Anda di halaman 1dari 26

Tri Diah Lutfiyani

2108011320034

DRAINASE PERKOTAAN

DRAINASE
Menurut Dr. Ir. Suripin, M.Eng. (2004;7) drainase
mempunyai arti mengalirkan, menguras,
membuang, atau mengalihkan air.
Drainase yaitu suatu cara pembuangan kelebihan
air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta
cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan
oleh kelebihan air tersebut. (Suhardjono 1948:1)

Tujuan dibangunnya prasarana


saluran drainase perkotaan
menjamin kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat.
melindungi alam dan lingkungan seperti tanah,
kualitas udara dan kualitas air.
menghidari bahaya, kerusakan materil, kerugian
dan beban-beban lain yang disebabkan oleh
amukan limpasan banjir.
memperbaiki kualitas lingkungan
konservasi sumber daya air

Fungsi dari drainase


perkotaan
mengeringkan daerah becek dan genangan air
mengendalikan akumulasi limpasan air hujan yang
berlebihan
mengendalikan erosi, kerusakan jalan dan
bangunan-bangunan.

Sistem jaringan
drainase perkotan
Sistem Drainase Mayor
Sistem Drainase Mikro

SISTEM DRAINASE

SALURAN TERSIER
SALURAN SEKUNDER
SALURAN PRIMER
BADAN AIR

Bentuk Penampang Saluran


Drainase

saluran drainase air hujan dianjurkan penampangnya berbentuk


saluran tersusun. Penampang saluran setengah lingkaran
diharapkan berfungsi mengalirkan debit lebih kecil dari debit rencana
ataui debit akibat hujan harian maksimum rata-rata.

Tahapan dalam peencanaan


dimensi saluran drainase
1. Analisa Waktu Konsentrasi
a. Inlet time (t0)
to = 56,7 x L(t0)1,156 x D0,385

(menit)

. Dimana:
L(t0) : jarak titik terjauh dari daerah hulu sampai titik
yang ditinjau
D: beda tinggititik elevasi terjauhdengan elevasi titik
yang ditinjau

Untuk daerah pengaliran <300 m menggunakan


rumus
to =
Untuk daerah pengaliran 300 < L < 1000
menggunakan rumus

Dimana
C: Koefisien Pengaliran
Lo: Panjang Limpasan
So: Kemiringan Jalan

Menurut Rumus Kerby (1959)



L400m
Dimana
L: Jarak titik terjauh ke inlet (m)
nd: koefisien setara dengan kekasaran
i: kemiringan medan

Conduit time (td)


b.
Dimana:
td: conduit time
L: Panjang sungai
V: Kecepatan minimum aliran sungai
Sehingga waktu konsentrasi dapat di rumuskan
dengan persamaan:
tc=t0+td
Dimana
tc: waktu konsentrasi
t0: inlet time
td: conduit time

2. Analisa Intensitas Hujan


Untuk menganalisa intensitas hujan di gunakan
persamaan Mononobe yakni:
Dimana:
I: Intensitas Hujan (mm/jam)
R24: tinggi hujan maksimum dalam 24 jam (mm)
t: waktu hujan (jam)

3. Analisa Koefisien Pengaliran / run of


Dimana:
C: koefisien run of
A1: luas area ke satu
A2: luas area ke dua
An: luas area ke n
1: koefisien run of area ke satu
2: koefisien run of area ke dua
3: koefisien run of area ke n
A: luas area keseluruhan
Persamaan lain yang dapat digunakanm untuk mrnghitung koefisien run
of adalah:
C: koefisien rujn of
Ci: Koefisien pengaliran untuk bagian daerah yang ditinjau dengan satu
jenis permukaan
Ai:luas bagian daerah

4. Analsia Debit Rencana



Dimana:
Q: debit (m3/detik)
C: koefisien pengaliran
I: intnsitas hujan
A: Luas Area

5. Perhitungan Kecepatan
Saluran
Variasi
Kecepatan
tipe saluran

(m/detik)

Bentuk bulat, buis beton


Bentuk Persegi, pasangan
batu kali
Bentuk Trapesium, tanpa
pengerasan

0,75 3,0
1,0 3,0
1,6 1,5

Perhitungan Dimensi
Saluran
a.
saluran berpenampang persegi
Dimensi

Untuk saluran berpenampang persegi, dimensinya dapat


direncanakan dengan persamaan-persamaan dibawah ini:
* A=bxh
* P = b + 2h
*
* T=b
Dimana:
A: Luas penampang saluran (m2)
b: Lebar dasar saluran
h:tinggi saluran
P: Keliling penampamng basah (m)
R: Jari-jari hidrolis (m)
T: Lebar atas saluran (m)

b. Dimensi saluran berpenampang trapezium

Untuk saluran berpenampang trapezium, dimensinya dapat


direncanakan dengan persamaan dibawah ini:
* A = (b + (m.h))h
* P = b + 2hm2+1
*
* T = b + 2mh
Nilai b dan h pada persamaan diatas di ambil berdasark
asumsi dari kebutuhan perencanaan. Apa bila bentuk
dimensinya telah kita peroleh maka kita menghitung nilai debit
yang berada di saluran dengan menggunakan persamaan:
Jika nilai debit disaluran lebih besar dari nilai debit yang
direncanakan maka dimensi yang kita rencanakan sudah benar,
akan tetapi jika nilai debit disaluran lebih kecil dari debit yang
direncanakan, maka kita harus menghulang perhitungan
dimensi saluran dengan asumsi nilai b dan h yang baru.

Contoh Soal
Rencanakan saluran drainase daerah dengan
luas masing-masing 100m2, 400m2, 200m2. Koefisien
run of 0.988 dan intensitas 190mm/jam.Saluran
direncanakan akan dibuat dari beton. Jawab:

1.Hitung besarnya
debit
A = (1000 + 400 +2000) = 3400 m2 = 0,0034 km2
C = 0,988
I = 190 mm/jam
Q = 1/3,6 x C.I.A
= 1/3,6 x 0,988 x 190 x0,0034
= 0,177 m3/detik

2. Penentuan dimensi saluran


Penentuan dimensi diawali dengan penentuan
bahan
Saluran direncanakan dibuat dari beton dengan
kecepatan aliran yang diijinkan 1,50 m/detik
(Tabel)
Bentuk penampang : segi empat
Kemiringan saluran memanjang yang diijinkan :
sampai dengan 7,5% (Tabel 5)
Angka kekasaran permukaan saluran Manning
(dari Tabel 10) n = 0,013

3. Tentukan kecepatan saluran


(V) < kecepatan ijin dan
kemiringan saluran (is)
V = 1,3 m/detik ( < V ijin = 1,50 m/detik )
is= 3% (disesuaikan dengan kemiringan
memanjang jalan, is)
Dengan dimensi : h =0,5m maka R = F/P = (hxb)/
(2h+b) = 0,5b/(1+b)
Dari persamaan didapat :

4. Tentukan tinggi jagaan

Jadi gambar dimensi saluran drainase permukaan :

kesimpulan
Drainase perkotaan berfungsi untuk membuang
kelebihan air pada suatu kota dengan cara
mengalirkannya melalui permukaan tanah (surface
drainage) atau lewat di bawah permukaan tanah
(sub surface drainage) untuk di buang ke sungai,
laut atau danau.
Tahapan penentuan dimensi saluran drainase
adalah menentukan besarnya debit, penentuan
bahan, bentuk penampang, kemiringan saluran,
angka kekasaran manning, kecepatam saluran,
tinggi jagaan.

DAFTAR PUSTKA

Anda mungkin juga menyukai