Anda di halaman 1dari 2

Konsep Dasar Menurut Paton dan Littleton

Seperangkat konsep dasar yang dikemukakan Paton dan Littleton (1970) merupakan
konsep-konsep dasar yang dikenalkan sebelum sumber-sumber yang disebut sebelumnya.
Buku Paton dan Littleton (P&L) yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1940 tersebut
merupakan salah satu karya klasik yang mempengaruhi pemikiran akuntansi sesudah itu.
Berikut adalah konsep-konsep dasar yang dikemukakan P&L.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Entitas bisnis atau kesatuan usaha (The business entity)


Kontinuitas kegiatan/usaha (Continuity of activity)
Penghargaan sepakatan (Measured consideration)
Kos melekat (Costs attach)
Upaya dan capaian/hasil (Effort and accomplishment)
Bukti terverifikasi dan objektif (Verifiable, objective evidence)
Asumsi (Assumptions)
Beberapa daftar di atas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tentang apa yang

dimasukkan sebagai konsep dasar oleh berbagai sumber di atas. Perbedaan dapat terjadi
karena perbedaan persepsi berbagai sumber tentang faktor lingkungan atau karena perbedaan
pendefinisian makna atau status suatu konsep sebagai konsep dasar. Sebagai contoh, Grady
menganggap bahwa hak milik pribadi merupakan suatu konsep dasar sedangkan penulis lain
menganggap hak milik pribadi adalah suatu faktor lingkungan. P&L tidak memasukkan
materialitas sebagai konsep dasar, mungkin karena mereka menganggap bahwa materialitas
lebih merupakan kriteria pemilihan informasi dan karenanya kurang validitasnya sebagai
konsep dasar. Demikian juga, konsep taksiran sering tidak dimasukkan dalam konsep dasar
karena konsep taksiran lebih merupakan keterbatasan informasi keuangan daripada sebagai
konsep itu sendiri.
Suatu konsep dasar acapkali merupakan turunan atau konsekuensi logis dari konsep
dasar yang lain sehingga terjadi perbedaan tentang banyaknya konsep-konsep yang masuk
dalam seperangkat konsep dasar. Konsep sistem berpasangan misalnya, sebenarnya adalah
konsekuensi atau turunan dari konsep entitas bisnis. Demikian juga, konsep perioda waktu
dan konsep akrual, keduanya sebenarnya adalah turunan konsep dasar penandingan upaya
dan hasil. Untuk menunjukkan konsep yang maknanya sama sering kali juga digunakan
beberapa istilah yang berbeda. Misalnya: kesatuan akuntansi, kesatuan usaha, kesatuan,
entitas, continuity, going concern, kesinambungan, berlangsung terus, dan kontinuitas usaha.
Konsep-konsep dasar yang diuraikan oleh P&L sebenarnya sudah cukup lengkap
karena dapat menjelaskan tentang faktor lingkungan dan praktik akuntansi yang berjalan pada
jamannya. P&L juga menunjukkan kaitan antara konsep dasar yang satu dengan yang lainnya
secara koheren. Dapat dikatakan demikian karena konsep dasar yang satu berkaitan dengan
konsep dasar yang lain secara logis sehingga membentuk satu kesatuan. Oleh karena itu,

konsep dasar P&L dijadikan bahan bahasan utama kemudian disusul pembahasan konsep
dasar lain dengan menunjukkan hubungannya dengan konsep dasar P&L. Pembahasan
konsep dasar berikut diarahkan untuk menunjukkan pengertian, validitas, implikasi konsep
dasar terhadap standar atau praktik akuntansi, dan hal-hal penting lain yang berkaitan dengan
konsep dasar bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai