Anda di halaman 1dari 81

Tugas Kosmetologi

Whitening
FITRIA LAVITA AGRESA
1211013001

PENDAHULUAN
Keinginan untuk mempercantik diri secara berlebihan, salah
pengertian akan kegunaan kosmetik, menyebabkan
seseorang berbuat kesalahan dalam memilih dan
menggunakan kosmetik tanpa memperhatikan kondisi kulit
dan pengaruh lingkungan. Hasil yang didapatkan tidak
membuat kulit menjadi sehat dan cantik, tetapi malah
terjadi berbagai kelainan kulit yang disebabkan oleh
penggunaan kosmetika tersebut. Gaya hidup tersebut
banyak dipengaruhi oleh iklan yang banyak menggiurkan
masyarakat, baik itu dimulai dari para remaja sampai orang
deawasa. Hal tersebut membuat para produsen kosmetik
berlomba-lomba mempromosikan produknya

Iklan yang ditampilkan pada akhirnya berdampak pada


masyarakat yaitu untuk terus bergonta-ganti produk.
Mereka cenderung gemar melakukan eksperimen untuk
mendapatkan produk yang dianggap sesuai dan cocok.
Tidak jarang seorang konsumen harus mencoba beberapa
produk terlebih dahulu sebelum menentukan produk mana
yang cocok, tanpa memperhatikan efek buruknya
(Sumartono, 2002).

Salah satu produk yang paling dminati oleh kaum wanita


Indonesia adalah kosmetika pemutih. Berbagai macam
merek kosmetika pemutih yang beredar dipasaran telah
menarik minat ibu-ibu untuk menggunakannya. Mereka
cenderung mencoba-coba dan berharap kulitnya menjadi
putih dan cantik. Tetapi pada kenyataannya tidak semua
hasil yang didapatkan sesuai dengan harapan meraka. Ada
kalanya kulit mereka malah menjadi rusak, bahkan seperti
terbakar.

PENGERTIAN KULIT
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan

membatasinya dari lingkungan hidup manusia.


merupakan organ yang esensial dan vital
merupakan cermin kesehatan dan kehidupan.
juga
sangat
kompleks,
elastis
dan
(Wasitaatmadja, 2002).

Kulit
serta
Kulit
peka

ANATOMI KULIT
Secara garis besar kulit tersusun atas 3 lapisan
( Junqueira, 2007) :
a. Lapisan epidermis
Lapisan epidermis yaitu lapisan epitel yang berasal dari

ekstoderm. Berdasarkan ketebalan


dibedakan kulit tebal dan kulit tipis.

epidermis,

dapat

Turunan epidermis meliputi rambut, kuku, kelenjar sebasea

dan kelenjar keringat.


Lapisan epidermis terdiri dari stratum korneum, stratum

lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, stratum


basale.

b. Lapisan dermis
Lapisan dermis yaitu suatu lapisan jaringan ikat yang

berasal dari mesoderm, terletak di bawah lapisan


epidermis dan jauh lebih tebal dari epidermis.
Lapisan ini terdiri dari lapisan elastik dan fibrosa padat

dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut.


Secara garis besar, lapisan dermis dibagi menjadi dua

bagian yaitu pars papilare dan pars retikulare. Pada lapisan


ini tedapat sel-sel saraf dan pembuluh darah.

c. Lapisan subkutis
Lapisan ini terdiri atas jaringan ikat longgar yang
mengikat kulit secara longgar pada organ-organ di
bawahnya, yang memungkinkan kulit di bagian atas
bergeser.
Lapisan ini mengandung sel-sel lemak.

APA JENIS KULITMU?

