Anda di halaman 1dari 34

TUGAS PELABUHAN UDARA

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
1. Muhammad Hafidz Habibie

21010110120027

2. Zainal Arifin

21010111130106

3. Akhwan Fathan

21010113120036

4. Yunandra Srisadewa

21010113120066

5. Wahyu Lutfi Hakim

21010113120110

6. Intan Denada Putri

21010113140125

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNK SIPIL


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015

1. Sejarah Transportasi Udara


1.1. Sejarah Transportasi Udara

Transportasi menggunakan jalur udara di masa modern ini dinilai menjadi


sarana yang paling efektif. Dilihat dari segi keamanan dan juga ketepatan waktu
serta jarak tempuh yang singkat menjadikan modal untuk kepercayaan para
pengguna jasa pesawat terbang. Mulai dari jasa angkut penumpang hingga jasa
kargo. Wright bersaudara adalah pencetus ide membuat alat transportasi berupa
pesawat terbang modern di tahun 1903. Berkat jasa mereka, kini telah jutaan umat
manusia yang setiap harinya berpergian menggunakan pesawat terbang. Dan tidak
hanya sampai disitu, perusahaan-perusahaan manufaktur pesawat terbang pun kini
telah menjamur, seperti Boeing, Airbus, British Aerospace Engineering, dll.
1. Wright Bersaudara
Penemuan-penemuan bertahap, mereka kembangkan. Mulai dari
metode prinsip dasar lift and drag, dengan merangkai layang-layang dengan
dua rangkap sayap besar atau disebut dengan biplane. Kerangka ini
terinspirasi dari mahluk hidup yang alamiah dapat terbang yaitu burung.
Pada akhirnya mereka menemukan cara untuk mengontrol kemudi pesawat.
Yakni dengan menambahkan sirip serta ekor yang dapat bergerak sebagai
penyeimbang dan dapat mengontrol keseimbangan pesawat.

Pada tahun 1900-1902 Wright bersaudara melakukan percobaan


dengan menggunakan pesawat tanpa mesin, atau biasa disebut denganglider.
Percobaan pertama glidertersebut di tahun 1900, hanya mampu memberikan
daya angkat setengah kali dari yang di kalkulasikan, memang tidak terlalu
baik. Di tahun berikutnya mereka kembali meluncurkan pesawat glider
kedua. Yang bahkan kali ini performa nya lebih buruk, dengan keadaan yang
tidak stabil dan kehilangan kecepatan di ketinggian rendah, menandakan
bukan hasil yang baik.

Dengan semangat pantang menyerah, Wright Bersaudara menemukan


inovasi dengan membuat saluran angin modifikasi mereka sendiri. Dan
menciptakan sebuah rangka sayap untuk mengukur daya angkat di lebih dari
200 sayap yang mereka coba. Dan hasilnya, mereka mampu menemukan
kesalahan dan mengkoreksi serta mengkalkulasi ulang dari konfigurasi
sayap glidersebelumnya. Dengan perhitungan ulang yang cermat, akhirnya
mereka dapat menerbangkan glider ratusan kali. Hasil ini merupakan

suksesi pertama Wright Bersaudara, setelah sebelumnya berulangkali di


rundung kegagalan. Dari hasil ini mereka terus terpacu untuk membuat
inovasi-inovasi baru. Di buktikan dengan rancangan baru mereka membuat
mesin ganda yang terbuat dari kayu, atau sering disebut twin propeller.
Tidak sampai disini saja, inovasi lainnya adalah berupa penambahan
penyangga sayap.

Gambar Konfigurasi Saluran Angin


Tanggal 17 Desember 1903 merupakan hari bersejarah pada dunia
aviasi. Sebab di hari tersebut pertama kalinya pesawat rancangan Wright
Bersaudara di terbangkan yang tentunya sudah dilengkapi dengan mesin dan
penyempurnaan. Menurut catatan The Smithsonian Institution and
Fdration Aronautique Internationale penerbangan perdana tersebut
berlokasi di Kill Devil Hills, Carolina Utara, Amerika Serikat. Penerbangan
pertama di piloti oleh Orville Wright dan berhasil mencapai ketinggian 120
kaki, selama 12 detik lamanya. Masih di hari yang sama kemudian
saudaranya, Wilbur Wright dapat terbang mencapai ketinggian 852 kaki dan
dapat bertahan selama 1 menit di udara.

Catatan tersebut merupakan

langkah awal bagi kemajuan teknologi pesawat terbang.

Gambar Ilustrasi Penerbangan Pertama 17 Desember 1903

2. Alberto Santos-Dumont

Tokoh penemu lainnya yang sangat berjasa di bidang aviasi adalah


Alberto Santos-Dumont asal Brazil. Di tahun 1906 Ia berhasil membuat
decak kagum penduduk Eropa dengan mendemonstrasikan pesawat 14-bis
yang mampu terbang selama 21 detik, setinggi 22 meter diatas kota Paris.
14-bis adalah pesawat yang sudah mempunyai sayap tetap. Inovasi yang Ia
temukan yang mengacu kepada penemu sebelumnya, Wright Bersaudara,
ialah tambahan berupa permukaan kemudi yang dapat di gerakkan. Tujuan
nya adalah untuk dapat menggerakan ailerons. Teknologi ailerons yang di
kembangkan oleh Alberto adalah dengan menambahkan tuas agar dapat
mengatur pergerakan ailerons itu sendiri. Guna ailerons disini adalah
menambah keseimbangan pesawat, serta mengatur pesawat agar bisa
berbelok ke kanan dan ke kiri. Berkat sistem tersebut, Alberto dapat dengan
mudah mengendalikan keseimbangan pesawat 14-bis nya, yang belum
terdapat pada pesawat flyer rancangan Wright Bersaudara.

Gambar Pesawat 14-bis

3. Era 1914 1918


Hampir sejak pertama kali di temukan,nya pesawat terbang, banyak
negara berminat langsung memproduksi untuk kepentingan militer. Negara
pertama yang menggunakan jasa pesawat terbang untuk militer adalah Italia.
Italia menggunakan pesawat terbang untuk kepentingan militer nya berupa
pengintaian, pengeboman, dan penembakan melalui udara dalam perang
Italia-Turki (September 1911- Oktober 1912) di Libia. Misi pertama berupa
pengintaian terjadi pada tanggal 23 Oktober 1911. Dan pengeboman
pertama koloni musuh pada tanggal 1 November 1911. Di era yang sama,
Bulgaria pun mengikuti jejak Italia dengan taktik perang menggunakan jalur
udara di Perang Balkan (1912-1913). Sementara perang menggunakan
senjata di pesawat terbang tengah menjadi trenddimasa itu, ide untuk
memanfaatkan sebagai sarana fotografi sebagai acuan pengintaian tercetus.
Beberapa alutsista negara-negara Eropa yang mempunyai pesawat tergolong
kategori ringan, yang tipikalnya sebagai pesawat sport menyerahkan
armadanya kepada departemen pengintaian negara demi kepentingan
perang. Tidak lupa pula radio komunikasi juga sudah di pasangkan disetiap
pesawat karena merupakan hal yang vital untuk koordinasi antara pilot
dengan bagian tentara darat. Pada masa itu, radio komunikasi yang
umumnya di pakai adalah jenis SCR-68.

4.

Era 1918-1939 Masa Keemasan


Periode antara masa Perang Dunia I dan Perang Dunia II tercatat
perkembangan teknologi aviasi yang menunjukkan kemajuan yang pesat. Di
mulai dari pesawat yang bertenaga rendah tersusun atas rangka kayu sampai
pesawat bermesin piston tunggal bertenaga tinggi yang tersusun dari rangka
alumunium. Setelah Perang Dunia I berakhir, banyak pilot-pilot eks.
Angkatan Udara yang bersemangat menunjukkan kebolehanya dalam
meliak-liuk burung besi di angkasa luas. Contohnya di tanggal 14 Juni 1919
sebuah pesawat Vickers Vimy diterbangkan oleh Kapten John Alcock dan
dikopiloti oleh Lt. Arthur Brown dari St. Johns ke Clifde, Irlandia non-stop.
Mereka pun memenangkan hadiah sebesar $65,000 sebagai penghargaan.
Delapan tahun kemudian sejarah kembali mencatat seorang Charles
Lindbergh yang memenangkan Orteig Prize sebesar $25,000 untuk
terbangsolo nya menyebrangi Samudera Atlantik non-stop.

Seorang kebangsaan Australia yang di bantu dua orang partnernya pun


turut ikut andil dalam perlombaan membuat rekor ini. Charles Kingsford
Smith yang pertama kali mengukir sejarah dengan terbang menyebrangi
Laut Pasifik melalui jalur selatan. Penerbangan pertamanya dengan rute
Oakland-Hawaii sejauh 2,400 mil ditempuh dalam waktu 27 jam 25 menit,
yang dilalui tanpa masalah, bisa dibilang termasuk penerbangan yang
mulus. Penerbangan selanjutnya menuju Suva, Fiji. Sejauh 3,100 mil dan
memakan waktu tempuh 34 jam dan 30 menit. Disinilah ujian terberat
mereka, karena harus terbang melalui badai petir yang terbentang di langit.
Untungnya mereka dapat selamat sampai tujuan. Dan sesampainya mereka
disambut meriah oleh sekitar 25,000 orang.
Di tahun 1929 Instrument Flight atau terbang berbasis instrument
mulai di kembangkan. Pertama kali ide

ini dicetuskan oleh Jimmy

Doolittle. Di tahun yang sama tercatat pesawat dengan kapasitas penumpang


terbanyak

dibuat.

Pesawat

itu

adalah

Dornier

Do

dengan

wingspansepanjan 48 meter. Dalam percobaan penerbanganya tercatat


membawa 169 penumpang. Pada tahun 1930 pesawat bermesin jet mulai
dikembangkan oleh negara Jerman dan Inggris. Dan keduanya terus
mengembangkan pesawat bermesin jet sampai akhir Perang Dunia II

5.

