PENGERTIAN PROBABILITAS
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar dan menggunakan kata
probabilitas (peluang). Kata ini mengisyaratkan bahwa kita berhadapan
dengan sesuatu yang tidak pasti (uncertainty).
Misalnya: (1) mungkin nanti dalam ujian Statistika kita akan mendapat nilai
A; (2) mungkin nanti hari akan hujan.
Peluang biasa diberi simbol P, dan dinyatakan dalam angka positif, dengan
minimum 0 dan maksimum 1. Sedangkan simbol untuk kemungkinan
tidak terjadinya, biasanya dinyatakan dengan , yaitu = 1- P.
Pengertian Peluang
Kalau P = 0: Berarti peristiwa itu tidak mungkin terjadi, atau mustahil.
Misalnya: timbulnya matahari di malam hari adalah mustahil,
maka mempunyai peluang sama dengan 0.
Kalau P = 1: Berarti peristiwa itu pasti terjadi, tidak mungkin tidak terjadi.
Misalnya: peluang darah mengalir di dalam badan orang
yang masih hidup adalah 1.
PROBABILITAS
(PELUANG)
PENGERTIAN PROBABILITAS
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar dan menggunakan kata
probabilitas (peluang). Kata ini mengisyaratkan bahwa kita berhadapan
dengan sesuatu yang tidak pasti (uncertainty).
Misalnya: (1) mungkin nanti dalam ujian statistik kita akan mendapat nilai A;
(2) mungkin nanti hari akan hujan.
Peluang biasa diberi simbol P, dan dinyatakan dalam angka positif, dengan
minimum 0 dan maksimum1. Sedangkan simbol untuk kemungkinan
tidak terjadinya, biasanya dinyatakan dengan , yaitu = 1- P.
Contoh 2:
Sebuah dadu yang mempunyai 6 permukaan yang sama, dilemparkan satu kali,
maka probabilitas munculnya satu permukaan di atas:
P(1) = 1/6; P(2) = 1/6
Contoh 3:
Dalam suatu permainan kita memilih sebuah kartu dari sebanyak 52 kartu bridge
yang ada, maka probabilitas akan terpilih:
a.
b.
Definisi Subyektif
(Subjective Definition of Probability)
Hukum-hukum Peluang
(The Law of
Probability)
1.
P(A) = 1
2.
3.
Akibat dari hukum 1 dan 2 maka untuk setiap peistiwa A yang sembarang,
akan memenuhi keadaan:
0 P(A) 1
Hukum-hukum Peluang
(The Law of
Probability)
6. Apabila A dan B merupakan dua buah peristiwa yang mutually exclusive, maka
berlaku:
P(A U B) = P(A) + P(B)
7. Apabila A dan B merupakan dua buah peristiwa conditional, maka berlaku:
P(A dan B) = P(A) * P(B/A)
8. Apabila A dan B merupakan dua buah peristiwa yang independen, maka berlaku:
P(A dan B) = P(A) * P(B)
Hukum-hukum Peluang
(The Law of
Probability)
6. Apabila A dan B merupakan dua buah peristiwa yang mutually exclusive, maka
berlaku:
P(A U B) = P(A) + P(B)
7. Apabila A dan B merupakan dua buah peristiwa conditional, maka berlaku:
P(A dan B) = P(A) * P(B/A)
8. Apabila A dan B merupakan dua buah peristiwa yang independen, maka berlaku:
P(A dan B) = P(A) * P(B)
MATHEMATICAL EXPECTATION
(HARAPAN MATEMATIK)
Apabila P merupakan probabilitas dari seseorang untuk memperoleh suatu jumlah
Q, maka harapan matematik dari orang tersebut adalah PQ (Q dapat berupa jumlah
barang maupun uang). Apabila suatu gejala deskrit yang diambil secara random
diberi simbul X dengan harga-harga X1, X2, Xn dan probabilitas untuk
mendapatkan harga-harga tersebut P(X1), P(X2) P(Xn) maka harapan
matematik dari X dinyatakan dengan rumus:
E(Xi)
Contoh:
Apabila hujan terus-menerus, seorang penjual payung akan untung Rp. 80.000,00
seharinya, tetapi apabila cuaca baik dia akan rugi Rp. 20.000,00 seharinya. Berapa
harapan matematiknya apabila probabilitas hari akan hujan adalah 0,4.
Jawab:
X1
X2
E(A)
= P(X1) . X1 P(X2) . X2
= 0,4(80.000) 0,6(20.000)
= 32.000 12.000
= Rp. 20.000,00
Contoh:
Seorang pengusaha bakso akan membuka cabangnya di salah satu kampus UB
atau UMM. Ia telah memperhitungkan dengan teliti dengan dibukanya cabang di UB
akan menghasilkan Rp. 8.000.000,00 tiap tahun dengan kemungkinan 0,70, jika
usahanya gagal ia akan menderita rugi tiap tahun Rp. 3.500.000,00.
Kemungkinan berhasil apabila ia membuka cabangnya di UMM adalah 60% dengan
mendapatkan laba tiap tahun Rp. 9.000.000,00 bila gagal akan menderita rugi
Rp.
3.000.000,00 tiap tahun. Di mana sebaiknya ia harus membuka cabang?
DISTRIBUSI
BINOMIAL
Srikandi Kumadji
RUMUS
P(x,n) =
n x
P (1 - P) n - x
X
N!
N x
x
P X x
p 1 p ....
x! N x !
x = 0, 1, 2, ...., N
0<p<1
Keterangan Rumus
n = Banyaknya peristiwa
p =Besarnya peluang
terjadinya sukses
! = faktorial
n! = n(n-1)(n-2)...(3)(2)(1)
0! = 1
1! = 1
Misal : 3! = 3x2x1 = 6
Contoh 1
Dua buah mata uang dilempar
satu kali
Hitunglah:
a. Probabilitas tidak
diperolehnya permukaan B
b. Probabilitas memperoleh
satu permukaan B
c. Probabilitas memperoleh
duapermukaan B
Dik : n = 2; X = 0, 1, 2
a. Probabilitas tidak mendapat
permukaan B
2
2
0
2
x 0,5 x 0,5
x 1x 0,25
0!(2!)
0
P(0;2) =
= 0,25
2
1permukaan
1
b. Probabilitas 2satu
B x 0,50
x
0,5
x
0,5
x
0,50
1
1!(1!)
P(1;2) =
= 0,50
P(2;2) =
2
2
2
0
x 0,5 x 0,5
x 1x 0,25x 1
2!(0!)
2
= 0,25
Contoh 2
Kalau 3 buah mata uang dilemparkan
satu kali. Hitunglah Probabilitas
memperoleh:
a. Tidak ada permukaan B
b. 1 permukaan B
c. 2 permukaan B
d. 3 permukaan B
e. Paling sedikit 1 permukaan B
f. Paling banyak 2 permukaan B
3
3!
3!
x 0,512 xx0,5
0,520
xx0,5
1x 0,25
x 0,25
1
0
1!
0!(2!
(3!))
Dik: n = 3;
X = 0, 1, 2, 3
3
3!
0
x 0,5 x 0,53
x 1 x 0,125
a. P(0;3) = 0
0!(3!)
= 0,125
b. P(1;3) =
3
3!
1
2
x 0,5 x 0,5
x 0,5x 0,25
1!(2!)
1
= 0,375
3
3!
3!
x 0,512 xx0,5
0,5210
xx0,5
1x 0,25
x 0,25
1
0
2
1!
2!
0!(2!
(1!
(3!))
3
3!
2
1
c. P(2;3) =
x 0,5 x 0,5
x 0,5x 0,25
2
2!(1!)
= 0,375
d. P(3;3)
3
3!
x 0,53x 0,50
x 0,125
x1
= 3
3!(0!)
= 0,125
3
3!
3!
x 0,512 xx0,5
0,5210
xx0,5
1x 0,25
x 0,25
1
0
2
1!
2!
0!(2!
(1!
(3!))
Srikandi Kumadji
Pengertian
Distribusi
RUMUS
P(X)
= . e
x!
-u
= n . p
X = variabel random discrete 0,1,2,3 ..
X! = X . (X 1) . (X 2) .. 2 . 1
e = bilangan irrational yang besarnya 2,71828
0! = 1
Contoh
jawaban
Dik: n = 100.000,
p =
0,00002
a.
= n . p
= 100.000 . 0,00002
= 2
Rata-rata ada 2 orang yang
membalas iklan tersebut.
2 (0,13534)
1
2 e
1!
0
-2
2
e
c. P(x=0)=
0!
2 (0,13534)
=
=
1 b. P(x=1)= 0,27068
-2
=
1 (0,13534)
1
=0,13534
Contoh2
Apabila probabilitas bahwa seorang akan mati terkena penyakit
TBC adalah 0,001. Dari 2.000 orang penderita penyakit
tersebut berapa probabilitas :
Tiga orang akan mati
Yang mati tidak lebih dari satu orang
Lebih dari dua orang mati
Dik: n =
=
a.
2.000, p = 0,001
2.000 x 0,001 = 2
(2) 3 e -2
P(x=3)= 3!
8 . (0,13534)
= 3 . 2 .1
= 0,18045
0,27068
0,4060
b.
P(x=1) =
(2) 0 e -2
0!
(2)1 e -2
1!
= 0,13534
= 0,27068
= 0,4060
(2) 2 e -2
2!
P(1) P(2)
0,27068
1 0,67670 = 0,3233
= n . P
n .p