YUNIARTI
NOER AMALIS
PENDAHULUAN
Disarankan agar:
(1) ada pembedaan antara program2 direktorat di
Depkes dengan SPM.
Satu SPM mempunyai kemungkinan ditangani oleh
banyak direktorat atau bahkan pihak swasta dan
masyarakat;
(2) daftar SPM saat ini sebaiknya dikaji ulang atas dua
kriteria tersedianya data dan sistem informasinya, serta
tersedianya anggaran pemerintah pusat; dan
(3) untuk program yang berada dalam daftar essential
public health function, namun tidak masuk dalam SPM
diharapkan tetap menjadi program penting yang
harus dikerjakan oleh pemerintah pusat, propinsi,
dan kabupaten
TUJUAN
Memahami pedoman dan penyusunan
Standar Pelayanan Minimal
Mengetahui SPM Bidang Kesehatan
Memahami Problem Pelaksanaan SPM di
Indonesia
Pengertian SPM :
PP 65/2005 :
Standar Pelayanan Minimal yang
selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan
tentang jenis dan mutu pelayanan dasar
yang merupakan urusan wajib daerah yang
berhak diperoleh setiap warga secara minimal
serta pengalaman, perkembangan masa kini
dan masa yang akan datang untuk
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya
DASAR HUKUM
UNDANG-UNDANG 32 TH.2004 TENTANG
PEMERINTAHAN DAERAH
UNDANG-UNDANG 33 TH.2004 TENTANG
PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH
PUSAT DAN DAERAH
Tujuan SPM
1.
URUSAN PEMERINTAHAN
Concurrent
(Urusan Bersama
Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota)
Absolut
(Mutlak Urusan Pusat)
- Hankam
- Moneter
- Yustisi
- Politik Luar Negeri
- Agama
SPM
Wajib/Obligatory
(Pelayanan Dasar)
Pilihan/Optional
(Sektor Unggulan)
Contoh:
Kesehatan,
Pendidikan,
Lingkungan
Hidup, Pekerjaan
Umum,
dan Perhubungan
Contoh:
Pertanian, Industri,
Perdagangan,
Pariwisata, Kelautan,
dsb.
PP
PP No
No 65
65 Tahun
Tahun
2005
2005
Permendagri
Permendagri No
No 66
Tahun
Tahun 2007
2007
PERMENKES NO
741/MENKES/PER/VII/
2008 TENTANG SPM
BIDANG KESEHATAN
DI KAB/KOTA
JUKNIS
JUKNIS SPM
SPM
(PERMENKES
(PERMENKES No
No
828/2008)
828/2008)
PEDOMAN ANALISIS
BIAYA SPM
RANC. SDM
PENDUKUNG SPM
RANC. PEDOMAN
ADVOKASI KIT SPM
RANC. MONEV SPM
Pembiayaan SPM
Pengawasan SPM
1. Pemerintah Provinsi
2. Masyarakat dapat melakukan kontrol atas
pelaksanaan SPM tersebut.
Untuk itu pemda harus membuat daftar
pelayanan, SPM dari masing-masing urusan dan
disosialisasikan kepada masyarakat
3. DPRD memanfaatkan SPM sebagai
benchmark untuk mengukur efsiensi dan
efektiftas kinerja Pemda dalam pelayanan publik
UU No. 32 dan 33
tahun 2004
RPP: Kewenangan
Provinsi, Kewenangan
Kab./Kota
APBD Prov.
Dekonsentrasi
TP , DAK,
Pinjaman
Propeda,
Renstra,
Repetada
(Indikator
+Nilai)
APBD
Berbasis
Angg.
Kinerja
Peran
swasta &
Masy
Fasilitas Capacity
Building untuk
mencapai SPM bagi
Daerah yang tidak
mampu sesuai tingkat
kegagalan
LPJ
- Akuntabilitas
- Monev
- Kinerja
- Pemda
Berbasis SPM
- LAKIP
SPM
BIDANG KESEHATAN DI KAB/KOTA
(PERMENKES
741/PER/MENKES/VII/2008)
4 JENIS PELAYANAN
18 INDIKATOR
SPM
INDIKATOR
PELAYANAN KESEHATAN
DASAR
NILAI
95%
80%
90 %
90%
80%
90%
100%
90%
SPM
INDIKATOR
NILAI
100%
100%
100%
70%
100%
100%
100%
100%
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
DAN PENANGGULANGAN KLB
100%
80 %
PELAYANAN KESEHATAN
RUJUKAN
RPJMD
RPJPD
Renstra
Renja SKPD
RKPD
Input
Indikator
Kinerja
Output
Outcome
Impact
Sistem
Anggaran
Berbasis
Kinerja
SPM
Umpan
Balik
MTE
Sistem politis
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN
SPM
1.
TERIMA KASIH