Anda di halaman 1dari 4

PENERAPAN PENDIDIKAN ISLAMI

DALAM MEMBANGUN PERADABAN UMAT


Oleh :
Guntar Ramadhan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember






"Dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmuku."1
There is only one genuine revealed religion, and its name is given as Islam, and the people
who follow this religion are praised by God as the best among mankind Islam, then, is not
merely a verbal noun signifying submission; it is also the name of particular religion
descriptive of true submission, as well as the definition of religion: submission to God.2
Alangkah baiknya di dalam mengkaji paradigma pendidikan Islami, kita seharusnya mengerti
dahulu tentang Islam. Sungguh munafik apabila kita mengkaji pendidikan yang bermodelkan
Islam, akan tetapi kita tidak tahu atau bahkan tidak mau tahu soal Islam. Secara garis
besarnya, Islam merupakan suatu dien yang secara jelas disebutkan di dalam Al-Quran yang
menjamin bagi umatnya keselamatan di dunia dan akhirat apabila mau menjalankan seluruh
syariat Islam demi mengharap ridha Allah SWT semata. Sumber dari ajaran Islam ini yaitu
Al-Quran sebagai kalamullah dan Assunah sebagai petunjuk Rasulullah SAW terkait AlQuran. Islam merupakan agama yang sangat kompleks yang mengatur kehidupan umatnya
mulai dari yang paling kecil sekalipun yaitu tidur. Oleh karena itu, Islam merupakan sebuah
agama yang universal yang ajarannya menyeluruh tidak terbatas oleh ruang dan waktu,
sehingga setiap umat Islam terikat pada suatu aturan yang sangat kuat, berbeda dengan aturan
yang dibuat oleh manusia.
Dasar dari Islam adalah pada ajaran tauhid yaitu hanya mengesakan Allah SWT sebagai satusatu tuhan yang disembah dan tidak mempersekutukan-Nya. Sedangkan konsep ketuhanannya
pun berbeda dengan konsep ketuhanan agama lain. Sehingga setiap umat Islam harus menjaga
dan memperkokoh dasar keagamaannya ini, karena dengan itu umat Islam dapat hidup sesuai
dengan suri tauladan Rasulullah SAW. Dengan berbekal dasar ini, umat Islam akan memiliki
1 Al-Quran surat Thahaa:114
2 Pernyataan Prof. Dr. Syed Muhammad Naquib al-Attas yang dikutip dari buku karangan Dr. Adian Husaini,
MA dengan judul Pendidikan Islam:Membentuk Manusia Berkarakter dan Beradab, terbitan Program Studi
Pendidikan Islam, Program Pasca Sarjana Universitas Ibn Khaldun, cetakan pertama Jumadil Tsaniyah 1431
H.

pandangan secara global bahwa Islam merupakan satu-satunya agama yang diridhai oleh
Allah SWT, dan pokok-pokok ajarannya mencakup seluruh aspek kehidupan dari setiap
pemeluknya.
Pandangan yang harus dimiliki oleh setiap pemeluk Islam ini akan membentuk suatu perilaku
yang memiliki visi yang jelas dan misi yang terarah. Dengan perilaku ini akan membentuk
suatu budaya atau peradaban yang maju juga. Seperti halnya telah kita ketahui, Peradaban alAndalusia memiliki peradaban paling maju di daratan Eropa dengan pengamalan Islam secara
menyeluruh. Hal ini masih dapat kita lihat peninggalan-peninggalnya di masa sekarang. Ini
membuktikan bahwa dasar dari pengamalan ajaran Islam ini merupakan suatu konsep utama
dari suatu sistem yang bercirikan Islam. Karena jika setiap muslim tidak memegang erat dasar
ini maka konsep dari suatu sistem belum bisa dikatakan Islami.
Jika hal diatas dihubungkan dengan konsep pendidikan secara Islami maka sudah jelas bahwa
konsep tersebut haruslah mengacu pada 2 hal mendasar yaitu Al-Quran dan Assunah. Apabila
dasar konsep pendidikan Islami ini dipegang secara teguh maka akan menghasilkan luaran
yang luar biasa yaitu individu yang memiliki karakter dan adab. Oleh karena itu,
pengimplementasian konsep pendidikan secara Islami ini haruslah dilaksanakan secara ikhlas
hanya mengharap ridha Allah SWT semata dan sesuai dengan petunjuk-Nya.
Pemerintah Indonesia contohnya telah mempraktikan pendidikan berdasarkan pembentukan
karakter nasionalisme kepada seluruh masyarakat Indonesia yang dimulai semenjak bangku
sekolah dasar. Implementasi yang paling sederhana dari metode tersebut adalah melakukan
upacara pengibaran bendera setiap senin, hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan karakter
nasionalisme kepada siswa-siswi sekolah dasar. Dilain pihak, karakter manusia Indonesia
tidak hanya bisa dibentuk melalui pemahaman tentang nasionalisme saja, pengaruh dari masih
adanya paham-paham yang tidak Islami juga turut membentuk karakter manusia Indonesia.
Terbukti masyarakat Indonesia saat ini masih melakukan praktek perdukunan, bidah,
kejahatan moral seperti zina, dan merajalelanya praktek korupsi. Hal ini adalah akibat tidak
ada ketakutan akan ancaman Allah SWT dan tidak terjalankannya kehidupan sesuai syariat
Islam.
Hal tersebut sekiranya sudah bukan rahasia umum lagi apabila kedepannya Indonesia tidak
diselamatkan dengan penerapan konsep agama Islam secara menyeluruh, maka nasib
Indonesia sudah dipastikan seperti umat-umat terdahulu yang dibinasakan. Tidak adanya

aturan yang mengikat dan diperhatikan ini merupakan suatu penyimpangan terhadap konsep
aturan hidup umat Islam sehingga mengakibatkan kerusakan dan kebobrokan karakter
manusia. Adab dan budaya dari manusiapun juga tidak memiliki bentuk yang jelas. Itulah
salah satu masalah yang mendasar yang tengah dihadapi oleh bangsa ini. Masih ada banyak
masalah lain yang dihadapi oleh baik bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa lainnya.
Dibandingkan dengan konsep pendidikan Islam, Islam lebih mengutamakan untuk
membangun mulai dari pribadi diri sendiri. Dimulai dari menjaga hubungannya dengan Allah
SWT Yang Maha Menciptakan, kemudian menjaga hubungan dengan sesama manusia. Maka,
untuk memulai itu semua seorang muslim haruslah memiliki ilmu dahulu. Karena ilmu bagi
seorang muslim sangatlah utama. Umar r.a. berkata: Kematian seribu abid (ahli ibadah)
yang mendirikan malam dan puasa di siang hari adalah lebih ringan daripada kematian
seorang alim yang mengetahui apa yang dihalalkan dan yang diharamkan oleh Allah.
Selain itu Al-Quran juga menerangkan dalam ayatnya (Dan janganlah kamu mengikuti)
menuruti (apa yang kami tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya
pendengaran,

penglihatan

dan

hati)

yakni

kalbu

(semuanya

itu

akan

diminta

pertanggungjawabannya) pemiliknya akan dimintai pertanggungjawabannya, yaitu apakah


yang diperbuat dengannya?.3 Hal ini mengisyaratkan bahwa keutamaan ilmu dalam Islam
sangatlah jelas, dan apa-apa yang berkaitan dengan ilmu termasuk keharusan menuntutnya,
mengamalkannya, dan lain sebagainya bernilai kebaikan. Setiap muslim hukumnya fardlu 'ain
untuk menuntut ilmu agama, dan fardlu kifayah untuk menuntut ilmu dunia.
Suatu bangsa apabila memiliki kualitas ilmu yang tinggi dan berkualitas sudah jelas akan
membawa suatu bentuk peradaban yang berkualitas pula. Tradisi keilmuan yang
diwariskannyapun akan menjadi warisan bagi para pencari ilmu di masa yang akan datang.
Terkait dengan tradisi keilmuan, Islam sebenarnya telah mewariskan banyak ilmu dari para
alim ulama yang sekarang banyak menjadi rujukan bagi para intelektual dunia, ingat Ibnu
Sina yang menjadi motor penggerak dalam bidang kedokteran telah menghasilkan buku The
Canon of Medicine yang menjadi rujukan bagi banyak universitas kedokteran di dunia.
Peradaban Islam masa lalu telah menggambarkan bahwa tradisi keilmuan di dalam Islam
sangatlah kuat, sedemikian kuatnya bahkan Islam dulu mampu menguasai dunia hingga leboh
dari 6 abad. Namun pada akhir abad ke 19 memasuki awal abad ke 20 setelah era
kekhalifahan Turki Utsmani, Peradaban Islam tak ayalnya dilupakan begitu saja.

3 Al-Quran surat Al-Israa': 36

Kita mesti ingat peringatan Rasulullah SAW, Diceritakan bahwa Abu Said Al Khudri
berkata: Rasulullah SAW bersabda: Kamu pasti akan mengikuti jalan (dan perilaku) orangorang yang datang sebelummu, sejengkal demi sejengkal, sedikit demi sedikit, hingga bahkan
jika mereka masuk pada lubang biawak, kamu akan mengikuti mereka. Kami berkata Ya
Rasulullah, apakah Yahudi dan Nasrani? Beliau berkata:siapa lagi?4
Peluang pengimplementasian konsep pendidikan Islami ini di masa depan sangatlah bagus.
Karena sekarang paham-paham yang tengah berkembang seperti liberalisme, sekulerisme,
feminisme, nasionalisme, dan lain sebagainya, ternyata tidak memberikan dampak kemajuan
yang baik bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban. Sedangkan, konsep
pendidikan Islam telah terbukti sejak berabad-abad yang lalu telah mampu memberikan
kontribusi nyatanya untuk perkembangan peradaban manusia. Oleh karena itu, konsep
pendidikan Islam memiliki potensi besar sebagai satu-satunya jalan keluar untuk membentuk
sebuah peradaban maju bagi umat manusia karena sudah terbukti keuniversalan ajarannya.
Saya tidak bisa membayangkan ada ilmuwan sejati tanpa keimanan mendalam seperti itu.
Ibaratnya: ilmu pengetahuan tanpa agama akan pincang.5

4 Sahih Muslim no. [6781] 6 (2669) bab. 3 Mengikuti Yahudi dan Nasrani
5 Harun Yahya. Keruntuhan Teori Evolusi hal. 9 dikutip dari pernyataan Charles Darwin

Anda mungkin juga menyukai