LD PD-1-2015
LD PD-1-2015
LEMBARAN DAERAH
KABUPATEN KULON PROGO
NOMOR : 1
TAHUN : 2015
DAERAH
TENTANG
PEDOMAN
DAN TATA KERJA PEMERINTAH
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud
dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Kulon Progo.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat
Daerah
sebagai
unsur
penyelenggara
Pemerintahan Daerah.
3. Bupati adalah Bupati Kulon Progo.
4. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai
Perangkat Daerah.
BAB II
Bagian Kedua
Pemerintah Desa
Penyusunan Struktur Organisasi Desa
Pasal 2
Pasal 3
(1) Pemerintah Desa terdiri dari Kepala Desa dan
Perangkat Desa.
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS, WEWENANG,
KEWAJIBAN DAN HAK
Bagian Kesatu
Kepala Desa
Pasal 4
Kepala Desa berkedudukan
Pemerintah Desa.
pimpinan
Pasal 5
sebagai
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 10
Pasal 9
Dalam melaksanakan tugas, wewenang, kewajiban
dan hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5,
Pasal 6, Pasal 7 dan Pasal 8, Kepala Desa wajib :
a. menyampaikan
laporan
penyelenggaraan
Pemerintahan Desa setiap akhir tahun anggaran
kepada Bupati;
b. menyampaikan
laporan
penyelenggaraan
Pemerintahan Desa pada akhir masa jabatan
kepada Bupati;
c. menyampaikan
laporan
keterangan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa secara
tertulis kepada BPD setiap akhir tahun
anggaran; dan
d. memberikan dan/atau menyebarkan informasi
penyelenggaraan Pemerintahan Desa secara
tertulis kepada masyarakat desa setiap akhir
tahun anggaran.
10
Bagian Kedua
Sekretariat Desa
Pasal 12
Pasal 15
(1) Kepala Desa menyampaikan laporan keterangan
penyelenggaraan
Pemerintahan
Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf c
setiap akhir tahun anggaran kepada BPD secara
tertulis paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
berakhirnya tahun anggaran.
(2) Laporan
keterangan
penyelenggaraan
Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) paling sedikit memuat pelaksanaan
Peraturan Desa.
Dalam
menjalankan
tugas
dan
kewajiban,
Sekretaris Desa berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Desa.
Pasal 17
(3) Laporan
keterangan
penyelenggaraan
Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) digunakan oleh BPD dalam
melaksanakan fungsi pengawasan kinerja Kepala
Desa.
Pasal 13
Kepala Desa menginformasikan secara tertulis
penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagaimana
11
12
Pasal 18
Urusan
Umum
Aparatur
Desa
dan
Aset
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf
a angka 1, mempunyai tugas :
a. mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis
serta bahan lainnya yang berhubungan dengan
bidang tugasnya;
b. menyelenggarakan
ketatausahaan
yang
meliputi:
1. menyusun rencana, melaksanakan dan
mengendalikan program kerja Urusan Umum
Aparatur Desa dan Aset; dan
2. mencari, mengumpulkan, menghimpun dan
mengolah serta menyajikan data dan
informasi yang berhubungan dengan bidang
tugasnya.
13
14
Pasal 19
Bagian Ketiga
Pelaksana Teknis
15
Pasal 20
(1) Pelaksana teknis merupakan unsur pembantu
Kepala
Desa
sebagai
pelaksana
tugas
operasional yang terdiri dari :
a. Seksi Pemerintahan;
b. Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan; dan
c. Seksi Kemasyarakatan.
16
j.
Pasal 21
Kepala Seksi dalam menjalankan tugas dan kewajibannya
bertanggung jawab kepada Kepala Desa.
Pasal 23
Pasal 22
Seksi
Pembangunan
dan
Pemberdayaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1)
huruf b, mempunyai tugas :
a. mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk
pelaksanaan
serta
bahan
lainnya yang
berkaitan dengan bidang tugasnya;
b. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan
dan
mengevaluasi
pelaksanaan
program
pembangunan
desa
dan
pemberdayaan
masyarakat;
c. menginventarisir dan memantau pelaksanaan
pembangunan dan administrasi pembangunan
tingkat desa;
d. merencanakan,
melaksanakan
dan
mengevaluasi pelaksanaan peningkatan sarana
dan prasarana pembangunan desa;
e. menyiapkan konsep Rancangan Peraturan Desa
tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah Desa, Rencana Kerja Pemerintah
Desa serta Peraturan Desa lainnya sesuai
bidang tugasnya;
f. melaksanakan pelayanan kepada masyarakat;
g. menyusun
laporan
pelaksanaan
seluruh
kegiatan sesuai bidang tugasnya;
h. memberikan saran dan pertimbangan kepada
Kepala Desa mengenai kebijakan dan tindakan
yang akan diambil di bidang tugasnya; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala
Desa.
17
18
Pasal 24
19
Bagian Keempat
Pelaksana Kewilayahan/Pedukuhan
Pasal 25
(1) Dukuh
berkedudukan
sebagai
pelaksana
kewilayahan yang merupakan unsur pembantu
Kepala Desa sebagai satuan tugas kewilayahan.
(2) Dalam
melaksanakan
tugasnya
Dukuh
berkedudukan di bawah Kepala Desa dan
bertanggung jawab kepada Kepala Desa.
Pasal 26
Dukuh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25
bertugas :
a. mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk
pelaksanaan serta bahan lainnya yang berkaitan
dengan bidang tugasnya;
b. membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa di
wilayah pedukuhan;
c. melaksanakan
kegiatan
dan
administrasi
pemerintahan, pembangunan dan pembinaan
kemasyarakatan serta membina ketentraman
dan ketertiban di wilayah pedukuhan;
d. menyampaikan informasi tentang ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di
desa dan di wilayah pedukuhan;
e. melaksanakan pelayanan kepada masyarakat;
20
BAB IV
Pasal 30
TATA KERJA
(1) Dalam rangka pembinaan, Kepala Desa dapat
melakukan
alih
tugas/jabatan
terhadap
Perangkat Desa yang berkedudukan setara.
Pasal 27
Kepala
Desa
dalam
melaksanakan
tugas,
wewenang,
dan
kewajibannya,
mempunyai
hubungan koordinasi dan konsultasi dengan BPD.
Pasal 28
KETENTUAN PERALIHAN
Kepala
Desa
dalam
melaksanakan
tugas,
wewenang, dan kewajibannya, menerapkan prinsip
koordinasi, sinkronisasi dan konsultasi dalam
lingkup Pemerintah Desa, antar Pemerintah Desa
dan dengan Pemerintah Daerah sesuai kondisi
sosial budaya masyarakat desa setempat.
Pasal 31
(1) Nomenklatur/penyebutan jabatan Pemerintah
Desa yang ada pada saat berlakunya Peraturan
Daerah ini berubah sebagai berikut :
a. Kepala Desa tetap Kepala Desa;
b. Sekretaris Desa tetap Sekretaris Desa;
c. Kepala Bagian Pemerintahan menjadi Kepala
Seksi Pemerintahan;
d. Kepala Bagian Pembangunan menjadi Kepala
Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan;
e. Kepala Bagian Kemasyarakatan menjadi
Kepala Seksi Kemasyarakatan;
f. Kepala Bagian Umum menjadi Kepala Urusan
Umum Aparatur Desa dan Aset;
g. Kepala Bagian Pendapatan menjadi Kepala
Urusan Perencanaan dan Keuangan;
Pasal 29
(1) Dalam melaksanakan tugas, wewenang, dan
kewajibannya, Kepala Desa bertanggung jawab
memimpin
dan
memberikan
bimbingan,
petunjuk dan perintah serta melakukan
pengawasan dan mengendalikan pelaksanaan
tugas semua Perangkat Desa.
(2) Untuk
kelancaran
tugas,
Kepala
Desa
mengadakan rapat koordinasi secara berkala.
21
22
Pasal 34
Ditetapkan di Wates
pada tanggal 9 Januari 2015
BUPATI KULON PROGO,
Cap/ttd
Pasal 32
HASTO WARDOYO
Diundangkan di Wates
pada tanggal 20 Januari 2015
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KULON PROGO,
BAB VII
Cap/ttd
KETENTUAN PENUTUP
ASTUNGKORO
Pasal 33
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
TAHUN 2015 NOMOR 1
23
24
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
NOMOR 1 TAHUN 2015
3. Unsur Pelaksana Teknis yang terdiri dari Kepala SeksiKepala Seksi; dan
4. Unsur Pelaksana Kewilayahan yang terdiri dari Dukuh yang
memimpin masing-masing pedukuhan.
Dalam rangka melaksanakan tugas penyelenggaraan
pemerintahan,
pelaksanaan
pembangunan,
pembinaan
kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat, maka Kepala
Desa berkedudukan sebagai pimpinan penyelenggaraan
Pemerintah Desa. Di samping kedudukan, tugas, dan
wewenang, seorang Kepala Desa juga mempunyai beberapa
kewajiban yang harus dilaksanakan. Salah satu kewajiban
mendasar yang berbeda dalam Peraturan Daerah ini adalah
adanya kewajiban seorang Kepala Desa untuk memberikan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Bupati
melalui Camat dan memberikan Laporan Keterangan
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada BPD serta
menginformasikan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada
masyarakat. Kepala Desa yang tidak melaksanakan kewajiban
dalam memberikan Laporan Kepala Desa dikenai sanksi
administratif berupa teguran lisan atau tertulis. Dalam hal
sanksi administratif tidak dilaksanakan, dilakukan tindakan
pemberhentian sementara dan dapat dilanjutkan dengan
pemberhentian. Dengan demikian diharapkan akuntabilitas
pelaksanaan kinerja Kepala Desa akan lebih dapat
dipertanggungjawabkan dan dilaksanakan secara tertib kepada
publik dan Pemerintah Daerah.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas,
perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pedoman
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa.
TENTANG
PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH
DESA
I. UMUM
Dengan telah diundangkannya Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa, terjadi perubahan yang mendasar
dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Agar dalam melaksanakan tugas dan fungsi Pemerintahan
Desa dapat berjalan lancar, perlu diatur Organisasi dan Tata
Kerja Pemerintah Desa.
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa yang diatur
dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 5
Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintahan Desa sudah tidak sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa, sehingga perlu diatur kembali.
Kebijakan dalam penyusunan Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintah Desa diarahkan dapat memenuhi prinsip minimal
struktur organisasi manajemen modern. Berbeda dengan pola
sebelumnya, berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa, Susunan Organisasi Pemerintah
Desa dipolakan dengan:
1. Unsur Pimpinan yaitu Kepala Desa;
2. Unsur Sekretariat Desa, sebagai unsur pembantu pimpinan
dan perumus kebijakan yang dipimpin oleh Sekretaris Desa
dibantu Kepala Urusan-Kepala Urusan.
25
26
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
- Yang dimaksud menyelenggarakan pemerintahan Desa
antara lain pengaturan kehidupan masyarakat desa sesuai
kewenangan desa seperti pembuatan
Peraturan Desa,
pembentukan
Lembaga
Kemasyarakatan
Desa,
pembentukan Badan Usaha Milik Desa, dan kerja sama
antar desa.
- Yang dimaksud melaksanakan pembangunan desa adalah
upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa antara lain
penyediaan sarana dan prasarana fasilitas umum dan
fasilitas sosial di desa seperti jalan desa, jembatan desa,
irigasi desa, pasar desa, tempat ibadah, dan makam desa.
- Yang dimaksud pembinaan kemasyarakatan Desa antara
lain pembinaan kehidupan sosial budaya masyarakat seperti
bidang pendidikan, kesehatan, budaya, dan adat istiadat.
- Yang dimaksud pemberdayaan masyarakat Desa adalah
upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan
masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap,
keterampilan, perilaku,
kemampuan, kesadaran,
serta
memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan,
program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai
dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat
desa.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
27
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Cukup jelas.
Huruf h
Cukup jelas.
Huruf i
Cukup jelas.
Huruf j
Cukup jelas.
Huruf k
Dalam mendamaikan perselisihan masyarakat
desa, Kepala Desa dapat dibantu oleh Lembaga
Kemasyarakatan Desa.
Huruf l
Cukup jelas.
Huruf m
Cukup jelas.
Huruf n
Cukup jelas.
Huruf o
Cukup jelas.
Huruf p
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Huruf a
Yang
dimaksud
laporan
penyelenggaraan
Pemerintahan Desa adalah laporan semua
kegiatan desa berdasarkan kewenangan desa
yang ada, serta tugas-tugas lain dan keuangan
yang diberikan
dari Pemerintah, Pemerintah
28
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
dan/atau
Pemerintah Daerah.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Yang dimaksud memberikan laporan keterangan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa adalah
keterangan
seluruh
proses
pelaksanaan
Peraturan Desa termasuk Peraturan Desa tentang
APB Desa.
Huruf d
Yang
dimaksud
memberikan
dan/atau
menyebarkan
informasi
penyelenggaraan
Pemerintahan Desa secara tertulis kepada
masyarakat desa adalah memberikan informasi
pokok-pokok
kegiatan
dalam
papan-papan
pengumuman di desa dan/atau forum-forum
pertemuan masyarakat.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
29
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas.
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28
Cukup jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan berkedudukan setara yaitu :
a. antara Kepala Seksi dan Kepala Urusan; dan
b. antar staf.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 31
Ayat (1)
Perubahan
nomenklatur/penyebutan
jabatan
tersebut dilakukan oleh Kepala Desa dengan
menetapkan Keputusan Kepala Desa tentang
Penyesuaian Penyebutan Nama Jabatan bagi semua
Perangkat Desanya masing-masing.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
30
31
URUSAN UMUM
APARATUR DESA
DAN ASET
32
URUSAN
PERENCANAAN
DAN KEUANGAN
SEKRETARIS DESA
KEPALA DESA
SEKSI
PEMERINTAHAN
SEKSI
KEMASYARAKATAN
HASTO WARDOYO
Cap/ttd
SEKSI PEMBANGUNAN
DAN PEMBERDAYAAN
BPD
Pasal 32
Cukup jelas.
Pasal 33
Cukup jelas.
Pasal 34
Cukup jelas.