Oleh :
Ahmad Ainul Yaqin
(201210140311091)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pemasaran merupakan hal yang sangat penting seiring dengan semakin tinggi dan
meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang
dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara pemasaran yang tepat,
maka memungkinkan perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk dapat menjaring
konsumen. Menurut Kotler (2000:9) Pemasaran adalah proses sosial yang di dalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa konsep paling penting mendasari
pemasaran adalah menyangkut keinginan manusia dan merupakan kebutuhan manusia yang
dibentuk oleh kultur serta kepribadian manusia.
Pemasaran juga merupakan salah satu aktivitas penting yang dilaksanakan oleh
perusahaan dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan yang bersifat ekonomis yaitu
mengembangkan usahanya agar memperoleh laba dan menjaga kelangsungan hidup
perusahaan. Di era globalisasi sekarang ini, kegiatan bisnis khususnya pemasaran dari waktu
ke waktu semakin meningkat.
Banyak sekali perusahaan yang memenangkan persaingan dengan cara memanfaatkan
peluang bisnis yang ada dan berusaha menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam
rangka menguasai pasar. Dalam konsep pemasaran modern, banyak perusahaan yang
mengacu pada bauran pemasaran untuk merancang program pemasarannya. Konsep
pemasaran tersebut dijadikan acuan dalam merumuskan program pemasaran, yang dikenal
dengan istilah bauran pemasaran. Menurut Kotler (2000:18) Bauran pemasaran adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan
pemasarannya di pasar sasaran.
Berawal dari pemikiran perusahaan bahwa dengan bauran pemasaran maka program
pemasaran yang digunakan akan berhasil sehingga bauran permasaran tersebut dirancang
sedemikian rupa guna mensukseskan program pemasaran dari suatu perusahaan. Penguasaan
pasar merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha
untuk mempertahankan hidupnya, berkembang dan medapatkan laba maksimal.
Persaingan minimarket di Indonesia sangat ketat dan dapat dilihat dari persaingan
antara 2 nama besar brand ritel minimarket yaitu Indomaret dan Alfamart. Persaingan antara
Indomaret dan Alfamart sangat ketat , kedua brand retail ternama ini terus bertarung
mengerahkan semua kekuatan, kecerdikan dan strategi. Segala upaya dilakukan oleh Alfamart
untuk dapat bersaing dengan Indomaret. Alfamart berusaha untuk memberikan pelayanan
yang terbaik bagi pelanggannya. Pelayanan tersebut dimaksudkan untuk memenangkan hati
pelanggannya. Alfamart masih belum bisa menyamai jumlah gerai yang dimiliki oleh
Indomaret meskipun berbagai strategi dan berbagai pelayanan sudah dilakukan.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah pada penelitian ini
adalah :
1. Bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan oleh indomaret dan alfamart?
2. Bagaimana strategi persaingan antara 2 brand terkenal indomaret dan alfamart?
3. Apa strategi yang dilakukan oleh indomaret dan alfamart?Berdasarkan teori pada saat
perkuliahan?
1.3
Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari pembahasan ini adalah :
1. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan oleh indomaret dan alfamart.
2. Untuk mengetahui strategi persaingan antara indomaret dan alfamart.
3. Untuk mengetahui strategi pemasaran alfamart dan indomaret dengan teori saat
perkuliahan.
1.4
Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas, harapannya pembahasan ini dapat mempunyai manfaat,
yaitu :
1. Untuk menambah ilmu pengetahuan bagi orang banyak khususnya mahasiswa
terutama untuk dilakukan penelitian lanjutan.
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk semua pihak yang akan melakukan
bisnis dalam ranah minimarket.
3. Sebagai ilmu untuk mengetahui strategi persaingan dan pemasaran yang dilakukan
oleh alfamart dan indomaret.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Indomaret
Alfamart
Alfamart pertamakali didirikan oleh Djoko Sutanto pada tanggal 22 Februari 1989,
yang pada mulanya beroperasi di Jln. Beringin jaya, Karawaci, Tanggerang Banten. Pada
bulan Desember 1989, PT. Sampoerna, Tbk memiliki hak aset perusahaan sebesar 70% dan
PT. Sigmantara Alfindo sebesar 30%. Dengan visi dan misi nya Belanja puas, harga pas ,
PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (nama perusahan yang sekarang) telah berjalan selama 20
tahun. Pada saat ini Alfamart telah memiliki 21 kantor cabang yang tersebar di Pulau Jawa,
Bali, Sumatera & Sulawesi dengan lebih dari 6000 toko.
