Anda di halaman 1dari 21

GEOGRAFI

ANGGOTA
KELOMPOK :
Q
Z
I
R
R
A
R
B
1.A
HANDOYO
L
I
B
A
N
N
U
A
Y
I
H
2. D
AH A
I
D
U
B
A
I
V
E
3.CH
R
E
N
B
A
D
L
A
R
4.GE
5.NOVALITA
KANIA G

LAHAN POTENS

LAHAN KRITIS
DEGRADASI LAHAN

LA P
H EN
A G
N E
P RT
O I
TE A
N
N
S
IA

Lahan potensial
merupakan lahan subur
yang sebenarnya dapat
dimanfaatkan, Tetapi
belum Dimanfaatkan atau
belum diolah, padahal jika
diolah akan memberikan
nilai ekonomi yang tinggi.

B. Pemanfaatan Lahan Potensial


dan Kendalanya

3. Di Daerah Pegunungan
Pemanfaatan lahan potensial di daerah
pegunungan digunakan untuk usaha
perkebunan. Kendalanya adalah terjadi
erosi.Cara menanggulanginya dengan jalan
memakai atau menggunakan teknik
pengelolaan lahan dan penanaman pohon
pelindung.
Daerah potensial di daerah

pegunungan juga dapat digunakan


untuk objek wisata. Kendalanya
adalah jalur transportasi, komunikasi,
dan objek wisata tersebut belum
dikelola secara profesional.

C. Upaya Pelestarian dan Peningkatan Manfaat


Lahan Potensial

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan


dan meningkatkan manfaat lahan potensial adalah
1. Menjaga lahan dari bahaya erosi dengan jalan
pembuatan teras atau sengkedan
2. Meningkatkan dan memanfaatkan kesuburan tanah
3. Melakukan pergiliran tanaman (crops rotation), yaitu
menanam tanaman dengan cara bergantian, misalnya
dari padi ganti kacang kedelai, padi lagi, ganti jagung,
begitu seterusnya

4. Untuk Di daerah Pertanian :

Intensifikasi = Usaha meningkatkan hasil


pertanian dengan pem
pengairan dan tanah

Eksentifikasi = Usaha meningkatkan hasil


pertanian dengan mem
lahan pertanian.

Mekanisasi = Usaha meningkatkan hasil perta


dengan menggunakan mesin

Deversifikasi = Usaha meningkatkan hasil pertan


dengan pemanasan berbaga
(tanaman palawija)
Rehabilitasi = Usaha meningkatkan hasil pertanian de
cara mengganti tanaman yang su
tua

P
LA EN
H GE
A
N RT
K IA
R N
IT
IS

Lahan kritis adalah lahan


yang tidak produktif.
Meskipun dikelola,
produktivitas lahan kritis
sangat rendah, bahkan dapat
terjadi hasil produksi yang
diterima jauh lebih sedikit
daripada biaya produksinya.

B
S
I
A
T
B
I
E R
Y
K
N
N
E
P A Genangan air yang terusH
menerus seperti di daerah
A
L
pantai dan rawa-rawa.
Kekeringan, biasanya terjadi di
daerah bayangan hujan.
Erosi tanah atau masswasting
yang biasanya terjadi di daerah
dataran tinggi, pegunungan,
dan daerah miring lainnya.

B
S
I
A
T
B
I
E R
Y
K
N
N

E
Pengelolaan lahan yang kurang
P A
H
memerhatikan aspek-aspek
A
L
kelestarian lingkungan
Masuknya material yang dapat
bertahan lama ke lahan
pertanian, misalnya plastik
Masuknya zat pencemar (misal
pestisida dan limbah pabrik) ke
dalam tanah sehingga tanah
menjadi tidak subur.

Upaya penagggulangan
lahan kritis :
1. Lahan tanah dimanfaatkan seoptimal
mungkin bagi pertanian, perkebunan, dan
usaha lainnya.
2. Erosi tanah perlu dicegah melalui
pembuatan teras-teras pada lereng bukit.
3. Usaha perluasan penghijauan tanah
milik dan reboisasi lahan hutan.
4. Perlu reklamasi lahan bekas
pertambangan.
5. Perlu adanya usaha ke arah Program kali
bersih (Prokasih).

6. Perlu tindakan tegas bagi siapa saja


yang merusak lahan yang mengarah pada
terjadinya lahan kritis.
7. Menghilangkan unsur-unsur yang dapat
mengganggu kesuburan lahan pertanian,
misalnya plastik. Berkaitan dengan hal ini,
proses daur ulang sangat diharapkan.
8. Pemupukan dengan pupuk organik atau
alami, yaitu pupuk kandang atau pupuk
hijau secara tepat dan terus-menerus.
9. Memanfaatkan tumbuhan eceng gondok
guna menurunkan zat pencemaran yang
ada pada lahan pertanian.

D
EG
LA R A
H DA
A
N SI

A. PENGERTIAN
DEGRADASI LAHAN

Degradasi lahan adalah proses di


mana kondisi lingkungan biofisik
berubah akibat aktivitas manusia
terhadap suatu lahan. Perubahan
kondisi lingkungan tersebut cenderung
merusak dan tidak diinginkan.

B. Sumber Degradasi Lahan


Degradasi adalah perubahan yang
mengarah kepada kerusakan di muka
bumi. Degradasi di sini artinya penurunan
kualitas hingga kerusakan lahan.
Penebangan hutan yang semena-mena
merupakan degradasi lahan. Selain itu
tidak terkendalinya dan tidak
terencananya penebangan hutan secara
baik merupakan bahaya yang paling besar.

C. Faktor terjadinya degradasi lahan


Tingkat perluasan lahan untuk pertanian baru yang
rendah, banyak lahan pertanian yang dialihkan untuk
keperluan selain pertanian yang sulit dikendalikan dan
terjadinya degradasi SD air dan irigasi.
Penyebab lainnya adalah menurunnya tingkat
kesuburan fisik dan kimia pada lahan pertanian.
Penyebab ini dapat dibedakan menjadi 3 aspek yaitu
1. Aspek fisik (contohnya: pemadatan, pergerakan,
erosi),
2. Aspek kimiawi (misalnya: pengurasan unsur hara,
salinisasi, alkalinisasi), dan
3. Aspek biologis (penurunan keanekaragaman hayati).

Erosi
Pestisida
Pupuk kimia
Deterjen
Sampah anorganik (terutama dari daerah
perkotaan)
Wabah dan penyakit (baik bagi manusia, hewan
maupun tumbuhan) dan penyebaran organisme
yang menyebabkan infeksi
Limbah industri anorganik (berbentuk gas, cair
dan padat)

D. Dampak Kerusakan
Degradasi Lahan Terhadap
Tanah

Kerusakan sumber daya tanah dan air merupakan


masalah yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini karena
sebagai sumber daya alam, tanah mempunyai
peranan yang sangat penting yaitu sebagai sumber
unsur bagi tumbuhan dan sebagai media akar
tumbuhan berjangkar dan tempat air tanah
tersimpan.
Erosi yang terjadi secara terus menerus dapat
mengakibatkan sedimentasi. Sedimentasi adalah
terbawanya material hasil dari pengikisan dan
pelapukan oleh air, angin atau gletser ke suatu
wilayah yang kemudian diendapkan.

E. Dampak Degradasi Lahan


Terhadap Kehidupan
1. Terjadi perubahan kondisi iklim.
2. Spesies makhluk hidup yang ada di
dalam hutan menjadi hilang atau
bahkan punah karena hutan sebagai
habitatnya mengalami kerusakan.
3. Banjir dan kekeringan
4. Berkembangnya masalah kemiskinan
di kalangan petani karena produktivitas
lahannya terus menurun.

5. Terbukanya lahan karena kerusakan hutan


memungkinkan terjadinya erosi yang sangat
intensif pada lahan sehingga tanah menjadi
tidak subur.
6. Nilai estetika (keindahan) dari
keanekaragaman tumbuhan dan hewan yang
hidup di suatu lahan menjadi hilang.
7. Hasil-hasil hutan yang secara ekonomi dapat
memberikan keuntungan seperti kayu, buahbuahan dan tanaman obat menjadi hilang.
8. Tanah menjadi tandus dan tidak dapat
ditanami lagi.
9. Erosi yang terjadi pada lahan kritis dapat
menimbulkan tanah longsor.

F. Upaya Penanggulangan dan


Pencegahan Degaradasi Lahan
Upaya-upaya yang dapat dilakukan misalnya sebagai
berikut:
1. Lahan-lahan yang tidak cocok untuk pertanian
sebaiknya dijadikan sebagai hutan, seperti lereng
gunung yang curam atau daerah tanah berkapur
yang
mudah longsor.
2. Lahan- lahan yang kering sebaiknya dibuat teras
agar dapat mengurangi aliran dipermukaannya.
3. Daerah yang memiliki curah hujan tinggi seperti Jawa
Barat, lahan yang miring tidak hanya dibuat
sengkedan namun dibuat saluran pelepas air perlu
dibuat memanjang lereng.

4.

Melakukan reboisasi terhadap lahan


yang sudah kritis.
5. Tidak membakar hutan pada musim
kemarau. Selain dapat menyebabkan
degradasi lahan,asap dari kebakaran
tersebut juga menimbulkan polusi udara.

Anda mungkin juga menyukai