Perang Dunia II (1939-1945)


Perang Dunia II menjadi ajang pengembangan dan produksi besarbesaran pesawat terbang untuk kepentingan perang. Negara-negara yang
berperang saling berlomba-lomba mengembangkan senjata mereka. Taktik
penyerangan, strategi pengeboman jarak jauh, dan teknologi radar terus
menerus di kembangkan agar dapat mengungguli musuh di medan perang.
Tahun 1939 dimana pertama kalinya di terbangkan oleh Erich Warsitz
pesawat jet Heinkel He 178 buatan Jerman, dan juga Me 262. Di ikuti pada
Juli 1942 pesawat bomber pertama di dunia yaitu Arado Ar 234. Pesawat
hasil penilitian asal Inggris turut ikut andil dalam perhelatan Perang Dunia
II yaitu Gloster Master.

Tidak lengkap rasanya bilamana hanya pesawat-pesawat di produksi


besar-besaran tanpa kehadiran misil atau rudal jarak jauh. Misil digunakan
untuk tujuan menyerang musuh, baik darat maupun udara. Misil V-1

adalahcruise missile pertama yang diperkenalkan. Yang ke dua adalah misil


V-2. Dan selanjutnya yang teknologinya masih di gunakan hingga saat ini
adalah misil bertenaga roket dimana saat eranya di pasangkan dalam
pesawat Me 163 dan Bachem Ba 349 produksi asal negara Jerman yang
mampu take-off tanpa landasan pacu, dengan kata lain dalam kondisi
vertikal (layaknya helikopter). Walaupun dalam keadaan jayanya, pesawatjet
fighter dinilai kurang efisien. Di karenakan faktor-faktor yaitu kurangnya
bahan bakar, kurangnya pilot berpengalaman, serta industri perang yang
tutup lapak khususnya negara pengembangnya yakni Jerman.

Di era ini tidak hanya pesawat tempur saja yang di kembangkan.


Melainkan helikopter juga ikut ambil bagian. Contohnya Focke Achgelis Fa
223 pada tahun 1941 di Jerman. Dan helikopter Sikorsky R-4 pada tahun
1942 di Amerika Serikat.

6. 1945 - Sekarang
Setelah mas Perang Dunia II, pesawat terbang digunakan untuk
kepentingan komersial yang tumbuh sangat pesat. Transportasi orang dan
kargo dengan menggunakan armada-armada

eks. Pesawat

militer.

Contohnya seperti pesawat B-29 dan Lancaster yang di konfigurasi ulang


menjadi pesawat komersial. Pesawat lainnya adalah DC-3 yang dibuat lebih
nyaman dan kemampuan jelajah yang lebih jauh untuk mengangkut
penumpang. Pesawat komersial pertama yang di tenagai oleh mesin jet
pertama adalah de Havilland Comet di Inggris. Selanjutnya di tahun 1952
BOAC (British Overseas Airways Coorporation) yang sekarang lebih
dikenal sebagai British Airways menggunakan pesawat Comet sebagai
penerbangan berjadwal.

Sementara pesawat-pesawat banyak di produksi di era 50 an, ternyata


pesawat terbang mengalami serangkaian kegagalan. Disebabkan oleh metal
fatigue atau keretakan logam badan rangka pesawat. Yang kerap kali patah
saat lepas landas ataupun terbang. Keretakan logam disebabkan oleh tiap
kali pesawat lepas landas dan mendarat, menahan beban yang lama
kelamaan logam rangka pesawat tidak mampu lagi menahanya. Beruntung
putra terbaik Indonesia kala itu menemukan solusi jitu untuk menemukan
bagian mana saja yang mengalami keretakan. Ialah Dr. Ing. Bachruddin
Jusuf Habibie. Umurnya baru mencapai 32 tahun kala itu. Masih sangat
muda memang, namun idenya mampu menyelamatkan dunia aviasi. Saat itu
beliau tenar dengan teori nya yaitu Crack Progression Theory yang dapat

melacak keretakan di bagian pesawat, yang tentunya dengan mudah dapat di


lakukan maintanence.

Pesawat-pesawat komersial bermesin jet pun terus diproduksi. Mulai


dari negara Russia dengan pesawat Tupolev Tu-104 nya, dan Amerika
Serikat melalui perusahaan Boeing dengan B707 nya. Yang semakin hari
tingkat kenyamanan untuk penumpang semakin di perhatikan

Di tahun 70 an dunia penerbangan memasuki era modern nya.


Dimana mulai di produksi pesawat dengan konsep fly by wire yang di
tangani sepenuhnya oleh komputer pesawat. Jadi tanpa bantuan manusia
pun sebenarnya pesawat dapat terbang yang telah diatur kerjanya oleh
seperangkat komputer. Contohnya adalah produksi pesawat keluaran
Airbus yakni A-300 yang sudah menggunakan sistem fly by wire nya.

Selanjutnya di bidang militer juga mengalami banyak perkembangan.


