Anda di halaman 1dari 22

Teknik Pengambilan Sampel

Hasan Mustafa

Sampel ?
Populasi
adalah
Sampel sesuatu hal
yang dijadikan
adalah
sebagian sebagai unit
analisis
dari
populasi penelitian
Populasi bisa berupa
kumpulan manusia
atau benda

Populasi
N

Sampel
n

Alasan Pengambilan Sampel


1. Keterbatasan waktu, biaya, tenaga
yang dimiliki peneliti.
2. Penelitiannya bersifat penjajagan.
3. Setiap unsur dalam populasi dianggap
memiliki karakter yang sama (homogen).
3

Syarat sampel yang baik


Banyak

Jumlah
Sampel
Karakteristik
sampel

Sedikit

Tingkat kesalahan

Banyak

Ukuran Sampel
1. Biaya, waktu, tenaga yang tersedia
2. Derajat keseragamanan (homogenitas)
3. Rancangan analisis deskriptif,
korelasi, komparasi.
4. Banyaknya unsur dalam populasi
click
5

Tabel jumlah sampel berdasarkan jumlah populasi


Populasi (N)

Sampel (n)

Populasi (N)

Sampel (n)

Populasi (N)

Sampel (n)

10

10

220

140

1200

291

15

14

230

144

1300

297

20

19

240

148

1400

302

25

24

250

152

1500

306

30

28

260

155

1600

310

35

32

270

159

1700

313

40

36

280

162

1800

317

45

40

290

165

1900

320

50

44

300

169

2000

322

55

48

320

175

2200

327

60

52

340

181

2400

331

65

56

360

186

2600

335

70

59

380

191

2800

338

75

63

400

196

3000

341

80

66

420

201

3500

346

85

70

440

205

4000

351

90

73

460

210

4500

354

95

76

480

214

5000

357

Populasi (N)

Sampel (n)

Populasi (N)

Sampel (n)

Populasi (N)

Sampel (n)

100

80

500

217

6000

361

110

86

550

226

7000

364

120

92

600

234

8000

367

130

97

650

242

9000

368

140

103

700

248

10000

370

150

108

750

254

15000

375

160

113

800

260

20000

377

170

118

850

265

30000

379

180

123

900

269

40000

380

190

127

950

274

50000

381

200

132

1000

278

75000

382

210

136

1100

285

1000000

384

Morgan & Krecjie, dalam Uma Sekaran, 2003


7

Bentuk pengambilan sampel


Sampel
Acak
Setiap unsur
yang ada dalam
populasi diberi
kesempatan
atau peluang
yang sama untuk
bisa diambil
sebagai sampel

Sampel
Tidak Acak
Setiap unsur
yang ada dalam
populasi tidak
diberi kesempatan
atau peluang
yang sama untuk
bisa diambil
sebagai sampel
8

Kapan peneliti sebaiknya mengambil sampel


secara acak dan tidak acak?
Ketika peneliti
bermaksud untuk
menggeneralisasikan
hasil penelitiannya
maka ambilah sampel
secara acak dan
representatif

Ketika peneliti
tidak bermaksud untuk
menggeneralisasikan
hasil penelitiannya
atau ketika jumlah
populasi tidak diketahui secara pasti
maka ambilah sampel
secara tidak acak 9

Teknik pengambilan sampel


Sampel Acak :

Sampel Tidak Acak :

Sampel Acak Sederhana

Sampel kemudahan

Sampel Acak Distratakan

Sampel pertimbangan

Sampel sistematis

Sampel Bola Salju

Sampel Gugus
Sampel Wilayah
10

Kerangka Sampling
Daftar yang berisikan informasi dari setiap
unsur dalam populasi
Misalnya : Populasi adalah mahasiswa Unpar.
Di dalam kerangka sampling harus ada daftar dari
Seluruh mahasiswa Unpar, lengkap mulai dari nama,
Alamat, nomor pokok, fakultas, jurusan, dlsb.
Misalnya : Populasi adalah ibu rumah tangga di Kecamatan
Ciumbuleuit. Di dalam kerangka sampling harus ada daftar
dari Seluruh nama ibu rumah tangga penduduk kecamatan
Ciumbuleuit dan alamatnya

11

Alat pengambilan sampel


secara acak
Daftar angka acak (random)
Undian
Kalkulator / komputer
12

54463
15389
85941
61149
05219

22662
85205
40756
69440
81619

69505 70639 79365


18850 39226 42249
82414 02015 13858
11268 88218 58925
81619 10651 67079

41417
28357
28358
40950
82995

98326
94070
00015
84820
64157

87719
20652
10806
29881
66164

96754 17676
34357 88040
63183 37403
62111 52820
47534 09243

..
..
..
..
..

..
..
..
..

67282
90669
78030
03638
92511

.
.
.
.
.

..
..
..
..
..

..
..
..
..
..

.
.
.
.
.

..
..
..
..
...

Mis : Jumlah populasi 500


Sampel yang akan diambil 50
Maka yang terambil adalah
Unsur no 153, 052, 414, 283,
177, 409, 343, dst sd 50 unsur

..
..
Tabel angka acak disalin dari buku Reseach Methods for Business,
LR. Gay dan P.L. Diehl, 1992

13

Sampel Acak Sederhana


Jika setiap unsur dalam populasi dianggap sama (homogen)
oleh peneliti. Atau perbedaan-perbedaan yang ada dalam setiap
unsur populasi tidak dianggap penting oleh peneliti, dan jumlah
unsur dalam populasi tidak begitu banyak.