Alfamart merupakan salah satu perusahaan bisnis retail minimarket yang terkemuka
di Indonesia. Dengan menyediakan berbagai kebutuhan rumahtangga sehari-hari dari mulai
produk makanan, minuman, produk kecantikan, alat tulis, pulsa elektronik sampai ke alat
sederhana rumah tangga (gayung, ember, keset kaki, sapu, dll). Harga yang dipatok pun
sangat mudah dijangkau, sebagai target market utamanya adalah untuk konsumen kelas
ekonomi rendah sampai ke kelas ekonomi menengah. Pelayanan yang ramah, produk yang
berkualitas, harga yang murah, serta toko yang mudah dikunjungi karena memiliki cabang
dibanyak tempat menjadi keunggulan Alfamart.
2.3
dijadikan sebagai competitive strategy oleh Alfamart. Alfamart memfokuskan usahanya pada
penyediaan kebutuhan pokok dan sehari-hari dengan luas area penjualan tidak lebih dari 250
m2. Target pasar Alfamart dapat dikelompokkan menurut tiga perspektif berikut:
1. Geografis: area perumahan, fasilitas publik, gedung perkantoran.
2. Demografis: ibu rumah tangga, anak-anak, kelas ekonomi menengah (SES B&C =
ekonomi menengah dan bawah).
3. Psikografis: kenyamanan, pelayanan yang ramah.
Alfamart memiliki beberapa pesaing dalam bisnis minimarket retail dari mulai yang
terbesar sampai yang terkecil. Alfamart boleh dikatakan mampu dalam mengalahkan pesaingpesaing lamanya yang telah lebih dahulu memasuki dunia bisnis ini (seperti Indomaret, dll).
Dapat terlihat dari banyaknya jumlah cabang dan toko yang tersebar di beberapa Pulau di
Indonesia. Selain itu, pesaing utama Alfamart adalah minimarket Indomaret, karena secara
kasat mata persaingan antara kedua minimarket ini terlihat dari letak toko yang sering
bersebelahan atau berdekatan jaraknya.
Alfamart berusaha menggunakan strategi competitive advantage dan differentiation
advantage. Strategi competitive advantage nya adalah dengan menggunakan pendekatan
keunggulan harga (cost advantage). Alfamart berusaha menjual produknya dengan harga yang
lebih murah dan dengan kualitas yang sama baiknya atau bahkan lebih, karena jenis produk
yang dipasarkan sama. Selain itu strategi competitive advantage yang lain yang dilakukan
adalah dengan melakukan inovasi-inovasi baru dalam pelayanan yang diberikan. Inovasi
yang diciptakan oleh Alfamart adalah dengan membuat program member bagi pelanggan
setianya. Dengan program member ini pelanggan akan diberikan kartu anggota/member card
yang akan digunakan pada saat pelanggan akan melakukan pembayaran.
Alfamart juga memberikan pelayanan yang baik kepada para pelanggannya, tempat
yang nyaman dan bersih untuk berbelanja, dan harga barang yang murah. Namun selain itu,
Alfamart juga berusaha untuk membuka cabang di banyak tempat agar mudah ditemukan
oleh pembeli. Hampir di setiap daerah jalan-jalan pemukiman sekitar 200m 300m terdapat
toko Alfamart. Target Market Alfamart adalah untuk kalangan rumahtangga, oleh sebab itu
toko-toko Alfamart terdapat di kawasan pemukiman warga. Hal ini mempersulit pendatang
baru utk masuk, karena melihat sempitnya celah/peluang untuk masuk. Dan strategi tersebut
telah merubah sedikit kebiasaan/ mindset para pembeli yaitu jika mereka membutuhkan
sesuatu hal untuk dibeli, mereka akan langsung datang ke Alfamart bukan ke warung, karena
tokonya yang mudah dijangkau dari tempat tinggal mereka, barang-barang yang dijual lebih
beragam, harga yang sama murahnya, serta toko yang bersih dan nyaman.
Fasilitas Alfamart yang diberikan adalah tempat duduk dengan meja kecil yang
nyaman untuk 2 orang -5 orang, dilengkapi dengan saluran internet wi-fi yang gratis, tersedia
makanan-makan ringan yang tepat untuk bersantai (hot dog, roti, kopi, teh, hot chocolate,
minuman bersoda, dll) dimana pelanggan dapat melayani dirinya sendiri dengan membuat
kopi yang sesuai dengan selera masing-masing sebagai contohnya. Ruangan yang nyaman
dan ber-AC pun disediakan, namun bagi pelanggan yang suka untuk menikmati
pemandangan luar, tempat ini pun tersedia.
