Anda di halaman 1dari 44

Balance

Edisi 002 | Tahun I | Juni 2013

Drama
Penyelamatan

Talangjimar
Volume 002|Tahun I

t
a
h
i
l
i
d
enak

k
a
m
i
s
i
d
layak

BALANCE
Edisi 001 l Tahun I l Januari 2013

Balance
Edisi 002 | Tahun I | Juni 2013

Laporan Utama

Restrukturisasi
Menjawab
Tantangan Zaman
Wisata

Melongok Suku Asli


di Thailand Utara
KOLOM: NASIONALISME VERSUSVolume
GLOBALISASI
001 Tahun I
l

Drama
Penyelamatan

Talangjimar

Balance
Kami terlahir dari semangat
untuk tumbuh bersama
lingkungan...

Volume 002|Tahun I

Pojok Redaksi

Talangjimar
Balance
Edisi 002 | Tahun I | Juni 2013

Drama
Penyelamatan

Talangjimar
cover

Foto: Wahyu/ PEP Channel


Desain: Andri Chienko

Susunan Redaksi

Pemimpin Redaksi

Aji Prayudi

VP Legal Relations
Wakil Pemimpin Redaksi

Agus Amperianto
Manager Humas
Redaktur Pelaksana

Arya Dwi Paramita


Pandji Galih Anoraga

Alamat Redaksi

Menara Standard Chartered


Lantai 21-29
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164
Jakarta Selatan

email: pep-redaksi@pertamina.com

Pembaca budiman,
afety adalah nadi industri migas. Perusahaan
migas menerapkannya dengan standar tertinggi
dalam tiap operasinya, termasuk Pertamina EP.
Jika terjadi kecelakaan kerja, besar kemungkinan
bukan karena kesalahan SOP , tapi karena sebab lain
seperti kasus blow out di Talangjimar belum lama ini.
Tak ada data bahwa di kedalaman 300 meter ada gas
charging yang sudah terakumulasi puluhan tahun.
Seperti balon yang meletus karena tertusuk jarum,
begitulah yang terjadi di sumur TLJ 25/240.
Kami mengangkat blow out Talangjimar sebagai
cover story BALANCE edisi kedua ini karena banyak
aspek menarik yang bisa dijadikan bahan pembelajaran,
baik yang menyangkut teknis maupun nonteknis. Dari
sisi teknis, seperti dikatakan GM Asset 2 Pertamina EP,
Tubagus Nasiiruddin, proses capping pada kasus di
Talangjimar harus dilakukan horizontal. Umumnya proses
itu dilakukan vertikal sehingga lebih mudah. Boleh jadi ,
di seluruh dunia baru di Talangjimarlah capping dilakukan
secara horizontal.
Dari sisi non teknis, jarak sumur yang mengalami
blow out dengan kediaman penduduk yang hanya
beberapa meter menyebabkan masalah sosial yang
kompleks. Hal kecil saja, misalnya penyediaan konsumsi.
Dalam satu hari harus disediakan nasi sampai 39.000
Tentu bukan hal mudah harus menyediakan 39.000
bungkus dalam satu hari.
Kasus Talangjimar juga bisa jadi model pendekatan
bagaimana para stakeholder, mulai dari Pemerintahan
Kota, Kepolisian , Kejaksaan, Tokokh masyarakat, dan
perusahaan bahu membahu mengatasi persoalan
tersebut. Secara khusus, Walikota Prabumulih
mengeluarkan SK Pembentukan Tim yang melibatkan
eksponen masyarakat. Relasi seperti itulah yang harus
dijalankan dalam industri migas , tak terbatas saat
bencana saja.
Selain Kasus Talangjimar, kami juga menampilkan
artikel-artikel lain yang menarik. Misalnya untuk rubrik
wisata, kami menulis soal Vietnam yang kini jada
salah satu destinasi pelesiran yang diburu wisatawan.
Lainnya, untuk rubrik Rana , kami menampilkan
penyelamatan Orangutan, yang secara terus menerus di
lakukan Pertamina EP sebagai dukungan nyata terhadap
lingkungan

Selamat Membaca !

Volume 002|Tahun I

DAFTAR ISI
05

Volume 002 Tahun 1 2013

Laporan
Utama
Drama
Penyelamatan
Talangjimar
Talangjimar merupakan
struktur yang ada di
field Prabumulih, dari
empat field di bawah
asset 2 Pertamina EP,
selain Limau, Pendopo,
Adera. Di penghujung
Maret lalu salah satu
sumur Talangjimar
yang sedang dibor
mengalami kick karena
adanya gas.

36 Rana

SOS
Orangutan
Sumatera
Angin Bahorok
malam ini berhembus
cukup bergemuruh,
membawa hawa
dingin menusuk
tulang...

Volume 002|Tahun I

Daftar Isi

28

Wisata

18

Senyum Suku Terasing


di Vietnam

ngin dingin langsung menyergap


tubuh kami dini hari itu saat kereta
api yang membawa kami selama
sembilan jam dari Hanoi merapat ke
stasiun kota Lao Cai, Vietnam utara.

Inspirasi
Lima Sekawan
Kartini Nglobo

32

Seni

Dari Pementasan
Ketoprak Wado

Balance
03 Pojok Redaksi
22 Apa Siapa

40 Lensa Peristiwa
43 Resensi

Wawancara
24 Doddy
Priambodo

Direktur Eksplorasi Pertamina EP

Guyub
Modal Sukses

Volume 002|Tahun I

Drama Penyelamatan

Talangjimar

Penyelamatan Talangjimar adalah cerita tentang kecemasan, kerja keras tanpa kenal
lelah dan putus asa, kreativitas, serta doa-doa yang terus dipanjatkan. Kita allout dua
puluh empat jam, ujar Tubagus Nasiruddin. GM Asset 2 Pertamina EP
6

Volume 002|Tahun I

Foto-foto: Wayu/PEP Channel

Laporan utama

elepon genggamnya berdering. Tubagus


Nasiruddin pun menaruh semangkuk mie
ayam yang disantapnya. Mie itu baru
dibelinya dari tukang dagang yang lewat
rumahnya, seusai olah raga di Minggu
pagi. Tanpa mentutaskann makannya, Tubagus
bergegas. Ia minta anaknya mengantar ke Bandara
Soekarno-Hatta. Lalu apa yang menyebabkan Tubagus
kelihatan tergesa-gesa?
Saya dikabari staf Humas. Terjadi Blow out di
sumur Talangjimar, ujar pria kelahiran Jakarta, saat
menuturkan kejadian di penghujung Maret lalu. Bagi
para pekerja migas, apalagi seorang Kepala Teknik
Tambang seperti Tubagus, kejadian blow out adalah
mimpi buruk. Talangjimar merupakan struktur yang
ada di field Prabumulih, dari empat field di bawah
asset 2 Pertamina EP, selain Limau, Pendopo, Adera. Di
penghujung Maret lalu salah satu sumur Talangjimar
yang sedang dibor mengalami kick karena adanya
gas. Karena tekanan yang besar, fluida itu mengalir
sampai ke permukaan yang mengakibatkan blowout.
Tubagus Nasiruddin adalah orang nomor satu di
Asset 2. Hampir setahun dia didapuk sebagai GM
Asset 2. Saat dikabari musibah di sumur berkode
TLJ- 249, biasa juga ditandai dengan kode lokasi TLJ25 , jam menunjukkan pukul 09.00. Dari Bandara
Internasional Indonesia itu, Tubagus terbang ke
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin , Palembang,
kemudian meneruskan dengan perjalanan darat ke

lokasi yang ditempuh selama dua jam. Tubagus


sampai di lokasi sekitar jam 15.00
Selama perjalanan, Tubagus mencoba tenang. Ia
memeras memorinya, merekontruksi pengetahuan
dan pengalaman yang didapatnya selama puluhan
tahun bekerja di Pertamina, memikirkan cara yang
sangkil dan mangkus menghentikan blow out. Saya
berdoa jangan sampai ada api, katanya lirih.
Gas yang dihasilkan dari sumur Talangjimar
berkualitas bagus, sangat mudah terbakar. Satu
percikan saja menyambar, api bisa langsung membesar
berjilam-jilam. Kalau itu terjadi penanganannya bakal
lebih kompleks. Yang menenangkannya, dari data ada,
semua kejadian blowout , khususnya di Pertamina
bisa dikendalikan
Dalam dunia migas, blow out bukan sekali ini terjadi.
Di Indonesia dalam 35 tahun terakhir setidaknya telah
terjadi blowout sebanyak 17 kali, sehingga hampir
setiap 2-3 tahun terjadi kecelakaan Blowout pada
saat pengeboran sumur. Bila dibandingkan dengan
kegiatan pemboran 300-350 sumur setiap tahun,
maka berarti hampir setiap 1000 sumur pemboran
terjadi 1 kali kecelakaan blowout. Seluruh kecelakaan
blowout selalu dapat ditanggulangi, ada yang dengan
cepat dan ada pula yang bisa berbulan-bulan.
Tubagus sampai di TKP sekitar pukul 15.00. Tanpa
menunda waktu ia langsung menggelar rapat, lintas
divisi. Sesuai dengan SOP, sebagai Kepala Teknik
Tambang, Tubagus menjadi orang pertama sekaligus,
Volume 002|Tahun I

penanggung jawab penyelamatan.


Meeting itu tak jadi dilangsungkan di lokasi,
tapi dipindahkan ke kantor yang berjarak beberapa
km. Alasannya di lokasi komunikasi tak mungkin
dilangsungkan. Kebisingan itu masih terdengar sampai
radius 100 m Bunyinya bising sekali. Komunikasi
hanya bisa dilakukan dengan tulisan dan isyarat ujar
Tubagus yang asli Banten tersebut.
Ia langsung membentuk tim PKD (penyelamatan
keadaaan darurat) yang dibagi menjadi dua. Satu
tim bertanggugjawab
menanggulangi persoalan
sosial. Satu lagi menangani teknis. Dari keduanya
itu, penyelamatan sosial menjadi prioritas utama.
Saya minta teman-teman di Humas mentuntaskan
evakuasi penduduk. ujar Tubagus. Begitu blowout
terjadi petugas Humas ditemani HSSE berkeliling ke
rumah penduduk minta mereka mengungsi. Semua
keperluan disediakan mulai dari makan sampai dokter.
(lihat tulisan bagian 2)
Sesuai dengan SOP, penanganan sosial memang
harus dilakukan lebih dahulu. Sebelum di Talangjimar,
saat bertugas di Kuala Rantau, pada 2005 Tubagus
sempat terlibat dalam tim penyelamatan blow out,
meski skalanya lebih kecil. Penanganannya pun cepat,
hanya dua minggu Yang saya alami dulu langsung
saya terapkan, kata Tubagus.
Agustinus Manager Humas Asset 2 mengakui
terlibat dalam penanganan blow out Talangjimar
memberinya pengalaman berharga. Tak terbayangkan