PesawatHarrier Jump Jet yang mampu lepas landas di landasan pacu yang
pendek bahkan lepas land dalam keadaan vertikal. Pada tahun 70an
pesawat supersonik juga turut menjadi jalur transportasi penumpang.
Pertama kali pada tahun 1975 oleh Perusahaan asal Russia yakni Tupolev
memperkenalkan pesawat Tu-144 nya. Di ikuti 2 tahun kemudian oleh BAE
yaitu Concorde yang awalnya dikembangkan dari pesawat pengebom
strategis saat masa Perang Dunia II. Concorde mampu terbang hingga
ketinggia 60.000 kaki dan memiliki kecepatan jelajah 2,04 Mach setara
dengan kecepatan suara, dengan konfigurasi sayap delta dan evolusi
mesin yang dilengkapi dengan jetafterburner.

1.2.

Transp

ortsi Udara dan Perekonomian Nasional


1. Di bidang pengembangan ekonomi, sosial dan budaya, angkutan udara
memberikan kontribusi yang cukup besar antara lain, di bidang
transportasi, pengembangan ekonomi daerah, pertumbuhan pariwisata
dan ketenagakerjaan.
2. Kontribusi angkutan udara di bidang transportasi adalah memberikan
layanan pengangkutan baik orang maupun barang melalui jalur udara
yang menawarkan nilai tambah berupa efisiensi waktu dan kecepatan
yang lebih baik dibandingkan moda transportasi lainnya. Dengan adanya
faktor kecepatan tersebut disamping mampu menekan biaya produksi,
mobilitas orang dan penyampaian kebutuhan barang atau jasa pun
menjadi lebih cepat dan lebih baik.
3. Kontribusi angkutan udara di bidang pengembangan ekonomi daerah
adalah melakukan kegiatan lalu lintas orang maupun barang untuk
membantu membuka akses, menghubungkan dan mengembangkan
potensi ekonomi daerah yang pertumbuhan ekonominya masih rendah
serta menghidupkan dan mendorong pembangunan wilayah khususnya
daerah-daerah yang masih terpencil , sehingga penyebaran penduduk,
pemerataan pembangunan dan distribusi ekonomi dapat terlaksana sesuai
dengan yang diharapkan.
4. Kontribusi angkutan udara di bidang pariwisata adalah memberikan
layanan angkutan udara dari/ke luar negeri dengan tujuan untuk
memasukkan wisatawan sebanyak-banyaknya ke Indonesia dalam rangka
meningkatkan pendapatan devisa Negara. Berkaitan dengan sektor
pariwisata, kontribusi angkutan udara memang sangatlah besar karena
angkutan udaralah yang memungkinkan wisatawan manca negara masuk
ke Indonesia. Hampir kurang lebih 90% dari wisatawan yang masuk ke
Indonesia menggunakan sarana angkutan udara. Sehingga dapat
dikatakan, sektor pariwisata Indonesia akan semakin berkembang apabila
didukung oleh pertumbuhan angkutan udaranya.
5. Kontribusi angkutan udara di bidang ketenagakerjaan

adalah

menciptakan lapangan kerja baik langsung maupun tidak langsung dalam

rangka membantu pemerintah dalam pemenuhan lapangan kerja


khususnya di bidang industri angkutan udara.
1.3.

Organis
asi Penerbangan
Lembaga yang berwenang mengatur transportasi udara di Indonesia adalah
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dari Departemen Perhubungan
udara juga menyelenggarakan hubungan antar negara maka diperlukan
kesamaan pengaturan dalam penyelenggaraan tersebut. Indonesia telah

menjadi anggota.
a. International Civil Aviation Arganization (ICAO), yang berkedudukan di
Mountreal-Canada. Keanggotaan pertama ICAO ada 52 negara,
diresmikan berdirinya di Chicago pada tahun 1944. Indonesia telah
meretifikasi Convention on International Civil Aviation pada tanggal 27
April 1950, dengan demikian maka lapangan terbang di Indonesia
mengikuti standarisasi penerbangan sedunia yang meliputi :
1. Standarisasi lapangan terbang, tanda-tanda, air traffic control dan
SAR.
2. Organisasi dan ekonomi penerbangan
3. Tenaga terdidik
4. Keuangan dan maintenance penerbangan
b. Federal Aviation Administration (FAA), menetapkan peraturan-peraturan
yang diberlakukan di Amerika Serikat, namun di Indonesia secara
keseluruhan tidak diikuti, tetapi bagian-bagian dari peraturan FAA
direkomendasikan oleh ICAO untuk dilaksanakan di Indonesia sejauh
bagian-bagian peraturan tersebut sesuai dengan kebutuhan keadaan
setempat.

