnya, bisa jadi di satu hari nanti dia menjadi
orang yang harus kamu cintai. (HR. At-Tirmidzi no.
1997 dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam
Shahih Al-Jami no. 178)

Mencerca teman mengesankan bahwa engkau


tidak sabar dalam bersahabat dengannya. Tidak
sepantasnya engkau mencerca temanmu dalam
semua masalah, yang besar dan kecil. Bahkan tidak
semua orang pantas untuk dicerca.

Umar bin Al-Khaththab radhiyallaahu anhu


berkata, Wahai Aslam, janganlah rasa cintamu
berlebihan dan jangan sampai kebencianmu
membinasakan. Aslam berkata, Bagaimana itu?
Umar radhiyallaahu anhu berkata, Jika engkau
mencintai seseorang, janganlah berlebihan seperti
halnya anak kecil yang menyenangi sesuatu dengan
berlebihan. Jika engkau membenci seseorang, jangan
sampai kebencian menimbulkan keinginan orang yang
kamu benci celaka atau binasanya.
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullaah berkata,
Hendaknya kalian mencintai jangan berlebihan dan
membenci tidak berlebihan. Telah ada orang-orang yang
berlebihan dalam mencintai satu kaum akhirnya
binasa. Ada pula yang berlebihan dalam membenci satu
kaum dan mereka pun binasa. (Lihat Nimatul
Ukhuwah hal. 41)

Maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang


baik. (Al-Hijr: 85)

Allah subhaanahu wa taaalaa berfirman:

Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu anhu berkata:


Yakni ridha, tanpa mencercanya.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu: Aku
tidak pernah memegang dibaj (satu jenis sutera)
yang lebih lembut dari tangan Rasulullah
shallallaahu alaihi wasallam. Aku telah menjadi
pelayan Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam
selama sepuluh tahun. Tidak pernah sekalipun
beliau berkata: Ah. Tidak pernah pula beliau
berkata tentang apa yang kulakukan: Kenapa kau
lakukan? dan tidak pernah pula ketika aku tidak
melakukan sesuatu, beliau berkata: Kenapa tidak
kau lakukan ini dan ini? (HR. Al-Bukhari no. 3561
dan Muslim no. 2309)

Al-Mawardi rahimahullah berkata, Banyak


mencerca adalah sebab putusnya hubungan
Menerima kekurangan teman
persahabatan . (Lihat Nimatul Ukhuwah hal. 17Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam 54)
bersabda:
Janganlah seorang mukmin membenci mukminah.
1 HR. An-Nasai, Kitab Ath-Thaharah, Bab AnJika dia tidak senang satu akhlaknya niscaya dia akan Nahyu an al-iktifa fil istithabah bi aqalla min tsalatsati
senang dengan akhlaknya yang lain.
ahjar.
Asy-Syaikh Muhamad bin Shalih Al-Utsaimin
Http://asysyariah.com/adab-adab-berteman.html
rahimahullaah menyatakan, Walaupun hadits ini

Anda mungkin juga menyukai