Strategi Generik Porter yang di gunakan Alfamart
Perusahaan Alfamart menggunakan Strategi Fokus (Focus Strategy). Karena Alfamart
sudah memiliki jumlah pelanggan yang berjumlah sangat besar sehingga perusahaan harus
mampu melayani kepuasan serta permintaan pelanggannya. Apalagi Alfamart sudah hampir
menjadi toko wajib yang harus ada disetiap kawasan pemukiman. Brand image yang telah
melekat pada pemikiran pelanggan adalah Alfamart sebagai minimarket bukan sebagai
convenience store seperti Seven Eleven, Indomaret Point, Circle K, dll. Sejauh ini Alfamart
Harga Heboh yaitu promosi mingguan yang memberikan harga sangat murah
supermarket dan hypermarket yang menyedikan produk lebih lengkap dan relative harga
lebih rendah. Seperti penyediaan kebutuhan sehari-hari yang tidak hanya barang sembako
namun juga menyediakan sayur-sayuran, ikan segar dan bumbu dapur lainnya yang menjadi
kebutuhan sehari-hari.
Strategi Generik Porter yang digunakan Indomaret
1. Overal Cost Leadership (Kepemimpinan Biaya overal)
Keunggulan biaya merupakan strategi yang paling jelas dari strategi generik. Dengan
konsep ini, perusahaan bersiap menjadi produsen berbiaya rendah di dalam industrinya.
Apabila perusahaan dapat mencapai dan mempertahankan keseluruhan keunggulan biaya,
maka perusahaan akan menjadi perusahaan berkinerja tinggi di dalam industrinya asalkan
perusahaan dapat menguasai harga pada rata-rata industri.
Strategi yang diterapkan Indomaret dengan menetapkan harga yang tepat dan bersifat
tetap dan memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan pelanggan karena melihat
kondisi konsumen yang membeli produk pada saat ini peka terhadap harga dikarenakan
perekonomian Negara.
2. Diferensiasi (differentiation)
Dalam strategi diferensiasi, perusahaan berusaha menjadi unik dalam industrinya pada
berbagai dimensi yang secara umum dihargai oleh pembeli. Cara melakukan diferensiasi
berbeda untuk setiap Industri. Diferensiasi dapat didasarkan pada produk itu sendiri. Sistem
penyerahan produk yang dipergunakan untuk menjualnya, pendekatan pemasaran, dan faktor
lain. Perusahaan yang dapat mencapai dan mempertahankan diferensiasi akan menjadi
perusahaan berkinerja tinggi dalam industrinya. Logika dari strategi diferensiasi
mengharuskan perusaan memilih atribut untuk mendiferensiasikan diri secara berbeda dengan
atribut pesaingnya.Untuk mempercepat pelayanan dan kenyamanan berbelanja dikasi,
Indomaret menggunakan scanner barcode, pembayaran dengan Indomaret Card, Jack Card.
Pesan Antar Ambil Indomaret (PAAI) sejalan dengan perkembangan dunia ritel dan
kebutuhan pelanggan, Indomaret terus melakukan inovasi baru dalam pengembangan
produk dan jasa, antara lain: Pesan Antar Ambil Indomaret yang memungkinkan
konsumen memesan produk yang tidak dipajang di toko (ice cream tart, ponsel,
furniture, karangan bunga dan lain lain) dan diantar kerumah konsumen.
2.5
bahwa keunggulan kompetitif dapat tercapai tentu dibutuhkan strategi bersaing yang tepat.
Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam
suatu industri. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat
dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri. Sasaran dari analisis
pesaing adalah mengembangkan profil sifat dan sukses dari kemungkinan perubahan strategi
yang dapat dilakuka oleh tiap-tiap pesaing.
Pada tahun 1980, Michael Porter menerbitkan sebuah buku berjudul Competitive
Strategy. Deskripsi "Five forces" atau Lima Kekuatan Porter membentuk struktur dari
semua industri dan sebagian besar menetapkan aturan kompetisi dan berfungsi meningkatkan
profit perusahaan. Lima kekuatan itu adalah ancaman yang ditimbulkan oleh persaingan yang
kompetitif, kekuatan tawar-menawar pembeli, kekuatan tawar-menawar pemasok, potensi
pendatang baru , dan produk pengganti (Kirchner, 2012).
Sebenarmya Indomaret dan Alfamart sama-sama menggunakan Five Forces
atau pendekatan Porters Five Forces Seperti :
a.
Indomaret :
1.
Rivalry among existing competitors (Persaingan antara competitor yang sudah ada).
b.
4.
5.
1. Rivalry (Persaingan).
2. Barriers To Entry (Hambatan masuk).
3. Buyer Power (Kekuatan Pembeli).
4. Supplier Power (Kekuatan Pemasok).
5. Threat of Subtitutes Product (Ancaman Dari Produk/Jasa Pengganti).
DAFTAR PUSTAKA
Kirchner, Matthew. 2012. Porter's Five Forces in the Finishing Industry . Retrieved March
15,
2014,fromhttp://search.proquest.com/docview/1039647524/B8EA222E69E64028P
Q/12?accountid=45762
Kotler, Plilip. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Mileinium. Jakarta : PT. Indeks Kelompok
Gramedia.
http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_lima_kekuatan_Porter
http://indomaret.co.id
http://alfamartku.com