Volume 002|Tahun I

sebelumnya, kami bisa menyediakan 39.000 bungkus


makan dalam sehari, ujarnya.
***
Penyelamatan Talangjimar adalah cerita tentang
kecemasan,
kerja keras tanpa kenal lelah dan
putus asa, kreativitas, serta doa-doa yang terus
dipanjatkan. Kita allout dua puluh empat jam, ujar
Tubagus Nasiruddin. Semuanya bahu membahu.
Antar Divisi saling menunjang. Tim subsurface, dan
surface allout menyiapkan data-data yang diminta
tim DD (department drilling ) dan PDSI. Begitupun
penyiapan chemnical dan lumpur untuk killing sumur,
serta capping. Semua dilakukan di bengkel kerja yang
tak jauh dari situ
Setiap hari, tim melakukan dua rapat evaluasi,
yakni pagi hari jam 07.00 dan dan sore hari jam
17.00 . Rapat pagi biasanya membahas kejadian
malam , serta menyiapkan langkah-langkah yang
harus dilakukan di hari tersebut. Sedangkan, rapat
sore melakukan evaluasi pekerjaan hari itu, serta
menyiapkan langkah antisipasi untuk kejadian di
malam hari. Karena di kantor dirasa tidak efektif
karena terlalu jauh , meeting dialihkan ke lokasi.
Untuk mengurangi kebisingan, di sekeliling mushala
dilapisi dengan kasur yang dipreteli dari tempat tidur .
Tempat itu pun jadi multifungsi. Tempat shalat,
meeting, sekaligus juga untuk tempat istirahat tim,
meluruskan kaki atau sekedar memejamkan mata

barang sekejap. Untuk memelihara


semangat
tim,
motivasi
terus
disuntikkan. Setiap selesai meeting
selalu dilakukan doa bersama. Saya
selalu tekankan kepada temanteman, ini cobaan Allah dan dengan
pertolongan Allah, killing akan berhasil,
ujar Nasiruddin.
Semangat juga terus dipompakan
dengan
memperhatikan kebutuhan
tim, mulai dari makanan sampai
tenaga kesehatan. Sekitar 28 orang
terlibat dalam
penangan teknis,
gabungan dari Department Driling dan
PDSI. Untuk mengendurkan syaraf
, managemen membelikan dua unit
kursi relaksasi. Tiap hari kesehatan
anggota tim diperiksa dokter, ujar
Tubagus. Ia sendiri, tekanan darahnya
sempat melonjak ke angka 160/120.
Mungkin karena kurang tidur, ujarnya.
Tak hanya Tubagus, semua anggota
tim yang terlibat hanya beristirahat
beberapa jam saja.
Dari setiap rapat evaluasi, aksi
dirumuskan. Kita siapkan rencana
berlapis, Nasiruddidn menambahkan.
Kecemasan sempat menaik
setelah
hampir sepekan setelah kejadian,
blow out belum berhasil dikendalikan.
Upaya standar yang biasanya berhasil
di tempat lain, yakni dengan dynamic
killing
dengan menginjeksikkan
lumpur berat dengan SG 1,9 dan
volume sebanyak 3000 barrel dengan
33 barrel per menit . tak menemukan
hasil.
Dynamic killing itu dilakukan pada
Sabtu 6 April 2004 sekitar pukul
10.00 WIB. Namun setelah hampir
2 jam pelaksanaan dynamic killing
tekanan gas dari dalam masih cukup
tinggi, sehingga kick belum sepenuhnya
tertanggulangi. Ini upaya kesekian
dynamic killing yang dilakukan.
Lumpur yang digunakan, baik
kekentalannnya maupun volumenya
lebih besar dibandingkan sebelumnya
yang dilakukan pada 1 April atau
sehari setelah kejadian.
Lumpur
yang disesakkan lebih cair sekitar
SG 1,6 dengan volume 1000 barrel
atau 24 barrel per menit. Tak ada
pengaruh apapun, bluurr begitu aja
seolah dimakan angin, ujar Tubagus
Nasiruddin. Kesulitan utama tekanan
gas yang menyembur belum diketahui

sehingga belum dapat diukur secara


pasti mud yang dibutuhkan untuk
melakukan killing
Setelah dynamic killing dengan
lumpur kesatu dan kedua kurang
membuahkan hasil mengurai tekanan
gas yang keluar dari sumur TLJ 25
dengan cara simulasi injeksi water
jetting yaitu dengan menyemprot
air dengan tekanan tinggi untuk
mengurangi efek kick dari bawah,
diikuti penginjeksian kembali lumpur
berat dengan SG 1,9 dan volume yang
lebih besar sekitar 10.000 barrel.
Secara simultan untuk mengurangi
tekanan gas pada titik pusat kick
dilakukan
pemboran miring atau
perforasi pada lapisan layer/lithology
yang sama dari sumur TLJ 157 yang
berada pada jarak yang tidak jauh dari
sumur TLJ 25, Upaya kombinasi ini
lumayan bisa mengurangi tekanan
semburan.
Setelah tekanan sedikit berkurang,
fokus berikutnya adalah melakukan
kanalisasi semburan menjauhi gas.
Untuk itu perlu dilakukan capping
horizontal. Ini jelas bukan perkara

mudah. Biasanya capping dilakukan


secara vertikal. Mungkin ini baru
pertama kali di dunia, capping
horizontal, ujarnya. Alat yang dibuat
pun perlu presisi
sehingga bisa
menutup kembali valve yang dirobek
semburan. Alatnya dibuat sendiri oleh
teman-teman dari Departemen Driling
dan PDSI , ujarnya.
Perkakas untuk capping sepanjang
40 meter itu kemudian dililit baja yang
digantungkan pada crane , secara
perlahan didorong menutupi lubang
semburan. Dan blus capping
berhasil
dilakukan.
Kecemasan
berlangsung sirna. Setelah capping
berhasil, tekanan semburan gas pun
bisa dideteksi sehingga lumpur yang
dibutuhkan untuk melakukan killing
bisa dihitung. Akhirnya pada 28 April,
untuk terakhir kali dilakukan killing
dengan memompakan Lumpur SG
1,9 sebanyak 1500 barrel dengan
kecepatan 32 barrel per menit. Dan
drama penyelamatan Talangjimar yang
berlangsung hampir sebulan setengah
itu pun berakhir. B

Volume 002|Tahun I

Lapora Utama

Foto-foto: Wayu/PEP Channel

Bergandeng
Tangan
Setelah
Blow out

Dibentuk Tim Gabungan berdasarkan SK


Walikota Prabumulih untuk menangani
masalah sosial blow out Talangjimar.
Diadakan kegiatan-kegiatan yang dapat
meminimalisasi dampak psikologis
pengungsi.

10

Volume 002|Tahun I

i penghujung Maret itu, sirine berbunyi


memecah kesunyian pagi. Isyarat yang
dikirim dari rig sumur TLJ-25 INF/240
jam 08.30 WIB itu meraung-raung tanpa
jeda selama satu menit. Sesuai dengan
SOP, itu adalah alarm bahaya. Sejurus kemudian
kepanikan menyergap Kelurahan Sukaraja dan
Kelurahan Majasari, Prabumulih Sumatera Selatan
. Masyarakat segera berhamburan dari rumahnya
masing-masing. Apalagi, bunyi sirine itu disusul bunyi
gemuruh yang memekakkan telinga, tak ubahnya
gunung meletus.
Masyarakat berlarian ke sana kemari, tak jelas
menuju kemana. Kondisinya . sangat kacau dan
masing-masing belum tau apa yang harus dilakukan
selain lari menghindar menjauh dari lokasi kejadian,
ujar Agustinus, Manager Humas Asset 2 Pertamina.
Kepanikan masyarakat itu jamak terjadi. Meski
sudah kerap disosialisasikan kemungkinan terjadinya
blowout, termasuk penyelamatan diri, mereka tak
punya pengalaman historis. Blowout baru kali ini di
Talangjimar , meski sumur-sumur sudah diioperasikan
sejak zaman Belanda,
Untunglah, pegawai tak ikut panik. Tim Humas
bahu membahu dengan
HSSE menenangkan

masyarakat.
Mereka
diminta
berkumpul
di
Fire
Ground
Talangjimar sebagai titik berkumpul
aman. Tempat itu sejak jauh hari
memang disiapkan sebagai areal
evakuasi kalau terjadi insiden.
Tim juga membersihkan lokasi
dalam radius 0-500 meter yang
ditetapkan sebagai daerah sebaran
gas. Dalam areal itu terlarang untuk
kegiatan yang berhubungan dengan
api. Kawasan 500 meter dari lokasi
harus steril, ujar Agustinus.
Hingga sore hari, masyarakat
belum diperbolehkan untuk kembali
ke rumahnya masing-masing, PT
Pertamina EP Asset 2 membuka
dan menyiapkan posko pengungsi
di Patraria, Binaria 1 dan Binaria 2.
Ketiganya berada di areal komplek.
Sejumlah masyarakat mengungsi ke
tempat yang disediakan tersebut,
namun sebagian besar memilih
mencari tempat saudara.
Sesuai dengan masukan dari
masyarakat yang meminta lokasi
posko pengungsian tidak berada

dalam komplek perumahan Pertamina


Prabumulih, maka bekerja sama dengan
masyarakat dibentuk posko pengungsian
yang dilengkapi dengan posko kesehatan
yaitu: Posko Legok (Wage) dam Posko
Simpang 5 Tromol. Pertamina EP juga tetap
menyiapkan Patraria, Binaria 1 dan Binaria
2 sebagai tempat pengungsian untuk
penanggulangan keadaan darurat lainnya.
Untuk
membantu
masyarakat
mengetahui batas radius keadaan aman,
Pertamina EP bekerja sama dengan
masyarakat dan perwakilan pemerintah
kelurahan melakukan pemasangan tandatanda radius 300 dan 500 m dari titik
semburan.
Selain posko pengungsian, masyarakat
juga membantu dengan mendirikan poskoposko informasi. Posko-posko informasi ini
juga didukung dengan posko kesehatan
baik yang sifatnya tetap maupun bergerak.
Pertamina EP menyediakan tenaga medis dan
peralatan pendukungnya untuk memberikan
pertolongan pertama kepada masyarakat
serta menyiapkan RS Pertamedika untuk
tindak lanjutnya jika diperlukan. Prasarana
Posko kesehatan ini dilakukan bekerja
sama dengan RS Pertamedika Prabumulih
dan Dinas Kesehatan Kota Prabumulih.
Posko informasi masyarakat dan kesehatan
meliputi Posko Fire Ground, Posko Nurul
Yaqin, Posko Lapangan Voli Tromol, Posko
Majasari
Volume 002|Tahun I

11

Selama masa tersebut, Pertamina EP


pada
pekan pertama masa pengungsian
menyediakan
konsumsi dalam bentuk 13.000 nasi bungkus
kepada masyarakat yang berada di sekitar lokasi yang
berada di 2 kelurahan yaitu Kelurahan Sukaraja dan
Kelurahan Majasari. Itu untuk satu kali makan. Jadi
dalam satu hari dengan 3x makan, nasi bungkus yang
disediakan mencapai 39.000 bungkus. Beberapa
rumah makan di Kota Prabumulih terpaksa tutup
karena melayani pesanan kami.
Jumlah nasi bungkus tersebut merujuk pada
tuntutan masyarakat yang disampaikan pada tanggal
1 April 2013 di Kantor Legal & Relation Asset 2.
Nasi bungkus tersebut dibagi 7.000 bungkus untuk
Kelurahan Sukaraja dan 6.000 bungkus untuk
Kelurahan Majasari. Penyaluran dilakukan melalui
posko pengungsi dan posko informasi yang dikoordinir
oleh ketua RT.
Pengiriman jumlah nasi bungkus yang dilakukan
oleh Pertamina EP senantiasa dilakukan dengan
memperhatikan situasi dan kondisi di lapangan.
Setiap perubahan jumlah yang dilakukan senantiasa
memperhatikan agar tidak ada masyarakat yang tidak
mendapatkan makan. Konsumsi disiapkan pagi, siang

12

Volume 002|Tahun I

dan malam (3 kali sehari).


