Traslate The Raven
Traslate The Raven
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43. Kemudian burung hitam ini mengubah kemuramaman aku menjadi sebuah
senyuman,
44. Dengan mengenakan wajah hormat dan tegas.
45. Walau jengger engkau dipangkas dan potong, ungkap aku, kau sungguh
tidaklah mengenal ketakutan,
46. Dengan tatapan menakutkan dan gagak kuno yang melalang buana di tepian Malam
47. Sebutlah nama muliamu di pesisir Plutonian!
48. Nevermore (arti: tidak lagi), ucap Gagak.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79. Udara semakin berat, diwangikan oleh pendupaan yang tak terlihat
80. Diayunkan oleh Seraphim yang langkah kakinya membunyikan lantai berumbai.
81. Terkutuk, pekik aku, Tuhan mengirim engkau- dari malaikat ini Ia mengirim
engkau
82. Menenangkan- menenangkan dan menghibur, dari memori aku akan Lenore!
83. Teguk, oh teguk ketenangan ini dan lupakan Lenore yang hilang!
84. Jawab sang Gagak, Nevermore.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97. Jadikan kata-kata itu tanda perpisahan kita, burung atau setan, pekik aku
98. Kembalilah engkau ke prahara dan pesisir Plutonian!
99. Jangan tinggalkan bulu hitam sebagai kenangan akan kebohongan yang engkau
ucapkan!
100.Biarkan kesunyian aku tidak terpecah! Singkir dari patung diatas pintuku!
101.Bawa paruhmu keluar dari hatiku, dan bawa wujudmu keluar dari pintuku!
102.Jawab sang Gagak, Nevermore.
103.Dan sang Gagak tidak beranjak, tetap duduk, tetap duduk.
104.Di atas patung Pallas di atas pintu kamarku;
105.Dan matanya terlihat bagai iblis yang bermimpi,
106.Dan cahaya lampu meninggalkan bayangannya di lantai;
107.Dan jiwaku dari luar jendela itu melayang di atas lantai
108.Untuk diangkat- nevermore ! (tidak akan lagi!)
Karangan ini pada intinya menceritakan seorang pria yang masih dalam perasaan duka karena
kehilangan kekasihnya yang bernama Lenore. Suatu tengah malam, entah dari mana tiba-tiba muncul
suara ketukan. Setelah dicek, ternyata itu adalah burung gagak hitam. Namun burung gagak ini tidak
terlihat sebagai burung gagak biasa. Karena dia memancarkan aura dan wibawa. Burung ini hanya bisa
mengaok satu kata saja, Nevemore , yang artinya Tidak lagi.
Dikarenakan mampu berbicara satu kata, sang tokoh utama merasa penasaran. Asal tahu saja,
semenjak dulu, burung gagak selalu menyimbolkan Iblis. Jadi kehadiran burung gagak ini membuat sang
penulis penasaran. Mungkinkah burung itu manifestasi dari Iblis?
Awalnya dia merasa skeptis, dan berpikir pasti majikan terdahulu yang mengajarkan dia mengucap
kata itu. Lalu ketika bayangan dia kembali ke Lenore, dia mulai merasa mungkin Burung Gagak itu
dikirim Tuhan untuk menemaninya untuk menghibur kesedihannya berpisah dengan Lenore. Namun
dijawab burung gagak Nevermore!
Pria tersebut mulai kalut, dan bertanya mungkinkah dia akan mencapai ketenangan di akhirat
nantinya, dijawab Nevermore oleh gagak. Kemudian semakin kalap dia bertanya apakah ada yang
bernama Lenore di dunia akhirat sana? Yang kembali dijawab Nevermore!
Sang pria itu menjadi histeris dan pada akhirnya mati, dikarenakan pikirannya yang kalut dengan
gagak. Para pembaca yakin, burung gagak itu sendiri adalah Maut, yang datang menjemput sang pria.
Maut biasanya memang bisa datang dalam macam-macam bentuk. Di Filipina mereka muncul dalam
wujud tiga orang.