Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSORPSI
Disusun Oleh:
Ermawati
Heri Suhendri
Pramono Adi Nugroho
2004430034
Jurusan Kimia
Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2009
ABSORPSI
I.
yang
cukup
besar
untuk
mencegah
terjadinya
pembanjiran pada piring penyangga. Zat cair yang masuk yang boleh
berupa pelarut murni atau larutan encer zat terlarut dalam pelarut,
disebut cairan lemah (weak liquor) diditribusikan dengan isian dengan
distributor, sehingga pada operasi yang ideal membasahi isian secara
seragam. Gas yang mengandung gas terlarut disebut gas kaya atau
rich gas (gas gemuk), masuk ke ruang pendistribusi yang terdapat
dibawah isian dan mengalir keatas melalui celah-celah anatara isian
berlawanan arah dengan zat cair. Isian itu memberikan permukaan
yang luas untuk kontak untuk zat cair dan gas. Zat terlarut yang ada
dalam gas gemuk itu diserap oleh zat cair segar yang masuk ke dalam
menara dan gas encer atau gas kurus (lean gas) keluar dari atas.
Sambil mengalir kebawah di dalam menara, zat cair itu makin lama
makin kaya akan zat terlarut dan zat pekat atau cairan kuat (strong
liquor) keluar dari bawah menara melalui lubang keluar zat.
Jenis-jenis isian menara yang
banyak
diciptakan
orang
banyak
Gm
Y2
Lm
X2
Gm
Lm
Y1
X1
Ket:
Gm
Lm
Gm (Y 1 Y 2 )
KGa = PZ ((Y 1 Y e1 ) (Y 2 Y e 2 )
ln (Y 1 Y e1 ) (Y 2 Y e 2 )
Ket:
Gm
NA
= tinggi isian
= tekanan
KGa
Lm
kimia antara gas CO2 terlarut yang akan diabsorbsi oleh larutan NaOH,
banyaknya CO2 yang terkandung dalam NaOH setelah direaksikan
dapat dihitung dengan melakukan titrasi kembali, yaitu dengan HCl
dan dua indikator, PP(phenolptalin), pH=8,3) dan Metil Orange,
pH=3,84
Dalam menetukan ukuran menara absorbsi, faktor yang penting
diperhitungkan adalah jumlah satuan perpindahan massa (NTU) dan
tinggi satuan perpindahan (HTU)
Z x KGa x P
Gm
NaOH
2.
HCl
3.
Absorber
4.
Compressor
5.
Erlenmeyer
6.
Stopwatch
7.
Gas CO2
8.
Manometer
9.
Pompa
10.
Bubble Shopmeter
11.
Sabun
IV. PROSEDUR
1. Kalibrasi
Larutan penyerap
Pompa dinyalakan
Dibuka dan diatur kran KL1 dan KL2 sampai diperoleh skala yang
diinginkan pada manometer ML, diatur KL1 bila perlu
Udara
Kompressor dinyalakan
Kran KU2 dibuka dan diatur KU1 bila perlu hingga diperoleh skala
yang diinginkan pada manometer MU
sabun
untuk
mencapai
volume
tertentu
diukur,
Gas CO2
Diulangi
langkah
dan
untuk
skala
yang
lain,
operasi
diberhentikan
2. Absorbsi
Mengalirkan udara
Mengalirkan CO2
3. Titrasi
Kalibrasi
Larutan
Skala
120
180
230
ml
Skala
2
ml
Skala
3
ml
Skala
233,33
Skala
280,00
ml
=
ml
8,29 dtk
Skala
3,48 dtk
Skala
2,34 dtk
Skala
2,10 dtk
Skala
1,59 dtk
8,83
4,53
3,30
2,64
dtk
Skala
dtk
Skala
dtk
Skala
dtk
Skala
2,35
dtk
Pembuatan Larutan
Larutan NaOH (Mr= 40) 0,045 N ; 100 ml
N x BE x ml
1000
0,045 x 40 1 x 100
= 0,18 gram
1000
N x BE x ml
1000
N ; 200 ml
N
% x Bjx1000
32 x 1,16 x1000
=
= 10,169 N
100 xBE
100 x36,5 1
V1 x N1 = V2 x N2
200 x 0,05 = V 2 x 10,169
V 2 = 0,98 ml
Standarisasi
Standarisasi NaOH dengan Asam Oxalat (H 2 C 2 O 4 .
2H 2 O)
N ox a l a t X V ox al a t = N Na O H X V N a OH
0,05 N
X 10 ml = N Na O H X 11,3 ml
N N a OH 1 = 0,0398 N = 0,04
10 ml
X N H Cl = 0,04 N
X 12 ml
N H Cl 1 = 0,048 N
Absorbsi
Pressure gauge
= 8,0 Kgcm-2
= 0,5 Kgcm-2
Pressure udara
= 1,8 Kgcm-2
Floading
NaOH
= 8,0 Kgcm-2
Cairan
= 11,5 Kgcm-2
Udara
= 17,0 Kgcm-2
Data Titrasi
Phenol Pthaleine / PP
Input (ml)
Output (ml)
0,9
1,1
0,8
0,7
0,7
Input (ml)
Output (ml)
2,8
3,9
3,7
4,7
3,6
5,7
Botol
1
Methyl Orange / MO
Botol
1
4,7
4,0
3,7
4,8
Na 2 CO 3 =
(V HClmo ) x N HCl
V Sampel
Contoh perhitungan
Input 1
VHCl pp = 0,9 mL ; VHCl m o = 2,8 mL
NaOH
Na 2 CO 3 =
2,8 x 0,048
5
= 0,027 N
Hasil Perhitungan
Kadar Normalitas NaOH
Input (N)
Output (N)
0.018
0,0
0,025
0,0
0,027
0,0
0,038
0,0
0,029
0,0
Botol
1
Output (N)
0,027
0,037
0,036
0,045
0,035
0,055
Botol
1
0,045
0,038
0,036
0,046
Gm (Y 1 Y 2 )
KGa = PZ ((Y 1 Y e1 ) (Y 2 Y e 2 )
ln (Y 1 Y e1 ) (Y 2 Y e 2 )
Gm =
udara x LajuVolumetrikUdara(skala5)
BMudara x LuasPenampang
Udara
udara =
Gm =
Y1 =
=
Lm =
=
BMudara x Pudara
= 3,265 gr/L
R xT
KecepatanVolumetrikCO2 (skala5)
KecepatanVolumetrikUdara(skala5)
3,30det
= 1,4103
2,34det
NaOH x LajuVolume
trik NaOH
BM NaOH x LuasPenampang
Kolom
mol NaOH
Input( Output
N)
0,090
0,125
0,135
0,190
0,145
(N)
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
mol Air
Input( Output
N)
0,5556
0,5556
0,5556
0,5556
0,5556
(N)
0,5556
0,5556
0,5556
0,5556
0,5556
molCO2 in
molH2O in
0
= 0,0
0,5556
Gm(Y1 Y2)
= Lm(X1 X2)
(0,162)
Y2
= 1,39
X2(in)
X1(out
)
X1 - X2
0,1620
-0,1620
0,2250
-0,2250
0,2430
-0,2430
0,3420
-0,3420
0,2610
-0,2610
Y2
0,0013
9
0,0013
8
0,0013
8
0,0013
7
0,0013
8
Ye = m x
Ye (in) = m x (in)
atau
Y e out = m x (out)
= 0,0
Ye(in)
Ye(out)
1
2
3
4
5
0,4601
0,6390
0,6901
0,9713
0,7412
0
0
0
0
0
Gm (Y1 Y 2 )
KGa = PZ ((Y1 Y e1 ) (Y 2 Y e 2 ) = 3,857 x 10-3 mol/atm.cm3.det
ln (Y1 Y e1 ) (Y 2 Y e 2 )
Z x KGa x P
= 366,89
Gm
NTU =
KGa
3,857E-03
5,255E-03
5,746E-03
10,375E-03
6,296E-03
NTU
366,8
90
499,8
72
546,5
70
986,8
90
598,8
90
VI. PEMBAHASAN
Pada
absorpsi
gas
uap
yang
dapat
larut
diserap
dari
campurannya dengan gas tak aktif atau gas lemban (gas inert) dengan
bantuan zat cair dimana gas terlarut (solute gas) dapat larut, banyak
atau sedikit. Zat terlarut itu kemudian dipulihkan dari zat cair dengan
cara stripping, sedang zat cair yang meresap selanjutnya dapat
dibuang atau digunakan kembali. Kadang-kadang zat terlarut itu
dikeluarkan dari zat cair mengontakkannya dengan gas lemban.
Dan pada proses absorbsi juga, massa ditransfer secara
konveksi dimana dalam fase gas disebabkan karena adanya perbedaan
tekanan dalam fase cair karena adanya perbedaan konsentrasi. Karena
adanya perbedaan ini terjadi difusi molekul gas tertentu melalui gas
film, baru setelah itu menembus ke dalam cairan film dan baru disebut
cairan utama.
Dengan adanya dua proses tersebut zat terlarut yang terdapat
dalam gas dapat diserap dengan cairan sebagai media penyerapnya
karena terdapat pebedaan tekanan antara dan adanya pebedaan
tekanan
VII.KESIMPULAN
Dari percobaan didapatkan bahwa nilai normalitas suatu CO 2
semakin lama semakin naik dan konsentrasi NaOH semakin
nilai
nilai NTU
DAFTAR PUSTAKA