Jumlah konsumsi berangsur berkuirang pada
periode berikutnya, yakni kemudian 9 April (siang)
s.d 10 April (malam) 6.000 bungkus, 11 April (pagi)
s.d 25 April (malam) 3.000 bungkus, 26 April (pagi)
s.d 30 April (malam) 2.250 bungkus, 1 Mei (pagi
dan malam) 1.500 bungkus sementara siang 2.250
bungkus. 2 Mei (pagi dan malam) 750 bungkus
sementara siang 2.250 bungkus
Di posko pengungsian, Pertamina EP menyiapkan
fasilitas-fasilitas pendukung seperti tempat tidur, air
minum, air bersih, sarana hiburan dan fasilitas-fasilitas
lainnya agar masyarakat merasa nyaman. Prasarana
yang disiapkan kasur sebanyak 146 buah, bantal 286
buah, selimut 286 buah, sprei 134 buah, ambal 16
gulung serta karpet gulung sepanjang 30 m sebanyak
1 buah. Pertamina EP juga memperhatikan kebersihan
tempat-tempat pengungsian dengan memfasilitasi
tempat sampah dan memastikan sampah-sampah
tersebut diangkut setiap harinya.
Kita buka ruang komunikasi selama 24 jam , ujar
Agustinus. Dalam rentang itu masyarakat yang datang
silih berganti, mulai dari usulan konsumsi sampai
usulan penghentian blowout . Agus menyebutkan
pernah kedatangan warga yang mengaku sebagai

paranormal. Orang itu mengaku bisa


membantu pertamina untuk segera
memadamkan semburan gas di lokasi
TLJ-25 tetapi dengan syarat pertamina
menyediakan susu kaleng kental .
Agus dan timnya sebenarnya tidak
ingin menanggapi
dengan serius.
Tapi karena menghargai niat yang
bersangkutan, Agus tak meresponnya
dengan penolakan, tetapi kami
menanyakan berapa banyak susu
kental yang dibutuhkan. Awalnya
kami kira cukup satu kaleng tetapi
ternyata minta disediakan
1000
kaleng susu kental ujarnya tersenyum.
Permintaan yang tak masuk akal itu
tentu tak mungkin dikabulkan. Ia pun
menyampaikan dengan hati-hati agar
yang bersangkutan tidak tersinggung.
Kami bilang akan pikirkan dulu., ujar
Agustinus.
Ada juga yang datang, minta tim
ikut ke tempat Puyang, makam nenek
moyang masyarakat sekitar, yang
berada tak jauh dari pengeboran
sumur TLJ-25 yang mengalami blow
out. Alasannya, blow out terjadi akibat
pengeboran tak minta izin pada leluhur
mereka. Permintaan yang berbau mistis
ini dikabulkan. Tentu bukan karena
percaya pada omongan tersebut, lebih
untuk menjaga hubungan.

Seiring
dengan
semakin
terkendalinya semburan gas, Tim
Penanggulangan Keadaan Darurat
Semburan Liar Sumur TLJ-25 INF yang
dibentuk berdasarkan SK Walikota
Prabumulih menyatakan sejak tanggal
8 April 2013, daerah yang berada
di radius 300 meter keatas telah
ditetapkan sebagai daerah aman
sehingga warga yang berada di atas
radius 300 m sudah dapat kembali
ke rumah masing-masing dan dapat
melakukan aktifitas seperti biasa.
Namun bagi masyarakat yang berada
dalam radius 0 300 meter belum
diperbolehkan kembali ke rumahnya
masing-masing.
Diluar masyarakat yang berada di
tempat pengungsian, terdapat juga
masyarakat yang mengungsi ke tempat
saudara, menyewa rumah maupun
membentuk kelompok di luar tempat
pengungsian yang ditunjuk oleh
perusahaan.
Sesuai dengan masukan yang
disampaikan oleh Komnas HAM yang
melakukan kunjungan pada tanggal
10 April 2013, Pertamina EP juga
memperhatikan keadaan psikologis
para pengungsi. Untuk itu Pertamina EP
diminta untuk mengadakan kegiatankegiatan yang dapat meminimalisasi

dampak psikologis pengungsi. Bekerja


sama dengan Rumah Zakat, Pertamina
EP mengadakan berbagai kegiatan
diantaranya nonton layar tancap,
bermain gaple, doa bersama, acara
permainan anak-anak ala 17-an
dan berbagai kegiatan lainnya yang
dilaksanakan setiap malam.
Seiring
dengan
keberhasilan
operasi penanggulangan keadaan
darurat, sejak tanggal 1 Mei 2013,
keadaan sudah dinyatakan aman dan
masyarakat telah dapat beraktifitas
dengan normal. Masyarakat yang
berada di lokasi pengungsian telah
dapat kembali ke rumah masingmasing. Dengan demikian, posko
pengungsian dinyatakan telah ditutup
dan masyarakat dapat kembali ke
rumahnya masing-masing dan dapat
beraktivitas dengan normal.
Bencana
Talangjimar
menjadi
saksi bersatu
padunya semua
unsur Pemerintah Kota Prabumulih
, Kepolisian dan Kejaksaan , Tokoh
masyarakat, Tokoh Agama
mau
bersatu padu membantu Pertamina
dalam menanggulangi masalah sosial
ini, bahkan sampai dibentuk Tim
Gabungan yang dibentuk erdasarkan
SK Walikota Prabumulih. B

Volume 002|Tahun I

13

Lapora Utama

3D

Menjawab
Misteri
Gas charging menjadi penyebab
blowout Talangjimar. Tak
mengendurkan semangat
meneruskan eksplorasi.
Terkendala pengadaan lahan

oleh jadi karena teringat nama 2D-duo


vokal beken di era 90-an, yang salah
satunya adalah
Dedi Dukun teman
sekelasnya semasa SMA dulu, Tubagus
Nasiruddin menyebut kasus Talangjimar
dengan istilah yang mirip untuk menggambarkan
keunikannya: 3D. Dekat, dangkal, dan dahsyat,
ujar GM Asset 2 Pertamina EP tersebut .
Dekat karena blowout terjadi di wilayah yang dekat
dengan penduduk, sedangkan blow out di tempat
lain biasanya terjadi di wilayah yang jauh dengan
pemukiman, Sumur hanya berjarak sekitar 200
meter dengan rumah penduduk. Kedekatan dengan
pemukiman warga ini menjadi energi pendorong
bagi tim PKD (penanggulangan keadaan darurat)
Talangjimar untuk menangani blow out Talangjimar
secepat mungkin. Kalau di tengah hutan, ceritanya
bisa lain, ujar Nasiruddin
Adapun dangkal karena blow out terjadi di
kedalaman kurang dari 300 meter. Sedangkan di
tempat lain, umumnya terjadi di tempat dalam dan
jauh dari penduduk. Sedangkan D yang ketiga adalah
dahsyat. Saat blowout terjadi, suaranya bergemuruh.

14
Foto: Tatan Agus RST

Tubagus Nasiruddin

Volume 002|Tahun I

Foto: Wayu/PEP Channel

Dari jarak seratus meter gak bisa berkomunikasi


karena bising. Untuk berkomunikasi dilakukan dengan
menggunakan tulisan dan bahasa tubuh .
Saking bisingnya sampai sekarang, Tubagus
Nasiruddin pun masih trauma dengan suara.
Sedikit saja terdengar bunyi aneh, tidurnya langsung
terjaga Apa terjadi lagi ya? katanya lirih. Padahal
Nasiruddin diwawancara dua bulan setelah kejadian.
Sebagai Kepala Teknik Tambang, Tubagus langsung
memimpin penanganan sumur berkode TLJ- 249
, biasa juga ditandai dengan kode lokasi TLJ-25
INF. Hampir sebulan penuh, bersama puluhan anak
buahnya,
alumnus Petrokimia dari Universitas
Indonesia itu mencoba menaklukkan semburan gas
liar dari sumur peninggalan Belanda tersebut.
Nasiruddin memperkirakan blow out terjadi karena
gas charging atau gas yang terakumulasi dari bawah.
Sumur itu sudah dibor Belanda pada 1953. Saat itu,
Belanda hanya cari minyak. Begitu tahu ada gas,
pengeboran langsung dihentikan, lubangnya sumur
disemen. Diperkirakan penyemenan juga seadanya
sehingga gas terus keluar dan terakumulasi selama 50
tahun pada kedalaman 300 m. Seperti balon, begitu
tersentuh bor, langsung meletup, ujar Nasiruddin
Ia meyakini blowout tak mempengaruhi psikologis
anak buahnya untuk meneruskan pengeboran di
struktur tersebut, yang masih tersisa tiga. Mudahmudahan musibah ini membawa hikmah, ujarnya.
Ia berharap tempat itu sudah lebih aman karena bom
waktunya sudah tidak ada lagi.

Kalaupun ada tinggal sisa yang gampang dikelola.