Kulit digolongkan menjadi tujuh jenis, yaitu: kulit normal,


berminyak, berminyak sensitive (sensitife oily skin),
kombinasi (campuran), kering, kering sensitive dan kulit
gersang (yuswati, 1996), yaitu:

a. Kulit Normal
Kulit jenis ini merupakan kulit yang sehat dimana

kelenjar lemak memproduksi minyak tidak berlebihan,


sehingga tidak menimbulkan penyumbatan pada poripori kulit.
Tanda-tanda kulit normal antara lain : kulit lembut,

halus, segar, bercahaya, sehat, pori-pori tidak


kelihatan, tonus (daya kenyal) kulit bagus. Kulit
normal biasanya dijumpai pada anak-anak sampai
menjelang remaja.

b. Kulit Berminyak
Kulit berminyak disebabkan oleh sekresi kelenjar sebasea

yang berlebihan.
Ciri-ciri kulit berminyak adalah kulit kelihatan basah dan
mengkilat, pori-pori jelas terlihat, sering terdapat jerawat
atau acne, kulit terlihat pudar dan kusam.
Kulit berminyak umumnya terdapat pada usia remaja dan
dewasa.

c. Kulit Berminyak Sensitive


(sensitive oily skin)
Kulit

jenis ini tanda-tandanya sama dengan kulit


berminyak hanya terdapat pembuluh darah yang melebar
dan rusak, sehingga terlihat garis-garis atau guratanguratan merah disekitar hidung dan pipi.
Penyebab kulit berminyak sensitive adalah kelenjar lemak
sangat berlebihan dalam memproduksi lemak sehingga
kadang berkomedo dan bereaksi cepat terhadap panas,
dingin dan iritasi.

d. Kulit Kombinasi (Campuran)


Kulit kombinasi merupakan gabungan lebih dari satu

jenis kulit seperti kulit kering dan berminyak.


Tanda-tandanya kulit kelihatan mengkilat pada bagian
tengah muka, di sekitar hidung, pipi dan dagu.
Kulit jenis ini umumnya terdapat pada usia dewasa.

e. Kulit Kering
Kulit kering sering terdapat pada orang dewasa dan orang-

orang yang telah lanjut usianya.


Penyebabnya adalah akibat ketidak seimbangan sekresi
sebum.
Ciri-ciri kulit kering antara lain: bagian tengah muka
normal, disekitar pipi dan dahi kering,tidak lembab dan
tidak berminyak, halus, tipis dan rapuh.
Kulit kering cepat menjadi tua karena kelenjar lemak tidak
berfungsi dengan baik.

f. Kulit Kering Sensitive


Jenis kulit ini sama dengan kulit kering hanya terdapat

pembuluh darah yang melebar disekitar hidung dan


pipi sehingga timbul garis-garis atau guratan didaerah
tersebut.

g. Kulit gersang ( Dehydrated Skin)


Kulit

gersang adalah kulit yang sangat kering.


Penyebabnya zat cair atau pelembab didalam kulit
sangat terbatas.
Umumnya terdapat pada usia remaja, dewasa ataupun
usia lanjut.

Berdasarkan perbedaan genetik yang penting dalam hal


kemampuan merespon terhadap radiasi ultraviolet (UV),
maka kulit terbagi atas tipe-tipe tertentu (james, 2009),
yaitu:
a.

Tipe I : selalu terbakar, tak pernah menjadi coklat

b. Tipe II : mudah terbakar, jarang menjadi coklat


c.

Tipe III : kadang-kadang terbakar, mudah menjadi


coklat

d. Tipe IV : tidak pernah terbakar, mudah menjadi coklat


e.

Tipe V : secara genetik coklat ( India atau Mongoloid)

f.

Tipe VI : secara genetik hitam (Kongoid dan Negroid)

PROSES PIGMENTASI KULIT


Melanogenesis merupakan proses pembentukan
melanin pada sel. Proses pembentukan melanin ini
akan lebih cepat terjadi apabila terpapar sinar
ultraviolet. Sinar ultraviolet disingkat sinar UV terbagi
menjadi 3 jenis yaitu:

ultraviolet A (UVA): 320-400nm


ultraviolet B (UVB): 290-320nm
ultraviolet C (UVC): <290nm

Sinar matahari terutama UVB berguna bagi kesehatan

kulit karena mengandung vitamin D yang baik bagi kulit


pada jam 710 pagi. Namun, terlalu lama terpapar sinar
ultraviolet tanpa perlindungan dapat menyebabkan
lentingines (bintik-bintik hitam), melasma dan iritasi pada
kulit (Schalock, 2012).
Sinar UVB merupakan jenis sinar ultraviolet yang paling
berpengaruh dalam pembentukan melanin yang dapat
menyebabkan penghitaman pada kulit.