2. Karakteristik Pesawat Terbang


2.1.
-Bagian Pesawat Terbang

Bagian

Pesawat terbang terdiri dari:


a. Mesin
b. Propeller (baling-baling)
c. Fuselage (badan)
d. Wings (sayap)
e. Three Controls (pengendali gerak)
f. Flap
g. Vertical Fin
h. Leading edge

Gambar Bagian-Bagian Pesawat Terbang

a. Mesin

Mesin pesawat berguna untuk memberikan gaya pada pesawat pada waktu
di udara.
Mesin pesawat dibedakan sebagai berikut :
1. Piston
Sistem ini seperti pada mesin mobil, mesin memutar sumbu yang ada
dibaling-balingnya, sampai pada kecepatan tetap, maka massa udara
bergerak kearah belakang dengan mendorong pesawat kedepan dan
menimbulkan daya angkat pada sayap. Pesawat dengan mesin piston
mempunyai ketinggian terbang yang rendah dan kecepatan sedang.
2. Turbo jet
Pada turbo jet terdapat compressor yang menekan udara yang diisap
dalam ruang tekan dan dinyalakan dengan bahan bakar. Udara panas
mengembang dan melewati fan seperti suhu pada turbin. Turbin
menyimpan tenaga yang cukup dapat memutar compressor. Kecepatan
putar compressor sama dengan turbin karena dipasang pada satu sumbu.
3. Turbo Prop
Seperti pada turbo jet hanya ditambah propeller. Turbin pada turbo prop
mempunyai tenaga yang cukup dapat memutar compressor dan propeller.
Hanya terdapat sisa tenaga sedikit sebagai semburan udara. Turbo prop
dapat digunakan untuk pesawat dengan bermacam ketinggian terbang.
Pada turbo jet menunjukkan hasil yang baik bila pada ketinggian sedang.
4. Turbo Fan
Ditambahkan kipas (fan) dibelakang atau didepan turbinnya sehingga
dengan bahan bakar yang sama dengan turbo jet didapat tenaga
penggerak yang lebih besar. Fan biasanya ditempatkan didepan dari
turbin induk. Sebagian besar pesawat-pesawat komersil yang sekarang
beroperasi dari jenis turbo fan.

5. Ram jet
Suatu mesin tanpa bagian-bagian yang bergerak. Pada umumnya sesuai
untuk Pesawat dengan kecepatan yang tinggi
Prinsip kerjanya:
Udara masuk melalai pipa dengan bentuk mengecil dan melebar,
sehingga kecepatan udara dalam ruang pembakaran berkurang akibatnya
tekanan naik. Aliran bahan bakar dan pembakaran berjalan terus
menerus. Busi hanya dipakai untuk start.Udara panas mengembang dan
mengalir keluar melalui corong pengeluaran udara dengan kecepatan
tinggi, sehingga menimbulkan daya dorong.
6. Mesin Roket
Menghasilkan gaya dorong seperti pada ram jet. Biasanya pesawat ini
membawa oksigen sendiri. Ketinggian terbang tak terbatas.
b. Propeller (baling-baling)
Pada pesawat bermesin piston dan turbo prop terdapat baling-baling yang
terdiri dari dua lembar atau lebih yang berputar dan menarik udara
kebelakang, sehingga mendorong pesawat kedepan.
c.

Fusalage (badan)
Merupakan bagian utama yang memberikan ruangan untuk tempat
penggerak alat-alat, bahan bakar, cockpit, penumpang, barang dan
sebagainya. Mengingat fungsinya, ruangan perlu dibuat sebesar mungkin,
tetapi mengingat tahanan oleh angin, perlu dibuat sekecil mungkin.

d.

Wings (sayap)

Guna sayap pesawat adalah untuk terbang dan menahan pesawat tetap di
udara bila pesawat bergerak maju oleh mesinnya, karena adanya daya
angkat (lift). Gaya angkat terjadi karena bentuk potongan sayap yang
aerodinamik.
e.

Three Control (pengendali gerak)


Gerak pesawat pada saat di udara ada tiga macam dengan tiga sumbu yaitu
Gerak keatas/kebawah terhadap sumbu Y
Gerak belok kiri/kanan terhadap sumbu Z
Gerak miring kiri/ kanan terhadap sumbu X
Untuk mengatur gerak ini pesawat dilengkapi dengan elevator, rudder dan
aileron.
Elevator : terdiri dari dua keping yang dapat bergerak naik/turun dengan
sudut 500 600 , untuk mengatur gerak keatas-kebawah. Bila elevator
diarahkan keatas, ada tekanan udara terhadap elevator kearah bawah,
sehingga ekor pesawat tertekan kebawah dan hidung pesawat kearah atas
dan sebaliknya.
Rudder : terdiri dari keping streamline dipasang pada ekor tegak pesawat.
Dapat berputar kekiri-kanan dengan sudut 300 digunakan untuk belok kekiri
dan kekanan. Seperti pada elevator, bila rudder digerakkan kekiri, ekor
pesawat akan berarah kekanan dan hidung pesawat kekiri dan sebaliknya.
Aileron : Merupakan keping yang dipasang pada bagian belakang sayap
dekat ujung sayap. Dipasang sedemikian rupa, sehingga bila aileron di
sayap kiri di tekan ke bawah, aileron disayap kanan akan tertekan ke atas.
Tujuan menekan aileron ke bawah adalah untuk memperbesar lengkungan
dan sudut , sehingga dapat menambah daya angkat di bawah sayap.
Dengan menggerakkan aileron maka gerak miring pesawat dapat diatur
umpamanya akibat angin keras yang bertiup secara tiba-tiba.

f. Flap
Bentuknya mirip dengan aileron, digunakan untuk memperbesar daya
angkat. Dipasang pada bagian belakang sayap sebelah dalam dari aileron.
Gerak flap kiri dan kanan bersama-sama kebawah apabila diperlukan. Jadi
bagian kiri dan kanan tidak dapat digerakkan sendiri-sendiri.
g.

