Anda di halaman 1dari 3

Sesuai dengan kebutuhan, berbagai macam produk semen sudah beredar di

Indonesia. Jenis produk semen tersebut untuk karakteristik penggunaan ada semen
untuk bangunan, jembatan, jalan, pelabuhan,dan untuk karakteristik lingkungan
korosif dan lainnya.
Produk semen diatur menurut standar internasional yaitu ASTM dan standar
nasional bagi semen yang beredar di Indonesia yaitu Standar Nasional Indonesia
(SNI). Dalam rangka perlindungan konsumen Pemerintah melalui Badan Standarisasi
Nasional melakukan pengujian terhadap produk semen yang beredar di Indonesia
apakah sudah sesuai SNI.
Jenis semen
No.SNI

Nama

SNI 15-0129-2004

Semen portland putih

SNI 15-0302-2004

Semen portland pozolan / Portland Pozzolan Cement (PPC)

SNI 15-2049-2004

Semen portland / Ordinary Portland Cement (OPC)

SNI 15-3500-2004

Semen portland campur

SNI 15-3758-2004

Semen masonry

SNI 15-7064-2004

Semen portland komposit

Bagaimanakah ciri fisik sebuah produk semen berkualitas?


Pengenalan produk semen yang berkualitas antara lain dapat dikenali dari ciri
fisik yaitu warna semen. Warna semen sangat dipengaruhi oleh kadar MgO, apabila
semen semakin tinggi kandungan MgO maka menjadi lebih gelap yang dapat
mengakibatkan semen akan mudah retak apabila dipergunakan, oleh karena itu MgO
dibatasi hanya maksimum 2 %, Typical kadar MgO SG sekitar 0.5 1.5 %. Warna
ideal untuk semen adalah Abu-abu kehijauan (Grey greenish ) warna tersebut
dibentuk oleh reaksi MgO,FeO, dan Aluminat di dalam kiln. (warna tersebut bisa
dikondisikan dengan pengaturan kadar oksida oksida tersebut.
Komposisi Bahan Baku Semen

Batu gamping
Batu gamping dengan kadar CaCO3 antara 80%-85% sangat baik sebagai
bahan baku semen karena lebih mudah digiling untuk menjadi homogen.Batu
gamping sebagai bahan baku utama semen harus memenuhi syarat kimiawi tertentu :
1. CaO = 49% - 55%

2. Al2O3 + Fe2O3 = 5% - 12%


3. SiO2 = 1% - 15%
4. MgO = < 5%
Faktor kejenuhan batu gamping yang baik yaitu lebih dari 1,02 dan tidak
boleh kurang dari 0,66. Faktor kejenuhan (Fk) dihitung dengan memakai persamaan
sebagai berikut :
Faktor kejenuhan (Fk) =
(% CaO) + 0,7 (% SiO2)
2,8(%SiO2)+1,2(%Al2O3)+0,65(%Fe2O3)

Batu lempung
Batu lempung yang akan dipakai sebagai bahan baku semen sebaiknya
mempunyai kadar SiO2 lebih besar dari 70% dan Al 2O3lebih kecil dari 10%. Kedua
unsur pembentuk batu lempung ini berfungsi sebai bahan pengoreksi. Jika kadar
Fe2O3 dalam batu lempung lebih kecil dari 10% maka perlu memakai bahan
pengoreksi yaitu berupa pasir besi.

Gipsum
Gipsum (CaSO4 2H2O) dipergunakan sebagai bahan tambahan (additve
material) pada pembuatan semen portland dengan jumlah antara 4%-6%. Fungsi
gipsum disini sebagai redater, yaitu bahan yang dapat mengendalikan waktu
pengerasan semen dan juga untuk menentukan kualitas semen. Komposisi kimia
gipsum untuk bahan baku semen portland disyaratkan sebagai berikut :
1. CaO = 30% - 35%
(sekitar 2/3 dari berat minimum SO3)
2. SO3 = 40% - 45%
3. H2O = 15% - 25%
4. Garam Mg dan Na = 0,1 %
5. Hilang pijar = 9%
6. Ukuran partikel = 95% (-14 mesh)

Pasir kuarsa
Dalam industri semen pasir kuarsa dipakai sebagai bahan koreksi bersama
pasir besi, pyrite, bauxite, laterit atau kaolin. Komposisi kimia yang disyaratkan
adalah sebagai berikut :
1. Kadar SiO2 = 95 % - 99 %
2. Kadar Al2O3 = 3 % - 4 %
3. Kadar Fe2O3 = 0 % - 1 %

Pasir besi
Pasir besi termasuk pada bahan korektif bersama pasirkuarsa. Untuk bahan
baku semen portland komposisi pasir besi harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. SiO2 = 30% - 45%
2. Fe2O3 = 20% - 35%
3. TiO2 = 1% - 3%
4. CaO = 7% - 10%

5. H2O = 0%-1%
C. Jenis Semen
1. Semen Abu atau semen Portland adalah bubuk/bulk berwarna abu kebiru-biruan,
dibentuk dari bahan utama batu kapur/gamping berkadar kalsium tinggi yang diolah
dalam tanur yang bersuhu dan bertekanan tinggi Semen ini biasa digunakan sebagai
perekat untuk

memplester. Semen ini berdasarkan

prosentase kandungan

penyusunannya terdiri dari 5 tipe, yaitu tipe I sampai tipe V.


2. Semen Putih (gray cement) adalah semen yang lebih murni dari semen abu dan
digunakan untuk pekerjaan penyelesaian(finishing), seperti sebagai filler atau
pengisi. Semen jenis ini dibuat dari bahan utama kalsit (calcite) limestone murni.
3. Oil Well Cement atau semen sumur minyak adalah semen khusus yang digunakan
dalam proses pengeboran minyak bumi atau gas alam, baik di darat maupun di lepas
pantai.
4. Mixed & Fly Ash Cement adalah campuran semen abu dengan Pozzolan buatan (fly
ash). Pozzolan buatan (fly ash)merupakan hasil sampingan dari pembakaran batubara
yang mengandung amorphous silica, aluminium oksida, besi oksida dan oksida
lainnya dalam variasi jumlah. Semen ini digunakan sebagai campuran untuk
membuat beton, sehingga menjadi lebih keras.

Anda mungkin juga menyukai