Anda di halaman 1dari 3

PENINGKATAN KEMAMPUAN OLAH TUBUH MELALUI METODE PRAKTEK

LANGSUNG GERAK DAN LAGU AKU SEBUAH BIJI PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI
KELOMPOK BERMAIN KEMALA BHAYANGKARI SITUBONDO KABUPATEN
SITUBONDO
Skripsi/Tugas Akhir from umj / 2012-11-11 16:02:32
Oleh : Novita Indriani Widhi Mangesti - NIM 07127058, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Dibuat : 2012-11-11, dengan 1 file
Keyword : pendidikan.kemampuan olah tubuh.di Situbondo

Latar Belakang
Negara telah menetapkan PAUD sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam keseluruhan
sistem pendidikan nasional Indonesia. PAUD secara resmi tercantum dalam UU Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya pasal 1 dan pasal 28. Disebutkan
dalam pasal 1 (ayat 14) UU Nomor 20 Tahun 2003 bahwa Pendidikan anak usia dini adalah
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut. Selanjutnya dalam pasal 28 UU Nomor 20 Tahun 2003 (pasal khusus tentang
PAUD) menyebutkan bahwa: PAUD diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, dan
PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal (Taman Kanak-kanak, Raudhatul
Athfal, atau bentuk lain yang sederajat), nonformal (Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak,
atau bentuk lain yang sederajat), dan informal (berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan
yang diselenggarakan oleh lingkungan).

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan strategis,
karena masa usia dini merupakan masa emas dan peletak dasar bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak selanjutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak sudah dibekali oleh
Tuhan dengan berbagai potensi bawaan (genetis), tetapi lingkungan memberi peran yang sangat
besar dalam

dalam pembentukan sikap, kepribadian dan pengembangan kemampuan anak.

Pada dasarnya semua anak sama, semua anak akan melewati tahap yang sama pada umur yang
hampir sama, sementara pada saat yang sama latar belakangnya, hereditas, budaya dan
pengetahuan membuat anak berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Seperti yang
dikemukakan oleh Patmonodewo (2000:17) bahwa perkembangan berkaitan dengan perubahan
kuantitatif dan kualitatif yang dapat meliputi beberapa dimensi perkembangan anak, yaitu
perkembangan mental, kognitif, fisik motorik, sosial emosional, bahasa dan perkembangan
moral.

Masa peka merupakan masa yang baik untuk melatih suatu fungsi atau kemampuan pada anak.
Adapun masa peka pada anak-anak bersifat individual dan dapat kita lihat dari kegiatan-kegiatan

yang disenanginya, artinya masa peka untuk fungsi tertentu pada setiap anak munculnya tidak
pada usia yang sama dan tidak pula dengan urutan yang sama. Zaini (2009:2) mengemukakan
bahwa masa peka ada yang munculnya cepat ada yang lambat sehingga perlu dipelajari agar
pendidik dapat memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan masa peka anak. Sumarti
(2001:23) mengemukakan semua aspek pertumbuhan dan perkembangan akan berkembang
secara maksimal kalau dilakukan melalui kegiatan yang menyenangkan, yang tidak membebani
anak dalam tumbuh dan berkembang. Adapun kegiatan yang menyenangkan itu adalah bermain.
Karena dunia anak adalah dunia bermain. Bermain dipandang sebagai kegiatan alamiah anak
dalam mendapatkan pengalaman, alat menemukan kreativitas, dan sarana untuk mengembangkan
kecerdasan. Bagi anak-anak, kegiatan bermain selalu menyenangkan. Melalui kegiatan bermain
anak akan menemukan hal-hal baru atau pengalaman baru yang dapat mengukir kualitas anak
untuk masa depan. Anak kaya akan daya khayal (imajinasi), daya pikir, ide, kreativitas dan rasa
ingin tahu yang tinggi dalam kegiatan bermain.

Berdasarkan hal di atas maka Kelompok Bermain (KB) Kemala Bhayangkari Situbondo telah
mengemas program pendidikan yang berbasis pada minat dan kebutuhan anak didik melalui
kegiatan bermain, khususnya permainan yang melibatkan anak untuk bergerak secara aktif.
Seperti yang telah diketahui, anak-anak tidak dapat duduk dengan tenang ketika menerima
materi pembelajaran, maka pendidiklah yang harus dapat mengemas pembelajaran agar selalu
menarik minat anak dan tidak terlalu mengekang anak untuk bersikap duduk manis.

Masa-masa pada rentangan usia dini, khususnya usia 0 6 tahun, merupakan masa emas
pertumbuhan dan perkembangan fisik, motorik, intelektual, emosional, bahasa, dan sosial yang
berlangsung dengan sangat cepat. Sejak lahir sampai kurang lebih dua tahun, perkembangan
anak sangat berkaitan dengan keadaan fisik dan kesehatannya. Pada usia ini kebutuhan akan
perlindungan orang dewasa untuk memenuhi kebutuhan fisik dan kesehatannya lebih besar
daripada masa-masa sesudahnya. Peningkatan kualitas anak usia dini dirasakan makin mendesak
dan sangat perlu, mengingat optimalisasi kualitas manusia harus memiliki dasar-dasar yang kuat
sejak awal kehidupan. Penelantaran pada saat yang kritis ini akan merugikan pertumbuhan dan
perkembangan anak di masa yang akan datang.