Gas yang masih keluar dari sumur itu
sekarang
disalurkan untuk power plant sekitar 1,6 mmcf.
Tubagus menambahkan. Ke depan perusahaan akan
memanfaatkan gas ini untuk CSR, dipakai untuk gas
kota atau penerangan
Talangjimar termasuk wilayah pengeboran yang
diandalkan untuk menambah produksi asset 2 . Pada
gilirannya akan memberikan sumbangan berharga
terhadap produksi minyak nasional yang terengahengah menaikkan produksi. Apalagi tahun lalu
pengeboran di struktur tersebut, tepatnya di sumur
237 mengalirkan minyak di luar dugaan. Dari semula
hanya ditargetkan sekitar 300-an barrel, bisa panen
sampai 1200 barrel.
Jarak 337 ke sumur 240 meter hanya sekitar
enam meter. Tahun lalun itu, sempat terjadi kick,
tapi bisa diatasi. Tapi di 240 itu ternyata gas yang
terakumulasinya lebih banyak, ujar Nasiruddin.
Dengan berbekal keberhasilan di tahun lalu itu,
pengeboran di struktur itu dilanjutkan. Asset 2
menargetkan empat pengeboran di Talangjimar ,
termasuk sumur 240 yang mengalami blow out.
Asset 2 memang terbilang agresif melakukan
pengeboran.. Selain empat di Talangjimar, lainnya
adalah delapan pengeboran di Limau, lima di Adera,
dan dua di pendopo. Ini belum termasuk 18 sumur
eor. Total ada 40 sumur. Dengan pengeboran itu
diharapkan asset 2 tetap menjadi tulangpunggung
perusahaan, Sekarang ini, dengan total produksi
Volume 002|Tahun I

15

Foto: Wayu/PEP Channel

sekitar 25 ribu barel, asset 2 menjadi wlayah produksi


terbesar dari seluruh Pertamina. Tahun ini asset 2
menargetkan keuntungan 9 triliun dari produksi 25
ribu barrel BOPD dan gas sebesar 400 mmcf
Direktur Eksplorasi Doddy Priambodo menyakini
kejadian di Talangjimar tak berpengaruh pada psikologis

Terganjal Beleid
Pengadaan Lahan

ertamina EP memasang target tinggi


untuk 2013, yakni produksi minyak
137.181 barel per hari dan gas sebesar
1.160 juta standar kaki kubik per hari.
Pencapaian target tersebut, diupayakan
melalui strategi optimasi produksi , antara lain dengan
meningkatkan pengeboran Pada 2013 ini, Pertamina
EP menargetkan pengeboran lebih dari 300 sumur.
Untuk mencapainya tentu tak semudah membalikkan
telapak tangan. Kendala utama adalah faktor eksternal,
yakni pengadaan lahan. Alih-alih bisa menyelesaikan
masalah, UU No 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan Umum disinyalir bakal
memperpanjang rantai birokrasi.
Kita kesulitan dengan adanya UU itu, uajr
Manajer Humas Pertamina EP, Agus Amperianto. Ia
mencontohkan dalam Pasal 7 ayat (2) UU Nomor
2 Tahun 2012 disebutkan bahwa pembebasan
lahan untuk kepentingan pengeboran minyak dan
gas diselenggarakan berdasarkan Rencana Strategis
dan Rencana Kerja Instansi yang memerlukan tanah.

16

Volume 002|Tahun I

anak buahnya untuk meneruskan pengeboran seperti


yang sudah direncanakan. Anak-anak sudah biasa
menghadapi situasi seperti itu. Jadi tak akan trauma,
kata Doddy. Hambatan justru datang dari eksternal.
Setelah blow out, penduduk ogah melepas lahannya
untuk pengeboran. Ada satu sumur. Kita sedang
berupaya terus, ujar Doddy.
Tak segan, ia menitipkan penyelesaian itu ke
Direktorat lain yang dianggap punya hubungan lebih
bagus. Pengadaan lahan memang menjadi persoalan,
tak hanya asset 2 tapi di seluruh Pertamina EP, menjadi
faktor penghambat dalam mentuntaskan target. (lihat
Terganjal Pengadan UU Pengadaan Lahan.
Doddy berharap ke depan Tukang insinyur anak
buahnya fokus mengurus pengeboran, tak dibebani
persoalan-persoalan non teknis seperti pengadaan
lahan. Untuk itu, ia mendukung langkah persero
menghidupkan patra logistik. Urusan pengadaan
lahan , termasuk perizinan menjadi tangungjawab
lembaga ini. Kita beli atau sewa nanti urusan dengan
persero, Doddy menambahkan. B

Lebih lanjut, aturan teknis pengadaan tanah dimana


tahapan untuk membebaskan sebidang tanah di
atas 1 hektar dibutuhkan waktu yang panjang yaitu
maksimal 583 hari kerja atau lebih dari dua tahun.
Dalam sebuah Focuss Group Discussion (FGD)
bertema Implikasi UU Pengadaan Tanah Terhadap
Pelaksanaan Kegiatan dan Peningkatan Kinerja Sektor
Hulu Migas di Jakarta, medio April 2013, Guru
Besar Hukum Pertanahan Universitas Indonesia (UI)
Prof Arie Sukanti Hutagalung, SH, MLI, menyebutkan
budaya hukum dan budaya kerja birokrasi di
Indonesia, yang belum cukup menunjang proses yang
cepat. Sampai saat ini, kita masih akrab dengan
budaya kerja birokrasi yang kalau bisa diperlambat
mengapa harus dipercepat? Jadi dalam konteks ini,
yang salah bukan Undang-undangnya, melainkan
yang melaksanakan UU, kata Arie.
Situasi ini memang cukup menyulitkan sektor
hulu migas, yang saat ini sedang didorong untuk
meningkatkan kinerja khususnya dalam eksplorasi
dan produksi. Karena sebelum ada pelepasan atau
penyerahan lahan, maka belum bisa dikatakan
sebagai tanah negara.
Pemilik tanah bisa sewaktu-waktu menggugat
aktivitas di atas lahan yang bersangkutan. Sementara
pelaku usaha hulu migas, saat ini ditarget oleh SKK
Migas untuk melaksanakan pengeboran 2.000 sumur

Foto: Tatan Agus RST

Arie Sukanti Hutagalung dalam diskusi yang bertema Implikasi UU Pengadaan Tanah Terhadap Pelaksanaan Kegiatan dan Peningkatan Kinerja Sektor
Hulu Migas di Jakarta
sepanjang 2013. Jalan keluar yang kami usulkan
kepada pelaku industri migas, ialah tanah yang akan
dilepaskan disewa dulu, sehingga aktivitas hulu migas
di atasnya dapat dilaksanakan sembari menunggu
proses pelepasan. Atau pelaku usaha bisa mengajukan
gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
jika terjadi keterlambatan dalam setiap tahapan proses
pengadaan tanah, jelas Arie.
Potensi persoalan lainnya, menurut Arie, ialah
ditunjuknya Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebagai
penyelenggara dalam tahap pelaksanaan pengadaan
tanah, dengan pelaksananya Kepala Kantor Wilayah
(Kanwil) BPN. Sementara dalam tahap persiapan
pengadaan tanah, ketua pelaksananya adalah bupati/
walikota. Pembagian tugas ini menurutnya terbalik
dan tidak fungsional.
Mestinya BPN terlibat sebagai ketua pelaksana
dalam tahap persiapan, karena yang diperlukan
dari BPN adalah peta tanah. Sedangkan di tingkat
pelaksanaan pengadaan tanah, bupati/walikota sebagai
pelaksananya.Kalau dalam tahap pelaksanaan
pengadaan tanah semuanya ditangani BPN, apakah
sanggup? Dalam tahap ini justru yang dibutuhkan
pemerintah daerah guna mengkoordinasikan organ
atau instansi lain, termasuk BPN secara vertikal,
tukas Arie Sukanti.

Dalam kesempatan yang sama , pengamat energi


Marwan Batubara mencermati potensi adanya moral
hazard (penyalahgunaan wewenang, red) dalam
keseluruhan proses pengadaan tanah, karena begitu
banyaknya instansi yang terlibat di dalamnya, serta
pelaksana yang berganti-ganti di setiap tahapan.Untuk
menghindari ini, Pemerintah Pusat dan Daerah harus
menjamin proses pengadaan tanah sesuai prinsip tata
kelola pemerintahan yang baik: transparan, akuntabel,
efisien, efektif, proaktif, profesional, partisipatif, taat
hukum dan berwawasan ke depan.
Ia mengusulkan Pemerintah melalui lembaga
terkait perlu menyusun prosedur standar yang
digunakan (Gubernur & Kepala Kanwil BPN) untuk
proses pengadaan tanah untuk kegiatan migas. Juga
menerbitkan peraturan khusus pengadaan tanah bagi
sektor hulu migas yang konsisten dengan Pasal 7 UU
No.2/2012 tentang batas waktu maksimal pengadaan
tanah.
SKK Migas sebagai lembaga pengatur kegiatan
hulu migas menyadari bahwa UU ini berpotensi
menghambat kegiatan pengeboran sehingga bisa
mengganggu target 2013 yang dicanang sebagai
tahun penggeboran. Untuk itu, beberapa waktu lalu
ditandaangani kesepakatan dengan BPN Pusat untuk
mempercepat proses pengadaan lahan. B

Volume 002|Tahun I

17

Inspirasi

Lima Sekawan

Kartini Nglobo

Teks & Foto : Tatan Agus RST.

Berbekal semangat dan mau repot mengisi waktu di sela


rutinitasnya sebagai ibu rumahtangga, lima orang kartini
di desa Nglobo berkutat membuat berbagai jenis kue
tingkatkan pendapatan penuhi kebutuhan dapur.
18

Volume 002|Tahun I

enjelang tengah hari,


enam orang ibu bergegas
cepat tinggalkan ladang,
usai bersihkan diri
mereka mengganti
kostum ladangnya dengan baju bersih
serta clemek menutup tubuh bagian
depannya, itulah aktifitas keenam ibu
yang tergabung dalam Wanita Karya Desa
Nglobo, Blora, Jawa Tengah.
Kelima perempuan itu adalah Raminah,
Harti, Sri, Marni, dan Puji, keseharian
mereka sama seperti para ibu disini
pada umumnya yaitu bertani di ladang,
yang membedakan hanya usai berladang
mereka berkutet dengan adonan tepung
jagung dan panas oven kue di dapur.
Walau tinggal di daerah yang saat
magrib cukup sepi ini, mereka para
kartini yang tak ingin tinggal diam, disela

Volume 002|Tahun I

19

rutinitas sebagai ibu rumah tangga masih mau


menyempatkan diri menimba keterampilan.
Lokasi tempat tinggal yang berada di
area Asset 4 Pertamina EP field Cepu ini,
memudahkan keinginan mereka mewujudkan
harapannya untuk belajar keterampilan dan
sekaligus sebagai pengusaha.
Gayung bersambut, Asset 4 EP pun segera
bekerjasama dengan Bogasari, produsen terigu
terbesar menyelenggarakan pelatihan membuat
kue kering, roti, dan cake untuk penggerak PKK
di Desa Nglobo ini, dan sekitar 45 ibu-ibu PKK
mengikuti pelatihan selama dua hari yang digelar
pada 17 dan 18Juli 2012.
Selama pelatihan para peserta ini dilatih
membuat dua resep kue kering, brownies kukus,
chiffon cake, lapis Surabaya, aneka roti manis
dengan menggunakan bahan dasar kentang,
singkong, dan terigu.
kami senang bisa mengikuti pelatihan
ini, dan sekarang kami berlima tetap bisa
memproduksi aneka kue, lumayan bisa