Hal ini karena sinar UVB dapat memasuki kulit hingga

lapisan bawah epidermal dan merangsang kerja enzim


tirosinase (Martin 2012). Enzim ini mengkatalisis dua
reaksi utama dalam biosintesis melanin, yaitu
mengoksidasi monophenols menjadi o-diphenols dan
mengoksidasi o-diphenols menjadi o-dopaquinon (Khan,
2007).

Melanin merupakan zat yang memberikan warna coklat

atau coklat kehitaman pada kulit. Pembentukan melanin


akan lebih cepat apabila enzim tirosinase bekerja aktif
dengan dipicu oleh sinar ultraviolet. Pembentukan
melanin dapat dihambat dengan beberapa cara,
diantaranya menurunkan sintesis tirosinase, menurunkan
transfer tirosinase dan menghambat aktivitas tirosinase
(Hartanti dan Setiyawan 2009).

PENGERTIAN KOSMETIK PEMUTIH


Kosmetika pemutih merupakan campuran bahan kimia

dan atau bahan lainnya yang berkhasiat mampu


memucatkan noda hitam atau coklat pada kulit (Asih,
2006).
Pemutih kulit adalah produk yang mengandung bahan

aktif yang dapat menekan atau menghambat melamin


yang sudah terbentuk sehingga akan memberikan
warna kulit yang lebih putih (Asih, 2006).

MEKANISME PEMUTIH WAJAH


Proteksi sinar matahari (Tabir Surya)

Menghambat aktivitas melanosit

Menghambat sintesis melanin

Mengurangi jumlah melanin yang sudah


terrbentuk dalam melanosit

Merangsang ekskresi enzym


tyrosinase
Memutuskan rantai oksidasi,
mereduksi dopaquinon kembali
menjadi DOPA

Competitive inhibitor dengan DOPA

INGRIDIENTS

ACTIVE

NON
ACTIVE

Bahan Aktif Pemutih Kulit


1. HIDROQUINON
Saat ini, di pasaran semakin banyak krim pemutih glowing

instan yang mengandung hidroquinon. Hidroquinon sendiri


merupakan zat kimia yang bekerja dengan menghambat
produksi melanin sehingga kulit terlihat lebih cerah.
Hidroquinon sudah terbukti dapat dijadikan bahan pemutih

kulit yang efektif karena dalam jangka waktu yang pendek


dan konsentrasi yang rendah sekitar 0,01 mM hidroquinon
mampu menghambat kerja tirosinase sampai aktivitasnya
hampir mencapai nilai 0 (Maeda dan Fukuda, 1991).

Ketika menggunakan hidroquinon, kulit menjadi lebih

sensitif dengan sinar matahari. Kulit akan tampak putih


secara cepat pada 4-6 minggu.
Tetapi putih dan glowing yg dirasakan hanya bertahan
selama 4-6 bulan saja, tidak seterusnya. Jika kemudian
tidak memakai krim glowing hidroquinon lagi, kulit akan
tampak jauh lebih kusam dari sebelumnya dan mulai
muncul flek atau jerawat sedikit demi sedikit.

Mekanisme kerja Hidroquinon


Hidroquinon menghalangi pengeluaran melanin oleh

melanosit di dalam epidermis. Hidroquinon juga


menembus kulit sehingga menyebabkan penebalan
gentian kolagen.
Mekanisme hidroquinon dalam proses hipopigmentasi

adalah dengan cara mendestruksi melanosit,


menurunkan kadar melanosom, mengubah struktur
melanosom dan mendestruksi membran organel
(Jimbow et al. 1974 dalam Westerhoof dan Kooyers
2005).

Efek samping Hidroquinon


Walaupun sudah terbukti efektif sebagai senyawa yang

dapat menginhibisi kerja tirosinase, hidroquinon


mempunyai efek negatif salah satunya merusak
kemampuan hidup sel (Maeda dan Fukuda 1991).
Pemakaian hidroquinon dengan kadar 2 % dari netto

kosmetik sudah dianggap tinggi dan apabila kadarnya


lebih dari itu dapat menyebabkan iritasi. Bahkan dengan
kadar lebih sedikitpun masih dapat menyebabkan efek
negatif seperti vitiligo, okronosis eksogen, kelainan pada
ginjal, kanker darah dan kerusakkan DNA (Westerhof dan
Kooyers 2005).

