Anda di halaman 1dari 7

KONSEP DASAR PEDAGOGIK

Lagi Sedih 23.05

KONSEP DASAR PEDAGOGIK


Pengertian Pedagogik
Pedagogik merupakan ilmu yang membahas pendidikan, yaitu ilmu pendidikan anak. Jadi
pedagogik menjelaskan tentang seluk beluk pendidikan anak, pedagogik merupakan teori
pendidikan anak. Begitu juga guru harus mengembangkan keterampilan anak, keterampilan
hidup dimasyarakat sehingga ia mampu untuk menghadapi segala permasalahan hidupnya.
Seorang guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik di sekolah, perlu memiliki
seperangkat ilmu tentang bagaimana ia harus mendidik anak. Guru bukan hanya sekadar terampil
dalam menyampaikan bahan ajar, namun disamping itu ia juga harus mampu mengembangkan
pribadi anak, mengembangkan watak anak, dan mengembangkan serta mempertajam hati nurani
anak. Pedagogik merupakan ilmu yang mengkaji bagaimana membimbing anak, bagaimana
sebaiknya pendidik berhadapan dengan anak didik, apa tugas pendidik dalam mendidik anak, apa
yang menjadi tujuan mendidik anak. Pada bagian ini akan dibahas pengertian pedagogik,
pendidikan dalam arti khusus dan dalam arti luas. Pendidikan mengandung tiga aspek yaitu
mendidik,
mengajar
dan
melatih.

a. Pendidikan Dalam Arti Khusus


Pedagogik berasal dari kata Yunani paedos, yang berarti anak laki-laki, dan agogos
artinya mengantar, membimbing. Jadi pedagogic secara harfiah berari pembantu anak laki-laki
pada jaman Yunani kuno, yang pekerjaannya mengantarkan anak majikannya ke sekolah.
Kemudian secara kiasan pedagogik adalah seorang ahli, yang membimbing anak kearah tujuan
hidup tertentu. Menurut Prof. Dr. J. Hoogveld (Belanda) pedagogic adalah ilmu yang
mempelajari masalah membimbing anak kearah tujuan tertentu, yaitu supaya ia kelak mampu
secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya. Jadi pedagogic adalah ilmu pendidikan anak.
Langeveld (1980) membedakan istilah pedagogik
Pedagogik diartikan dengan ilmu pendidikan, lebih menitik
perenungan tentang pendidikan. Suatu pemikiran bagaimana kita
anak. Sedangkan istilah pedagogi berarti pendidikan, yang lebih
menyangkut kegiatan mendidik, kegiatan membimbing anak.

dengan istilah pedagogi.


beratkan kepada pemikiran,
membimbing anak, mendidik
menekankan kepada praktek,

Pedagogik merupakan suatu teori yang secara teliti, kritis dan objektif mengembangkan
konsep-konsepnya tentang hakikat manusia, hakekat anak, hakekat tujuan pendidikan serta

hakekat proses pendidikan. Tetapi keduanya antara pedagogi dan pedagogik tidak dapat
dipisahkan secara jelas. Keduanya harus dilaksanakan secara berdampingan, saling memperkuat
peningkatan mutu dan tujuan pendidikan.
Dalam bahasa Inggris kata yang berhubungan dengan pedagogik, yaitu pendidikan
dengan menggunakan perkataan education. Sekarang digunakan untuk merujuk pada
keseluruhan konteks pembelajaran, belajar, dan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan hal
tersebut. Kata education berhubungan dengan kata Latin educere yang berarti mengeluarkan
suatu kemampuan (e = keluar, ducere = memimpin), jadi berarti membimbing untuk
mengeluarkan suatu kemampuan yang tersimpan di dalam diri anak.
Selanjutnya makna pendidikan dapat dilihat dalam pengertian secara khusus dan
pengertian secara luas. Dalam arti khusus, Langeveld mengemukakan bahwa pendidikan adalah
bimbingan yang diberikan oleh seorang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai
kedewasaannya. Ahmadi dan Uhbiyati (1991) mengemukakan beberapa definisi pendidikan
sebagai berikut:
1) Menurut John Dewey pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental
secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia.
2) SA. Bratanata dkk pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan
cara yang tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya untuk mencapai
kedewasaannya.
3) Menurut Ki Hajar Dewantara, mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
4) Langeveld : Mendidik adalah membimbing anak dalam mencapai kedewasaan.
5) Bojonegoro : Mendidik adalah memberi tuntunan kepada manusia yang belum dewasa dalam
pertumbuhan dan perkembangannya sampai tercapai kedewasaan.
6) Rosseau : Mendidik adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, tapi
dibutuhkan pada masa dewasa.
Jadi pendidikan dalam arti khusus hanya dibatasi sebagai usaha orang dewasa dalam
membimbing anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya. Pendidikan dalam arti
khusus ini menggambarkan upaya pendidikan yang terpusat dalam lingkungan keluarga, dalam
arti tanggung jawab keluarga. Hal tersebut lebih jelas dikemukakan oleh Drijarkara (dalam
Sadulloh dkk), bahwa :

Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tritunggal ayah-ibu-anak, yang mana terjadi
pemanusiaan anak. Dia berproses untuk memanusiakan sendiri sebagai manusia purnawan.
Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tritunggal ayah-ibu-anak, yang mana terjadi
pembudayaan anak. Dia berproses untuk akhirnya bisa membudaya sendiri sebagai manusia
purnawan.

Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tritunggal ayah-ibu-anak, yang mana terjadi
pelaksanaan nilai-nilai, dengan mana dia berproses untuk akhirnya bisa melaksanakan sendiri
sebagai manusia purnawan.
Menurut Drijarkara, pendidikan secara prinsip adalah berlangsung dalam lingkungan
keluarga. Pendidikan merupakan tanggung jawab orang tua, yaitu ayah dan ibu yang merupakan
figur sentral dalam pendidikan. Ayah dan ibu bertanggung jawab membantu memanusiakan,
membudayakan dan menanamkan nilai-nilai terhadap anak-anaknya. Bimbingan dan bantuan
ayah dan ibu tersebut akan berakhir apabila anak menjadi dewasa, menjadi manusia sempurna.
Dari uraian diatas pedagogik pembahasannya terbatas kepada anak, jadi yang menjadi
objek kajian pedagogik adalah pergaulan pendidikan antara orang dewasa dengan anak yang
belum dewasa, menurut Langeveld disebut situasi pendidikan. Jadi proses pendidikan menurut
pedagogik berlangsung sejak anak lahir sampai anak mencapai dewasa. Pendidik dalam hal ini
bisa orang tua dan/atau guru yang fungsinya sebagai pengganti orang tua, membimbing anak
yang belum dewasa mengantarkannya untuk dapat hidup mandiri, agar anak dapat menjadi
dirinya sendiri.

b. Pendidikan Dalam Arti Luas


Pendidikan dalam arti luas merupakan usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan
hidupnya, yang berlangsung sepanjang hayat. Henderson (1959) mengemukakan bahwa
pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi
individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak
manusia lahir.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata dasar didik
(mendidik), yaitu : memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian : proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai
daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan
kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan
masyarakatnya.
Dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dinyatakan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dari pengertian-pengertian pendidikan diatas ada beberapa prinsip dasar tentang pendidikan
yang akan dilaksanakan :
1) Pendidikan berlangsung seumur hidup. Usaha pendidikan sudah dimulai sejak manusia lahir dari
kandungan ibunya, sampai tutup usia, sepanjang ia mampu untuk menerima pengaruh dan dapat

mengembangkan dirinya. Suatu konsekuensi dari pendidikan sepanjang hayat adalah bahwa
pendidikan tidak identik dengan persekolahan. Pendidikan akan berlangsung dalam lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat.
2) Tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama semua manusia : tanggung
jawab orang tua, masyarakat, dan tanggung jawab pemerintah.
3) Bagi manusia pendidikan merupakan suatu keharusan, karena dengan pendidikan manusia akan
memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang, yang disebut manusia seluruhnya.
Bagi orang dewasa ilmu pendidikan yang mengkajinya disebut andragogi yang berasal
dari bahasa Yunani andr dan agogos. Dalam bahasa Yunani andr berarti orang dewasa dan
agogos berarti memimpin atau mendidik. Knowles (1980) mendefinisikan andragogi sebagai
ilmu atau seni dalam membantu warga belajar. Berbeda dengan pedagogik yang dapat diartikan
sebagai seni dan ilmu untuk mengajar anak-anak.
Orang dewasa, tidak hanya dilihat dari segi biologis semata, melainkan dari segi sosial
dan psikologis. Secara biologis, seseorang dikatakan telah dewasa apabila ia telah mampu
melakukan reproduksi. Secara sosial, seseorang disebut dewasa apabila ia melakukan peranperan sosial yang biasanya dibebankan kepada orang dewasa. Secara psikologis, seseorang
dikatakan dewasa bila ia telah memiliki tanggung jawab terhadap kehidupan dan keputusan yang
diambil.
Andragogik adalah suatu model proses pembelajaran peserta didik dewasa. Untuk itu
sumber belajar hendaknya mampu membantu warga belajar untuk :
Mengidentifikasi kebutuhan.
Merumuskan tujuan belajar.
Ikut serta memikul tanggung jawab dalam perencanaan dan penyusunan pengalaman belajar.
Ikut serta dalam mengevaluasi kegiatan belajar.
c.

Mendidik, Mengajar, Melatih


Pada hakekatnya pendidikan mengandung tiga unsur yaitu mendidik, mengajar dan melatih.
Ketiga istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Tetapi secara sepintas mungkin
menurut orang awam dianggap sama pengertiannya. Dalam praktek sehari-hari dilapangan kita
sering mendengar kata-kata seperti : pendidikan olahraga, pengajaran olahraga, latihan olahraga,
pendidikan kemiliteran, pengajaran kemiliteran dan pelatihan kemiliteran.
Dalam bahasa sehari-hari kita juga sering mendengar kata-kata lain yang sering digunakan
memelihara anak dan mengurus anak. Memelihara anak dapat diartikan memberi perlindungan
kepada anak supaya lestari hidupnya. Perkataan demikian kadang-kadang dihubungkan dengan
perkataan memelihara ayam, memelihara anjing, memelihara ternak. Oleh karena itu sebaiknya
jangan dipakai kepada anak. Mendidik menurut Darji Darmodiharjo menunjukkan usaha yang
lebih ditujukan kepada pengembangan budi pekerti, hati nurani, kecintaan, rasa kesusilaan,
ketaqwaan dan sebagainya.

Mengajar berarti memberi pelajaran tentang ilmu yang bermanfaat bagi perkembangan
kemampuan berpikirnya. Atau disebut juga pendidikan intelektual. Intelek anak adalah
kemampuan anak berpikir dalam berbagai bidang kehidupan. Pengajaran atau pendidikan
intelektual marupakan bagian dari seluruh proses pendidikan, atau pengajaran mempunyai arti
lebih sempit dari pendidikan.
Lebih sempit lagi perkataan latihan, seperti latihan menggambar, latihan membaca dan
menulis, latihan naik sepeda, latihan menembak dan sebagainya. Latihan ialah usaha untuk
memperoleh keterampilan dengan melatihkan sesuatu secara berulang-ulang, sehingga terjadi
mekanisasi atau pembiasaan.
Tujuan dari ketiga jenis kegiatan itu juga berbeda. Mendidik ingin mencapai kepribadian
yang terpadu, terintegrasi, yang sering dirumuskan untuk mencapai kepribadian yang dewasa.
Tujuan pengajaran yang bersifat intelek anak ialah supaya anak kelak sebagai orang
dewasa memiliki kemampuan berpikir seperti yang diharapkan dari orang dewasa secara ideal,
yaitu mampu berpikir logis, kritis, objektif, sistematis, analitis, integratif dan inovatif.
Tujuan latihan ialah untuk memperoleh keterampilan tentang sesuatu. Keterampilan
adalah sesuatu perbuatan yang berlangsung secara mekanis, yang mempermudah kehidupan
sehari-hari dan dapat pula membantu proses belajar.
Jika kita perhatikan, kita temukan gejala mendidik dalam pergaulan antara orang dewasa
dengan anak (yang belum dewasa). Tetapi tidak setiap pergaulan dengan orang dewasa dan anak
mengandung arti mendidik, seperti bila seorang yang sedang berusaha supaya dagangannya laku
dibeli oleh anak sekolah. Bahkan pergaulan antara anak dengan orang dewasa kadang-kadang
tidak membawa anak ke tingkat yang lebih tinggi, misalnya ada orang dewasa yang menjual
gambar-gambar porno kepada anak-anak. Pendidikan hanya ditujukan terhadap anak yang belum
dewasa oleh orang yang telah mencapai kedewasaan dengan tujuan yang positif dan konstruktif,
supaya anak mencapai kedewasaan. Jika tujuannya negatif dan tidak konstruktif bahkan
destruktif hal itu tidak dikatakan pendidikan, tetapi disebut demagogi.
Tujuan pendidikan adalah untuk mencapai kedewasaan, oleh Hoogveld diartikan "agar
dapat melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri". Kedewasaan menurut Langeveld diartikan
sebagai "kemampuan menentukan dirinya sendiri secara mandiri atas tanggungjawab sendiri".
Anak hidup dalam berbagai situasi yang mengandung segala kemungkinan; karena itu ia
selalu memperoleh pengaruh oleh berbagai faktor, dari rumah, sekolah, masyarakat secara luas
dan pengaruh alam sekelilingnya. Majalah, koran, atau buku-buku yang dibaca anak, film yang
dilihatnya, kawan-kawan sepermainan, sawah, ladang atau laut yang mengelilinginya, semuanya
berpengaruh terhadap perkembangannya. Tetapi segala pengaruh tersebut walaupun bersifat
positif dan konstruktif, tidak dapat disebut pendidikan. Bila ada pendapat bahwa segala pengaruh
positif disebut pendidikan, pendapat itu dapat disebut "Panpedagogisme". Pendidikan dalam ilmu
mendidik, hanya kita batasi pada pengaruh yang dengan sengaja diusahakan oleh orang dewasa
terhadap anak yang belum dewasa; dan pengaruh tersebut harus bersifat positif dan konstruktif.

Pentingnya Pendidikan
1.

Manusia memerlukan bantuan


Pendidikan tidak saja berusaha melimpahkan segala milik kebudayaan dari generasi
sepanjang masa kepada generasi muda, melainkan juga berusaha agar generasi yang akan dating
dapat mengembangkan dan meningkatkan kebudayaan ke taraf yang lebih tinggi. Pendidikan
berfungsi untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia, baik secara individu, maupun sebagai
kelompok dalam bermasyarakat.

2.

Pendidikan dalam Praktek


Pendidikan dalam pelaksanannya berbentuk pergaulan dan anak didik, namun tentu suatu
pergaulan yang tertuju kepada tujuanpendidikan, yaitu manusia mandiri, memahai nilai, normanorma susila dan sekaligus mampu berprilaku sesuai dengan norma-norma tersebut. Pendidikan
fungsinya membimbing anak didik, dan bimbingan anak itu akan didik kearah yang sesuai
dengan tujuan yang ditentukan, yaitu untuk mencapai kedewasaan.
Menurut Jan Lighthart pendidikan itu didasari oleh kasih saying yang merupakan sumber
bagi dua syarat yang lain, yaitu kesabaran dan kebijaksanaan. Kebijaksanaan artinya lebih luas
dari keilmuan. Pendidikan dapat pula diartikan pengembangan individu-individu atau kelompokkelompok kehidupan atau masyarakat besar atau kecil. Upaya pendidikan bukan saja terdiri atas
sikap perbuatan dan seluruh kepribadian pendidik, melainkan juga alat-alat pendidikan yang
dengan sengaja dimanfaatkan oleh pendidik, seperti buku-buku pelajaran, alat-alat permainan,
lingkungan fisik yang diadakan oleh pendidik, seperti perumahan yang memadai, ruang bermain,
tempat rekreasi, hewan peliharaan , dan film.
Ilmu Pendidikan Sebagai Teori

a)

Pentingnya teori pendidikan


Perbuatan mendidik bukan prbuatan sembrono, melainkan perbuatan yang harus betul-betul
disadarinya, dalam rangka membimbing anak kepada suatu tujuan yang akan dituju.
Ilmu pendidikan sebagai teori perlu dipelajari, karena akan memberi beberapa manfaat:
o Dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengetahui arah serta tujuan yang akan dicapai
o Untuk menghindaari atau sekurang-kurangnya mengurangi kesalahan-kesalahan dalam praktek,
karena dengan memahami teori pendidikan, seseorang akan mengetahui mana yang boleh dan
tidak boleh dilakukan, walaupun teori tersebut bukan suatu resep yang jitu.
o Dapat dijadikan sebagai tolok ukur, sampai dimana seseorang telah berhasil melaksanakan tugas
dalam pendidikan.

b)

Pendidikan dalam Ruang Lingkup Mikro dan Makro


Pendidikan dalam ruang lingkup makro artinya mengkaji pendidikan yang dilaksanakan dalam
skala kecil, dan dalam ruang lingkup makro, kita mengkaji pendidikan yang dilaksanakan dalam
sekala besar.

Anda mungkin juga menyukai