20

Volume 002|Tahun I

menambah penghasilan, terlebih di saat gagal


panen, kata Sri.
Dari keseriusan mereka berlima, kue-kue
produksinya sering tersaji pada acara-acara
di kantor EP area Cepu, baik pada acara
resmi bahkan juga menjadi buah tangan saat
kunjungan.
Yah kami selalu memotivasi teman-teman
di kantor agar membeli produk mitra binaan,
dan juga kami melakukan pendampingan secara
berkesinambungan tutur Kartika Tiara Sari.
Mereka berlima berharap usaha yang selama
ini dilakukan sambilan usai waktu di ladang
bisa lebih berkembang lagi, dengan cara ini
pun sudah cukup membantu keuangan mereka
apalagi bila lebih serius dan fokus dilakukan.
Bila banyak pesanan, pernah kita bisa bagibagi 300 ribu rupaih perorang, jawabn Harti.
Kemitraan antara dunia usaha dan masyarakat
di sekitar daerah operasi memang harus terjalin,
sehingga mereka pun bisa menikmati keberadaan
industri yang ada di daerahnya. B

Volume 002|Tahun I

21

Apa & Siapa

Tukul
Arwana
Brand Endorser Pertamax

22

Volume 002|Tahun I

khir-akhir ini pemirsa televisi


sering melihat tayangan
komedian Tukul Arwana tibatiba muncul di SPBU, dan
menegur rekan seniornya
yang kebetulan sedang mengisi bahan
bakar untuk mobilnya.
Tukul hadir bukan mau melawak, tapi
kehadirannya karena presenter Bukan
Empat Mata ini sebagai Brand Endorser
Pertamax.
Menurutnya, Pertamax sebagai produk
yang punya prestise, telah melekat dalam
aktivitas kesehariannya.
Dari dulu saya pakai pertamax sejak
masih pakai Honda GL tahun 83. Padahal
kalau pakai pertamax suka dibilang
orang rugi, sok gaya. Tapi bagi saya
pakai pertamax itu doa. Karena tidak
mengambil jatah subsidi orang, dan saya
berprinsip sebagai orang yang mampu.
Alhamdulillah dari GL jadi Galant dan
sekarang kendaraan saya lebih meningkat
lagi, tutunya.
Dia bangga ternyata banyak
masyarakat biasa yang justru tidak mau
mengambil yang bukan haknya, Saya
banyak lihat justru pengendara
sepeda motor, banyak yang
mernggunakan BBM non
subsidi, paparnya.
Hal itu diungkapkan
Tukul karena berdasarkan
beberapa riset justru
subsidi BBM banyak
dinikmati golongan
mampu. Ya intinya
mereka membeli bahan
bakar seperti orang
yang nggak mampu. B

Apa & Siapa

Fatin Shidqia
Lubis
From Zero
To Hero

antastis, Fatin Shidqia Lubis (16) kini menjadi


idola baru setelah berhasil memenangkan
acara kompetisi menyanyi terbesar dan
meriah saat ini di Indonesia, Fatin Shidqia
Lubis yang dulu biasa bernyanyi dikamar
mandi. sekarang Fatin adalah seorang artis yang
sangat dinanti untuk tampil di Televisi.
Remaja cantik berjilbab yang akrab dipanggil Fatin
ini berhasil memukau dewan juri dan penonton yang
hadir dengan membawakan lagu grenade nya Bruno
Mars. Selain menabur pujian dari para dewan juri,
Fatin dinilai mempunyai warna suara yang unik dan
mempunyai karakter yang kuat dalam menyanyikan
lagu.
Fatin tetap memiliki sifat low profile, bahkan ia
telah menjadi inspirasi baru bagi adik tingkatnya di
sekolah. Saat ini, ia tercatat sebagai salah satu siswi di
SMAN 97 Ciganjur, Jakarta Selatan. Di sekolahnya dia
dikenal sebagai sosok pribadi yang pemalu. Namun
berkat suaranya yang khas, kini nama Fatin Shidqia
Lubis mendunia.
Di kediamannya kawasan Ampera, Jakarta Selatan
gadis ini ternyata telah mengantongi gelar Dan I
karate, bahkan untuk mendapat gelar tersebut Fatin
tak segan untuk berlatih dengan pasukan marinir.
Belum genap sebulan singlenya, diluncurkan
sudah berhasil menyabet penghargaan Double
Platinum Award. Single perdana Aku Memilih Setia
Fatin menjadi lagu paling laris di pasar, seperti yang
sudah diprediksi Ahmad Dhani dan Rossa, dua musisi
yang menjadi juri dalam ajang X Factor Indonesia
yang dimenangi Fatin.
Kini singel Aku Memilih Setia merajai permintaan
pemutaran lagu di radio-radio di tanah air, juga laris
menjadi dana dering ponsel hingga pembelian lagu
di iTunes Indonesia. B
sebagininfo.blogspot.com

Volume 002|Tahun I

23

Wawancara

Foto-foto: Tatan Agus RST

Doddy
Priambodo di
ruang kerjanya.
kursi yang di
dudukinya tak
memerangkap
dirinya dalam
kesepian

Insya Allah awal semester kedua ini , kita mulai


panen. Eksplorasi kita on the track, ujar Direktur
Eksplorasi, Doddy Priambodo

aat pertama kali menjabat Direktur


Eksplorasi pada 2011 silam, dari ruang
kerja yang lapang di lantai 22, Doddy
Priambodo menerawang cakrawala
Jakarta yang seolah tak terbatas, seperti
tekadnya untuk memberikan yang terbaik buat

24

Volume 002|Tahun I

merah putih. Pengabdian buat negeri itulah yang


membuatnya bertahan, meniti karir di Pertamina,
meski tawaran dengan penghasilan lebih besar
dari perusahaan minyak asing kerap datang.
Saat itu, ia meneguhkan hatinya agar kursi
yang di dudukinya tak memerangkap dirinya

Wawancara

Guyub

Modal
Sukses
dalam kesepian seperti kisah dalam salah satu
buku favoritnya yang mendedah kebahagiaan
karyawan di Amerika. Di situ dikisahkan,
uang bukan segalanya dan tak bisa membeli
kebahagiaan. Besar kecilnya gaji tak paralel
dengan kebahagiaan.
Meski gaji selangit, posisi top managemen
sebagai direktur tak membuat bahagia. Karyawan
pada posisi itu merasa terjebak dalam kesepian.
Semua harus diputuskan sendiri. Teman tiba-tiba
menjadi kosa kata mahal. Canda sapa yang bisa
melepaskan kepenatan tak bisa lagi dinikmati.
Bisa karena terlalu sibuk atau karena orang
mulai segan dan menjaga jarak . Yang paling
membahagiakan karyawan Amerika justru saat
berada di level menengah. Di tingkat itu hidup
terasa semakin hidup, cukup waktu untuk
keluarga dan sosialisasi dengan teman-teman.
Kesepiankah Doddy ? Awalnya iya. Tapi lamalama tidak. Bersama-sama BOD yang lain kita
punya forum BOD. Tak semua harus memutuskan
sendiri, ujar pria berusia lima puluh tahun ini.
Lebih dari itu, ia juga menjaga agar lingkungan
kerjanya tetap cair, tak terhalang sekat birokrasi.
Hampir tiap hari , ia menyempatkan diri
mengajak salah seorang anak buahnya untuk
menemaninya makan siang. Jika tak sedang
sibuk, Doddy juga menyempatkan diri berkeliling,
menyapa anak buahnya di meja kerjanya atau
sekedar menepuk bahu.
Dody percaya suasana guyub menjadi
pendorong untuk meningkatkan kinerja. Untuk
itu, Dia memfasilitasi karyawan mengembangkan
kegemaran mereka, mulai dari pehobi fotografi
sampai futsal. Suasana itu menjadi nilai plus
bagi karyawan untuk terus meniti karir. Ada
yang pindah ke perusahaan lain, minta balik lagi

karena kangen dengan suasana guyub di sini,


ujar Geolog, lulusan Universitas Gajah Mada dan
ITB.
Berikut penuturan Doddy kepada BALANCE
soal kinerja Direktorat Eksplorasi dan upaya
membangun SDM andal di bidang eksplorasi :
Target Direktorat Ekplorasi tahun ini apa ?
Eksplorasi ini minimal mengganti seluruh
produksi. Tahun lalu kita mendapatkan cadangan
dua kali lipat dari produksi. Tahun ini pak Syamsu
(Syamsu AlamPresdir Pertamina EP) challenge
eksplorasi sekitar empat. Jujur ini target yang
sangat berat. Tapi kita menanggapi positif
karena itu bagus untuk teman-teman supaya
Volume 002|Tahun I

25

berjuang habis-habisan. Sumber daya kita itu makin


kecil. Untuk itu drilling harus diperbanyak. Dari
survey seismik terakhir ketemu yang gede-gede tapi
belum proven , itu very highrisk.
Bagaimana dengan pencapaian semester satu ?
Dari sisi kuantitas, kita sudah memenuhi target.
Dari target 26 pengeboran, kita sudah selesai lima,
dan on going 7. Jadi ada 12 pengeboran, Tapi dari
penemuan cadangan baru sekitar 21 juta BOPD,
masih jauh dari target yang totalnya 265 juta BOPD.
Tapi insya allah awal semester kedua ini , kita mulai
panen doakan saja.
Berapa sumur yang berhasil ?
Dari lima yang sudah selesai, yang isi ada empat.
Itu juga yang bisa dihitung cuma dua karena satu
sumur merupakan carryover dari tahun lalu sehingga
penemuannya cadangannya dibukukan pada 2012.
Satu sumur lagi minyaknya berat. Kalau di bawah
suhu 70, langsung beku. Tapi dari penemuan
cadangan baru sekitar 21 juta BOPD (barrel oil per
day) masih jauh dari target yang totalnnya 265 juta
BOPD. Tapi insya allah awal semester kedua ini , kita
mulai panen doakan saja.
Berapa rasio sukses eksplorasi yang ideal untuk
perusahaan migas ?
Tiap perusahaan rasio sukses eksplorasi bedabeda. Yang real melakukan eksplorasi di wilayahwilayah baru mungkin rasionya hanya sekitar
10%. Tapi begitu ketemu langsung dapat cadangan
yang besar. Tapi Pertamina EP karena melakukan
eksplorasi bukan di wilayah-wilayah baru, tingkat
keberhasilannya rata-rata 70%. Tahun lalu malah bisa
mencapai 80%. Beberapa diantaranya mendapatkan
cadangan di luar perkiraan, seperti di Benggala
dapat dua setengah dari yang ditargetkan
Kira-kira apa yang menjadi kendala
Direktorat Eksplorasi ?
Dari 26 pengeboran itu, tiga sumur
tidak bisa kita kerjakan karena terkendala
lahan. Dari tiga sumur itu, diperkirakan
cadangannya 50 juta barrel. Karena tiga
sumur tak bisa dieksekusi, target kita
tinggal 215 juta BOPD. Mudah-mudahan
kita dapat.
Tiga sumur yang tidak bisa ditangani
itu dimana saja ?
Satu di Majalengka, satu di Sulawesi,
satu lagi di Talangjimar karena ada
kasus blow out jadi penduduk tidak
mau dibebaskan, di Majalengka
pengembangan perumahan, Sulawesi ada
sengketa dengan perusahaan sawit

26

Volume 002|Tahun I

Apa yang dilakukan untuk mengatasi kendala


tersebut ?
Masalah itu berat kita atasi , tapi dari persero
sudah mengambil langkah. Persero akan
menghidupkan Patra Logistik. Anak perusahaan
itulah nanti yang akan mengurus pembebasan lahan,
perizinan. Kita sudah serahkan program tahun depan
ke persero. Apakah nanti kita beli balik atau sewa,
itu urusan kita dengan persero. Mudah-mudahan
lancar. Nanti engineer saya nggak lagi ribet ngurus
pembebasan lahan, murni hanya memikirkan hal-hal
teknis yang berkaitan dengan pengeboran.
Sebetulnya kita sudah lakukan terobosan.
Setahun sebelum rencana kerja berjalan, kita sudah
membebaskan lahan. Begitu teknikal disetujui SKK
Migas, kita langsung bergerak. Kalau gak begitu, tak
bisa drilling. November baru disetujui, Desember
membebaskan lahan gak mungkin. Sekarang ini ,
setiap bulan maret, kita sudah bicara pengeboran
untuk tahun depan. Pengeboran itu tidak bisa ujugujug. Pembebasan lahan perlu waktu, kontrak rig
juga butuh waktu berbulan- bulan.
Pengadaan rig apakah jadi kendala ?
Selama ini gak ada masalah. Ke depan supaya
lebih lancar, saya usulkan mudah-mudahan lebih
lancar, supaya lebih dibikin semacam sistem cluster.
Misalnya, eksplorasi di Jawa Barat, ditotal butuh
berapa . Rignya diplot di wilayah itu saja.
Apa kasus blowout Talangjimar berdampak ?
Dampak yang paling dirasakan pembebasan lahan,
ada sumur eksplorasi yang dekat di situ penduduk
belum welcome. Tapi secara psikologis tidak
berdampak, pertamina pernah mengalami blowout
yang gede-gede sebelumnya.

ejak masuk Pertamina


pada 1990-an sampai
diangkat menjadi Direktur
Ekplorasi, Doddy terus
berkubang dengan bidang
eksplorasi, tak pernah pindah
ke bagian lain. Paling-paling
Dia pernah merangkap tugas
sebagai manager SDM saat
ditugaskan di JOB Talisman.
Doddy hampir terlibat pada
semua eksplorasi dengan
penemuan cadangan yang
besar, seperti di Subang, Banyu
Urip, WK kelompok karang
karang baru dll, Donggi. Ini
keberhasilan team bukan karena
saya, ujar Doddy.
Sebagai orang yang sudah
karatan di bidang eksplorasi,
Doddy tahu persis dunia
pengeboran terus bergerak.
Ilmunya terus berkembang.
Dulu pengeboran hanya
menggunakan data geologi

saja, kemudian menggunakan


seismik. Sekarang sudah
menggunakan citra satelist. ,
Minyak-minyak yang tadinya
di onshore sudah semakin
langka, harus dicari di offshore,
tersembunyi di laut dalam.
Minyak makin susah dicarinya,
teknologinya juga makin
kompleks, Kita harus upgrade
terus ujar Doddy.
Untuk itu, para geolog
harus menyesuaikan
dengan perkembangan ilmu
pengetahuan tersebut. Khusus
di lingkungan Pertamina
EP, Doddy meningkatkan
kemampuan SDM dengan
membuat eksploration
learning forum, berupa sharing
pengalaman dari geolog-geolog
senior. Secara rutin, Ia juga
mendatangkan dewa-dewa
geologi Indonesia ke kantor
Pertamina EP seperti Sujono

Bagaimana Anda menyiapkan SDM untuk


menjawab tantangan penemuan cadangan
yang semakin kompleks?
Yang muda saya dorong untuk cepat matang.
Saya bikin eksploration learning forum, Rata2 dua
minggu sekali mendatangkan tamu dari luar atau
senior di Pertamina, agendanya kami susun , Tiap
tahun terus kita sempurnakan silabusnya tahun ini
kita perlu apa? Apa yang masih kurang. Materi nya
kombinasi, teknikal, ekonomi, hukum, Kita selalu
dokumentasikan dan dishare ke hulu. Program ini
sebetulnya sudah dimulai sejak vp tahun 2009.
Idenya saya ambil forum kemisan. Saat itu
kita punya tim tegionalis yang bertemu tiap hari
Kamis mendiskusikan berbagai masalah eksplorasi
di berbagai wilayah Pertamina. Saat itu temanya
spontan dan sporadis, Kini sudah lebih tertib dan
terprogram. Kita jadi memahami karakter geologi
se Indonesia sehingga skill naik dengan cepat,
Jadi kalau kita yang asalnya dinas di Sumatera
dipindah ke KTI, nggak buta.
Saya juga sempat bikin forum Jawa Timur.
Geolog Pertamina PEPC, Pertamina-EP , JOB yang
berada di wk-wk Jawa Timur sharing berbagai hal,
termasuk sharing rig dan sharing SDM, Forum
Jawa Timur ini sekarang menjadi forum resmi SKK
migas. Yang terlibat tak hanya Pertamina dan anak
perusahaanya, tapi juga seluruh kkks yang terlibat
di area Jawa Timur

Martojoyo dan Kusumadinata.


Keduanya secara bergiliran
seharian penuh menyediakan
waktunya untuk para pegawai
Pertamina EP berkonsultasi.

Apa manfaat dari forum seperti itu bagi karyawan ?


Pertama, forum jauh lebih murah daripada kita mengirim
kursus atau memanggil instruktur. Kedua lebih tepat sasaran
karena yang dibahas sedang dibutuhkan yang diminta
teman-teman sendiri. Manfaat lainnya masing- masing
person bisa terus sharing setelah forum selesai.
Apalagi yang dilakukan untuk mematangkan tenagatenaga muda ?
Kami kontrak dua dewa geologi indonesia, Sujono
Martojoyo dan Kusumadinata sebagai konsultan. Tiap
kamis mereka datang bergiliran. Siapa saja yang punya
persoalan atau ingin ditanyakan boleh menghadap beliau.
Kalau semua lagi sibuk beliau yang keliling, berjalan sudah
dua tahun. Kemampuan mereka juga disuntik lagi dengan
memanggil senor-senior eksplorasi, yang qualified
Setelah matang, apa tidak takut dibajak perusahaan lain ?
Saya kira wajar kalau karyawan mencari tempat lebih
baik. Tetapi sejauh ini suasana guyub menyenangkan dan
membuat teman-teman kerasan. Ada beberapa yang pindah,
setelah pindah ingin balik lagi karena tak menemukan
suasana seperti di sini. Kami mematangkan tenaga-tenaga
muda tak hanya untuk internal kami. Kami menyediakan
fasilitas kami untuk belajar, seperti di Pondok Makmur.
Kalau kami melakukan survey seismic, kita beritahu SKK
Migas dan menyilakan mereka jika mau mengirim tenagatenaga muda untuk ikut belajar. B

Volume 002|Tahun I

27

Senyum
Suku
Terasing

di Vietnam
Teks : Dodi Rokhdian
Photo : Ronald Agusta

ngin dingin langsung menyergap tubuh


kami dini hari itu saat kereta api yang
membawa kami selama sembilan jam dari
Hanoi merapat ke stasiun kota Lao Cai,
Vietnam utara. Dari kota
yang berbatasan dengan Cina ini, kami
meneruskan perjalanan dengan mobil
mini van sejauh 30 Kilometer mendaki
pegunungan Hoang Lien sebelum
akhirnya tiba di Sapa, kota kecil di
lereng Gunung Fansipan (3.143 Mdpl).
Kabut dan hawa dingin menyambut
kami di kota yang menawarkan
beragam obyek tujuan wisata. Selain
Gunung Fansipan, perkampungan
etnik Hmong, Dzai dan Red Dzao di
lembah-lembah sekitarnya menjadi
obyek favorit para wisatawan.

28

Volume 002|Tahun I

Berdasarkan penelusuran asal-usul


linguistik, Hmong, Dzai dan Red Dzao
identik dengan etnik Miao yang mendiami
wilayah pegunungan Cina Selatan sejak
dua abad lalu yang bermigrasi karena
konflik politik pada masa kekuasaan Dinasti
Qing di abad 18. Versi lain mengenai
keberadaan Hmong, Dzai dan Red Dzao
di sekitar Sapa, terkait dengan sistem
perladangan berpindah yang menjadi
subsistensi etnik ini.

Wiasata
Dzao. Kampung-kampung ini dapat diakses
dengan berjalan kaki menuruni lembah
sejauh 18 km dari Sapa.
Perjalanan yang dilakukan setiap pagi
selama dua hari itu, beriringan bersama
ratusan turis dengan para pemandunya
dan diiringi oleh sekumpulan perempuan
penjaja suvenir berbaju khas hitam-hitam
dengan aneka warna ikat kepala yang
menunjukkan dari etnik mana mereka
berasal. Para penjaja suvenir ini sambil
menawarkan barangnya juga memberi
bantuan kecil saat wisatawan menuruni
jalan setapak yang licin. Jasa mereka itu
harus dibayar dengan uang saat kami tiba di
perkampungan mereka.
Di pintu masuk menuju perkampungan,
kami membayar tiket seharga 50.000
VND (25.000 rupiah), setelah hampir 3 jam
melakukan trekking, diselingi makan siang

Pada akhir abad ke-17 terlacak keberadaan


kelompok etnik yang bermigrasi untuk
mencari lahan yang lebih baik ke wilayah
pegunungan sekitar Sapa. Beberapa kelompok
juga menyebar hingga ke Laos, Myanmar,
dan Thailand. Terkait dengan daya jelajah
perladangan tersebut, maka Hmong, Dzai dan
Red Dzao kerap disebut sebagai mountainous
groups atau Free People.
Perkampungan etnik Black Hmong, Dzai
dan Red Dzao yang dikelilingi persawahan,
dilalui sungai yang mengular, dipagari
pegunungan dan hutan hijau di kejauhan,
sungguh merupakan gambaran ideal sebuah
panorama pedesaan di dalam lembah yang
dalam. Hunian mereka tersebar di beberapa
kampung di dalam lembah pegunungan
Hoang Lien. Kami menyempatkan diri
mengunjungi Lao Chai Village yang dihuni
suku Black Hmong, Ratan Village yang dihuni
suku Dzai, tempat kami bermalam; dan
keesokan harinya melanjutkan perjalanan ke
Giang Ta Chai Village yang dihuni suku Red

Volume 002|Tahun I

29

seharga 50.000 VND, kami tiba di sebuah


penginapan ala home stay di Cat-Cat Village.
Untuk biaya menginap, makan malam,
dan makan pagi, kami membayar 150.000
Vnd (75 ribu rupiah). Pemilik penginapan
menjamu kami layaknya hotel berbintang,
makan malam tersaji lengkap, menu nasi
dengan lauk khas vietnam, makanan
penutup berupa semangka, plus siraman
wine lokal sejenis arak dari beras yang
difermentasi. This is my habit, drink wine
make us friendly ujarnya mengatakan
fungsi sosial minum anggur lokal bagi
persahabatan. Selain kami di penginapan
Mr Binh ini menginap pula beberapa turis
perempuan dari Belanda, Australia, dan
Amerika. Kami mengobrol semalaman,
bercerita dan saling membagi pengalaman,
ditimbrungi istri pemilik penginapan yang
juga fasih mengobrol dengan kami semua.
Kemampuan berbahasa Inggris -meski
sekedarnya- menjadi pemersatu kami dan
mengatasi jarak dan perbedaan kultur di
antara kami.