Vertical Fin
Bagian ekor peswat terbang ini dipasang fixed pada fuselage (badan)
vertikal dan tepat pada as memanjang dari fuselage. Bagian ini akan
membuat pesawat terbang stabil pada saat terbang dengan kecepatan tinggi.

h. Leading edge
Leading edge adalah bagian depan dari sayap pesawat terbang. Pada bagian
ini udara/angin akan terbagi dua, mengalir keatas dan kebawah sayap.
Kecepatan angin bagian atas lebih besar dari kecepatan angin dari bagian
bawah, dan karena bentuk sayap yang aerodinamik, maka timbul daya
angkat (lift) yang mampu mengangkat pesawat terbang.

2.2. Karakteristik Pesawat Terbang

Karakteristik pesawat terbang yang sering digunakan untuk perencanaan


prasarana lapangan terbang yang berdisiplin ilmu teknik sipil adalah :
ukuran pesawat terbang, bobot pesawat terbang dan konfigurasi roda
pendaratan pesawat terbang.
a. Ukuran pesawat terbang
1. Wingspan (A)
Panjang rentang pesawat terbang, diukur dari ujung kiri sayap sampai
ujung kanan sayap pesawat terbang. Dalam perencanaan ukuran ini akan
mempengaruhi antara lain dimensi appron.
2. Length (B)
Panjang badan pesawat terbang, diukur dari ujung hidung sampai ujung
ekor pesawat terbang. Ukuran ini mempengaruhi antara lain dimensi
appron, kelas fire fighting yang harus disediakan.
3. Height (C)
Tinggi pesawat terbang, diukur dari muka lapis keras tempat berdiri
sampai bagian tertinggi dari pesawat terbang (ekor), mempengaruhi jarak
appron dari Runway.
4. Wheel base (D)
Jarak antara as roda utama (main wheel) sampai as roda depan (nose
wheel).

Jarak

ini

mempengaruhi

ukuran

lebar

taxiway

yang

direncanakan.
5. Wheel tread (F)
Jarak antar as roda utama kiri dan as roda utama kanan, mempengaruhi
lebar taxiway yang akan direncanakan.

b. Bobot pesawat terbang


Bobot pesawat terbang terdiri dari :

Bobot pesawat terbang kosong termasuk air crew (OWE)

Bobot bahan bakar untuk terbang (Fuel)

Bobot bahan bakar cadangan (Reserve Fuel)

Bobot penumpang barang dan barang pos (Payloads)

1. Operating Weight Empty (OWE)


Bobot pesawat terbang kosong (termasuk air crew) = OWE
2. Maximum Take off Weight (MTOW)
Bobot pesawat terbang maksimum yang diperkenankan pada saat lepas
landas (take off) = OWE Fuel Reserve Fuel - Payloads
3. Maximum Landing Weight (MLW)

Bobot pesawat terbang maksimum yang diperkenankan pada waktu


melakukan pendaratan = OWE Reserve Fuel - Payloads
4. Maximum Ramp Weight
Bobot pesawat terbang pada saat star up (menghidupkan mesin) di
appron sebelum lepas landas = MTOW- fuel untuk taxining ke ujung
landas pacu.

2.3. Kecepatan Pesawat


Kecepatan darat (Ground speed) adalah kecepatan pesawat relatif terhadap
daratan. Kecepatan di udara sesungguhnya (True air speed) adalah
kecepatan pesawat relativ terhadap media (udara) dimana pesawat sedang
terbang. Maka , bila pesawat sedang mengadakan penerbangan pada
kecepatan darat 500 knots di udara yang bertiup berlawanan arah dengan
kecepatan 100 knots, kecepatan di udara sesungguhnya (True airs speed)
adalah 600 knots. Sebaliknya, bila udara bertiup dari belakang dengan
kecepatan 100 dan pesawat berjalan dengan kecepatan 500 knots true airs
peed adalah 400 knots.Jadi disimpulkan bahwa air speed adalah kecepatan
yang dijumpai pada sayap pesawat.
Ada 2 air speed :
1. True air speed (T.A.S)
2. Indicated air speed (I.A.S)
True airspeed yang mengalami perubahan akibat tekanan & ketinggian
dibaca pada air speed indikator di panel cockpit.

2.4. Pay Load dan Range


Pay load merupakan beban atau muatan baik orang maupun barang yang
dikenai biaya, yang mempengaruhi range. Sedangkan range sendiri
merupakan suatu jarak yang dapat ditempuh.

Terdiri dari :
a) Passenger / PAX : penumpang pesawat terbang.
b) Cargo : barang/kargo yang diangkut oleh pesawat terbang.
c) Mail : surat / dokumen masyarakat sipil yang diangkut menggunakan
pesawat terbang.
Dalam pengangkutan load tersebut juga harus mempertimbangkan berat dan
letaknya di dalam pesawat terbang agar tidak terjadi berat sebelah yang
dapat mengakibatkan nose heavy dan tail heavy.

