Anda di halaman 1dari 8

BAB

6 Analisis Fatigue

6.1

Parameter Analisis Fatigue

Analisis fatigue dilakukan untuk mengecek kekuatan struktur terhadap pembebanan siklik dari
gelombang. Dengan melakukan analisis fatigue, kita dapat menentukan sisa masa layan dari
sambungan las elemen silinder sebuah struktur. Suatu platform dapat dinyatakan aman apabila
service life dari hasil perhitungan fatigue lebih besar dari masa layan yang direncanakan. Terdapat
beberapa parameter yang berhubungan dengan analisis fatigue. Parameter tersebut akan dijelaskan
pada bagian berikut.

6.1.1

Kurva S-N

Kurva S-N adalah karakteristik fatigue yang umum digunakan dari suatu bahan yang mengalami
tegangan berulang dengan besar yang sama. Kurva tersebut diperoleh dari tes spesimen baja yang
diberi beban berulang dengan jumlah N siklus sampai terjadi kegagalan. Besarnya N berbanding
terbalik dengan rentang tegangan S (tegangan maksimum tegangan minimum). Kurva ini
menyediakan informasi karakteristik fatigue dengan amplitudo pembebanan konstan. Kurva S-N
yang digunakan berdasarkan API RP2A 21st edition (WSD) section 5.4. ditunjukkan pada Gambar
6.1.

6-1

Gambar 6.1 Kurva S-N berdasarkan API RP2A 21st edition (WSD).
Secara matematis, persamaan kurva dapat dituliskan sebagai berikut :


N = 2 106

ref

................................................................................................................................................. (6.1)

dengan :
N

: banyaknya siklus beban sampai member mengalami kegagalan.

: rentang tegangan (tegangan maksimum tegangan minimum )

ref

: rentang tegangan pada siklus sebanyak 2 x 106 kali.

Kurva X dapat digunakan untuk profil las terkontrol (with weld profile control) dan memiliki
ketebalan cabang sambungan kurang dari 25 mm. Untuk profil las terkontrol yang sama tetapi
ketebalannya lebih besar, perlu menggunaan koreksi efek skala. Kurva X dapat digunakan untuk
profil las tanpa kontrol (without weld profile control), tetapi sesuai dengan profil dasar standar pelat
(ANSI/AWS) dan memiliki ketebalan cabang sambungan kurang dari 16 mm. Untuk profil pelat
yang sama tetapi ketebalannya lebih besar, perlu menggunakan koreksi efek skala.

6-2

Gambar 6.2

Sketsa sambungan las yang menggunakan weld profile control (a) dan yang tidak
menggunakan weld profile control (b).

Untuk member yang berada di bawah permukaan air laut dan terdapat perlindungan katodik serta
amplitudo yang konstan, batas ketahanan terhadap fatigue (endurance limi ) terjadi sampai 2x108
siklus. Sambungan di daerah splash zone dapat diabaikan pada perhitungan fatigue karena beban
siklik yang terjadi akibat sea states dianggap tidak signifikan. Untuk sambungan yang mengalami
beban siklik dengan amplitudo berubah seperti yang umumnya terjadi pada beban lingkungan,
batas ketahanan terhadap fatigue dapat diasumsikan sebesar 107 untuk kurva X dan 2x107 untuk
kurva X.
Kurva X dan X digunakan dengan rentang tegangan hot spot yang sesuai dengan Stress
Concentration Factor nya.

6.1.2

Aturan Miner

Kurva S-N hanya menyediakan informasi untuk pembebanan dengan amplitudo konstan. Untuk
pembebanan lingkungan dengan amplitudo yang bervariasi, kurva S-N dilengkapi dengan
peraturan yang disebut Aturan Miner. Aturan ini memungkinkan perhitungan kerusakan fatigue (D)
dengan beberapa amplitudo pembebanan berbeda. Konsep kerusakan fatigue adalah dasar dari
peraturan ini.
Kerusakan fatigue (D) untuk join yang mengalami pembebanan dengan amplitudo konstan dapat
dirumuskan secara sederhana sebagai berikut :

D=

n
................................................................................................................................................................................ (6.2)
N

dengan :
D

: Kerusakan dalam 1 tahun

: Jumlah siklus pada rentang tegangan yang bekerja.

: Jumlah siklus pada rentang tegangan yang diizinkan sesuai kurva S-N

Apabila join mengalami pembebanan dengan amplitudo yang bervariasi, siklus pembebanan dapat
dibagi menjadi beberapa grup yang memiliki rentang tegangan yang sama. Kerusakan fatigue yang

6-3

terjadi adalah penjumlahan dari kerusakan fatigue dari masing-masing grup. Aplikasi dari Aturan
Miner dapat dirumuskan sebagai berikut :
m

D=
i =1

ni
........................................................................................................................................................................ (6.3)
Ni

dengan :
D

: Kerusakan dalam 1 tahun

ni

: Jumlah siklus pada rentang tegangan yang bekerja pada grup ke-i.

Ni

: Jumlah siklus pada rentang tegangan pada grup ke-i yang diizinkan sesuai kurva S-N

: Jumlah pembagian grup rentang tegangan.

