Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. TUJUAN
Tujuan untuk mengetahui senyawa yang tidak berwarna ( tetapi
memiliki kromofor ) secara spektrofotometri ultraviolet (UV).
B. LANDASAN TEORI
Spektrofotometri UV-Visibel adalah alat yang umum digunakan dalam
laboratorium kimia. Alat ini biasanya digunakan untuk analisa kimia kuantitatif.
Namun dapat juga digunakan 7ntuk analisa semi kuantitatif. Spektrofotometri
adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer, dan fotometer. Spektrofotometer
menghasilkan sinar dengan panjang gelombangtertentu, dan fotometer megukur
intensitas sinar. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spectrum yang
kontinyu monokromator, sel pengabsorpsi untuk sampel serta blanko dan suatu
alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara sampel dengan blanko tersebut
( Huda, 2001)
Setelah analisis dengan menggunakan kedua eluen dan reaksi warna,
dilakukan penentuan panjang gelombang maksimum dari larutan baku
pembanding dalam etanol 96% dengan spektrofotometri UV-VIS panjang
gelombang yang diperoleh akan digunakan untuk identifikasi densitametri
( Hidayati, 2007).
Selain
gelombang
cahaya
tampak,
spektrofotometer
juga
3. Uraian Bahan
Alkohol (Dirjen POM,1979)
Nama resmi
: Aethanolum
Nama latin
: Etanol, alcohol
RM/BM
: C2H6O/46,07
Rumus Struktur
OH
Pemerian
Jernih,
tidak
berbau,
bergerak,
cairan
pelarut,
Penyimpanan
: SULFADIAZINUM
Nama Lain
: Sulfadiazin
Rumus Molekul/BM
: C10H10N4O2S/ 250, 27
Rumus Struktur
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
Kegunaan
: Antibakteri
D. PRSEDUR KERJA
1. Pembuatan Larutan Induk (Li)
SD
-
Li SD
2. Penentuan maks
Li SD
A maks = 270 nm
- Diambil 0,1 ml
- Dimasukkan dalam labu takar
- Diencerkan dengan etanol hingga tanda tera
Larutan standar
200 ml0,1 ml
- Diambil
- Diambil 0,1 m
- Dimasukkan dalam labu takar
- Diencerkan dengan etanol hingga tanda tera
Larutan standar 100
ml
- Diambil 0,1 ml
- Dimasukkan dalam labu takar
- Diencerkan dengan etanol hingga tanda tera
Absorbansi Standar
50 ml ml- Diukur=absorbansi masing masing larutan diatas pada
Standar
Standar
Standar
Standar
Standar
1
2
3
4
5
= 0,169
= 0,338
= 0,507
= 0,679
= 0,844
Trisulfa ( mengandung SD
Larutan standar 50 ml
- Digerus
- Dimasukkan dalam gelas kimia 100 ml
- Ditambahkan etanol sedikit demi sedikit
- Dimasukkan dalam labu takar 100 ml
- Diencerkan dengan etanol hingga tanda tera
- Diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer
UV pada maks 270 nm
A= 0,45
E. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel Pengamatan
NO
1
2
PERLAKUAN
Pembuatan Larutan Baku
100 mg + etanol
Penentuan maks
Li SD 100 ml + etanol diukur
dengan spektrofotometer UV
Pembuatan Kurva Baku
Larutan induk (Li) 0,1 ml +
etanol hingga tanda tera
ducuplik larutan standar 250
ml,200 ml, 150 ml, 100 ml 50
ml , diambil masing masing 0,1
ml diabsorbansi dengan maks
270 nm
P;embuatan Larutan Sampel
0,1 gr Trisulfa + etanol hingga
tanda tera
HASIL
Li
maks 270 nm
Absorbansi standar 1
Absorbansi standar 2
Absorbansi standar 3
Absorbansi standar 4
Absorbansi standar 5
= 0, 169
= 0, 338
= 0, 507
= 0, 679
= 0, 884
A = 0,45 g/ml
2. Data Perhitungan
Nama Larutan
1. SD
- Standar
- Standar
- Standar
- Standar
- Standar
2. Trisulfa
1
2
3
4
5
Konsentrasi
Absorbansi
0,05
0,01
0,15
0,20
0,25
0,169
0,338
0,507
0,679
0,884
0,1
0,191
b. Grafik
c. Perhitungan Kadar
Perhitungan kadar sulfadiazine dalam trisulfat
Y = 2, 5819 x + 0,1746
Absorbansi
: Sampel
Y = 0,391
0, 391,
= 2,58 19 x 0,746
2, 5819 x = 0,391 + 0,1746
x
=
0, 5656
2, 5819
x
= 0,219 g/ ml
Jadi kadar sulfadiazin dalam trisulfat adalah sebesar 0,219 g/ml
F. PEMBAHASAN
Analisis data kuantitatif
kaidah mate matik
represntasi dari dari suatu kuantika maupun angka sebagai hasil konversi
dari suatu kualita yakni dat kuantitatif yang dikuantifikasikan.
Spektrofotometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada
besarnya nilai absorbs suatu zat terhadap sinar elektromagnetik dimana
prinsip dari spektrofotometri yaitu dengan menggunakan spektrofotometer
pada umumnya terdiri dari unsusr unsur sumber cahaya, monokromator,
fotosel, dan detector. Sinar yang dikeluarkan sumber radiasi maupun sinar
politromatis, sehingga harus dibuat menjadi sinar monokromatis oleh
monokromator. Radiasi yang melewati monokromator diteruskan ke zat yang
akan diukur dan sebagian radiasinya akan diserap oleh zat tersebut, kemudian
zat tersebut akan diukur nilai absorbansinya diletakkan pada wadah kuvet.
Kromofor adalah gugugs fungsi yang menyerap radiasi daerah
ultraviolet dekat, dan daerah tampak. Sedangkan Ausokrom adalah gugs
fungsi yang mempunyai electron electron variasi bukan ikatan, bila suatu
ausokrom terikat pada suatu kromofor,dimana pita serapan kromofor bergeser
kepanjang gelombang yang lebih panjang dengan yang lebih lanjut.
Percobaan pada praktikum ini bertujuan untuk menetapkan kadar
senyawa tidak berwarna namun memiliki kromofor, senyawa tidak berwarna
diubah menjadi senyawa berwarna sehingga spektrofotometri UV-Vis dimana
analisis percobaan kelompok kami menggunakan sampel obat trisulfa untuk
menentukan kadar sulfadiazine dalam obat tersebut tidak adanya warna dari
larutan sulfadiazine meskipun senyawa tersebut memiliki kromofor dalam dua
cincin benzennya dikarena oleh cahaya yang tidak diserap kromofor memiliki
panjang gelombang dalam rentang daerah sinar
UV dalam spectrum
gelombangnya.
Penetapan kadar sampel dilakukan dengan terlebih dahulu dengan
mengukur absorbansi dari beberapa larutan baku. Larutan baku ini
mengandung senyawa kompleks yang sama dengan konsentrasi dari nilai
absorbansi dari suatu persamaan
standar.
Praktikum percobaan pada kelompok kami dapat diperoleh dengan
hasil pengamatan didapatkan absorbansi dari masing masing larutan baku
dengan sampel trisulfa pada panjang gelombang 270 nm yaitu dengan
pembuatan baku diperoleh hasil dari sulfadiazine murni pada standar 1 dengan
konsentrasi 0,05 absorbansi 0,169, standar 2 dengan konsentrasi 0,01
absorbansi0,338, standar 3 dengan konsentrasi 0,15 absorbansinya 0,507,
standar 4 dengan konsentrasi 0,20 absorbansinya 679, dan standar 5 dengan
konsentrasi 0,25 dan absorbansinya 0,084, jadi sampel sulfadiazine dengan
konsentrasi dapat diperoleh hasil absorbansi 0, 391 g/ml.
Sulfadiazin dapat menginduksi terbentuknya Kristal anuria dalam
ginjal pemakai karena kelarutanya sangat kecil meskipun telah mengalami
reaksi metabolism fase I dan Fase II dihati. Untuk mencegah hal tersebut
maka umumnya sulfadiazine dalam sediaan oral diberikan berdasarkan
G. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam praktikum ini yaitu besarnya
konsentrasi dalam sulfadiazine adalah 0,391 g/ml.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati Heid, 2007. Analisis Zat Warna Sintetik Terlarang Untuk Makanan Yang
Beredar di Pasaran. Jurnal Ilmu Kefarmasian. IV (1).
Huda Nurul, 2001. Pemeriksaan Kinerja Spektrofotometer UV Vis GBC 911A
Menggunakan Pewarna Tartrazine CL 19140. Jurnal Sigma Epiloson.
1(I).
Lestari Fatma, 2010. Bahaya Kimia .Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Lestari S.R. dan Stia D. 2010. Dekolisasi Limbah Batik Tulis Menggunakan Jamur
Indiegenous Hasil Isolasi Pada Konsentrasi Limbah Yang Berbeda .
Jurnal Molekul. 5 (2) 75-82.