Pengaruh jarak penerbangan dengan load

Semakin jauh jarak tempuh pesawat, semakin memerlukan banyak bahan


bakar(fuel), maka semakin sedikit PCM yang dapat dimuat. Karena pada
setiap pesawat terbang memiliki berat maksimum yang dapat diangkut
(Maximum Take Off Weight (MTOW) dan Maximum Landing Weight
(MLW)). Oleh karena itu, berat payload dan fuel harus disesuaikan dengan

jarak penrbangan agar pesawat dapat sampai tujuan tanpa kehabisan fuel di
tengah jalan.
Golongan pesawat menurut jarak tempuhnya :
-

Long Range

: MD-11, B-747, A-340 . . .

Medium Range : B-737, A-300, N-295 . . .

Short Range

: CASA-212, F-27, CN-235 . . .

Grafik Payload Vs Range


Grafik antara daya angkut dan jarak penerbangan di bawah ini
menggambarkan bahwa semakin jauh jarak yang ditempuh pesawat,
semakin sedikit payload yang dapat diangkut.

Hal-hal yan g mempengaruhi besarnya payload :


1.

Panjang landasan.

2.

Elevasi landasan ( Jakarta : 13 feet dpa, Bandung : 2.250 dpa).

3.

Suhu udara.

4.

Kepadatan udara (air density : makin dingin udara, makin padat).

5.

Maximum Take Off Way (MTOW).

6.

Maximum Landing Way (MLW).

7.

Maximum Zero Fuel Weight (MZFW).

2.5.

Distribusi Beban Roda


Selain berat pesawat, konfigurasi roda pendaratan utama sangat
berpengaruh terhadap perancangan tebal lapis keras. Pada umumnya
konfigurasi roda pendaratan utama dirancang untuk menyerap gaya-gaya
yang ditimbulkan selama melakukan pendaratan (semakin besar gaya yang
ditimbulkan semakin kuat roda yang digunakan), dan untuk menahan beban
yang lebih kecil dari beban pesawat lepas landas maksimum. Dan selama
pendaratan berat pesawat akan berkurang akibat terpakainya bahan bakar
yang cukup besar. Pada umumnya konfigurasi roda pendaratan utama untuk
beberapa jenis pesawat seperti yang terlihat pada gambar berikut:

Gambar Bentuk Konfigurasi Roda Pendaratan Utama

2.6.

Radius Putar
Karakteristik radius putar digunakan untuk menentukan posisi
pesawat pada apron yang berdekatan dengan bangunan terminal dan juga
guna menetapkan jalur yang akan dilalui oleh pesawat menuju tempat lain di
areal bandara (landing area). Radius putar merupakan fungsi sudut kemudi

roda depan pesawat (the nose gear steering angle). Semakin besar sudut
putar di roda kemudi, maka semakin kecil radius putar pesawat yang terjadi.
Raidus putar sendiri merupakan jarak antara pusat rotasi ke berbagai bagian
ujung pesawat seperti ujung sayap, hidung pesawat dan ekor pesawat. Sudut
maksimum yang terbentuk sangat bervariasi diantara 60 hingga 80. Dalam
kenyataannya, radius minimum tidak sering digunakan karena gerakan
pesawat yang ditimbulkan dapat cepat mengauskan ban pesawat dan pada
beberapa keadaan, dapat cepat memberikan kerusakan pada permukaan
perkerasan. Biasanya sudut yang digunakan di atas 50.

2.7. Vortex
Vorteks tercipta oleh bagian sebuah sayap pesawat terbang, terungkap oleh
asap. Vorteks adalah salah satu dari banyak fenomena yang berhubungan
dengan kajian aerodinamika. Vortex tercipta oleh beda tekanan antara
permukaan atas dan bawah sayap. Udara bertekanan tinggi di bawah

permukaan bawah sayap bergerak di sekitar ujung sayap ke daerah


bertekanan rendah pada permukaan atas, menghasilkan vortex.

Sifat-sifat vortex :
1. Vortices dihasilkan mulai dari pesawat terbang lepas landas hingga
mendarat karena Vortices adalah hasil dari Lift.
2. Putaran Vortices adalah ke atas, ke luar dan sekitar ujung sayap jika
dilihat dari depan atau dari belakang pesawat.
3. Jarak antara kedua putaran Vortices sedikit lebih pendek dari
jarakWingspan, bergeser mengikuti angin pada ketinggian yang lebih
dari jarak Wingspan dari permukaan tanah.
4. Vortices bergerak turun (Sink) dengan kecepatan beberapa ratus kaki
per menit, menghilang seiring dengan waktu dan jarak di belakang
pesawat penghasil Vortices tersebut.
5. Vortices dari pesawat turun ke landasan (100-200 kaki) lalu cenderung
untuk bergerak secara lateral di atas landasan dengan kecepatan 2-3
knots.
6. Crosswind (pusaran

angin

dari

samping

kiri/kanan

pesawat)

mengurangi gerakan lateral dari Upwind (pusaran angin dari arah

bawah

pesawat

ke

atas) Vortex tapi

menambah

gerakan

dari Downwind(pusaran angin dari arah atas pesawat)Vortex.