Kerusakan fatigue sebaiknya ditinjau pada minimum empat titik di sekitar sambungan tubular.
Kegagalan fatigue akan terjadi apabila nilai kerusakan fatigue (D) telah mencapai satu. Jadi umur
fatigue dari struktur besarnya adalah satu per kerusakan per tahun.

6.1.3

Stress Concentration Factor (SCF)

Pada kondisi tegangan yang kompleks, terkadang tidak begitu pasti tegangan mana yang harus
digunakan untuk kurva S-N. Untuk itu, sebuah efek konsentrasi tegangan dapat digunakan pada
perhitungan tegangan yang bekerja berupa SCF. Stress Concentration Factor (SCF) adalah
perbandingan antara tegangan didaerah hot spot dengan tegangan nominal pada penampang.
Faktor ini dipengaruhi oleh besaran-besaran dari sambungan, konfigurasi sambungan, dan load
path gaya. Tegangan daerah hot spot adalah tegangan di sekitar diskontinuitas struktur, contohnya
sambungan. Untuk menentukan besaran SCF, digunakan pedekatan empirik.

6.1.4

Analisis Fatigue

Analisis fatigue yang dilakukan dalam tugas akhir ini dilakukan dengan cara deterministik
(berdasarkan API RP2A). Analisis deterministik sesuai untuk digunakan pada struktur yang memiliki
rentang antara perioda natural dan perioda gelombang yang cukup lebar. Pada kondisi ini, respon
struktur tidak akan berada dekat dengan perioda naturalnya. Struktur tetap (fixed platform) yang
berada di laut dangkal dan memiliki perioda natural relatif kecil biasanya dapat menggunakan
analisis deterministik.
Analisis deterministik menerapkan sepenuhnya Aturan Miner seperti yang dijelaskan pada bagian di
atas. Pembebanan dikelompokkan kedalam kelompok dengan rentang tegangan yang sama,
misalnya sebanyak g kelompok. Kemudian dengan Aturan Miner dapat dihitung kerusakan total D
per satuan waktu tertentu. Apabila satuan waktu yang digunakan adalah per tahun, maka usia
fatigue adalah 1 / D tahun.
Secara skematik, analisis deterministik ditunjukkan seperti pada gambar berikut :

6-4

Data Gelombang Hs,


Tz dan arah

Metoda Perhitungan
individual wave

Perkiraan nilai ekstrim


Hmax untuk setiap arah
dengan hubungan Log
linear exceedence

Distribusi Rayleigh H
Untuk setiap Hs, Tz, arah

Joint wave heightDistribusi perioda


gelombang H, T, arah

Pemilihan perioda
gelombang T untuk
setiap tinggi
gelombang H

Pembebanan
gelombang untuk
setiap H, T, arah

Analisis struktural/
tegangan untuk
setiap H, T, arah
Perhitugan kerusakan
Fatigue D dan
penjumlahan untuk
setiap H, T, arah

Gambar 6.3

Skema analisis deterministik.

Analisa fatigue dilakukan dengan cara deterministik karena model struktur yang digunakan
memenuhi kriteria sebagai berikut:

Perioda struktur 0.968 detik < 3 detik

Kedalaman perairan lokasi yang direncanakan adalah 108 ft <400 ft

Tersusun dari material baja yang getas (ductile).

Memiliki frame struktur dalam jumlah yang banyak.

Analisis fatigue deterministik pada struktur dilakukan berdasarkan banyaknya kejadian gelombang
individu yang mengenai struktur. Nilai DAF (Dynamic Amplification Factor) menunjukkan pengaruh
osilasi struktur terhadap efek perbesaran gelombang. Nilai DAF ini dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
DAF =

(1 )
2

+ ( 2 )

........................................................................................................................ (6.4)

Dimana:

6-5

T
= perbandingan perioda natural struktur dengan perioda gelombang = s
Tw

= Damping ratio ( =2%), berdasarkan API RP2A

Ada beberapa parameter yang harus ditentukan dalam analisis fatigue pada model struktur yang
direncanakan, yaitu :
1.

Design life struktur adalah 25 tahun

2.

Usia desain fatigue untuk join dan member sebaiknya minimum dua kali usia service yang
diharapkan (Life Safety Factor = 2,0).

3.

Interval waktu pengambilan data kejadian gelombang adalah 25 tahun

4.

Referensi kurva S-N yaitu kurva API X

5.

Jenis persamaan SCF (Stress Concentration Factor), yaitu persamaan Efthymiou

6.

Batas splash zone atas = elv. +9 ft dan splash zone bawah = elv. -13.5 ft.

6.2

Beban Fatigue

Kondisi fatigue diperoleh dari akumulasi beban siklus, bekerja pada struktur sehingga
menyebabkan terjadinya kerusakan fatigue. Prosedur perhitungan fatigue tergantung kepada tipe
analisis. Untuk setiap analisis fatigue, digunakan gelombang dengan arah tertentu. Data kejadian
gelombang individu (individual wave) dari berbagai arah dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1 Jumlah Kejadian Gelombang Individual 25 tahunan
Significant Wave
Height (ft)
0,82
2,46
4,10
5,74
7,38
9,02
10,66
12,30
13,94
15,58
17,22
18,86
20,51
22,15
23,79
25,43
27,07

Peak
Period
Occurences
(sec)
3,09
85.061.444
4,18
22.582.999
4,58
6.973.191
4,88
2.258.972
4,97
753.495
5,00
256.630
5,39
88.828
5,50
31.151
5,60
11.045
5,74
3.954
5,77
1.428
5,86
519
5,92
189
5,98
69
6,05
24
6,10
9
6,15
1

NE

SE

SW

NW

0
45
90
135
180
225
270
315
13.857.215 10.482.761 11.326.781 7.781.572 9.825.759 11.116.996 11.356.867 9.313.493
3.678.958 2.783.073 3.007.152 2.065.933 2.608.645 2.951.456 3.015.139 2.472.643
1.135.991
859.359
928.550
637.920
805.499
911.352
931.016 763.504
368.005
278.390
300.805
206.655
260.942
295.233
301.604 247.338
122.751
92.859
100.335
68.931
87.039
98.477
100.602
82.501
41.807
31.626
34.173
23.477
29.644
33.540
34.264
28.099
14.471
10.947
11.828
8.126
10.261
11.609
11.860
9.726
5.075
3.839
4.148
2.850
3.598
4.071
4.159
3.411
1.799
1.361
1.471
1.010
1.276
1.444
1.475
1.209
644
487
526
362
457
517
528
433
232
176
190
131
165
187
191
156
85
64
69
47
60
68
69
57
31
23
25
17
22
25
25
21
11
9
9
6
8
9
9
8
4
3
3
2
3
3
3
3
2
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0

Data kejadian gelombang individu pada Tabel 6.1 adalah data kejadian gelombang selama 25
tahun. Dalam analisis fatigue dengan nilai usia layan tertentu, hal ini tentu saja mengakibatkan
ketidaktepatan dalam analisis. Untuk melakukan analisis fatigue dengan nilai usia layan tertentu,
maka diperlukan data kejadian gelombang individu dalam perioda ulang tertentu sesuai dengan
umur pelayanan yang direncanakan.

6.3

Perioda Natural

Periode natural dari struktur ini didapat dari analisis ragam (analisis modal) adalah sebesar 0.968
detik. Nilai ini akan digunakan sebagai input data dalam analisis beban siklik akibat gelombang.

6-6

Apabila periode natural dari struktur mendekati periode dari gelombang maka nilai dynamic
amplification factor (DAF) akan mengalami pertambahan yang cukup tinggi.
Berdasarkan teori tersebut nilai periode natural dari struktur dijadikan input data dalam
perhitungan beban siklik, sehingga akan memberikan respon yang paling maksimum dalam
perhitungan fatigue. Nilai DAF yang digunakan untuk input program dapat dilihat pada Tabel 6.2.
Tabel 6.2

6.4

Nilai DAF untuk Tiap Perioda

Wave Height
Average (ft)

Period
(s)

(%)

DAF

0,82

3,09

0,313

1,1087

2,46

4,18

0,232

1,0566

4,10

4,58

0,211

1,0467

5,74

4,88

0,198

1,0409

7,38

4,97

0,195

1,0394

9,02

5,00

0,194

1,0389

10,66

5,39

0,180

1,0333

12,30

5,50

0,176

1,0319

13,94

5,60

0,173

1,0308

15,58

5,74

0,169

1,0292

17,22

5,77

0,168

1,0289

18,86

5,86

0,165

1,0280

20,51

5,92

0,164

1,0274

22,15

5,98

0,162

1,0269

23,79

6,05

0,160

1,0263

25,43

6,10

0,159

1,0258

27,07

6,15

0,157

1,0254

Usia Layan Fatigue

Hasil analisis fatigue (selengkapnya pada Lampiran D) tidak memperlihatkan member yang yang
memiliki nilai usia layan kurang dari 25 tahun. Hampir semua member pada struktur memiliki usia
layan sebesar ribuan tahun, dan bahkan tidak berbatas. Namun ada beberapa member yang
memiliki usia layan paling kecil di antara semuanya, walaupun usia layannya masih jauh diatas
design life yang ditetapkan. Member tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 6.3

Joint dengan Critical Fatigue Life

Joint

Member

304L
8504

304L-9559
8505-8504

Critical Fatigue Life


(Tahun)
36.3
103

Lokasi member diatas dapat dilihat pada Gambar 6.1 dan Gambar 6.2 sebagai berikut :

6-7

304L-9559
Service life 36 th

Gambar 6.4

Member dengan nilai service live terkecil pada Jacket.

8504-8505
Service life 103 th

Gambar 6.5

Member dengan nilai service live terkecil pada Jacket Walkway +10 ft.

Namun secara keseluruhan, umur layan semua joint pada struktur lebih besar dari 25 tahun atau
sesuai dengan umur layan fatigue yang direncanakan.

6-8

Anda mungkin juga menyukai