UROLOGI
Disusun oleh :
Astri Faluna S (1102009044)
Ayu Wijayanti (1102009049)
SMF Bedah Urologi
UNIVERSITAS YARSI FAKULTAS KEDOKTERAN
I. Nyeri
Nyeri lokal
nyeri yang dirasakan di sekitar organ itu
sendiri
Referred pain
nyeri yang dirasakan jauh dari tempat
organ yang sakit
Klasifikasi Nyeri
Nyeri ginjal
akibat dari regangan kapsul ginjal
Nyeri buli-buli
terjadi akibat overdistensi buli-buli yang
mengalami retensi urine atau terdapat
inflamasi pada buli-buli
nyeri prostat
disebabkan karena inflamasi yang
mengakibatkan edema kelenjar prostat dan
distensi kapsul prostat.
nyeri penis
nyeri yang dirasakan pada daerah penis yang
sedang tidak ereksi, biasanya merupakan
referred pain dari inflamasi pada mukosa bulibuli
1.
2.
3.
4.
III. Hematuri
Didapatkan sel darah merah di dalam
urine.
secara visual, hematuri dibedakan
menjadi :
hematuri makroskopik
hematuri mikroskopik
Penyebab hematuri :
dalam sistem urogenital
luar sistem urogenital
IV. Piuria
Terdapat sel lekosit dalam jumlah
tertentu di dalam urine
Secara visual piuria dibedakan :
piuria mikroskopis
piuria makroskopis
V. Inkontinensia Urine
Merupakan ketidakmampuan
seseorang untuk menahan urin
yang keluar dari buli-buli, baik
disadari maupun tidak disadari.
Jenis inkontinensia urine :
inkontinensia
inkontinensia
inkontinensia
inkontinensia
urine
urine
urine
urine
paradoksa
stres
urge
continuous atau true
VI. Enuresis
Keluarnya urin yang terjadi pada saat
tidur
jika keadaan ini dijumpai sejak lahir
dan belum pernah tidak ngompol
disebut enuresis primer
VII. Pneumaturia
Pneumaturia adalah berkemih
tercampur dengan udara
terjadi karena terdapat fistula
antara buli-buli dengan usus
VIII. Hematospermia
Hematospermia atau
hemospermia adalah
didapatkannya darah di dalam
cairan ejakulat atau cairan
semen
jenis hematospermia :
hematospermia primer
hematospermia sekunder
X. Keluhan disfungsi
seksual
Meliputi :
- Libido menurun
- Kekuatan ereksi menurun
- Disfungsi ereksi
- Ejakulasi retrogad
- Tidak pernah merasakan orgasmus
- Ejakulasi prematur
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Generalis
Ginjal
Buli-buli
Genitalia Eksterna
Skrotum dan Isinya
Colok Dubur
PEMERIKSAAN FISIK
I. GINJAL
INSPEKSI : di daerah pinggang dimulai dengan
meminta pasien duduk relaks dengan membuka
pakaian pada daerah perut sebelah atas.
Perhatikan adakah benjolan atau massa, adakah
jaringan
parut
bekas
irisan/operasi
di
suprasimfisis, adakah pembesaran asimetris
pada daerah pinggang atau abdomen sebelah
atas. Pembesaran mungkin dapat disebabkan
karena hidronefrosis, abses paranefrik, atau
tumor ginjal.
II. BULI-BULI
Buli-buli normal sulit untuk diraba, kecuali
jika sudah terisi urine paling sedikit 150 mL.
Pada pemeriksaan buli-buli diperhatikan
adanya benjolan/massa atau jaringan parut
bekas irisan/operasi di suprasimfisis. Massa
di daerah suprasimfisis mungkin merupakan
tumor ganas buli-buli atau karena buli-buli
yang terisi penuh dari suatu retensi urine.
Dengan
palpasi
dan
perkusi
dapat
ditentukan batas atas buli-buli. Seringkali
dengan inspeksi terlihat buli-buli yang terisi
penuh hingga melewati batas atas umbilikus.
Suprapubik
Inspeksi :
Palpasi :
kenyal,
jari
bawah pusat
PEMERIKSAAN GENITALIA
EKSTERNA WANITA
Vagina
Inspeksi
Single opening, fusi labial, klitoris
terbelah, lack of fusion of the anterior
fourchette(epispadia),hipertrofi
klitoris, skrotalisasi labio mayora
(adrenogenital sindrom)
Meatus : kemerahan, nyeri tekan,
karunkulae uretra, eversi bibir
belakang vagina berhungan dengan
uretritis dan vaginitis senilis
Palpasi
Pada nyeri tekan akan sukar untuk
melakukan palpasi.
Massa Tumor, infeksi, divertikel
uretra(tekan pus), dll
Batu pada uretra mungkin bisa teraba
pada palpasi
Pemeriksaan Rektum
pada Pria
Pemeriksaan Neurologis
Pemeriksaan neurologis dapat
menentukan gangguan sensoris
maupun motoris, misal:
Residual urin ( neuropathic bladder )
Incontinence
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Urinalisis
Makroskopis (warna, bau, berat jenis)
Kimiawi (pH, protein,gula)
Mikroskopis (sel-sel, cast, bentukan lain)
Darah
Darah rutin
Faal ginjal
Elektrolit
Faal hepar, pembekuan dan profil lipid
Pemeriksaan penanda tumor
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Analisis semen
Analisis batu
Kultur urin
Sitologi urin
histopatologi
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
MRI
Sintigrafi
Angiografi, indikasi:
Dugaan stenosis arteria renalis
(hipertensi renovaskular)
Malformasi vaskuler
Embolisasi tumor
Trauma ginjal