Salah satu perkembangan yang tidak boleh disia-siakan adalah perkembangan motorik anak.
Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan
pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi. Pengendalian tersebut berasal dari
perkembangan refleksi dan kegiatan yang ada pada waktu lahir. Sebelum perkembangan itu
terjadi, anak akan tetap tidak berdaya sesuai dengan yang telah dikemukakan oleh Hurlock
(1978:150). Selama empat atau lima tahun pertama kehidupan pascalahir, anak dapat
mengendalikan gerakan yang kasar. Gerakan tersebut melibatkan bagian badan yang luas yang
digunakan dalam berjalan, berlari, melompat, berenang, dan lain sebagainya. Penanganan yang
tepat dari pendidik atau orang tua terhadap perkembangan motorik ini akan mengantarkan anak
menuju pada perkembangan-perkembangan penting lainnya yang akan mengoptimalkan juga
kecerdasan anak.

Semua anak dilahirkan dalam keadaan cerdas, sentuhan tangan guru atau pendidik, orang tua,
serta sekolah, menjadi penentu yang dahsyat bagi kecerdasan anak. Mereka dapat berkembang
lebih baik atau justru sebaliknya . Peran dan fungsi pendidik sangat penting untuk
mengoptimalkan kecerdasan mereka sebagai manusia Indonesia seutuhnya. Salah satu
kecerdasan yang dapat ditingkatkan adalah kecerdasan olah tubuh atau kecerdasan kinestetika
melalui pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani untuk anak usia dini diarahkan untuk

mengembangkan badan anak agar tumbuh sehat dan kuat. Pengertian tubuh yang sehat dan kuat,
mencakup kekuatan otot, gerakan, dan sistem organ yang terkait, seperti jantung dan paru
(Suyanto, 2005:207).

Kegiatan pembelajaran yang telah diterapkan selama ini, lebih banyak dititikberatkan pada
pengembangan kognitif yang dijalankan secara monoton dan kurang menyenangkan, seperti
hapalan. Padahal tidak setiap anak dapat menyerap hapalan tersebut dengan baik dan tepat. Tidak
semua anak mengalami kondisi yang menyenangkan ketika mereka sedang menjalani
pemahaman terhadap suatu konsep dasar tertentu. Padahal seperti yang telah diketahui, hampir
sebagian besar anak tidak dapat duduk dengan tenang. Mereka selalu bergerak untuk
mengeluarkan seluruh energi yang ada pada diri mereka. Oleh karena itulah, peneliti memandang
perlunya peningkatan olah tubuh bagi anak-anak usia dini tersebut. Dengan metode praktek
langsung, gerakan yang mereka lakukan tidak hanya gerakan yang mengeluarkan energi tanpa
ada manfaatnya.
Anak-anak sangat suka apabila diajak untuk bergerak mengikuti irama musik. Di Kelompok
Bermain Kemala Bhayangkari, setiap hari telah diterapkan kegiatan senam irama pagi hari
sebelum kegiatan materi pagi. Senam yang diberikan adalah senam khusus untuk anak usia dini.
Walaupun gerakan-gerakan yang dilakukan sederhana namun durasi iramanya sangat panjang,
berkisar 7 sampai dengan 15 menit, sehingga kadang-kadang gerakan yang dilakukan tidak dapat
maksimal untuk mencapai aspek perkembangan fisik motorik anak. Anak-anak hanya sekedar
ikut melompat tanpa dapat melakukan gerakan dengan baik. Oleh karena itu, perlu diciptakannya
gerakan-gerakan sederhana yang bermakna, dengan durasi yang relatif lebih pendek, dan diiringi
irama musik yang bersifat riang dan gembira.

Pada saat anak diajak untuk melakukan gerakan tertentu dengan diiringi sebuah musik, mereka
akan terlihat senang dan bergembira. Bahkan mereka akan melompat-lompat kegirangan
meskipun gerakan yang mereka lakukan tidak sesuai dengan irama musik. Namun bagi sebagian
orang tua, kegiatan olah tubuh seperti ini dianggap akan membuat anak-anak mereka lelah dan
tidak mau melakukan aktivitas yang lain. Padahal dengan melakukan olah tubuh yang baik dan
terarah, sebenarnya anak-anak telah dilatih untuk menggerakkan tubuh mereka sebagai bagian
dari proses belajar. Koordinasi tubuhnya akan meningkat sehingga mereka akan menggerakkan
tubuh maupun anggotanya dengan baik (Kayvan, 2009:vi).
Manfaat kegiatan olah tubuh atau kinestetika sebenarnya bekerja secara bersama-sama dengan
kemampuan kognitif. Ketika otak dalam kondisi positif, maka otak telah siap untuk menerima
momen penting, sebuah tahapan yang terbuka untuk menerima pengalaman dan pengetahuan
baru. Namun kenyataannya, kemampuan olah tubuh yang dimiliki oleh anak-anak pada
kelompok Jeruk Kelompok Bermain Kemala Bhayangkari tidaklah terlalu baik, bahkan rata-rata
kemampuan olah tubuh mereka hanya 15,6% (berdasarkan catatan atau data penilaian primer
pada lampiran 2). Hal ini disebabkan kurang menariknya materi dan metode yang diberikan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian. Hal ini untuk
mengetahui lebih jauh tentang peningkatan kemampuan olah tubuh khususnya pada anak usia
tiga sampai empat tahun, melalui metode praktek langsung gerak dan lagu di KB Kemala
Bhayangkari Situbondo. Maka penulis mengadakan penelitian dengan judul Peningkatan
Kemampuan Olah Tubuh melalui Metode Praktek Langsung Gerak dan Lagu Aku Sebuah Biji
pada Anak Usia 3-4 Tahun di Kelompok Bermain Kemala Bhayangkari Situbondo Kabupaten
Situbondo Tahun Pelajaran 2010/2011.
http://digilib.unmuhjember.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=umj-1xnovitaindr-267/,

Anda mungkin juga menyukai