BLADDER TRAINING
Disusun untuk memenuhi tugas Blok Urinary
Oleh:
Puput Lifvaria Panta A
135070201111004
Kelompok 3 Reguler 2
memperpanjang
teknik
distraksi
interval
atau
berkemih
teknik
yang
relaksasi,
normal
sehingga
dengan
frekuensi
berkemih dapat berkurang, hanya 6-7x/hari atau 3-4 jam sekali. Melalui
latihan ini penderita diharapkan dapat menahan sensasi berkemih (Livait
Jeddahwati, 2012).
Selain itu, juga ada tujuan yang lain yaitu:
a. Melatih klien melakukan BAK secara mandiri
b. Mempersiapkan pelepasan kateter yang sudah terpasang lama
c. Mengembalikan tonus otot dari kandung kemih yang sementara waktu
tidak ada karena pemasangan kateter
d. Menghindari kelembaban dan iritasi pada kulit lansia
3. INDIKASI BLADDER TRAINING
a. Klien yang dilakukan pemasangan kateter cukup lama
b. Klien yang akan dilakukan pelepasan dower kateter
c. Klien yang mengalami inkontinensia (kebocoran) retentio urinea
d. Klien post-operasi
e. Orang yang mengalami masalah dalam hal perkemihan
f. Klien dengan kesulitan memulai atau menghentikan aliran urine
4. KONTRAINDIKASI BLADDER TRAINING
a. Tidak boleh dilakukan pada pasien gagal ginjal karena akan terdapat
batu ginjal, yang diobservsi hanya kencingnya
5. PERAN PERAWAT BLADDER TRAINING
Perawat melakukan pengkajian keperawatan, seperti:
a. Ada tidaknya ISK atau penyakit penyebab. Bila terdapat ISK atau
penyakit lainnya, maka harus diobati dalam waktu yang sama.
b. Saat melepas kateter urin, perawat mengobservasi mengkaji dengan
teliti apakah ada tanda-tanda infeksi atau cidera pada meatus uretra
pasien.
Catatan perawat
Klem
Jam
Air minum
Handscoon
Kassa
Kantong urine
Pesiapan lingkungan:
a. Jaga privasi klien dengan menutup pintu
b. Atur pencahayaan, penerangan dan ruangan yang kondusif
Pelaksanaan:
Ada 2 tingkat yaitu tingkat masih dalam kateter dan tingkat bebas kateter
a. Tingkat masih dalam kateter:
Prosedur 1 jam
Cuci tangan
Klien diberi minum 1 jam sebanyak 200 cc dari jam 7 pagi sampai 7
Klien diberi minum 2 jam sebanyak 200 cc dari jam 7 pagi sampai 7
pengosongan
kandung
kemih
setiap
jam
dengan
menggunakan urinal
Berikan minum terakhir jam 7 malam, selanjutnya klien tidak boleh
diberi minum sampai jam 7 pagi untuk menghindari klien dari
Evaluasi:
a. Klien dapat menahan berkemih dalam 6-7x/hari atau 3-4 jam sekali
b. Bila tindakan dirasakan belum optimal atau terdapat gangguan:
Maka metode di atas dapat ditunjang dengan metode rangsangan
dalam
Menghindari minuman yang berkafein
Minum obat diuretic yang telah diprogamkan atau cairan untuk
meningkatkan diuretic
c. Sikap
DAFTAR PUSTAKA