7. Tailwind (pusaran

angin

memindahkanvortex dari

dari

arah

pesawat

ekor

pesawat)

sebelumnya

dapat
ke

arah Touchdown Zone (titik tempat ban pesawat menyentuh landasan)


di saat pesawat terbang mendarat.

Diskusi Tanya Jawab Kelompok 1 Kelas A


Hari Abrianto (21010113120123)
Kelompok 9
Pertanyaan :

1. Bagaimana tinggi pesawat mempengaruhi taxiway ?


2. Apa yang dimaksud taxiway, runway, apron, hanggar, landing way, take
off way ?
Jawaban :
1. Tinggi pesawat tidak mempengaruhi taxiway, tetapi panjang / rentang
sayap pesawatlah yang mempengaruhi taxiway (lebar taxiway).
2. Taxiway
: Penghubung antara runway dan apron
Runway
: Area yang digunakan pesawat untuk take off maupun
landing
Apron
Hanggar

: Tempat parkir pesawat di ruang terbuka


: Tempat pesawat disimpan untuk perawatan maupun

perbaikan
Landing way : Bagian dari runway yang digunakan untuk pendaratan
pesawat
Take off way : bagian dari runway yang digunakan untuk penerbangan
pesawat

Imam Wahyudi (21010113120048)


Kelompok 3
Pertanyaan :
1. Bagaimana kontol dari kementerian perhubungan untuk meningkatkan
keamanan pesawat yang digunakan untuk dunia pariwisata ?
Jawaban :
1. Kementerian perhubungan telah mengeluarkan aturan bagi dunia
penerbangan, dimana aturan tersebut terdapat SOP (Standar Operating
Procedure) yang wajib ditaati oleh maskapai dan larangan / batasan
tertentu yang wajib ditaati penumpang.

Bila adanya pelanggaran dari aturan tersebut, kementerian perhubungan


wajib memberikan sanksi bagi pelanggar, berupa denda, pembekuan izin,
penyitaan, dan lain-lain. Hal ini dilakukan untuk memberikan efek jera
supaya mau mengikuti aturan agar terselenggaranya penerbangan yang
aman.
Eloardo Aruan (21010113120058)
Kelompok 5
Pertanyaan :
1. Jenis mesin pesawat yang bagaimanakah yang baik untuk digunakan ?
Jawaban :
1. Di dunia ini ada berbagai macam jenis mesin pesawat, diantaranya :
Jenis mesin pesawat yang cepat, hemat bahan bakar, dan tidak
menimbulkan suara berisik. Tetapi sampai sekarang belum ada mesin
pesawat yang mencakup ketiga item tersebut.
Mohammad Afis Sunarno (21010113130131)
Kelompok 2
Pertanyaan :
1. Saat terbang beban pesawat harus seimbang, mengapa dan harus
bagaimana ?

Jawaban :
1. Supaya tidak terjadi pergerakan yang tidak diingikan pada saat pesawat
mengudara. Beban-beban pada pesawat harus didistribusikan merata /
tidak menumpu pada suatu titik. Barang bawaan / payload diletakan di

bagasi yang letaknya di badan pesawat yang merupakan titik tumpu


pesawat sehingga pesawat tidak terjungkal. Bila beban terlalu kebelakang
maka akan terjadi nose up dan kehilangan daya angkat.

Rasinanda Muhammad Rizal (21010113120103)


Kelompok 6
Pertanyaan :
1. Apa perbedaan True Air Speed dan Indicate Air Speed ?
Jawaban :
1. Pada dasarnya kecepatan pesawat diukur oleh ASI (Air Speed Indicator),
saat pesawat terbang, angin dari depan akan masuk ke dalam alat yang
bernama piilot tube yang memberikan tekanan angin seperti balon yang
ditiup. Makin besar tekanannya maka jarum akan menunjukan angka yang
makin besar. Angka yang terbaca itu disebut Indicated Air Speed
Sedangkan True Air Speed adalah kecepatan pesawat sesungguhnya relatif
terhadap udara disekitarnya dan tidak menghiraukan pengaruh angin

Rifqy Mamduh Maladzi (210101113120109)


Kelompok 9
Pertanyaan :
1. Lebih cepat mana perkembangan moda transportasi darat dibanding
udara ?

Jawaban :
1. Lebih cepat moda transportasi darat. Hal ini bisa diamati, Sebuah produsen
moda transportasi darat dapat mengeluarkan variasi model baru dari
produknya di setiap tahunnya. Sedangkan pesawat butuh waktu tahunan
untuk mengembangkan variasi baru. Hal ini terjadi karena ongkos riset
pengembangan pesawat yang mahal dan sekali riset tidak langsung
berhasil. Contohnya pesawat concorde yang masih terus dikembangkan
sejak tahun 1970an sampai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai