BAB I
PENDAHULUAN
adalah
pelayanan keperawatan.
Pelayanan
keperawatan
yang
diberikan tidak baik yaitu pasien akan merasa enggan untuk kembali berobat
ke rumah sakit tersebut (Kamaruzzaman, 2009).
Dalam
dari stres, karena masalah stres tidak dapat dilepaskan dari dunia kerja.
Dengan semakin bertambahnya tuntutan dalam pekerjaan maka semakin
besar kemungkinan seorang perawat mengalami stres kerja, setiap jenis
pekerjaan tidak terlepas dari tekanan-tekanan baik dari dalam maupun
dari luar yang dapat menimbulkan stres bagi para pekerjanya. Dalam
proses bekerja hasil atau akibatnya perawat dapat mengalami stres, yang
dapat berkembang menjadikan perawat sakit fisik dan mental, sehingga
tidak dapat bekerja secara optimal. Menurut hasil survei dari PPNI
(Persatuan
Perawat
Nasional
Indonesia)
tahun 2006,
sekitar
50,9%
musik
secara
penelitian
menemukan
kurangnya
studi
ilmiah
tentang
psychophysiological efek dari berbagai jenis musik pada orang muda. Musik
merupakan aspek penting dari budaya kaum muda dan yang paling muda
orang mendengaran musik untuk berbagai alasan (Trzcinski 1994). Orangorang muda melaporkan bahwa musik dapat membantu mereka rileks dan
akan sering memiliki koleksi 'lagu' favorit yang mereka akan mendengarkan
ketika mereka merasa 'stres' (Knobloch dan Zillman 2002) dan Labbe 'et al.
(2004).
The Effectiveness of Different Types of Music (2007) mendengarkan
beberapa jenis genre musik menimbulkan keadaan emosional dan kognitif
yang positif, dan mengurangi sistem saraf simpatik gairah dibandingkan
dengan duduk didiam atau mendengarkan musik heavy metal. Oleh karena itu,
mendengarkan musik dipilih sendiri mungkin berguna sebagai strategi
manajemen stres. menurut artikel jurnal Kemper et al. (2005) yang berjudul
Music as Therapy. Mengatakan bahwa musik secara luas digunakan untuk
meningkatkan kesejahteraan, mengurangi stres, dan mengalihkan perhatian
pasien dari gejala yang tidak menyenangkan.
Pengaruh musik sangat besar bagi pikiran dan tubuh. Contohnya, ketika
kita mendengarkan suatu alunan musik (meskipun tanpa lagu), seketika kita
dapat merasakan efek dari musik tersebut. Ada musik yang membuat gembira,
sedih, terharu, terasa sunyi, semangat, mengingatkan masa lalu dan lain-lain.
Peran musik dalam terapi musik tentunya bukan seperti obat yang dapat
dengan segera menghilangkan rasa sakit. Namun secara perlahan lahan dan
bertahap efektivitas musik sebagai terapi akan terjadi jika dilakukan dengan
benar dan tepat (Djohan, 2006).
Studi pendahuluan yang di lakukan peneliti pada tanggal 02 Januari
2014 di ruang instalasi bedah sentral RSUD Kebumen terdapat 30 perawat.
Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap 5 perawat diketahui bahwa 4
diantaranya mengeluhkan dengan pertambahan pasien dengan tindakan yang
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah yaitu
sebagai berikut : Apakah ada pengaruh terapi musik terhadap stres kerja pada
perawat Instalasi Bedah Sentral (IBS) di RSUD Kebumen ?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap stres kerja pada
perawat Instalasi Bedah Sentral (IBS) di RSUD Kebumen
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat stres kerja pada perawat instalasi bedah sentral
(IBS) RSUD Kebumen yang diberikan terapi musik.
b. Mengetahui tingkat stres kerja pada perawat instalasi bedah sentral
(IBS) RSUD Kebumen yang tidak diberikan terapi musik.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan kesehatan kerja terutama tentang pengaruh terapi musik
terhadap stres kerja pada perawat Instalasi Bedah Sentral (IBS) di RSUD
Kebumen.
2. Manfaat Praktis
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai peneliti, manfaat
penelitian yang diharapkan :
a. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan, pengetahuan dan kreativitas dalam rangka
penerapan ilmu pengetahuan yang telah diterima selama kuliah.
b. Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi pimpinan
dan bahan pertimbangan di dalam mengatasi permasalahan yang
timbul terutama dalam hal mengatasi setres kerja yang timbul pada
tenaga perawat.
c. Bagi Perguruan Tinggi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi,
menambah informasi dan studi literatur mahasiswa tentang mengatasi
stres kerja pada perawat.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian- penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti antara lain :
1. Kurnianingsih (2013) yang berjudul efektifitas terapi musik klasik
terhadap penurunan stres kerja perawat IGD DR. R. Goetheng
Tarnoenadibrata Purbaligga tahun 2013 Penelitian ini menggunakan pre
experimental design dengan metode one group pretest
- post test.
dilakukan pada saat sebelum dan sesudah diberikan terapi musik klasik
dengan menggunakan Instrumen DASS 42 yang dikembangkan oleh
Lovibond dan Lovibond (1995) yang dijadikan alat ukur item stresnya.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan tingkat stres responden
sebelum dan sesudah diberikan terapi musik klasik. Hasil;
hasil Uji
dilakukan
terapi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Stres Kerja
Menurut Siagian (2009), stres merupakan kondisiketegangan yang
berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran dankondisi fisik seseorang.
Stres yang tidak diatasi dengan baik biasanyaakan berakibat pada ketidak
mampuan seseorang berinteraksi secarapositif dengan lingkungannya, baik
dalam arti lingkungan pekerjaanmaupun diluarnya. Artinya karyawan yang
bersangkutan akanmenghadapi berbagai gejala negatif yang pada
gilirannya berpengaruhpada prestasi kerja.
Menurut Grandjean, mendefinisikan stres sebagai reaksiorganisme
terhadap situasi yang mengancam (Winarsunu T, 2008)
Menurut Anoraga (2009), secara sederhana stres merupakan suatu
bentuk tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun mental, terhadap
suatu perubahan di lingkungannya yang dirasakan mengganggu dan
mengakibatkan terancam (fight or flaight). Jadi sebenarnya stres adalah
sesuatu yang alamiah.
Menurut Rivai & Basri (2005), stres sebagai istilah payungyang
merangkumi tekanan, beban, anxieti, kemurungan, danhilangnya daya.
Stres adalah suatu kondisi ketegangan yangmenciptakan adanya ketidak
10
kerja,
kejenuhan,
ketidakpuasan
kerja,
kebosanan,
Lingkungan:
buruknya
kondisi
lingkungan
kerja
11
untuk
mengambil
keputusan serta
harus selalu
12
13
14
a. Masalah administrasi
b. Tekanan yang tidak wajar untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan
dan situasi kerja.
c. Struktur birokrasi yang tidak tepat.
d. Sistem manajemen yang tidak sesuai.
e. Perebutan kedudukan.
f. Persaingan yang semakin ketat untuk memperoleh kemajuan
g. Anggaran yang terbatas.
h. Perencanaan yang kurang baik, jaminan pekerjaan yang tidak pasti.
i. Beban kerja yang semakin bertambah.
j. Segala sesuatu yang ada kaitannya dengan pekerjaan.
Menurut Handoyo (2008) penyebab-penyebab stress antara lain:
beban kerja yang terlalu berlebihan, tekanan waktu, kualitas supervise
yang jelek, iklim politis yang tidak aman, umpan balik tentang pelaksanaan
kerja yang tidak memadai, wewenang yang tidak mencukupi untuk
melaksanakan tanggung jawab, kemenduaan peranan (role ambiguity),
frustasi, konflik antar pribadi dan antar kelompok, perbedaan antara nilainilai perusahan dan karyawan, berbagai bentuk perubahan.
Di lain pihak stress kerja juga dapat disebabkan masalahmasalahyang terjadi
15
16
menghadapi masalah atau easy going. Mereka menerima situasi yang ada
dan bekerja di dalamnya, serta tidak senang bersaing. Mereka rileks dalam
kaitannya
dengan
tekanan
waktu,
sehingga
meraka
lebih
kecil
17
tetapi dapat juga salah (dysfunctional) atau merusak prestasi kerja. Secara
sederhana hal ini berarti bahwa stres mempunyai potensi untuk mendorong
atau mengganggu pelaksanaan kerja, tergantung seberapa besar tingkat
stres.bila tidak ada stres, tantangantantangan kerja juga tidak ada, dan
prestasi kerja cenderung rendah. Meningkatnya stres, prestasi kerja
cenderung naik, karena stress membantu karyawan untuk mengerahkan
segala sumber daya dalam memenuhi barbagai persyaratan atau kebutuhan
pekerjaan.
Hasibuan (2009), prestasi kerja karyawan yang mengalami stres pada
umumnya akan menurun karena mengalami ketegangan pikiran dan
berperilaku yang aneh, pemarah, dan suka menyendiri. Sehingga stres
harus diatasi sedini mungkin.
Siagian (2009), stres yang tidak teratasi pasti berpengaruh terhadap
prestasi kerja.ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu, bahwa
kemampuan mengatasi sendiri stres yang dihadapi tidak sama pada semua
orang. Orang yang memiliki daya tahan yang tinggi menghadapi stres, oleh
karenanya mampu mngatasi sendiri stres tersebut. Sebaliknya tidak sedikit
orang yang daya tahan dan kemampuannya menghadapi stres rendah. Stres
yang tidak teratasi dapat berakibat pada apa yang dikenal dengan burnout ,
suatu kondisi mental dan emosional serta kelelahan fisik karena stres yang
berlanjut dan tidak teratasi.
18
Dalam
beberapa
menghadapi
metode
mengatasi
kognitif,
penyebab
untuk menghadapi
stres seperti
meditasi,
faktor-faktor
salah
untuk
farmakologis, perilaku,
dan musik
satu
diperlukan
stress. Metode
: pendekatan
hypnosis,
stres
cara
(Hardjana,
untuk
1994).
membantu
menjadi
lebih
rileks,
mengurangi
stres,
menimbulkan
19
orang,
keadaan
yang mengakibatkan
stres
dengan
20
dihasilkan lewat sugesti tertentu dan dalam keadaan berubah itu orang
dapat dibantu mengubah pemahaman, ingatan, dan perilaku. Tanpa ada
orang yang ahli dan dan orangnya sendiri tidak dapat dihipnosis,
metode hipnosis tidak dapat dilaksanakan.
4. Terapi Musik
Metode ini salah satu cara untuk membantu mengatasi stres. Jika kadar
stres pada seseorang terlalu tinggi maka sistem kekebalan tubuhnya akan
berkurang oleh sebab itu seseorang perlu mewaspadai dirinya dari kondisi
stres yang berlebihan. Manfaat musi salah satunya yaitu untuk
mengendalikan diri.
5. Teori musik
a. Pengertian musik
Mendengarkan musik yang dipilih sendiri dapat
mengurangi
menyenangkan.Musik
adalah
yang
membuat
orang
bunyi
atau
dapat
keras,
nada
ribut,
yang
dan
21
musik
juga
seseorang
dapat
berusaha
untuk
dirinya.
Hal
musik
menggunakan musik
adalah
di
sebuah
mana
terapi
tujuannya
kesehatan
yang
adalah
untuk
22
untuk
ke
dalam
ritme
internal
23
sehingga
prosesnya berlangsung
Dengan
metabolisme
yang
lebih
dengan
baik, tubuh
lebih
akan
baik.
mampu
2007).
Hipotalamus juga dinamakan pusat stres otak karena fungsi
gandanya dalam keadaan darurat. Fungsi pertamanya adalah
mengaktifkan cabang
simpatis
dan
sistem
saraf
otonom.
24
terapi
musik
membuat
seseorang
gembira
adanya
penurunan
masalah kesehatan
diberikan
dengan
durasi
yang
lebih
30 sampai
spesifik
45
terapi
menit.
musik
Ketika
25
sosial bagi individu dalam berbagai usia (Djohan, 2006). Stres adalah
respon tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap kebutuhan tubuh yang
terganggu, suatu fenomena universal yang terjadi dalam kehidupan sehari
hari dan tidak dapat dihindari, setiap orang mengalaminya, stres
memberi dampak total pada individu yaitu terhadap fisik, psikologis,
intelektual, sosial dan spiritual, stres dapat mengancam keseimbangan
fisiologis (Rasmun, 2004).
Musik dianggap dapat berpengaruh dalam penurunan tingkat stres pada
dasarnya harmonisasi nada dan irama musik mempengaruhi kesan harmoni
di dalam diri kita. Jika harmoni musik setara dengan irama internal tubuh
kita, maka musik akan memberikan kesan yang menyenangkan, sebaliknya
jika harmoni musik tidak setara dengan irama internal tubuh kita, maka
musik akan memberikan kesan yang kurang menyenangkan. Karena musik
dihasilkan oleh adanya getaran udara, bukan hanya organ pendengaran
atau telinga saja yang mampu menangkap stimulus musik, tetapi saraf
pada kulit juga turut merasakannya. Demikian pula organ vestibul (pada
sekitar belakang telinga) yang merupakan alat keseimbangan manusia
memperoleh dampak yang berarti dari adanya musik (Satiadarma, 2004).
Dari hasil Penelitian Regina dan Prabowo tahun 2007 mengenai
treatment meta
musik untuk
26
terapi
musik
tersebut
dapat
menurunkan
hormon
Akibatnya
jika
kita
mendengarkan
musik
kita
cenderung
menghentakkan kaki pada lantai atau mengetukkan tangan pada meja, atau
membayangkan iramanya di dalam diri kita sendiri (Satiadarma, 2004).
Dengan demikian perasaan tegang, gundah, marah sebagai pemicu stres
menjadi berkurang karena efek dari music yang bersifat menenangkan.
27
B. Kerangka Teori
Penyebab Stres Kerja
1. Penyebab Organisasi
2. Penyebab Individual
3. Penyebab Lingkungan.
Stress Kerja
Tingkat Stress
Kerja
1. Ringan
2. Sedang
3. Berat
28
C. Kerangka Konsep
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Terapi Musik
Variabel Pengganggu
Faktor Yang Mempengaruhi Stres
Kerja
1. Penyebab Organisasi
2. Penyebab Individual
3. Penyebab Lingkungan.
Metode Untuk Mengatasi Stres
Kerja
1. Pendekatan Farmakologis
2. Pendekatan Perilaku
3. Pendekatan Kognitif
4. Meditasi dan Hipnosis
4.
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
: tidak diteliti
: diteliti
D. Hipotesa Penelitian
Hipotesa dari penelitian ini adalah ada pengaruh terapi musik terhadap
stres kerja pada perawat Instalasi Bedah Sentral (IBS) di RSUD Kebumen
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu
(quasi experiment) yang merupakan suatu penelitian dengan menggunakan
dua
kelompok
perlakuan
subjek,
dengan
pengukuran
menggunakan
dilakukan
sebelum dan
setelah
kelompok
control. Menggunakan
pendekatan non randomized pretest and posttest with control group design.
Pada rancangan penelitian ini, subjek dibagi dalam dua kelompok yaitu
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang semuanya akan dilakukan
pengukuran sebelum dan setelah dilakukan prosedur (Dahlan, 2008).
29
30
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
2006). Menurut Al Ummah (2009) ukuran sampel minimal dalam
penelitian adalah 30 sampel. Penelitian ini mengambil 30 tenaga perawat
Instalasi Bedah Sentral (IBS) yang diambil secara total sampling. Tenaga
perawat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan (diberikan
terapi musik) dan kelompok kontrol (tidak diberikan terapi musik) dengan
perbandingan 1:1 sehingga kelompok perlakukan sejumlah 15 perawat dan
kelompok kontrol sejumlah 15 perawat. Kelompok perlakuan merupakan
perawat dengan daftar sift nomer ganjil dan kelompok kontrol merupakan
perawat dengan daftar sift nomer genap.
Kriteria sampel yang ada dalam penelitian ini adalah kriteria
inklusi dan eksklusi.
a. Kriteria Inklusi
Merupakan kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel
penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Nursalam, 2008).
Pada penelitian ini yang menjadi kriteria inklusi adalah :
1) Perawat di di Ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Kebumen.
2) Bersedia menjadi responden
3) Perawat tidak menggunakan obat-obatan penenang
4) Tidak sedang menjalani meditasi hipnosis.
31
b. Kriteria Eksklusi
Merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili
sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel
penelitian
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau dianggap
menentukan variabel terikat (Saryono, 2008). Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah terapi musik.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi (Saryono, 2008).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah stres kerja pada perawat.
Ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Kebumen.
E. Definisi Operasional
No
Variabel
Terapi
musik
Definisi Operasional
Alat Ukur
Musik
yang
diperdengarkan pada
perawat
setelah
menjalani
pekerjaannya
menggunakan
Menggunakan
handphone
dan
headset sesuai dengan
musik yang disukai
selama 10-20 menit
Menggunakan
handphone
dan headset
yang
berisi
beberapa jenis
musik.
Hasil Ukur
Dikelompokan
menjadi 2 kelompok
yaitu :
0. Kelompok
kontrol
1. Kelompok
perlakuan
Skala
Nominal
32
No Variabel
Definisi Operasional
Alat Ukur
Hasil Ukur
Skala
Menggunakan
kuesioner
sebanyak 21
soal dengan
pengukuran
linkert, skor
untuk tiap
jawaban 0-3
berdasarkan
Depression
Anxiety Stres
Scale 21
(DASS 21).
Diperoleh nilai
minimal 0 dan nilai
maksimal 63 Nilai
kemudian
dikategorikan:
1. 0-7 (normal)
2. 8-9 (ringan)
3. 10-12 (sedang)
4. 13-16 (berat)
5. >16 (Sangat
berat)
Ordinal
Stres
kerja
pada
perawat.
33
serta mensosialisasikan
perawat
untuk
mendengarkan
musik
yang
34
-------- x 100%
N
Keterangan:
P = angka pesentase
f = frekuensi
N = banyaknya responden (Sugiyono, 2011).
35
H. Etika Penelitian
Etika dalam penelitian keperawatan meliputi :
1. Inform Consent
Tujuannya agar responden mengikuti maksud dan tujuan penelitian
serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika subyek bersedia
menjadi responden, maka harus menandatangani lembar persetujuan
36
masalah-masalah
lainnya,
semua
informasi
yang
telah