Pemakaian krim glowing hidroquinon tidak boleh lebih

dari 2%, dan tidak boleh digunakan berkepanjangan


secara terus menerus. Penggunaan krim pemutih
hidroquinon dalam jangka panjang dapat mengakibatkan
kanker darah (leukimia), kelainan ginjal, kelainan fungsi
hati.
Hidroquinon tidak saja berbahaya jika digunakan pada
kulit dengan kadar tinggi. Jika sampai termakan, zat ini
dapat menyebabkan keracunan akut.

2. Monobenzyl Ether HQ
Monobenzyl Ether Hidroquinon (MBEH) sama dengan HQ

yang termasuk agen kimia golongan fenol atau ketakol.


MBEH

hampir
ireversibel kulit.

selalu

menyebabkan

depigmentasi

Sisa MBEH telah ditemukan dalam desinfektan, germisida,

baki hidangan dari karet, selotif dan apron karet. Dalam


dermatologi seharusnya dipakai untuk menghilangkan
daerah yang tersisa selain kulit normal pada pasien untuk
vitiligo umum dan sukar disembuhkan.

Mekanisme Kerja HQ
Mekanisme yang diduga terjadi pada pigmentasi oleh

MBEH adalah dengan penghancuran melanosit selektif


melalui pembentukan radikal bebas dan penghambatan
kompetitif sistem enzim tirosinase (James, 2009).

3. Merkuri
Merupakan bahan aktif pemutih pertama yang dianggap

paling efektif pada masa lalu, karena kemampuannya


dalam pengelupasan epidermis kulit
Karena sifatnya sangat toksik senyawa ini tidak diijinkan
lagi untuk dipakai dalam kosmetik
Merkuri (Hg)/air raksa termasuk logam berat berbahaya
yang dalam konsentrasi dapat bersifa racun.

Pemakaian merkuri (Hg) dalam krim pemutih dapat

menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan warna


kulit yang akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik
hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit.
serta

pada pemakaian dengan dosis tinggi dapat


menyebabkan kerusakan permanent pada susunan saraf
otak, ginjal, dan gangguan perkembangan janin bahkan
paparan jangka pendek dalam dosis tinggi dapat
menyebabkan muntah-muntah, diare dan kerusakan ginjal,
serta merupakan zat karsinogenik (menyebabkan kanker)
pada manusia (Arief, 2007).

4. Asam Retinoat
Asam retinoat yang berfungsi dalam pengelupasan sel-

sel kulit yaitu menghilangkan noda hitam,


mencerahkan kulit, dan sekaligus menghaluskannya.

Efek Samping Asam Retinoat


Asam Retinoat atau Tretinoin juga mempunyai efek

samping bagi kulit yang sensitif, seperti kulit menjadi


gatal, memerah dan terasa panas serta jika pemakaian
yang berlebihan khususnya pada wanita yang sedang
hamil dapat menyebabkan cacat pada janin yang
dikandungnya (Badan POM, 2008).

5. Niacinamide
Fungsi dari niacinamide sebagai

pelindung kulit dari sengatan


matahari, iritasi dan penuaan.
Cara kerja niacinamide adalah

merangsang mikro sirkulasi dan


mencegah
berkurangnya
kandungan air pada kulit.
Niacinamide ini memicu produksi
ceramide,
yang
berfungsi
merekatkan sel dan mencegah
kulit kering

Niacinamide atau vitamin B3 sepertinya cukup populer

sebagai zat aktif di beberapa produk pencerah kulit. Vit.


