TINJAUAN PUSTAKA
sebagai berikut:
Divisio
: Spermatophyta
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Umbellales
Family
: Umbelliferae
Genus
: Centela
Spesies
: Centella asiatica (L) Urban
I.1.2
Deskripsi
Heni (2005) dalam Hasaanah (2009) menjelaskan
bahwa pegagan (Centella asiatica) merupakan tanaman
herba tahunan yang tumbuh menjalar dan berbunga
sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila tanah
dan lingkungannya sesuai hingga dijadikan penutup
tanah.
Termasuk
tanaman
terna,
menahun,
tidak
wangi
dan
rasanya
pahit.
Daunnya
dapat
I.1.3
Sinonim
Centella coroacea Nannfd., Hydrocotyle asiatica L., H. lunata
Lamk, H. Lurida Hance., Trisanthus cochichinensis Lour (Badan POM
RI, 2010).
I.1.4
Nama Daerah
Menurut Badan POM RI (2010) nama daerah dari Centella asiatica
adalah
Sumatera
Jawa
I.1.5
Nusa Tenggara
Maluku
Sulawesi
(Sawo)
: Sarowati (Halmahera), koloditi manora (Ternate)
: pagaga, wisu-wisu (Maksar), cipubalawo (Bugis),
Papua
hisu-hisu (Salayar)
: Dogauke, gogauke, sandanan.
I.1.6
Kandungan Kimia
Kandungan kimia pegagan (Centella asiatica (L.) Urban)
terbagi menjadi beberapa golongan, yakni asam amino, flavonoid,
terpenoid, dan minyak atsiri. Terpenoid, khususnya triterpenoid,
merupakan kandungan utama dalam pegagan, yang terdiri dari
asiatikosida, madekosida, brahmosida, dan brahminosida (glikosida
saponin) asam madekasat (Barnes et al. 2002 cit Hermanto et al, 2011).
Bermacam-macam kandungan kimia dari daun pegagan antara
lain senyawa glikosida triterpenoid disebut asiatikosida yakni suatu
senyawa heteroside. Asiatikosida merupakan senyawa metabolit
sekunder yang termasuk dalam kelompok terpen tersebut adalah lemak
yang disintesa dari metabolit primer Acetyl CoA melalui lintasan Asam
COOH
OH
OH
HOH3C
Asam Asiatikat
COOH
OH
OH
CH3OH
HO
Asam Madekasat
H
O
C
HO
OH
OH
H
H
OH
OH
H
O
H
OH
CH3
OH
OH
H
CH3
HO
HOH3C
Asiatikosida
Gambar 2. Struktur senyawa Asam Asiatikat, Asam Madekasat,
Asiatikosida (Hasaanah, 2009).
I.1.7
OH
CH2OH
Penggunaan Tradisional
Pegagan secara tradisional banyak digunakan untuk penyakit
kulit. Di samping untuk penggunaan topikal pegagan juga digunakan
Efek Farmakologis
Campuran triterpenoid dalam pegagan mempunyai khasiat
merangsang biosintesis kolagen dan digunakan dalam pengobatan lepra,
luka bekas operasi, luka bakar, keloid, fibrosis, dan radioterapi.
Pegagan (Centella asiatica) merupakan salah satu bahan
alam
yang
spermatogenik
dikandungnya
mempunyai
(antifertilitas).
adalah
khasiat
sebagai
anti
utama
yang
glikosida
yang
Bahan
triterpenoid
kanker.
Steroid
merupakan
bahan
baku
untuk
Pemilihan
pelarut
dalam metode
maserasi
akan
waktu yang cukup singkat dan jumlah zat yang diperiksa cukup
kecil (Adhan, 1997).
a. Fase diam
Fase diam adalah lapisan tipis penyerapan yang seragam
atau media terpilih digunakan sebagai media pembawa.
Penjerap dilekatkan
untuk
membentuk
jembatan
intermolekular
dengan
Schwarting, 1991).
polaritas
sedang
(Gritter,
Bobbit
dan
BAB II
PROSEDUR KERJA
2.1 Alat dan Bahan
2.1.1 Alat
Wadah untuk maserasi, kolom kromatografi, corong, botol
100 ml, vila, pipet tetes, seperangkat alat rotary evaporator, chamber,
2.1.2
penotol.
Bahan
Daun pegagan kering (100 g), methanol, etil asetat, plat
BAB III
3.1 Hasil
1. Organoleptis
Bentuk
: endapan
Warna
: kream kehijauan
Bau
: berbau khas (agak bau)
Rasa
:Konsistensi : belum kering
2. Kelarutan
Dapat larut dalam etil asetat
3. Berat senyawa isolat
Berat vial kosong
= 9,820 gram
Berat vial + endapan = 9,994 gram
Berat endapan
= 0,174 gram
= 174 mg
4. Berat rendemen
berat isolat
berat sampel
x 100 % =
0,174 gram
100 gram
5. Profil KLT/ Rf
Rf 1
0
4.3
=0
Rf 2
0,5
4,3
x 100 % = 0,174 %
= 0,116
Rf 3
= 0, 511
0,5 cm
0 cm
4,3 cm 2,2 cm
BAB IV
KESIMPULAN dan SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan kesimpulan sebagai
berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Adhan, M. 1997. Teknik Kromatografi untuk Analisis Bahan Makanan.
Yogyakarta : Andi, 27-35
Badan POM RI. 2010. Acuan Sediaan Herbal Volume Kelima Edisi Pertama.
Badan POM RI. 2010. Pegagan Centella asitica (L.) Urban. Jakarta : Direktorat
Obat Asli Indonesia
Barnes, J., L.A. Anderson, and J.D. Philipson. 2002. Herbal Medicines, Second
Edition. Pharmaceutical Press, London, 530 p.
OLEH :
FITRIA LAVITA AGRESA
1211013001
SELASA PAGI
KEL II (DUA)
OLEH :
FITRIA LAVITA AGRESA
1211013001