30

Volume 002|Tahun I

Bagi sebagian
penduduk di Cat-Cat
Village kedatangan turis ke
kampungnya ditanggapi
beragam. Sebagian
mengatakan bahwa turis
asing mendatangkan
rezeki dari uang yang
mereka belanjakan
untuk menginap, makan,
dan membeli suvenir.
Beberapa remaja yang
kami temui mengatakan
bahwa turis membuat
mereka menjadi paham
dan fasih berbahasa asing
dan mereka menjadi
lebih percaya diri saat
berhubungan dengan
orang lain.

Esoknya kami kembali ke arah Sapa, sambil


bergerak pulang, kami mampir di Ratan Village
tempat hidup etnik Red Dzao yang berbaju hitam dan
mengenakan ikat kepala merah, di sini kami keasyikan,
saat mengunjungi salah satu keluarga yang memiliki
kemampuan pengobatan tradisionil. Menarik karena
ternyata masih terdapat kearifan lokal atau local
wisdom di perkampungan ini.

Dari ratan Village kami berjalan lagi


untuk menuju sebuah tempat dimana
kami akan di jemput angkutan khusus turis.
Kami membayar 50.000 VND, dan kami
kemudian pulang kembali ke kota Sapa
yang ditempuh setengah jam perjalanan
dengan kendaraan.
Tiba di Sapa, suasana tak menampakan
perubahan, mentari yang selalu hadir
seperti di Indonesia, nampaknya enggan
dan malu-malu untuk muncul di kota ini.
Angin bertiup kencang dan membekukan
tubuh kami, jaket dua lapis kami rapatkan,
kami segera mencari kehangatan, sebelum
meninggalkan kota ini. Dari balik kaca mini
van yang membawa kami meninggalkan
Sapa sore itu, kabut tebal semakin lama
semakin tipis, kemudian menghilang, lalu
hawa semakin hangat ketika kami semakin
jauh meninggalkan kota Sapa tersebut
untuk menuju Lao Chai tempat kami akan
melanjutkan perjalanan menuju ibu kota
negara Vietnam di Hanoi. B

Volume 002|Tahun I

31

Sastra

Foto-foto: Dwi Oblo

Dari
Pementasan
Ketoprak Wado
Duar! Duar! Duar! Petasan ukuran besar diledakan dari kolong
pagelaran ketoprak di sebuah gedung pertemuan di belakang
Balai Desa Wado. Dentumannya mengentak tobong dan
mengejutkan warga desa yang menonton. Seketika suasana
malam menjadi senyap.

32

Volume 002|Tahun I

alu, asap mesiu perlahan menyeruak hingga mengular dari tobong


yang berbingkai dekorasi ukiran
warna hijau. Di balik layar yang
berlukiskan panorama alam, enam
gadis penari yang tengah bersiap serentak
menutup hidung sembari mengibas-ngibaskan selendang hijau mereka. Layar tersibak
perlahan seiring dengan lantunan mendayu seorang sinden dan iringan pembuka
bergaya gending mataraman yang dimainkan duabelas pengrawit. Warga desa yang
menonton pun menyambut pementasan in
dengan bertepuk tangan.
Pertunjukan malam itu menggunakan
bahasa jawa, dengan lakon Mendung di
Tanah Perdikan Bumi Mataram. Kisah yang
ditampilkan memiliki hubungan dengan legenda asal-usul toponimi desa-desa setempat
yang berlatar pada masa Mataram akhir
abad ke-16 dan awal abad ke-17. Tampaknya,

Volume 002|Tahun I

33

pagelaran ketoprak malam ini merupakan


tema populer yang diangkat dari sejarah
lisan dan kearifan setempat.
Sejatinya lakon ini merupakan rangkaian peristiwa setelah gugurnya Arya
Penangsang, penguasa Jipang-Panolan.
Meskipun Desa Jipang dan Desa Panolan
adalah tetangga dekat, kisah gugurnya
Arya Penangsang tabu untuk dilakonkan
dalam ketoprak. Hingga hari ini.
Di samping kanan tobong yang ditutup
tirai hijau muda, tampak siluet para pemain yang sedang sibuk merias wajah dan
salin busana. Di sudut ini seniman senior
dan pemaim muda ketoprak berkumpul
sejak usai maghrib tadi.
Malam kian larut, ketoprak pimpinan
Kasdi kian seru. Rupanya warga desa
sangat menantikan adegan ketiga dalam
pertunjukan ini. Sebuah adegan yang
melukiskan pertarungan sengit antara
naga dan Raden Ranggakusuma, seorang
pangeran yang dikisahkan gemar minum
dan main perempuan. Malangnya, sang

34

Volume 002|Tahun I

pangeran terluka parah lantaran


dipatuk sang naga. Lalu dia melarikan
diri sambil berteriak, Waduh...waduh...
waduh...!
Dalam pelariannya dia bertemu Ki
Ageng Pemanahan yang diperankan
dengan luwes oleh Irchamn. Lelaki
itu berblangkon dan berbusana gaya
Mataram Yogyakarta. Pemanahan
memberi tahu pada sang naga bahwa
sejatinya Ranggakusuma adalah putra
dari Panembahan Senopati Sutawijaya.
Seketika sang naga berubah ke wujud
aslinya, Ratu Pantai Selatan yang juga
selir Sutawijaya. Di hadapan Ranggakusuma, Sutawijaya, dan Ratu Pantai
Selatan, Pemanahan berkata, Karena
peristiwa tadi menyebabkan Ranggakusuma berteriak, Waduh! Waduh!
Waduh! Kita tetapkan bahwa desa ini
dinamakan Desa Wado, (Disadur dari
Traveller) B

Volume 002|Tahun I

35

Rana

36

Volume 002|Tahun I

SOS

Orangutan
Sumatera
Teks & Foto : Tatan Agus RST.

ngin Bahorok malam


ini berhembus cukup
bergemuruh, membawa
hawa dingin menusuk
tulang, tapi aku tetap
mematung memandang kegelapan
malam, menembus bukit yang samarsamar terlihat, itulah bukit Lawang,
salah satu pintu masuk Taman Nasional
Gunung Leuser (TNGL) yang terletak
diantara Aceh dan Sumatera Utara.
Setelah berbincang dengan para
jagawana, diputuskan esok subuh
menapaki hutan Leuser mencari jejak
mamalia endemik Leuser --itulah Orang
utan Sumatera.
Tidaklah mudah mencari keberadaan
mereka, tapi berkat kepiawaian para
jagawana TNGL, dua jam perjalanan
mendaki satu demi satu mamalia
memukau itu ditemukan, dari yang
masih bayi, orangutan yang agresif,
hingga Sandera yang sudah dewasa dan
cukup bersahabat.

Volume 002|Tahun I

37

38

Volume 002|Tahun I

Saat ini populasi orang utan


Sumatera liar hanya tersisa kurang dari
7000 dan jumlah ini terus mengalami
penurunan setiap tahunnya.
Disamping sifat perkembangbiakannya
yang lama, terancamnya habitat
mereka karena pembalakan liar,
perburuan, sering kali menjadikan
konflik antara manusia dan orang
utan terjadi. Orang utan turun ke
kebun masyarakat untuk mencari
makan bebuahan dan masyarakat
merangsek menyerobot hutan, mereka
tak segan mengusir bahkan tak jarang
membunuhnya. Ini harus dihentikan
dan tidak boleh terus terjadi.

Bekerjasama dengan TNGL,


Pertamina EP disamping membantu
operasional penyelamatan orang
utan juga melakukan restorasi
hutan dengan cara penanaman
pohon-pohon buah di area TNGL,
bila pepohonan buah yang bisa
dikonsumsi sekaligus sebagai habitat
orang utan Sumatera banyak tersedia
di kawasan ini, maka turunnya orang
utan ke kebun-kebun masyarakat
tidak perlu terjadi dan mereka tak
perlu berkonflik tetapi hidup damai
di habitatnya. B

Volume 002|Tahun I

39

Lensa peristiwa

100 Anak Pemberani


dihitankan di Sangasanga

ertamina EP Field Sangasanga menggelar


acara Khitanan Massal kepada 100 anakanak dari Kecamatan Sangasanga, Samboja
dan Anggana. Acara yang dilaksanakan
di Gedung Klinik Pertamina EP Field
Sangasanga ini sekaligus untuk menyambut bulan
ramadhan sebagai bentuk pembersihan diri untuk
menjalankan ibadah di bulan suci. Meskipun khitanan
massal diadakan pada hari libur sekolah, anak-anak
yang berpartisipasi nampak antusias dan siap untuk
menjalani proses khitan.
Pembukaan acara dilaksanakan pada pukul
09.00 WITA dengan diawali pembacaan ayat suci Al
Quran dan dilanjutkan dengan sambutan dari Pejabat
Sementara Field Manager Sangasanga, M. Hannan

Hidayat.
Kita harus sadari bahwa pentingnya
berkhitan bukan hanya didasari oleh syariah Islam,
tetapi juga merupakan anjuran dari dunia kesehatan.
Selain itu, dengan kemajuan teknologi saat ini, proses
khitan pun sudah lebih mudah, tidak sakit dan cepat
sembuhnya, sehingga anak-anak tidak perlu khawatir,
ujarnya dalam sambutan yang diberikan.
Acara kemudian diteruskan dengan sambutan
Camat Sangasanga sebagai perwakilan dari Bupati
Kutai Kartanegara. Setelah itu dilakukan penyerahan
paket khitanan massal secara simbolik kepada 11 anakanak. Pemberian Tauziah menjadi penutup pada acara
pembukaan khitanan massal yang diikuti pula dengan
doa bersama. Pada acara khitanan massal kali ini,
terdapat 11 orang medis yang telah dipersiapkan untuk
menjalankan proses khitan. Sebagai hiburan selama
menanti giliran, anak-anak juga diberikan tontonan film
kartun yang telah disediakan.
Dengan diadakannya khitanan massal ini diharapkan
dapat memberikan edukasi kepada masyarakat akan
pentingnya berkhitan juga dari segi kesehatan. Upaya
menjaga kesehatan juga terkait dengan peningkatan
kualitas sumber daya manusia jangka panjang untuk
meraih masa depan. (Asa Ria)