B3 mencerahkan kulit dengan cara menghambat transfer
melanosom dari melanosit ke keratinosit.
Biasanya Vit. B3 dikombinasikan dengan bebrapa jenis
pemutih lain untuk hasil yang lebih maksimal. Vitamin B3
juga bisa menjadi terapi tambahan untuk acne yang
meradang.
Contoh produk: Olay White Radiance, Shu Uemura
White Recovery EX+ Brightening Cream

6. Arbutin
Bahan ini berfungsi sebagai pemutih kulit wajah (skin

lightening) yang bekerja dengan cara menghambat


pembentukan melanin dalam kulit yaitu dengan
menghambat aktivitas tirosin.
Karena arbutin tidak menghidrolisa HQ bebas, agen

selanjutnya tidak bertanggung jawab terhadap efek


inhibitor arbutin pada melanogenesis.
Produk yang mengandung arbutin dapat dijual secara

bebas tanpa resep dokter.

Penghambatan sintesis melanin

(kira-kira 39%) terjadi pada


konsentrasi 5x105 mol/L. selain
bekerja dengan menghambat
tirosin, arbutin juga bekerja
dengan
mengelupas
kulit
epidermis
(eksfoliasi).
Beberapa pabrik melaporkan
arbutin
sebagai
obat
depigmentasi yang efektif pada
konsentrasi 1% (James, 2009).

Contoh produk: Skin Aqua Whitening, Skinceuticals

Phyto +, Hada Labo Shirojyun

7. Ascorbic Acid (Vit.C)


Termasuk bahan aman
Merupakan suatu antioksidan kuat, dapat menekan

reaksi oksidasi dalam sintesa melanin


Juga berperan dalam emnstimulant pembentukan
jaringan kolagen kulit
Dengan pertimbangan kestabilan bahan maka, bentuk
Magnesium Ascorbyl Phosphate lebih banyak dipakai
dalam sediaan kosmetika

Contoh produk: Vit. C Skin Boost The BodyShop,

Clarins White Plus HP Total Whitening Essence

8. Asam Azaleik
Secara alami asam azelaik didapat dari saturasi

pityrosporum ovale, asam azelaik mempunyai efek


antiproliferatif dan sitotoksik terhadap melanosit.
Efek selanjutnya terjadi karena penghambatan yang
agak kuat dari retioreduksin reduktase, enzim yang
terlibat dalam aktivasi oksireduktase mitokondria dan
sintesi DNA.

Walaupun asam azelaik pada awalnya digunakan untuk

pengobatan akne, ternyata juga berhasil pada pengobatan


lentiginosis, rosasea dan hiperpigmentasi paska inflamasi.
Selain
berfungsi sebagai antibakteri, keratolitik,
komedogenik dan anti inflamasi.
Asam azelaik juga mampu mengurangi pigmentasi pada
kulit terutama bagi mereka yang berkulit gelap dan bekas
jerawat warna coklat atau untuk kasus melasma.

Asam azelaik 20% dilaporkan mempunyai efektivitas

yang sama dengan HQ 4% dalam mengatasi kulit gelap


tersebut.
Efek samping dari bahan ini berupa iritasi kulit, rasa gatal,
dan terbakar hingga pengelupasan kulit (James, 2009).

9. Asam kojik
Asam kojik marupakan metabolit jamur yang biasa

dihasilkan oleh spesies jamur aspergillus, acetobacter,


dan penicillium.
Asam kojik menghambat aktivitas katekolase tirosin,

yang dibatasi enzim esensial dalam biosintesis pigmen


kulit melanin.
Melanosit yang diobati dengan asam kojik menjadi

nondendritik, dengan penurunan jumlah melanin.

Kemudian asam kojik mencari oksigen reaktif yang

dilepaskan secara berlebihan dari sel atau yang dihasilkan


dalam jaringan atau darah.
Biasanya konsentrasi asam kojik yang digunakan sebagai
kosmetik berkisar antara 1-4%.
Kelebihan asam kojik dibandingkan bahan pemutih
lainnya adalah kestabilannya dalam suatu produk
kosmetik.

Akan tetapi dari hasil penelitian asam kojik lebih

mengiritasi dibandingkan HQ sehingga lebih baik


dikombinasikan dengan kortikosteroid topical untuk
mencegah masalah tersebut.
Beberapa penelitian kontroversial menyimpulkan bahwa
penggunaan asam kojik dalam dosis tinggi dapat bersifat
karsinogenik (James, 2009).

Contoh Produk: Melanox ES

10. Licorice ekstract


Glabiridin (glicyrrhia glabra) merupakan kandungan

utama dari ekstract licorice yang mampu memutihkan


kulit.
Cara
kerjanya yaitu menghambat melanogenesis
(pembentukan pigmen kulit) dan juga mencegah
terjadinya proses inflamasi di kulit.
Beberapa riset menunjukkan bahwa penggunaan
glabiridin 0,5% secara topical dapat menghambat sinar
UV-B yang dapat memicu terbentuknya pigmentasi dan
kemerahan pada kulit (James, 2009).

Contoh

produk: Nivea Visage Sparkling White,


Chanel Precision Blanc Essentiel Nanolotion

11. Vitamin E
Sebuah literature jepang melaporkan bahwa penggunaan

vitamin E (tocoferol) secara oral ternyata efektif untuk


mengatasi masalah hiperpigmentasi pada wajah, terutama
jika dikombinasikan dengan vitamin C.
Beberapa riset lainnya juga menemukan bahwa derivate
tokoferol ini merupakan penghambat pembentukan
melanin yang lebih kuat jika dibandingkan dengan abutin
dan asam kojik.

Derivate

vitamin E juga dapat digunakan untuk


memeperbaiki dan mencegah terbentuknya pigmentasi
wajah yang dipicu oleh radiasi sinar UV, sebaik cara kerja
vitamin E sebagai antioksidan.

12. Asam Ellagik


Asam Ellagik ditemukan pada rapsberry, strawberry,

dan pomegranate.
Berdasarkan suatu hasil riset laboratorium menyatakan

asam ellagik dapat memperlambat pertumbuhan


tumor-tumor tertentu.
Walaupun hasil riset ini sangat menjanjikan, namun

sampai saat ini belum ada bukti secara medis bahwa


bahan ini mampu mencegah dan mengobati kanker
pada manusia.

Selain diduga mampu melawan kanker, asam ellagik juga

berguna sebagai pemutih kulit.


Pada tahun 1996 di Jepang, Asam Ellagik disetujui
sebagai bahan aktif yang mampu mencegah terbentuknya
spots dan freckles setelah luka bakar karena paparan sinar
matahari ( James, 2009)

13. Glicolic Acid


Merupakan salah satu dari keluarga AHA. Memiliki efek

eksfoliasi dalam mecerahkan kulit. Sebenarnya konsentrasi


Glycolic acid (GA) memiliki range yang besar, dari 1%
sampai 80%. Namun yang tersedia di pasaran hanya 1%10% nya saja.
Seperti

keluarga asam yang lain, GA mempercepat


pergantian sel kulit mati sehingga kulit tidak tampak kusam
dan pertumbuhan kulit baru menjadi lebih optimal.

Selain untuk pencerah, GA dapat digunakan sebagai anti-

aging untuk mrnyamarkan 'fine-lines' dan terapi tambahan


untukane

Contoh produk: Bless Resurfacing Cream (Glycolic

acid 9,4%)

Bahan Tidak Aktif Pemutih


Kulit
PELARUT

Water : berfungsi sebagai Pelarut zat


PENGEMULSI

Asam stearat banyak digunakan sebagai zat pengemulsi


dan peningkat solubilisasi dan sebagai basis krim
PENSTABIL ZAT PENGEMULSI

Sodium starch octenylsuccinate Merupakan Pati yang


berfungsi sebagai Penyerap, menstabilkan emulsi,
mengendalikan viskositas

HUMEKTAN :
Gliserin
Gliserin biasa digunakan sebagai humektan/pelembab dan emolien,

pada sediaan krim biasa digunakan sebagai solven atau ko solven


Allantoin
Mempertahankan kelembaban dan merawat keremajaan kulit.

Berfungsi sebagai agen pendingin kulit dan pelindung kulit.


PENGATUR PH

Kalium Hidroksida
Banyak digunakan sebagai pengatur pH, dapat pula bereaksi dengan asam
lemah membentuk garam.
Secara terapeutik, banyak digunakan untuk aplikasi pada kulit. Pada
konsentrasi rendah dianggap tidak berbahaya dan pada konsentrasi tinggi
bersifat korof mengiritasi kulit, mata dan membran mukosa.

ANTI-BUSA

Dimethicone Crosspolymer
Bekerja sebagai agen anti-busa, pelindung kulit . Bahan
ini memiliki fluiditas yang unik yang membuatnya mudah
dioleskan
ZAT PENGKILAT
Titanium DiOkside
Fungsi : zat pengkilat (aman dipakai)

PENGAWET

ASAM BENZOAT
Fungsi / penggunaan: Bahan Fragrance; pH Adjuster;
Pengawet; bulking; MASKING
cl14700
Fungsi : Pewarna kimia
Licopene
Fungsi : Antioksidan

Bahan Pemutih Alami


Bahan pemutih herbal yang berasal dari tumbuhan.

Biasanya bekerja dengan cara menghambat enzim


tirosinase yang dapat mengurangi pembentukan
melanin.
Senyawa yang menjadi inhibitor tirosinase adalah

senyawa golongan flavonoid yang biasanya banyak


terdapat pada tumbuhan.
Selain beberapa senyawa turunan flavonoid, asam

askorbat atau lebih dikenal dengan vitamin C juga


dapat menghambat aktivitas enzim tirosinase.

Contoh:
Papaya (Carica papaya)

Selama ini papaya (Carica papaya) umum digunakan


sebagai bahan dasar sabun pencerah kulit. Hal ini
dikarenakan papaya memiliki kandungan asam askorbat
yang cukup tinggi
Rumput Laut, terutama dari kelas Phaeophyta

Selain memiliki potensi sebagai pencerah kulit, rumput laut


telah diteliti memiliki kegunaan lain bagi kulit seperti
kemampuannya sebagai anti-aging karena rumput laut
mengandung protein yang berperan dalam pembentukan
jaringan baru pada kulit

Nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.)

Mampu menginhibisi enzim tirosinase. Senyawa aktifnya


isoartocarpesin dan artocarpanone terbukti sebagai agen
pencegah hiperpigmentasi

FORMULASI

PROSEDUR
1.

Tambahkan semua bahan pada fase B dalam vessel


(wadah) kemudian campur dan panaskan sampai suhu
850C

2.

Pada wadah kedua, tambahkan air dan polimer deposilk


Q1 dan mulai pemanasan sampai suhu 850C

3.

Setelah polimer deposilk Q1 tersebar merata, tambahkan


asam ascorbic dalam wadah kedua.

4.

Setelah kedua wadah mencapai suhu 850C, tambahkan


fase B ke dalam fase A.

5.Dinginkan sampai suhu 650C dan homogenkan dengan


kecepatan 5000 rpm selama 3 menit. Lanjutkan
pecampuran sampai mencapai suhu kamar
6.Tambahkan semua bahan pada fase C dalam keadaan suhu
kamar.
7.Lakukan penyesuaian pH dengan TEA dan lakukan
pengemasan.
(www.airproduct.com)

Evaluasi sediaan krim


Whitening

Organoleptis

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengamati adanya perubahan atau


pemisahan emulsi, timbulnya bau atau tidak, dan perubahan warna.
Sifat aliran dan viskositas

Viskositas adalah tahanan suatu cairan untuk mengalir. Umumnya


krim termasuk dalam tipe aliran non Newton (Martin, Swarbick,
dan Cammarata, 1993). Viskositas suatu sediaan dipengaruhi oleh
zat pengental, surfaktan, proporsi fase terdispersi, dan ukuran
partikel. Penurunan viskositas dipengaruhi oleh peningkatan ukuran
globul. Secara umum kenaikan viskositas dapat meningkatkan
kestabilan sediaan (berdasarkan Hukum Stokes)

Konsistensi

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kekerasan


krim. Krim yang telah disimpan masih mempunyai
konsistensi yang cukup agar krim dapat dengan mudah
disebarkan pada kulit
Ukuran partikel

Perubahan dalam ukuran partikel rata-rata atau distribusi


ukuran globul merupakan tolok ukur penting untuk
mengevaluasi emulsi, dimana pada emulsi keruh diameter
globul berkisar antara 0,1 10 m. Ukuran partikel
merupakan indikator utama kecenderungan terjadinya
creaming atau breaking

PH

Krim sebaiknya memiliki pH yang sesuai dengan pH kulit yaitu


4,5-6,5 karena jika krim memiliki pH yang terlalu basa akan
menyebabkan kulit yang bersisik, sedangkan jika pH terlalu
asam maka yang terjadi adalah menimbulkan iritasi kulit
Uji Aseptabilitas sediaan

Dilakukan pada kulit, dengan berbagai orang yang di kasih suatu


quisoner, dibuat suatu kriteria, kemudahan dioleskan,
kelembutan, sensasi yang ditimbulkan, kemudahan pencucian.
Kemudian dari data tersebut dibuat skoring untuk masingmasing kriteria. Misal untuk kelembutan agak lembut, lembut,
sangat lembut.

Evaluasi daya sebar

Dengan cara sejumlah tertentu diletakan di atas kaca yang


berskala. Kemudian bagian atasnya diberi kaca yang sama,
dan ditingkatkan bebannya, dan diberi rentang waktu 1-2
menit. Kemudian diameter penyebaran diukur pada setiap
penambahan beban, saat sediaan berhenti menyebar.

IDENTIFIKASI
HG

Sampel ditimbang sebanyak 1 g, dimasukkan ke dalam


Erlenmeyer, ditambahkan 5 mL H2SO4 pekat, HNO3 pekat
2,5 mL dan larutan KMnO4 5% sebanyak 15 mL, ditunggu
sampai 15 menit (bila warna ungu hilang tambahkan lagi
KMnO4 5% sampai warna ungu tidak hilang). Larutan
ditambahkan 8 mL K2S2O8 5% dan dipanaskan dalam
penangas air selama 2 jam dan suhu 95 . Larutan didinginkan
sampai suhu kamar, ditambahkan secukupnya larutan
hidroksilamin-NaCl untuk mereduksi kelebihan KMnO4,
kemudian ke dalam larutan ditambahkan 5 mL SnCl2 10%
(Erasiska, 2015).

Jenis Produk Whitening Kulit


Berdasarkan Cara Penggunaan:
1. Skin Bleaching
Adalah produk whitening yang mengandung bahan aktif yang
kuat, yang berfungsi memudarkan noda-noda hitam pada kulit.
Cara penggunaan produk tersebut adalah dengan mengoleskan
tipis-tipis pada daerah kulit dengan noda hitam, tidak digunakan
secara merata pada kulit dan tidak digunakan pada siang hari.
2. Skin Lightening
Adalah produk perawatan kulit yang digunakan dengan tujuan
agar kulit pemakai tampak lebih putih, cerah dan bercahaya.
Produk whitening katagori ini dapat digunakan secara merata
pada seluruh permukaan kulit.

Daftar Pustaka
Asih, Slamet Budi., 2006, Dampak penggunaan Kosmetika

Pemutih terhadap kesehatan Kulit pada Ibu-ibu d RW II Desa


Limpung Kecamatan Limpung Kabupaten Batang Jawa
Tengah Tahun 2005, Fakultas Teknik Unversitas Negeri
Semarang
Badan POM Republik Indonesia, 2009, Public Warning

tentang Kosmetik mengandung Bahan berbahaya/ Bahan


dilarang.
Erasiska, dkk., Analisis Kandungan Logam Timbal, Kadmium

dan Merkuri dalam Produk Krim Pemutih Wajah, JOM FMIPA


Volume 2 No. 1 Februari 2015
Junqueira LC & Cameiro, 2005, Basic Histology Text & Atlas

11th edition

Sumartono, 2002,. Terperangkap dalam Iklan :

Meneropong Imbas Pesan Iklan Televisi, Bandung :


Penerbit Alfabeta
Wasitaatmadja SM, 1997, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik,

Penerbit UI
Westerhof W, Kooyers TJ, 2005, Hidroquinone and Its

analogues in Dermatology-A Potential Health Risk,


Journal of Cosmetic Dermatology
www.airproduct.com diakses pada 5 Februari 2016
Yuswati. 1996. Tata Rias Kulit. Yogyakarta. FPTK IKIP

Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai