Script Arif Lan Aziz
Script Arif Lan Aziz
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Arif
Aziz
Adek (Arini)
Ibu
Bapak
Chila
Pemuda Kampung 1, 2, 3, 4
Penumpang
Lokasi
A. Dalam Kota
1. Rumah
2. Kamar Bapak
3. Terminal
4. Kampung
5. Alun alun
B. Luar Kota
1. Dalam bus
2. Jalan Malioboro
3. GunungKidul
4. Depan Keraton
Properti
1.
2.
3.
4.
Gitar
Tas
Botol Gepeng
Dll
Alur
Maju Mundur (Campuran)
EXT : Jalan Malioboro
Hari sudah menjelang sore, orang-orang yang lalu lalang di sekitaran jalan
malioboro bukan malah berkurang tapi malah bertambah banyak bukan hanya
karyawan kantor yang pulang kerja, tapi dipenuhi juga oleh wisatawan dalam
maupun luar negeri, tapi ditengah tengah keramaian ada dua sahabat yang
sedang bercengkerama di pinggir jalan.
Arif
Aziz
: Iya bro, kayaknya udah mau magrb ini ayo kita ke masjid dulu.
Arif
Aziz
: Ayo bro
Mereka berdua lekas menuju masjid untuk melaksanakan ibadah sholat magrib,
dari sini masih belum dapat disimpulkan apa yang telah diperbuat kedua sahabat
tersebut
: dek, kira kira masmu sekarang dimana ya, gimana keadaanya sekarang
Bela
: Aku juga ndak tau bu, mas perginya pamit cari kerja.
Ibu
: Sebelum bapakmu meninggal dulu dia sempat berpesan ke masmu buat
nyekolahin kamu.
Adik : apa karena itu ya bu mas pergi sampe sekarang, tapi masalahnya mas
perginya kemana ?
Ibu
Adik : Yaudah bu semoga mas bentar lagi pulang, aku udah waktunya bayar
SPP ini bu
Ibu
Adik
Ibu
: Yaudah besok ibu tak jualan lagi, kalo dulu enak masih ada bapak
Adik
Ibu
Adek : Iya bu
Adek dan ibu langsung pergi mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat
magrib
Bapak : Seumpama besok bapak meninggal, tolong jaga adekmu yo, sekolahkan
dia sampe sarjana
Arif
: oh iya pak,
Tidak lama, berselang 5 hari bapak sembuh dari segala penyakitnya, sembuh
sesembuh sembuhnya, Duka menyelimuti Arif dan keluarganya, Arif yang ingat
akan pesan bapaknya segera membulatkan tekadnya untuk mencari kerja
walaupun dia sadar akan pendidikannya yang hanya tamat MA
Adik
Arif
Adik
Arif
Adik : Ya sudah ditunggu dulu mas, aku tak masuk bantuin ibu buat acara 40
harinya bapak
Arif
: iya dek,
: Lho, rif
Arif
Aziz
Arif
: Sama bro, aku juga lagi nenangin pikiran (duduk, dan meraih botol yang
dipegang aziz)
Aziz
Arif
: sama bro
Aziz
Arif
Aziz
Arif
Mereka berdua beranjak dari tempat duduk dan meninggalkan tempat duduk itu
EXT : Kampung
Matahari mulai sejajar dengan tombak dikala itu, mereka yang mengamen
memasuki suatu kampung tiba tiba bertemu pemuda kampung tersebut,
sempat terjadi ketegangan antara mereka berdua dengan pemuda setempat,
Pemuda
Arif
Pemuda
Arif
: Iya, mas saya pergi dari sini (Sambil pasang wajah marah)
Pemuda
Aziz
: Persetan ( Langsung mengepalkan tangan dan memukul salah
satu pemuda)
Terjadi saling pukul antara dua sahabat itu dan pemuda kampung itu, setelah
merasa kewalahan meladeni pemuda kampung aziz dan arif pun kabur melarikan
diri, mecari aman
Arif
Aziz
: Iya bro
Aziz
: Sama bro gue juga, Masya Allah itu orang orang kampung
Arif
Aziz
Arif
Aziz
: Yaudah bro kita berangkat sekrang aja mumpung belum sore ini,
Arif
Aziz
: Bismillahirohmanirohim
Kedua sahabat itu beranjak dari tempat istirahatnya dan menuju ke terminal
untuk mencari dan menaiki bis
Arif
Aziz
Mereka yang lemas stelah mendengar jawaban dari penumpang bus itu langsung
duduk termenung diam di salah satu bangku yang kosong sambil memikirkan
nasib mereka selanjutnya.
Arif
Aziz
Arif
Mereka pun mulai mencari korban, yang dianggap mudah di copet dan banyak
uangnya. Setelah beberapa lama mencari mereka pun menemukan wanita yang
sedang duduk di pinggir jalan dan kelihatan wanita itu tidak begitu
memperhatikan keberadan dua sahabat itu yang ingin berniat jahat kepadanya.
Setelah dilihat isinya cukup lumayan, mereka membaginya berdua dan Arif
melihat ktpnya si pemilik dompet, sambil berjalan mereka berbincang bincang
Arif
Aziz
: Ok bro
Arif
Aziz
: Oh ini bro
Arif
Aziz
: Oh orang malang,
Arif
: Aku berubah pikiran bro kita balikin aja dompet ini kasihan dia (merebut
dompet dari aziz)
Aziz
Arif
Aziz
Arif
: Sadar bro jangan buat orang lain susah kayak kita ( mengepal dan
memukul aziz)
Aziz
: (tersungkur da terdiam)
Arif
: Maaf bro gue agak baper, ayo kita balikin dompet ini
Aziz
Mereka berdua yang tersadan segera mencari si pemilik dompet tersebut sampai
akhirnya mereka bertemu di depan keraton Jogjakarata
Arif
Aziz
Arif
: Alhamdulillah akhirnya ketemu juga, ini saya mau balikin dompet mbak
Arif
Aziz
Chila : Masnya malang mana ?, ya udah ini mas ndak papa diambil aja buat
ongkos pulang
Arif
Chila : Ini kartu nama saya juga mas, kapan2 saya boleh kan main ke rumah
Arif
Chila : saya Ikhlas mas, sampai ketemu di malang mas saya pergi dulu
Arif
Mereka berpisah arif dan aziz beranjak meninggalkan jogja untuk kembali ke
malang, perjalanan yang lama membuat mereka lelah dan akhirnya mereka
tertidur di bus, tak terasa waktu berlalu mereka sudah sampai di malang, dua
sahabat itu pun pulang ke rumah masing
Arif
Aziz
Arif
Aziz
: Walaikum salam
Kedua sahabat itu pun berpisah dan pulang kerumah masing masing
: Assalamualaikum
Ibu
: Walaikum salam
Adek : Aku yang ngasih tau mas, ini Dosenku di kampus (datang dari ruang
tengah)
Arif
Chila : Mas, niat saya kesini mau berterima kasih sama masnya
Arif
Chila : Mas SPP Arini sampai dia lulus nanti saya yang nanggung
Arif
Ibu
Arif
: Saya terima ucapan terima kasih dari mbak, tapi mbaknya ikhlas kan
Chila : Sama sama bu, makasih pula buat mas arif yang kemarin sudah
menolang saya di jogja
Ibu
Arif
Dan akhirnya Chila yang dompetnya sempat dicopet arif dan aziz, dan lalu
karena arif berubah pikiran lalu dikembalikan lagi ke chila, dari hal kecil itu dapat
kita simpulkan selagi kita masih punya niat untuk berbuat baik maka
lakukanlah.. .
Tamat