Langkah-langkah :
1. Susun kerangka sampling
2. Tetapkan jumlah sampel
3. Tentukan alat pengambilan sampel
4. Pilih sampel sampai dengan jumlah sampel terpenuhi

14

Sampel Acak Distratakan


Jika unsur populasi heterogen Mis. heterogen dalam jenis kelamin,
pendidikan, pendapatan, status pekerjaan, dlsb; dan keanekaragaman
tersebut bermakna bagi analisis penelitiannya maka agar tidak
terambil hanya dari kelompok/strata tertentu saja, gunakan cara ini.

Langkah-langkah :
1. Susun kerangka sampling.
2. Bagi kerangka sampling ke dalam strata yang
dikehendaki.
3. Tentukan jumlah sampel secara keseluruhan.
4. Tentukan jumlah sampel dalam setiap stratum.
5. Pilih sampel dari setiap stratum secara acak.
Catatan : dalam menentukan jumlah sampel di setiap statum, dapat dilakukan
secara proporsional atau tidak proporsional
15

Sampel Sistematis
Jika jumlah unsur dalam populasi sedemikian besar dan dianggap
homogen, dan ketika peneliti tidak mempunyai alat pengambilan
sampel secara acak yang baik, pakailah cara ini. Peneliti menentukan
unsur dalam populasi yang keberapa yang akan diambil
sebagai sampel
Langkah-langkah :
1. Susun kerangka sampling
2. Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil.
3. Tentukan kelas interval (k) dengan cara membagi jumlah
unsur dalam populasi dengan jumlah sampel yang
dikehendaki. Mis : N = 50000 orang, n = 500 orang maka
k = 10.
4. Pilih sampel ke satu dengan cara acak mengundi unsur
populasi yang kesatu s/d kesepuluh. Kalau sampel kesatu
jatuh ke unsur populasi ketiga, maka sampel kedua adalah
unsur populasi yang ke 13
4. Selanjutnya pilih sampel berikutnya : no 23, 33, 43, 53, dst.
16

Sampel gugus
Jika yang akan diambil sebagai sampel adalah sekelompok orang,
bukan individual, maka sampel gugus bisa digunakan. Misalkan
ingin meneliti kinerja dosen berdasarkan fakultas.

Langkah-langkah :
1. Susun kerangka sampling yang unsurnya adalah gugus
(kelompok)
2. Tentukan berapa gugus yang akan diambil sebagai sampel
3. Pilih beberapa gugus yang akan dijadikan sampel dengan
cara acak
4. Telitilah setiap unsur yang dalam gugus
(dalam kasus/contoh di atas, telitilah kinerja dosen di setiap
fakultas, lalu cari rata-ratanya )
17

Sampel Wilayah
Ketika peneliti dihadapkan pada situasi di mana unsur populasi
tersebar di berbagai wilayah yang relatif saling berjauhan, maka
cara pengambilan sampel wilayah dapat diterapkan. Misalkan,
peneliti ingin mengetahui pandangan masyarakat Jawa Barat
terhadap program keluarga berencana.
Langkah-langkah :
1. Susun kerangka sampel yang menggambarkan wilayahwilayah. Mis. Propinsi Jawa Barat yang
lengkap dengan Kabupaten, Kecamatan, dan Desa.
2. Tentukan wilayah yang akan dijadikan sampel Kabupaten?,
Kecamatan?, Desa?
3. Tentukan berapa wilayah yang akan dijadikan sampel
4. Pilih wilayah yang akan dijadikan sampel dengan cara acak
5. Telitilah semua unsur sampel yang ada dalam
wilayah sampel penelitian.
Jika masih terlampau banyak, bagilah lagi wilayah penelitian
ke dalam wilayah yang lebih kecil lagi misalnya kampung 18

Sampel Tidak Acak


Sampel yang mudah dilakukan
Pengambilan sampel dengan cara ini cukup
Memadai untuk penelitian yang sifatnya
penjajagan

Langkah-langkah :
1. Tetapkan secara khusus populasi penelitian
2. Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil
3. Pergilah ke tempat yang banyak terdapat unsur populasi
4. Bagikanlah kuesioner kepada setiap unsur populasi
yang dijumpai

19

Sampel berdasarkan
pertimbangan tertentu
Peneliti menentukan suatu unsur dalam populasi
dijadikan sampel, berdasarkan pertimbangan tertentu,
yaitu karena kaya akan
informasi
Seorang kepala sekolah dijadikan sampel penelitian
ketika peneliti yakin bahwa informasi atau data
yang ingin diperolehya akan banyak di miliki
oleh kepala sekolah tadi

20

Sampel Bola Salju


Cara ini bisa dipakai jika peneliti tidak mengetahui banyak
siapa-siapa yang menjadi unsur dalam populasi penelitiannya.
Dia hanya tahu satu atau dua orang saja. Untuk memperoleh
sampel lebih banyak lagi, maka dia bisa minta tolong kepada
sampel pertama dan kedua untuk mencarikan sampel
berikutnya

21

Pedoman Pengambilan Sampel

22

Anda mungkin juga menyukai