PEP Asset 2
Syukuran Tajak
Sumur TLJ-161 TW

ertamina EP Asset 2 menggelar acara


sosialisasi dan selamatan pemboran
sumur migas TLJ-161 TW yang berlokasi
di Desa Lubuk Getam Kabupaten Muara
Enim kemarin (19/06). Di hadapan tamu
undangan yang dihadiri oleh masyarakat Desa Lubuk
Getam ini, Legal & Relation Manager Pertamina EP
Asset 2 menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi dan
selamatan ini merupakan tanda terbinanya hubungan
yang baik antara Pertamina EP dan masyarakat.
Aman, selamat dan mencapai hasil yang memuaskan,
tambahnya mengenai harapan dari kegiatan pemboran
yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
Manager PMT EOR, Zulfikar Arif dalam penyampaian
laporan pengeborannya menginformasikan bahwa
sumur yang pasca pemboran akan dinamai TLJ-241
ini memiliki target penyelesaian selama 24 hari dengan
kedalaman hingga 1350 meter. Kegiatan pemboran

40

Volume 002|Tahun I

yang dilakukan Pertamina EP merupakan upaya


meningkatkan produksi minyak dan gas untuk menjaga
ketahanan nasional.
Dalam kesempatan tersebut Pertamina EP juga
menyerahkan bantuan untuk Desa Lubuk Getam
yaitu berupa satu ekor sapi, material bangunan untuk
lapangan voli, satu unit laptop dan satu unit printer, 100
paket sembako, serta tiga perlengkapan shalat untuk
tokoh masyarakat setempat dan pekerja di Talang Jimar.
Mewakili Bupati Muara Enim, dalam sambutannya
Kepala Seksi Migas Pertambangan Kabupaten Muara
Enim, Tamzir Aziz SH mengatakan jika pemerintah
Muara Enim mendukung penuh kegiatan yang dilakukan
oleh Pertamina EP. (nsm)

Lensa peristiwa

Field Subang
Lindungi

Ranggawulung

awasan Hutan Kota Ranggawulung


merupakan kawasan hutan yang berada
di wilayah selatan Kota Subang. Hutan
Ranggawulung menjadi habitat berbagai
jenis flora dan fauna, juga terdapat situ
(danau) yang merupakan cadangan air bersih bagi
masyarakat Subang. Keberadaan kawasan hutan kota
ini wajib dijaga.
Field Subang memiliki berbagai program daritahun
2011-2015 untuk menjaga keanekaragaman hayati
di hutan Ranggawulung. Sebelum tahun 2012, Field
Subang memfokuskan kegiatan penanaman pohon
untuk penghijauan di sekitar wilayah operasi dan jumlah
pohon yang ditanam pada tahun 2011 mencapai 3.400
pohon.

Secara umum rencana ini meliputi rencana kegiatan


penetapan area konservasi dengan bekerjasama
dengan Pemda setempat, pembibitan, penanaman
pohon, restorasi area terdegradasi difokuskan pada
ekosistem hutan mangrove, dan pembuatan database
status keanekaragaman hayati di area konservasi dan
area restorasi.
Pada tahun 2012 Field Subangt elah melakukan
studi untuk mencari data dan status kecenderungan
keanekaragaman hayati dan sumberdaya biologis di
area konservasi bersamaHutan Kota Ranggawulung.
Dalam pelaksanaan studi, Field Subang telah mengacu
pada PerMenLH No 29 tahun 2009.
Dalam pengelolaan Hutan Ranggawulung, Dinas
Kehutanan Kabupaten Subang dan Field Subang
akan melakukan konservasi hutan secara bersamasama baik dalam pembibitan, penanaman maupun
perawatan pohon. Kegiatan pembibitan pohon
dilakukan bekerjasama dengan Kelompok Tani Mandiri
Subang (KTMS).
Saat KTMS tengah melakukan pekerjaan pembibitan
50.000 pohon yang akan ditanam secara bertahap
sejak tahun 2012 hingga 2015 . Jenis pohon langka
yang di kembangbiakan antaralain Ki Tambleg, Kenari,
Lame, dan Wuni. Pada tahun 2012 bibit yang telah
ditanam sebanyak 2000 pohon.

Volume 002|Tahun I

41

Lensa peristiwa

EP ASSET 3 FIELD TAMBUN

KAMPANYE MAKAN IKAN

rogram Gemar Makan Ikan atas kepedulian


PT Pertamina EP Asset 3 Field Tambun
dalam memasyarakatkan budaya makan
ikan bekerjasama dengan Dinas Perikanan
dan kelautan Kabupaten Karawang
resmi dibuka oleh Ketua Penggerak PKK Kabupaten
Karawang, Ibu Nurlatifah Ade Swara di SDN 01
Kedawung Kecamatan Lemahabang Kabupaten
Karawang.
Sebanyak 350 siswa/I SD berkumpul dan menyimak
pembelajaran dan sosialisasi yang disampaikan oleh
Kabid Pengolahan DKP bersama dengan beberapa
nara sumber yang lain, menjelaskan secara interaktif
dan atraktif di depan seluruh siswa/i seputar ikan dan
manfaat makan ikan. inilah bentuk aksi kita dalam
mensosialisasikan budaya senang makan ikan, karena
sangat ironis bila Karawang yang dikenal dengan
daerah penghasil ikan terbesar kedua, di Jawa Barat
ternyata justru kesadaran masyarakat untuk senang
makan ikan sangat kurang tutur Sutisna dalam
bincang-bincang ringannya bersama tim Asset 3.
Akhir acara, Ketua penggerak PKK Kabupaten
Karawang, Nurlatifah Ade Swara membuka program

42

Volume 002|Tahun I

Gemar Makan Ikan dalam sambutannya menggaris


bawahi akan pentingnya orang tua yang sudah mulai
menyiapkan anak-anaknya dengan makanan yang
sehat, bergizi dengan olahan-olahan ikan yang banyak
vitamin dan kandungan omega 3 yang baik buat
kecerdasan anak. Tidak ada cara lain selain orang tua
sebagai penggerak kesadaran keluarganya terutama
anak-anaknya untuk hidup sehat melalui makan ikan
yang segar ujarnya.
Di kesempatan tersebut, PR & Government Assistant
Manager PT Pertamina EP Asset 3, Dian Hapsari
Firasati, terkait dengan program CSR PT Pertamina EP
Asset 3 Field Tambun dalam bidang pendidikan yang
juga secara berkelanjutan memberikan kontribusi wujud
tanggung jawab social dan kepedulian perusahaan
terhadap masyarakat ring 1. Kami akan mendukung
sejauh program dankegiatan yang disampaikan memiliki
manfaat untuk masyarakat banyak. Ujarnya. Kami
mendukung program Gemar Makan Ikan ini salah
satunya adalah untuk mendukung program Pemerintah
pusat dan daerah dalam pensosialisasian kegiatan yang
kami nilai sangat bermanfaat tambahnya.

Resensi

Kobaran
Semangat
dari Bunyu

Dibutuhkan kerja keras dan juga percaya


akan kekuasaan Illahi dalam melakukan
eksplorasi dan eksploitasi. Ladang Bunyu
menjadi bukti, bahwa ladang tua Bunyu
masih bisa ditingkatkan produksinya.

adang minyak dan gas tua tak berarti


menjadi sungguh-sungguh renta. Artinya,
sebuah ladang minyak yang tua pun, boleh
jadi, bisa jaya kembali. Bisa menghasilkan
minyak yang melimpah-ruah. Itulah yang
terjadi di ladang minyak Bunyu, Kabupaten Bulungan,
Kalimantan Timur. Secara etimologis Bunyu berasal
dari nama buah binjai atau mangga golek, yang rasanya
ada asam dan manis. Suku Dayak Tidung mendiami
Pulau Bunyu. Mereka merupakan bagian Suku Dayak,
yang lari akibat adanya perang suku pada tahun 1918.
Ladang Minyak Bunyu memiliki sejarah yang
panjang. Potensi minyak di Bunyu ditemukan
perusahaan
minyak
Hindia-Belanda
bernama
Bataafsche Petroleum Maatchappij (BPM) tahun
1896. Namun, baru tahun 1918 BPM melakukan
eksplorasi dan eksploitas. Tapi, pada tahun 1942
Jepang mengambilalih ladang Bunyu dan berakhir
setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II dengan
jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Baru pada tahun 1968 ladang Bunyu diambilalih
oleh Pertamina. Produktivitas Bunyu tertinggi terjadi
pada tahun 1957-1961 yang sebesar 10.510 BOPD.
Setelah itu, produksi Bunyu terus-menerus mengalami
kemerosotan. Bahkan, sempat mengalami titik nadir
hanya 400 BOPD pada tahun 2009.
PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Region
Kawasan Timur Indonesia tak putus asa menghadapi
lunglainya Ladang Bunyu. Berbagai upaya
pengobaran di sekitar sumur dengan kode BN-18
dilakukan. Hasilnya tetap nihil. Bahkan, sumur BN-18
sendiri bagai raksasa yang tertidur lelap. Tapi, Laskar

Bunyu tidak kenal menyerah. Belajar dari pengalaman


di Ladang Sangasana yang berhasil ditingkatkan
produksinya dari 4.300 BOPD menjadi 8.600 BOPD,
tim Region KTI meyakini bahwa Ladang Bunyi masih
menyimpan potensi yang luar biasa. Sambil berusaha
dan berserah diri kepada kekuasaan Tuhan Yang
Maha Esa, usaha terus-menerus dan tak kenal lelah
dilakukan. Bagaimana hasilnya? Pada bulan Mei 2012,
Bunyu membukukan rekor produksi tertinggi sebesar
12.137 BOPD. Tidak heran jika sumur BN-18 menjadi
pertanda kebangkitan Ladang Bunyu.
Menyimak kisah Bunyu memang bisa membuat
bulukuduk berdiri, sekaligus mengundang rasa haru.
Berkat profesionalitas, loyalitas, dan daya tahan
para laskarnya tentu Ladang Bunyu hanya tinggal
kenangan. Boleh jadi, akan terhapus dari sejarah
blantika eksploitasi emas hitam Indonesia. Namun,
sejarah telah mencatat kehidupan yang berbeda.
Semangat yang selalu menggelora dari Ladang Bunyu
hendaknya menular pada ladang-ladang migas lainnya
di pelosok Nusantara. Salah satu ciri perusahaan
berkelas dunia, antara lain, memiliki sumber daya
manusia yang tangguh dan mampu berpikir kreatif
di tengah stagnasi produksi. Bersusah payah terlebih
dahulu, bersenang-senang kemudian. Untuk mencapai
kesuksesan memang harus diperjuangkan, bahkan
kerap kali harus melalui proses yang panjang.
Semoga sukses Ladang Bunyu mengantar sukses
PT Pertamina EP di masa-masa mendatang.!!! B
(Tulisan ini disarikan dari buku berjudul Asa Dari
Bunyu, Catatan Batin Laskar Migas Region KTI)
Volume 002|Tahun I

43

Makanan bergizi
memang mereka perlukan.
Sandang juga
mereka butuhkan,
Kasih sayang pun
mereka harapkan,
Hidup sehat
mereka inginkan,
Itu semua asupan yang anak-anak
harus dapatkan,
Bukulah sarapan mereka untuk memandang
dan memulai melihat dunia

44

Volume 002|Tahun I

Anda mungkin juga menyukai